My Superhero - Bab 59 Itu Karena Kamu Terlalu Meremehkan Pesonamu Sendiri (1)

Lagi pula itu adalah barang peninggalan ibu saya, tentu saja keputusan yang paling tepat untuk pergi menemani mereka.

Tetapi saya benar-berar merasa tidak enak badan. Alasan mengapa saya mengunakan tangan membantu tubuh saya berdiri waktu prosedur ijin cuti adalah untuk mengetahui suatu informasi dari Steven, dan sekarang saya tidak mendapatkan informasi apapun, saya hanya ingin pulang.

Akhirnya saya dan Erick membuat janji dua hari kemudian bertemu.

Waktu itu saya seharusnya beristirahat.

Setelah itu saya dan Anin kembali ke Villa, dan saya tidak menyangka Chris juga datang kemari.

Saya melihat dia dengan teliti.

Di bawah matanya sangat jelas terlihat sedikit kelelahan, mungkin waktu malam hari dia tidak beristirahat dengan baik.

Di saat ini untuk menghadapinya. Sebenarnya saya merasa sedikit canggung, tetapi saya harus tetap menyapanya.

Dia melihat ke arah saya, seharusnya dia memangil saya, tatapannya yang hangat, tidak terlihat jika dia lagi senang ataupun marah.

Seketika otak saya terasa kosong, saya tidak tahu harus berkata apa kepadanya.

Dia tidak terlihat memiliki maksud untuk mengatakan sesuatu.

Sebaiknya saya membicarakan tentang Steven Shen, mengatakan kejadian waktu itu kepadanya, bertanya : waktu itu saya merasa dia sangat aneh, tetapi saya tidak mendapatkan jawanban yang saya inginkan... Mungkin saya membuat dia curiga.

Chris meliriknya sebentar, mengatakan : Bukan itu masalahnya.

Saya melihat ekspresi wajahnya.

Dia mengatakan : Steven sangatlah pandai, itu wajar kamu tidak mendapatkan jawaban yang kamu inginkan.

Jadi dia sudah menebak inilah hasilnya.

Saya semakin merasa tidak enakan, memberikan pernyataan palsu : Memang benar saya yang membuat masalah ini menjadi runyam...

Dan dia menyela perkataanku: Itu tidak termasuk hal yang buruk, paling sedikit membuat dia merasa kamu dapat dipercaya, membuat dia melepaskan kewaspadaanya.

Dalam seketika waktu saya terdiam.

Jadi dia tidak menghentikan saya untuk mencari Steven?

Chris mengatakan: Saya bisa mengirim orang untuk mengawasi keluarga Shen dan Steven, kamu tidak perlu khawatir.

Saya menganggukkan kepala.

Hari ini saya teringat saya dan Erick telah membuat janji, Saya dengan bimbang bertanya: Paman Chris, kemarin lusa mau pulang ke rumah ibu saya... Saya telah membuat janji dengan Erick.

Saya memberitahu Chris tentang informasi yang telah di periksa oleh erick.

Tentu saja kasus ini harus di rahasiakan, tetapi karena Erick memberitahu saya tentang kasus ini, sepertinya kasus ini tidak perlu di rahasiakan lagi, saya juga tidak akan menutupinya dari Chris.

Setelah Chris selesai mendengar, tangapannya tidak banyak, hanya mengatakan: Besok lusa saya menemani kamu pergi.

Saya menyetujuinya.

Dia sambil mengatakan: Wajahmu terlihat tidak terlalu sehat, naik ke lantai atas dan beristirahatlah dengan baik.

Sesungguhnya saya memang agak lelah, saya merasa tidak enak badan.

Waktu itu Bibi Elena membawakan saya mangkok dari dapur, mengatakan : Nona, sudah selesai.

Saya melihat isi mangkok tersebut, lagi-lagi sarang burung walet dan sup yang di masak sampai terlihat hitam, dalam waktu dua hari ini saya setiap hari meminum ini.

Chris melihat ke arah saya lalu tersenyum.

Saya dalam keadaan diam meminum dua mangkuk ini sampai habis, menatapnya dengan ekspresi wajah yang terlihat pahit, itu pertanda bahwa saya telah habis meminumnya.

Chris tertawa dengan suara yang kecil, lalu mencium di wajah saya: anak baik.

Saya dibuat canggung oleh perbuatannya.

Di rumah ini ada banyak pembantu, Anin juga berdiri tidak jauh dari sini, dan ternyata dia ... bertindak yang menunjukan kedekatannya terhadapku.

Tetapi dia... Bukannya dia mau menjaga jarak dariku?

Saya sudah memikirkannya beberapa kali tetapi masih saja tidak dapat mengerti jalan pikirannya, terasa sedikit tidak nyaman, saya hanya bisa menundukkan kepala.

Dengan suara yang lemah lembut dia mengatakan: Pergilah beristirahat, saya dan Anin akan membicarakan sesuatu.

Saya menghela nafas mengikuti kemauannya, memutar tubuh, dan berlari ke atas.

Sanpai di dalam kamar, saya masih tidak mengerti sebenarnya apa maksud perbuatan Chris.

Hanya karena satu tindakan dia membuat hati saya menjadi kacau.

Yang membuatku semakin heran adalah dia kemarin malam berinisiatif untuk masuk ke dalam kamarku.

Waktu langit cerah dia pergi keluar sampai waktu malam tiba baru pulang ke rumah.

Kami makan malam bersama, saya mengucapkan selamat malam dan berencana kembali ke dalam kamar.

Dia malahan berdiri, dan mengatakan: Saya antar kamu.

Awalnya berpikir dia akan mengantarku sampai ke pintu kamar, alhasil dia malahan ikut masuk ke dalam kamar.

Saya sangat terkejut, dan ada sedikit perasaan galau, dengan suara yang kecil mengatakan: Paman Chris, ada masalah apa?

Pandangannya perlahan menyapu ke wajahku: tidak ada.

Saya:...

Sudut bibirnya melengkung dan terlihat enak dipandang: sudah malam, cepat pergi gosok gigi dan cuci muka.

Saya menjilat bibirku dan tidak bergerak

Dia sedikit mengernyitkan alis: Kamu ingin saya ikut bersamamu?

Saya: ...

Entah bagaimana tiba-tiba saya teringat waktu dulu saya berada di dalam kamar mandi, dia menekan saya ke arah dinding. Seketika muka saya seperti terbakar api, saya lari masuk ke dalam kamar mandi dan tidak berani keluar lagi.

Dari belakang terdengar suara tertawa.

Muka saya semakin memerah.

Setelah selesai mandi, saya perlahan mengintip keluar, dan tidak berani kelaur.

Lalu melihat diri sendiri di dalam cermin, wajah saya memerah, alis saya membawa perasaan gugup...

Tetapi saya tidak mungkin tinggal selamanya di dalam kamar mandi.

Saya menarik nafas yang dalam, akhirnya masih membuka pintu dan pergi keluar.

Chris sedang duduk di sofa membaca buku, kemungkinan besar dia sudah mendengar suara saya keluar, dia mengangkat kepalanya dan menatapku dengan erat.

Saya membatasi diri berdiri di pintu masuk, mengunakan handuk yang kering untuk menggoskok rambutku, dan berusaha meringankan rasa maluku.

Chris meletakan buku, mendadak berdiri, dan satu demi satu langkah berjalan ke arahku

Saya menelan air ludah, tidak dapat menahan diri untuk melangkah mundur.

Tetapi dia terus mendekatiku sampai aku berada di dekat bingkai pintu, dia tersenyum dan menciumku: Kamu pergi tidur duluan, saya mau pergi mandi.

Saya membuka mata saya dengan lebar.

Dia... kamar dia di sebelah, kenapa dia harus mandi di sini?

Apakah dia... mau tidur denganku?

Saya tercengang dan lupa untuk menjawabnya.

Dan dia telah masuk ke dalam kamar mandi.

Terdengar suara tetesan air dari belakang badan, jiwa saya baru kembali ke tubuh ini.

Tangan saya secara otomatis menyeka rambut saya yang basah, pikiranku melayang jauh ke atas langit yang ke sembilan.

Tidak tahu sudah berapa lama, Chris pun sudah keluar dari kamar mandi.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu