My Superhero - Bab 214 Ternyata Tempat Yang Dituju Adalah Swiss (2)

Chris tersenyum rendah, lalu mengecup bibirku, "Jadi kenapa ini? Ketika aku masih kecil, kakakku memberitahuku bahwa aku dipungut dari tempat sampah."

Aku, "..."

Jadi karena kakak pertama sudah membohonginya, dia sekarang juga membohongi putra kakak pertama?

Aku tidak bisa tersenyum.

Dia memegang wajahku, menekan bibirku dan tersenyum ringan, "Kelak, jika bayi kita lahir, aku tidak akan berbohong padanya."

Aku merasa marah dan juga lucu.

Tapi ini hanya masalah sepele, dan aku tidak akan terus perhitungan pada masalah ini lagi.

Lagi pula, siapa yang tidak pernah tertipu dimasa kecil, aku masih ingat ketika aku berada di taman kanak-kanak, aku tidak sengaja menelan biji anggur. Kakekku berbohong bahwa sebatang pohon akan tumbuh di perutku. Aku berpikir untuk menyiram pohon pada waktu itu. Menyiram, minum dua gelas lagi air hangat setiap hari.

Teringat masa lalu, aku tidak bisa menahan senyum.

Kakekku adalah seorang yang dingin dan humoris, kadang-kadang dia bertingkah lucu dan membuat aku tertawa, mungkin juga karena ini, jadi aku masih memiliki sisi ceria dan optimis dalam karakter aku.

Chris menatapku dalam-dalam sesaat, dia menundukkan kepalanya dan menciumku.

Aku kembali tersadar dan membalas ciumannya dengan sepenuh hati.

Ketika selesai, aku menoleh melihat Ryan sedang menutupi matanya dengan tangan kecilnya yang montok, dan menggunakan bagian belakang kepalanya menghadap kepadaku dan Chris.

Aku penasaran, dan bertanya kepadanya apa yang sedang dilakukannya.

Dia mendengus dan berkata, "Ayah memberi tahuku bahwa ketika paman dan bibi berciuman, aku harus menutup mata dan tidak boleh mengintip ~"

Aku, "..."

Chris tersenyum dan melirik ke arahku, seolah mengatakan bahwa sebenarnya, dikeluarganya masih ada yang lebih tidak bisa diandalkan daripada dia.

Aku, "..."

Sejujurnya, diantara Chris tiga bersaudara, hanya kakak kedua yang agresif, dan juga suka bercanda, aku pertama kali berpikir bahwa ia yang paling mudah diajak bergaul.

Dan kakak pertama terlihat sangat serius, Chris juga sangat tidak ramah dan bersikap acuh tak acuh, aku pikir mereka seharusnya tidak mudah didekati.

Sekarang aku mengerti bahwa Chris dan kakak pertama hanya berpura pura dipermukaan saja. Kenyataannya, mereka seperti kakak kedua. Mereka juga suka bercanda. Terutama kepada keluarga mereka. mereka menghapus semua penyamaran dan sikap acuh tak acuh mereka dan mengakrabkan diri.

Ryan memegangi wajahnya dan tiba-tiba mendesah seperti seorang dewasa, mengatakan, "Aku akan pergi berpiknik, aku belum mengucapkan selamat tinggal kepada ayahku ~"

Aku tergoda oleh nadanya, dan menggodanya dengan berkata, "Bukankah kamu setiap malam melakukan panggilan video dengan ayahmu?"

Ryan membelalakan matanya yang besar dan berkata, "Tapi aku harus menunggu sampai malam ~"

Ini juga benar, Chris membawanya langsung naik pesawat, tetapi juga terbang selama lebih dari sepuluh jam, aku tidak tahu apakah kakak pertama akan khawatir.

Sayangnya, sekarang sedang berada di pesawat, tidak bisa berkomunikasi dengan kakak pertama.

Siapa sangka Chris berkata, "Kamu bisa melakukan panggilan video dengan ayahmu sekarang."

Rupanya ada telepon video di pesawat.

Aku masih belum genap berusia dua puluh tiga tahun.

Aku tiba-tiba memiliki perasaan krisis. Tampaknya aku harus belajar lebih banyak tentang hal-hal baru ini di masa depan, jika tidak, aku tidak akan mampu mengimbangi langkah kaki Chris.

Kemudian Ryan dan kakak pertama berbicara, Kakak pertama telah kembali ke angkatan bersenjata. Sepertinya dia sedang malakukan latihan, dengan latar belakang terdengar suara meneriakkan slogan-slogan.

Ryan berkata bahwa dia mengikuti paman Chris pergi berpiknik. Kakak pertama berpesan padanya untuk menikmati liburannya. Kedua ayah dan anak hanya berbicara sebentar saja, tetapi terdengar sangat hangat ditelingaku.

Aku bersandar dilengan Chris dan mendengarkan dengan diam. Entah bagaimana aku merasa ngantuk.

Mungkin karena penganiayaan Chris tadi pagi. Kemudian aku bersandar dibahu Chris dan tanpa sadar tertidur dengan lelap.

Aku tidak tahu berapa lama aku tertidur, Chris membangunkan aku, sudah waktunya untuk makan.

Aku membuka mataku dalam kebingungan dan menemukan bahwa Ryan juga sedang mengucek mata dengan tangannya.

Kemudian aku bertanya kepada Chris berapa lama lagi baru sampai, dia tersenyum dan memberi tahuku bahwa pesawat hanya terbang setengah.

Aku, "..."

Untungnya, selain pengawal di pesawat, hanya kami bertiga ... Tidak, ditambah bayi di perutku, itu harusnya empat orang, sehingga tidak ada yang merasa tidak bebas.

Pesawat berhenti dua kali di pertengahan penerbangan. Aku mendengar pesawat mengambil jalan memutar melewati negara lain.

Setelah sepuluh jam, pesawat akhirnya mendarat.

Ternyata tempat yang dituju adalah Swiss.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu