My Superhero - Bab 118 Sekolah Dimulai (!)

Aku merasa sangat marah dan hampir kehilangan kendali : "Berani-beraninya kamu!"

Dengan suaranya yang lembut Weny mengatakan : "Lihat saja aku berani atau tidak".

Aku mengepalkan kedua tanganku dengan sangat marah.

Angel menggenggam tanganku degan erat, menggunakan tatapannya untuk menenangkanku, lalu melihat ke arah Weny dan mengatakan : "Nona Weny, aku adalah teman Viona, tidak peduli apa yang dilakukan Viona, aku tetap akan mendukungnya, sekalipun demi dia, aku tidak tahu apa yang akan aku hadapi nantinya, tapi aku tidak akan pernah menyalahkannya, ancamanmu itu tidak ada gunanya.

Weny tertawa manis, lalu mengatakan : "hubungan kalian sungguh baik" Ketika dia menatapku, aku dapat melihat kesedihan dalam tatapannya, "lihatlah, nona Angel sangat baik terhadapmu, apakah kamu tega melihat dia menderita karena dirimu?"

Aku tahu dia sedang menakutiku, tapi sekarang aku memang merasa takut.

Sebenarnya Angel tidak ada hubungannya dengan ini semua, bagaimana mungkin aku bersedia untuk melibatkannya.

Tapi jika aku berkompromi dengannya, maka Weny akan menggenggam titik lemahku, dengan begitu kedepannya dia akan semakin merajarela.

Aku tertawa dingin : "Bukankah kamu ingin menikah dengan Chris? Aku akan sengaja menempati posisi sebagai istri Chris, jika kamu memang hebat, maka bunuhlah aku!"

Weny tidak mengira bahwa dengan melakukan hal ini malah semakin meningkatkan semangat bertarung Viona, raut wajah Weny berubah masam.

Aku mengatakan : "Sebenarnya kita masih bisa membahas masalah ini dengan damai, tapi kamu tidak seharusnya mengancamku dengan nyawa temanku. Jika kamu berani menyentuh sehelai rambut Angel, maka aku akan menentangmu sampai akhir, dan untuk selamanya kamu jangan pernah mengharapkan untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. Jika kamu tidak mempercayainya, silahkan dicoba."

Mungkin ancamanku memberi sedikit efek kepada Weny, walaupun raut wajahnya sangat masam, namun dia tidak mengatakan apapun.

Akhirnya Weny hanya menatapku dengan dingin selama beberapa saat, lalu pergi dengan emosi yang menggebu-gebu.

Ketika pintu sudah ditutup, aku menghela nafas panjang, aku baru menyadari bahwa tanganku dipenuhi dengan keringat.

Sebenarnya aku sangat takut amarah Weny meledak, lalu dia benar-benar melakukan sesuatu terhadap Angel.

Setelah kematian ibuku, didunia ini hanya tersisa aku sendirian. Angel adalah salah satu teman diantara temanku yang tidaklah banyak itu, aku menganggapnya sebagai saudara kandungku. Dia adalah batas garis kesabaranku, lebih penting dari nyawaku sendiri, jika dia terluka karena diriku, maka aku tidak akan memaafkan diriku sendiri.

Untung saja Weny berhasil aku takuti.

Untungnya aku sudah dapat menebak tujuan Weny dan Bibi Zhou, mereka ingin agar Chris menikahi Weny, menjadikan Weny sebagai nyonya ketiga dari keluarga Chris. untuk hal lainnya tidaklah penting. Dan sekarang, aku adalah tunangan Chris, dihadapan bibi Zhou, Chris juga sangat memperhatikanku, hal ini membuat Weny dan Bibi Zhou merasa bahwa Chris pasti akan menikahiku.

Jika aku tidak meninggalkan Chris, maka Weny tidak akan bisa menduduki posisi ini.

Mungkin ini adalah alasan kenapa dia tidak bertengkar denganku dan memilih untuk pergi walaupun merasa sangat marah.

Angel merasa khawatir, dia menggenggam tanganku lalu berkata : "Sepertinya Nona Weny sudah marah,.. apakah dia akan membalasnya....."

Aku segera menenangkannya : "Tidak apa-apa, mungkin dia hanya mengatakannya saja, Chris akan melindungiku, jadi dia tidak akan berani melakukannya" Aku mengingatkannya : "Tapi dalam waktu dekat ini kamu harus berhati-hati, jika ada orang yang diam-diam mengikutimu, maka kamu harus memberitahukannya kepadaku."

Angel menganggukkan kepala, berkata : "Tenanglah, aku pasti akan berhati-hati."

Kita berbicara selama beberapa waktu, awalnya aku mengundangnya untuk makan malam bersama dirumah, tapi Angel bersikeras untuk pergi.

Ini adalah rumah Chris, aku menebak bahwa Angel pasti merasa sungkan, jadi tidak memaksanya.

Sebelum pergi, dengan serius Angel mengatakan : "Aku akan mencari alasan untuk menjauh dari Steven, kamu tenang saja."

Sambil tersenyum aku menjawab : "Baik."

Sebenarnya aku tidak terlalu berharap Angel berhubungan dengan Steven, Tapi ketika menyukai seseorang, kamu tidak akan bisa menahan diri untuk mendekatinya. Justru kerena aku mengerti perasaan seperti ini, maka aku tidak bisa memaksa Angel untuk menuruti keinginanku, sekalipun hanya karena aku merasa khawatir Steven melakukan sesuatu yang buruk terhadapnya.

Tapi Angel sangat pintar, seharusnya dia tidak akan terpesona dengan Steven hingga kehilangan akal sehatnya.

Setelah berpamitan dengan Angel, aku merasa suasana hatiku membaik, tapi masih tetap merasa sedikit gundah.

Karena masalah keguguran yang dialami Janice masih mengganggu pikiranku.

Beberapa pesan dari Weny masih mempengaruhiku, setelah bimbang cukup lama, aku masih tidak berani meminta kepastian kepada Chris, aku takut bahwa dia benar-benar membohongku.

Tapi karena menutupi masalah ini, aku merasa suasana hatiiku sangat kacau.

Walaupun selama beberapa hari ini Chris dan Ryan selalu menemaniku, Bibi Zhou dan Weny juga tidak datang untuk menggangguku, aku masih saja merasa gundah.

Chris yang menyadari keanehanku ini, semakin lembut dan perhatian terhadapku.

Hal ini membuat suasana hatiku semakin kacau.

Terkadang, aku jadi berpikiran bahwa perhatiannya ini hanyalah sebuah akting ; terkadang aku akan memarahi diri sendiri karena mencurigainya.

Hal seperti ini berlanjut hingga Sekolah dimulai.

Setelah sarapan, Chris menggendongku keatas.

Ini adalah pertama kalinya aku keluar dari kamar setelah 'keguguran', rasanya udara disekitar terasa menjadi lebih segar.

Ketika melewati ruangan besar, aku melihat kakek Chris dan paman kedua dan keluarganya berada disana, tapi tidak terlihat bayangan Bibi Zhou dan keluarganya.

Setelah melihatku, Kakek Chris berkata kepada Chris : "Nanti malam mungkin akan turun hujan, kalian pulanglah lebih awal."

Chris menjawa : "Baik"