My Superhero - Bab 481 Bisakah Kamu Memberiku Sedikit Waktu, Biarkan Aku Berpikir dengan Jelas

Dalam keadaan setengah sadar, aku merasa Chris Zhou menggenggam tanganku dengan kuat.

Aku tertegun menatapnya.

Ia bertanya dengan suara lembut: “Viona…… apa yang sedang kamu pikirkan?”

Aku menatapnya dalam diam sejenak, menurunkan pandangan mataku dan berkata, “kamu……kamu sudah mengetahuinya sekarang, Nona Ye terus menemanimu sebelumnya…… apakah kamu merasa tersentuh?”

Ia mengangkat daguku, memaksaku untuk menatapnya: “apakah kamu sudah lupa? Kakek bilang orang yang merawatku adalah Paman Wasiman.”

Aku mengerutkan keningku, merasa ia sedang mengalihkan pembicaraan.

Ia bahkan tidak menjawabku, ia sebenarnya merasa tersentuh atau tidak.

Aku diam beberapa detik, akhirnya tetap tidak bisa menahan diri dan berkata, “lalu jika wanita itu yang merawatmu……apakah saat itu kamu akan memilihnya?”

Tatapan mata Chris Zhou meredup, ia tampak sedang berpikir tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Hatiku terasa berat.

Apakah ia sedang ragu?

Karena ia tidak menjawabku dari pertama kali, berarti masih ada kemungkinan baginya untuk memilih Belinda Ye……

Tiba-tiba aku merasa sedikit menyesal, kenapa aku harus menanyakannya?

Ini hanya akan membuatku menderita.

Setelah Chris Zhou diam beberapa saat, kedua tangannya menyentuh wajahku, dengan suara tercekat ia berkata, “Viona, tidak ada gunanya kita membuat asumsi seperti ini, kamu juga tahu saat itu aku tidak sadarkan diri, lagian yang merawatku adalah Paman Wasiman, bukan dia……”

Air mataku langsung mengalir turun, aku momotongnya, “tapi kamu mungkin akan memilihnya, kan?”

Jelas-jelas aku tahu seharusnya tidak menanyakannya, tidak seharusnya mencari tahu segalanya, tapi tetap saja aku tidak bisa menahannya.

Chris Zhou mengerutkan keningnya dan tiba-tiba menundukkan kepalanya, ia menggigit bibirku dengan kuat.

Ia benar-benar menggigitnya, bibirku digigit olehnya.

Aku merasa kesakitan, disaat bersamaan juga merasa bingung.

Dia…… apa maksudnya? Kenapa ia menggigitku?

Aku merasa ia seperti ingin merobekku, dan memakanku ke dalam perutnya……

Ia kembali menggigitiku, ia menggigit bibirku hingga berdarah, barulah ia melepaskanku, ia berkata: “apakah kamu bodoh? Jika aku ingin memilihnya, aku sudah memilihnya sejak awal, kalau begitu untuk apa aku bersamamu?”

Aku terdiam.

Ia menahan dahiku, dengan suara rendah dan serak ia berkata: “apakah kamu ingin aku menggali hatiku dan memperlihatkannya padamu?”

Hatiku bergetar, jantungku pun berdetak dengan kencang.

Dia…… yang dia maksud, tidak peduli bagaimanapun, dia akan memilihku, apa begitu?

Tiba-tiba air mataku mengalir lebih dahsyat.

Ia tampak menghela napasnya sedikit, ia mengangkat tangannya dan menyeka air mata diwajahku dengan lembut, “sudah, jangan menangis lagi. Sayang, jika kamu masih menangis, aku akan ikut menangis bersamamu.”

Aku membenamkan kepalaku dalam dekapannya, sambil menangis berkata: “kamu…… kamu membuatku takut…… tadi kamu tidak mengatakan sepatah kata pun, aku pikir kamu telah menyesalinya……”

Ia menciumku dahiku, dengan serak berkata: “aku hanya merasa sedih, kita telah sampai pada titik ini, kenapa kamu masih meragukan hatiku untukmu.”

Dengan tersedu-sedu aku berkata, “aku…… aku sudah terlalu mencintaimu…… makanya aku bisa meragukannya……”

Cinta itu begitu menakutkan, cinta begitu mengkhawatirkan.

Karena terlalu mencintai pria itu, karena aku mencintainya dengan sepenuh hatiku, sehingga membuatku tidak percaya diri, hanya dengan sedikit terpaan angin saja bisa membuatku ragu dan curiga.

Chris Zhou memelukku dengan erat dalam dekapannya, ia menghela napas: “sepertinya aku harus lebih mencintaimu lagi, agar kamu bisa lebih banyak menaruh kepercayaan padaku.”

Air mataku kembali mengalir dengan deras.

Dia…… ia tidak menyalahkanku akan keraguanku, malah bilang ingin lebih mencintaiku…… kenapa ia bisa selembut ini……

Dadaku terasa sesak sekaligus senang.

Ia langsung membelai rambutku, seolah ingin menenangkanku.

Aku mencium aroma mint yang tidak asing dari tubuhnya. Dikelilingi oleh pelukan hangatnya, tidak tahu kenapa, tangisanku semakin menjadi.

Kemungkinan karena beberapa saat ini ditangkap oleh Christian Sheng, ditekan terlalu lama, ditambah lagi dengan masalah foto-foto itu, selalu ada perasaan tidak tenang di hati, jika aku membicarakannya dengan Chris Zhou hari ini, aku tidak bisa menahan untuk melampiaskan emosiku keluar.

Chris Zhou tidak mengatakan apa-apa lagi, ia hanya memelukku dengan erat, seolah memberiku kehangatan dan kekuatan yang tidak ada habisnya.

Aku menangis untuk waktu yang lama, barulah kembali sadar.

Akhirnya aku mundur dua langkah, dan menyeka air mataku dengan punggung tanganku, dengan suara ringan berkata: “Chris Zhou, aku…… aku sangat mencintaimu, kamu tahu itu, kan ?

Chris Zhou menatap dalam wanita tersebut, kehangatan dalam tatapannya seolah bisa meneteskan air.

Aku tersedu, menghindari tatapan matanya dan berkata: “tapi aku…… sekarang aku masih merasa sedikit canggung…… bisakah kamu memberiku sedikit waktu untuk memikirkannya dengan jelas?”

Setelah mengatakannya, aku kembali menatapnya, memperhatikan perubahan raut wajahnya.

Ia masih menatapku dalam, ia menatapku dalam diam sejenak, kemudian berkata, “aku mengerti.”

Aku mendengus.

Ia berkata, “masalah ibu mertua, kamu pasti merasa tidak nyaman dalam hatimu…… aku akan menunggumu untuk memaafkanku, berapa lama pun itu.”

Aku membeku seketika.

Sebenarnya selain masalah ini, masih ada satu masalah lagi…… yaitu Belinda Ye.

Aku ingin kembali untuk menyelidikinya terlebih dahulu, seberapa suka Ibu Zhou pada Belinda Ye.

Jika sampai saat itu Ibu Zhou menolak untuk mengenalku, dan membiarkan Belinda Ye menjadi menantunya, apakah Chris Zhou akan menolaknya?

Aku tidak bisa berhenti khawatir, oleh karena itu aku kembali mengujinya.

Jika mendengar jawaban Chris Zhou hari ini, aku merasa sedikit bersalah, dan merasa bahwa aku sedikit bandel.

Jelas-jelas ia begitu baik, masih saja aku meragukannya.

Akan tetapi…… masalah ibuku, aku juga harus memikirkannya baik-baik.

Lalu aku mengiyakan dan berkata, “maaf, Chris Zhou, aku…… aku sedikit bandel, semoga kamu tidak marah.”

Sudut bibirnya sedikit terangkat, ia berjalan kemari, menundukkan kepalanya dan mencium bibirku, ia pun berkata, “bodoh.”

Aku membalas ciumannya, dan kembali mundur dua langkah, “selanjutnya kita tidak bisa melakukan hal intim seperti ini lagi.”

Ia mengangkat kepalanya dan menatapku, “Hah?”

Wajahku sedikit memerah, “selama kamu menciumku, aku seperti tidak bisa berpikir, aku…… aku ingin menjaga jarak denganmu……”

Ia tertawa pelan, dan malah ikut menimpali candaanku, “Baiklah, aku berjanji padamu.”

Tidak tahu kenapa, aku kembali merasa kecewa.

Sebenarnya aku sangat menyukai pelukan darinya, menyukai setiap kalimatnya yang manis, suka saat ia membujukku, ketika ia menciumku……

Akan tetapi ini adalah pilihanku sendiri, aku harus tetap melanjutkannya.

……

Saat sedang makan, Rowy Xie turun kebawah.

Ia terus melihatku dan Chris Zhou, sepertinya ingin menebak apakah aku dan Chris Zhou sudah baikan atau belum.

Karena berencana untuk menjaga jarak dengan Chris Zhou, aku pun duduk sedikit jauh darinya, juga sengaja tidak mengajaknya bicara.

Rowy Xie berpikir bahwa kami masih belum berbaikan, ia pun sangat berhati-hati dan tidak berani berbicara.

Aku merasa tidak enak dan langsung mengajaknya berbicara, “terima kasih untuk kali ini, Chris Zhou telah mengatakan semuanya, jika bukan karenamu, mungkin aku masih di kurung oleh Christian Sheng.” Kemudian ia berkata, “tapi aku sedikit mengkhawatirkanmu…… bagaimana jika kamu yang menjadi incarannya?”

Rowy Xie tertawa dan menggelengkan kepalanya, “Kamu tidak perlu khawatir, aku akan pergi ke luar negri beberapa bulan, aku rasa saat itu Christian Sheng telah berhasil ditangkap oleh Kakak ketiga.”

Aku mengangguk-anggukkan kepala.

Sepertinya Chris Zhou dan lainnya sudah memiliki rencana, aku pun tidak berkata apa-apa lagi.

Chris Zhou tidak banyak berbicara, tapi ia terus merawatku dengan memberiku sup, setelah aku menyelesaikan makanku ia pun memberiku serbet, dan mengelap mulutku.

Aku tidak bisa menahan diri dan meliriknya.

Ia menatapku dengan tatapan polos.

Aku merasa lucu, juga merasakan kehangatan manis dalam hatiku.

Setelah makan malam, aku kembali ke kamarku dan beristirahat.

Kali ini aku tidak tinggal bersama Chris Zhou, melihat kamarku yang kosong, hatiku pun terasa kosong dan hampa.

Saat hampir tertidur, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Aku pikir itu adalah Chris Zhou, aku ragu sejenak kemudian segera membuka pintu.

Ternyata yang berdiri di depan pintu adalah Rowy Xie.

Ia tidak masuk kedalam, tetapi malah melangkah mundur kearah koridor, dengan suara rendah ia berkata, “Kak Viona, bisakah aku berbicara denganmu?”

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu