My Superhero - Bab 67 Dia Sepertinya Adiknya Nicholas, Belinda

Aku diam-diam menatap Jade.

Saat pertama kali bertemu dengannya, dia terlihat sangat elegan, dia tidak terlihat seperti orang yang akan mengatakan hal seperti itu.

Apakah……karena efek obat waktu itu?

Pikiran ini terlintas diotakku, namun segera aku tolak.

Jika dia benar-benar tidak normal, mengapa keluarga nya membiarkan dia keluar .

Tapi perkataannya benar-benar kasar, bahkan dia bisa menyebutkan kata pelakor, tidak seperti seorang nona, namun sangatlah kasar.

Chris menatap Jade sekilas, berjalan kemari dan menghentikanku, berkata::“Nona Jade, ini adalah Tunanganku, anda menghinanya, berarti juga menghina keluargaku.”Dia melirik kearah pintu, berkata,“Anin,bawa nona keluar, Keluarga Chris tidak menyambutnya. Kedepannya tidak peduli apakah itu acara Keluarga Chris, atau bisnis dibawah nama keluarga Chris, tidak perbolehkan dia masuk.”

Ini juga berarti, Jade telah menjadi orang yang ditolak berhubungan dengan keluarga Chris.

Anin telah berdiri dalam waktu lama, dan dia membawa Jade dengan pengawalnya.

Ekspresi Jade berubah:“Anin……”

Anin memotongnya:“Hari ini hampir semua anggota kerajaan hadir, kalau kamu tidak malu, maka buatlah keributan.”

Raut muka Jade langsung pucat .

Chris berkata:“Jangan salahkan aku tidak mengingatmu, kakakmu masih diluar.”

Jade setelah mendengar itu, matanya berbinar-binar.

Chris menatap kearah Jhonny, berkata:“Bawa dia .”

Anin berkata pada Jade:“Nona Jade, silahkan.”

Wajah suram Jade, memelototi Chris selama beberapa detik, lalu membalikkan kepala dan pergi.

Steven Sen bertepuk tangan dan berkata:“Kamu sangat gengsi.”

Chris bahkan tidak menatapnya, langsung membawaku keluar.

Aku sedikit enggan untuk pergi, bagaimanapun tadi Steven juga membelaku, meskipun aku tidak butuh kebaikannya.

Hanya ingin mengatakan sesuatu untuk memecahkan kesunyian, Chris tiba-tiba berhenti di hadapan Steven Sen.

Dia menatap wajah Steven dan berkata:“Tunanganku, anda tidak perlu khawatirkan.”

Keduanya bertatapan.

Steven langsung tertawa:“Aku menyukainya, tentu saja berharap dia hidup dengan bahagia, kalau kamu menyakitinya, aku pasti tidak akan memaafkanmu.”

Chris menyipitkan matanya, namun tidak bermaksud untuk terus bertengkar dengannya dan berkata:“Bagaimana kalau kamu menemaniku bersulang.”

Sampai diruang tunggu, aku sedikit khawatir, tidak tahu apa yang dilakukan kedua pria ini.

Aku memandang Chris dan menjelaskan:“Paman Chris, Steven hanya bercanda saja, aku sama sekali tidak dekat dengannya ……”

Chris hanya mengiyakan.

Selain itu tidak ada ekspresi lain.

Kemudian aku pun tertawa pahit.

Benar juga, dia tidak menyukaiku, mana mungkin memperdulikan hubunganku dengan Steven.

Awalnya aku takut ia salah paham, tapi kelihatannya aku terlalu berlebihan.

Chris membawaku ke sisi kanan ruang tamu.

Kakek Chris juga ada disini, dia memanggil kita kesana dan berkata:“Sini, mereka adalah teman lamaku, cepat kalian kesini menemuinya.”

Aku melihat kesana, menyadari ada beberapa orang tua itu adalah orang yang terkenal, bahkan beberapa pernah muncul di televisi.

Ini membuatku merasa gugup.

Akhirnya semua berbincang apa, melakukan apa, aku sudah tidak ingat lagi..

Itu karena terlalu gugup, aku juga sangat malu.

Chris dan aku bersulang the bersama dengan para kakek, dan kemudian kamipun keluar.

Aku berdiri dipintu depan, menghela nafas, menyadari tubuhku keringatan.

Chris melihatku dan berkata:“Balik ke kamar istirahat dulu saja.”

Aku berkata:“Tapi……bukannya mau pergi bersulang?”

Chris berkata:“Bertemu teman lama kakek sudah cukup, yang lain tidak begitu penting,”

Karena dia sudah bilang begitu, maka aku tidak melawan.

Aku menebak,mungkin teman lama kakek sangat memperhatikan Chris, maka Kakek Chris sengaja memanggil Chris membawaku untuk menemui mereka, mengenai orang lain, Kakek Chris tidak peduli,maka tidak perlu pergi bersulang.

Chris membawaku ke lantai 2.

Dia membuka kamar ditengah, berkata:“Ini adalah kamarku, kamu istirahatlah dengan baik, tidak akan ada yang menganggu.”

Aku mengiyakannya.

Dia berdiri dipintu luar, tidak masuk namun tidak keluar, menatapku dengan begitu tenang.

Aku merasa pandangannya agak aneh, kemudian tidak sengaja bertatapan dengannya.

Dia berkata dengan lembut:“Sayang, lain kali jaga jarak dengan Steven.”

Aku tertegun.

Dia mengelus wajahku:“Aku mempercayaimu,tapi aku tidak mempercayainya.”

Aku tidak bisa menatapnya.

Dia tersenyum dan berkata:“Aku bisa cemburu.”

Saat ini aku baru mengerti dia mengatakan apa, dan menjawabnya dengan gagap:“……Oh.”

Awalnya kukira dia tidak peduli, tak disangka dia menahannya dan mengatakannya saat tidak ada orang.

Aku tidak bisa mengatakan perasaan apa didalam hatiku, sedikit merasa lucu, tapi juga manis.

Namun teringat perkataan Steven dulu padaku, aku langsung beritahu:“Dia barusan memberitahuku,tugas kembali kekerajaan, aku bisa lanjut magang ……Paman Chris, menurutmu gimana?”

Karena tinggal bersama Chris, tentu saja aku harus menanyakan pendapatnya.

Chris berkata:“Apakah kamu ingin pergi?”

Aku menganggukan kepala dengan ragu:“Lagipula saat libur musim panas tidak ada yang dilakukan ……”

Tapi jika begitu, aku sulit tidak berhubungan dengan Steven.

Chris pasti melihat kegalauanku, dan berkata:“Kalau begitu pergilah, tapi selain masalah pekerjaan, jangan dekat-dekat dengannya.”

Aku tentu saja tidak keberatan .

Lagipula aku merasa Steven mencurigakan, jadi lebih baik jaga jarak.

Mengenai batasan yang Chris tuntut, aku sedikitpun tidak merasa risih, ini menunjukkan bahwa dia peduli padaku.

Dia juga tidak sewenang-wenang.

Setelah Chris pergi, aku tidak segera istirahat, tapi melihat-lihat kamarnya dahulu.

Ranjangnya sangat hangat, disebelah tempat tidur ada 2 rak, 1 penuh dengan mainan, 1 lagi penuh dengan foto.

Aku menebak mainan itu seharusnya mainan Chris saat kecil.

Mengenai foto, hampir ada dari kecil sampai dewasa, saat balita dia sangat lucu, dari kecil sudah sangat tampan.

Beberapa diantaranya ada foto bersama dia dengan yang lain. Yang muncul paling banyak adalah foto bersama Nicholas dan James mereka.

Terlihat hubungan mereka sangat baik sejak kecil.

Aku mengamatinya secara perlahan, seperti masuk ke dalam kehidupannya.

Ini perasaan senang dan bahagia .

Aku mengfoto foto masa kecilnya, dan menjadikannya background di hpku.

Setelah itu aku baru puas dan berbaring diranjang.

Akhirnya aku melihat lemari diatas ranjang.

Ada foto bersama seluruh keluarga, 1 lagi adalah foto Chris, Nicholas, dan James.

Dan difoto bersama ini ada 4 orang——

Didepan mereka berdiri seorang gadis.

Gadis itu terlihat lebih muda dari mereka, senyumnya sangat manis.

Aku menatapnya sementara.

Ada begitu banyak foto bersama dengan James dan Nicholas, tapi Chris malah meletakkan yang ini.

Pasti karena gadis ini.

Dia sepertinya adiknya Nicholas, Belinda.

Chris bilang tidak menyukainya, tapi malah menaruh fotonya di atas ranjang, dan dipajang bersama foto keluarga ……

Perlahan aku sadar.

Mengatakan itu adalah palsu

Untungnya, aku siap secara mental dan cepat beradaptasi.

Tapi aku tidak ingin mengerti, mengapa Chris harus menyangkalnya?

Benarkah karena James juga menyukai Belinda?

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu