My Superhero - Bab 235 Weny Sebenarnya Melakukan Kesalahan Apa Hingga Membuat Mereka Begitu Benci (1)

Aku yang mendengarnya pun tidak banyak berkomentar.

Melihat sikapnya itu, dia sudah memutuskan untuk bersama melawan keluarga Zhou sampai mati demi Leonardi dan Weny.

Tetapi dia juga tidak berpikir, apakah mereka pantas diperjuangkan sampai dia melakukan hal seperti ini?

Raut wajah Paman kedua dan Paman ketiga sangat tidak enak dilihat, sepertinya mereka kesal melihat Bibi Linda seperti itu.

Tetapi mereka tidak banyak bicara, Chris yang justru lebih banyak mengadili mereka.

Chris berkata dengan senyuman sinis: “Aku benar-benar tidak peduli kamu mati atau pun hidup, kamu mengurusku hingga dewasa adalah hutang budiku, tetapi aku sudah dari dulu melupakannya. Sekarang aku sebagai pihak orang yang telah tersakiti ingin membicarakan syarat kondisinya. Kamu bercerai, aku dan istriku akan memaafkanmu; jika kamu tidak bercerai, aku juga mempunyai cara untuk mengaturmu. Jika kamu masih terus bersikeras membela Leonardi, kalau begitu jangan salahkan aku yang tidak peduli dengan perasaan yang dulu.”

Wajahnya tidak mengeluarkan ekspresi apapun, matanya tersirat sebuah kebencian.

Bibi Linda mungkin belum pernah melihat Chris seperti itu, dia sedikit terkejut.

Dia berbicara dengan suaranya yang gemetar: “Aku…….aku……tidak ingin membela dia…….”

Chris masih tetap dengan raut wajahnya yang dingin.

Bibi Linda berbicara sambil gemetar: “Kamu……..kamu boleh mengirimnya ke penjara……tetapi dia bicara bagaimanapun dia masih tetap menjadi seorang ayah dari kedua keponakanmu, kamu harus berbaik hati sedikit……….kamu tidak boleh membuat keponakanmu ini kehilangan seorang ayah………..” dia merasa dirinya sangat memiliki alasan yang masuk akal, dia meluruskan lehernya, lalu berkata dengan tegas, “Benar, kamu harus berbaik hati sedikit kepada Leonardi, biarpun dia dipenjara, dihukum setengah tahun saja sudah cukup!”

Aku tidak tahu sebaiknya harus berkata apa.

Melanggar hukum, menyakiti orang sampai meninggal, dia pikir dihukum setengah tahun itu cukup?

Intonasi bicaranya pun seperti mengatur dan sepenuhnya menyuruh Chris untuk menurutinya.

Aku mengerutkan alis erat-erat.

Rencananya sepertinya dari dulu memang hanya untuk menyerang balik Chris, dia selalu menyulitkan Chris, secara simpelnya bisa dikatakan menjadikan Chris seorang budak yang diperas.

Aku masih ingat saat dulu dia menghukumku berlutut, Chris juga menemaniku berlutut di hadapannya, dia ternyata tanpa merasa bersalah menyuruh Chris juga berlutut kepadanya……

Di matanya, Chris adalah pembantunya, harus menuruti perintahnya, kalau tidak maka dia bisa membuat keributan tanpa sebab.

Saat ini melihat wajah dia yang terlihat berkuasa, aku benar-benar ingin menamparnya berkali-kali.

Untungnya Chris akhirnya memahaminya, dan dia tidak lagi menurutinya.

Kalau tidak aku masih benar-benar tidak tahu seberapa besar rasa bersalahnya jika Chris harus tetap menurutinya.

Chris melihat dia dengan sinis, lalu berkata: “Kelihatannya kamu tidak ingin bercerai?”

Kedua tangan Bibi Linda mendekap di dada: “Benar, tidak cerai!”

Weny terharu terbebas dari belenggu, dia berlari memegang tangan Bibi Linda, berkata dengan manja: “Ibu, anda benar-benar baik………….”

Bibi Linda menepuk tangannya: “Tenang saja, ada Ibu disini.”

Aku sangat takut kalau Chris marah, aku dengan spontan langsung memegang tangannya.

Dia melontarkan senyuman kepadaku, suasana hatinya masih tenang.

Tetapi aku memahami sikapnya, aku tahu dia pasti masih sangat menderita, apalagi dia punya hutang budi terhadapnya……………..

Siapa yang bisa mengira kalau suatu hari balas budinya itu dibalas dengan dendam.

Disaat Chris terdiam, Paman kedua tiba-tiba membuka mulut bertanya pada Bibi Linda: “Sudah beberapa tahun ini, apakah kamu tahu apa saja yang telah dilakukan oleh Leonardi?”

Bibi Linda terkejut, dia dengan spontan menggelengkan kepala: “Tidak tahu jelas.”

Paman kedua langsung memaki dia: “Dasar bodoh!”

Dia yang selalu terlihat cendekiawan dan lemah lembut, ternyata dia bisa berkata kasar juga.

Kelihatannya Bibi Linda membuat dia sangat marah.

Lalu dia melanjutkan makiannya: “Dulu kamu sangat cerdas dan genit, sekarang setelah menikah dengan keluarga Xiang malah berubah menjadi bodoh, aku lihat sepertinya kamu tertular perilaku jahat dari keluarga Xiang!”

Bibi Linda mencibirkan mulutnya saat dimaki oleh paman kedua, raut wajahnya terlihat marah, dia berkata: “Kakak, apa kamu merendahkan aku kalau aku menikah dengan orang yang tidak baik? ternyata kamu selalu merendahkanku……kakak kandungku ternyata merendahkanku, aku tidah sanggup hidup lagi………..”

Dia menangis tersedu-sedu, seketika itu juga menduduki posisi berkuasa.

Paman kedua marah hingga wajahnya memerah, dia juga tidak berebut dengannya, dia langsung berkata: “Kamu harus bercerai! nanti kamu dengan keluarga Xiang tidak aka nada hubungan lagi, anakmu boleh kembali ke keluarga Zhou, kami keluarga Zhou juga sanggup mengurusnya! tetapi kamu harus memutuskan hubungan dengan Leonardi dan Weny, kalau tidak kamu tidak usah kembali ke keluarga Zhou, aku dan ketiga saudara ini tidak akan mengakui kamu sebagai adik kami lagi!”

Saat itu juga Bibi Linda menangis semakin keras: “Apa alasannya kamu tidak mengakui aku…..kamu takut dengan Chris ya? seperti yang aku bilang nanti di rumah ini hanya ada 1 posisi ruangan besar, kita tiga bersaudara pasti akan diusir keluar………”

Dia belum selesai bicara, Paman kedua langsung menampar wajahnya.

“Dasar bodoh, tutup mulut kamu!” urat di dahinya sampai terlihat bergerak, matanya berkobar bara api, “Jika kamu berani bicara sekali lagi, akan aku potong lidah kamu, apa yang aku bilang pasti akan aku lakukan!”

Mungkin ekspresi wajahnya terlalu menakutkan, Bibi Linda pun tidak berani melawan lagi, dia hanya berani menangis menjerit.

Aku menghembuskan napas lega.

Untungnya Paman kedua masih bisa mengatasi Bibi Linda, dan pada akhirnya dia memilih untuk bercerai.

Terlihat jelas ada orang yang keberatan melihat Bibi Linda menuruti perkataan Paman kedua.

Tiba-tiba terdengar bunyi gesekan kaki Weny berlutut di hadapan Bibi Linda, dia memegang kaki Bibi Linda, dia merintih sambil menangis: “Apakah anda tidak menginginkan aku lagi?Ibu, dulu anda sangat menyayangiku, bagaimana mungkin tidak menginginkan aku lagi…….aku tidak bisa hidup tanpa anda……aku lebih baik mati saja……..”

Dia menangis dengan wajah yang masih tetap kelihatan cantik, sungguh tidak kasihan.

Bibi Linda menunduk memeluk dia, dan dia pun ikut menangis bersamanya.

Weny berkata sambil merintih: “Ibu, tidak peduli kamu pergi kemana, pokoknya aku akan selalu mengikutimu, bolehkan?”

Bibi Linda dengan spontan menyetujuinya.

Dia menengadahkan kepala melihat ke arah Paman kedua, lalu berkata: “Aku bisa menyetujui kalian, aku dan Leonardi bercerai, tetapi Weny harus ikut denganku!”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu