My Superhero - Bab 179 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orangnya untuk Memotongmu Menjadi Roti Daging (2)

Chris tertawa lucu sambil menjawab, "Tenang saja, dia tidak akan mencari gara-gara denganmu hanya karena 20 ribu."

Aku tetap saja tidak tenang.

Chris tersenyum sambil mencubit pelan hidungku, "Paling saat menandatangani kontrak nanti, aku mangalah sedikit saja padanya."

Bisnis yang mereka bincangkan pasti beratus-ratus juta, sedikit juga lumayan banyak.

Rugi sekali ....

Chris tertawa ringan, kemudian menggigit bibirku dengan gigitan besar, "Sayang, kamu ini mengkhawatirkan uangku?"

Aku memelototinya, "Tentu saja."

Uang siapapun bukan datang karena tiupan angin, mau seberapa kayapun keluarga Zhou, juga tidak bisa dihabiskan dengan sesuka hati.

Chris tertawa kecil, "Baiklah, aku akan bekerja keras mencari uang."

Kenapa jadi mencari uang?

Dia mengelus perutku sambil tertawa, dengan lembut berkata, "Baby, kamu tenang saja, urusan rumah kamu serahkan padaku, kamu cukup urus kandunganmu saja."

Aku kesal juga merasa lucu, "Aku bukan khawatir tentang urusan rumah ... Aku khawatir tentang kamu."

Dia berada di atasku, sambil tersenyum sambil menciumi wajahku, leherku, dengan suara serak berkata, "Kalau gitu kamu sayang sayangi aku dulu ..."

Selesai berkata, ia membuka kancing bajuku.

Selanjutnya aku dicium habis oleh Chris, dia bergerak dengan pelan, jika bukan karena aku sedang mengandung, mungkin dia sudah membuatku pusing karena membolak-balikkanku.

Akan tetapi meski tidak melakukannya sampai akhir, bagiku, pengalaman seperti ini sungguh menyenangkan.

Keesokan harinya, aku merasa sekujur tubuhku lemas.

Semangat Chris malah sangat bagus, dia menggendongku pergi mandi, juga menggendongku turun ke bawah, kemudian menggendongku naik ke atas mobil.

Untung saja Kakek Zhou dan Ryan sudah keluar rumah dari pagi, entah bisa berpikir apa mereka jika mereka melihat aku dan Chris.

Hanya saja setelah sampai di sekolah, Angel melihat aku yang kurang bersemangat, mengira aku tidak enak badan, sangat khawatir kemudian menarikku pergi memeriksakan badan.

Aku panik hingga wajahku berubah panas, juga tidak enak hati mengatakan bahwa semua ini akibat kejadian bersama Chris semalam. Hanya bisa berbohong, mengatakan dokter keluarga Zhou sudah memeriksa tubuhku, tidak ada masalah apapun, jika tidak Chris juga tidak akan mengizinkanku pergi ke sekolah.

Angel baru tenang.

Aku menepuk wajahku yang panas, bahkan tidak enak hati untuk bertatapan dengannya.

Untungnya selama dua hari kedepan, Chris tidak melakukannya lagi denganku, semangatku juga pelan-pelan kembali.

Beberapa hari kedepan kulewati dengan nyaman, ada Chris yang memerhatikanku, ada Bibi Elena yang membuatkanku bermacam-macam makanan lezat, Angel juga hampir setiap hari menemaniku.

Hingga hari dimana Janice datang mencariku, aku baru menyadari, sebenarnya bahaya tidak pergi jauh dariku.

Hari itu adalah hari Senin siang, aku menunggu Chris di parkiran, yang muncul malah Janice.

Pagi-pagi sebelum keluar rumah, Kakek Zhou sengaja mengingatkanku dan Chris, menyuruh kami pergi Biro Urusan Sipil mencatat pernikahan.

Namun Chris ada rapat di siang hari, kita berjanji untuk makan siang bersama, sorenya baru pergi ke Biro Urusan Sipil.

Tidak disangka Janice malah datang mencariku.

Dia langsung menangkap leherku, melemparku ke atas mobilnya.

Sebenarnya melihat dia mendekat, aku juga waspada.

Tapi karena pertimbangan gerak-geriknya yang lebih bagus, juga ada anak dalam perutku, aku ragu, dan akhirnya memutuskan untuk tidak melawannya.

Setelah berada dalam mobil, aku juga masih terhitung tenang, berkata lebih dulu, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Janice menstarter mobil lalu tertawa dingin, "Mencari tempat yang tidak ada orangnya untuk memotongmu menjadi roti daging."

Aku tentu saja tidak percaya, jika dia ingin membuatku mati, sama sekali tidak perlu mengatakan sebanyak ini padaku, langsung membuatku pingsan bukannya lebih mudah.

Tapi yang jelas dia datang dengan maksud tidak baik, kebencian di matanya saja rasanya sudah mau tumpah keluar.

Aku berkata, "Kamu lebih baik jangan membawa mobil ini terlalu jauh, aku dan Chris sudah berjanji untuk bertemu di parkiran, jika dia tidak menemukanku, pasti akan panik. Jika nanti dia menemukan kamu yang telah membawaku pergi, pasti akan menghukummu."

Saat ini mobil baru dikendarai keluar halaman sekolah, masih berputar di kawasan universitas.

Janice menyipitkan mata ke arahku, menilaiku untuk sebentar, kemudian berkata dengan menyunggingkan bibir, "Apa kamu merasa sebentar lagi sudah akan menikah dengan tuan, jadi aku tidak berani turun tangan terhadapmu?"

Aku tertawa pahit.

Ternyata benar, dia datang mencari masalah denganku setelah mendengar kabar pernikahanku dengan Chris.

Tapi pernikahanku dengan Chris ada hubungan apa dengannya?

Apa aku harus membantunya mendapatkan cinta sebelah tangannya itu?

Dia menatapku dan berkata dengan datar, "Kamu adalah wanita yang cerdas, aku juga tidak berbasa-basi lagi denganmu. Aku hari ini datang mencarimu, karena ingin memberitahu, hari dimana kamu menikah dengan tuan, adalah saat dimana aku mengkhianati tuan."

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu