My Superhero - Bab 72 Dibunuh di Kedutaan Besar Lokal (2)

Kakek Chris melihatku sekilas dan berkata, “Aku pergi telepon Chris untuk menyuruhnya pulang lebih awal, kamu bawa Ryan pergi main.”

Aku dengan sibuk menjawab iya.

Kakek Chris pergi ke ruang kerja, aku berjalan ke depan si kecil Ryan, jongkok di depannya, dan bertanya, “Ryan baru saja pulang dari mana?”

Anak berumur 3 tahun itu tidak takut dengan orang asing, dia dengan lancar menjawab sambil tersenyum ke arahku, “dari tempat yang jauh~”

Aku terdiam.

Aku tidak pernah menjalin hubungan dengan anak kecil sebelumnya, dan kali ini aku merasa aku tidak bisa mengikuti pola pikir si kecil Ryan.

Aku berhenti sebentar dan suaraku menjadi semakin lembut, “Ryan sangat imut, apa tante boleh memelukmu?”

Ryan memiringkan kepala dan berkata, “Boleh, Kakek bilang tante itu keluargaku, semua keluargaku boleh memelukku.”

Aku langsung terkejut dengan nada bicaranya yang kekanak-kanakkan.

Lalu menyadari susunan katanya, yang dia maksud adalah Kakek Chris memberitahunya, aku ini keluarga makanya dia mempercayakanku...

Mataku tanpa sadar menjadi sedikit panas.

Tidak peduli aku dan Kakek Chris bisa berjalan sampai ke tahap hubungan seperti apa, tapi sekarang kepastian Kakek Chris ke aku bisa membuatku mengingat ini selama aku hidup.

Ake mengulurkan tangan dan memeluk Ryan, mencium pipinya dan berkata, “Tante sangat menyukaimu.”

Ryan mendekat ke telingaku dan berkata dengan lembut, “aku juga sangat suka tante.”

Aku tertawa dan mengingat adegan saat kakek memanjakanku saat kecil, dengan lembut menepuk punggungku, dan berbicara dengannya dengan suara kecil.

10 menitan sudah berlalu, Kakek Chris kembali ke ruang keluarga.

Mungkin dia melihat hubunganku dan Ryan bagus wajahnya menunjukkan ekspresi penuh kepuasan dan berkata, “kalau suka, kamu dan Chris cepet punya 1 anak juga.”

Aku terdiam.

Chris sudah pernah bilang Kakek Chris tidak menyuruh cepat-cepat punya anak. Tapi hasilnya, bahkan belum lewat sehari, Kakek Chris sudah menyebutnya.

Aku ragu-ragu dan tidak berani menjawab.

Pada akhirnya aku juga tidak bisa memanjakan Kakek Chris, kalau meng-iya-kan, maka harus dilakukan.

Kakek Chris tersenyum dan melihatku, “Baiklah, aku tau kalian anak muda tidak mau cepat-cepat punya anak, aku Cuma menggodamu.”

Matanya dipenuhi pandangan licik dan keberhasilan atas kesuksesan keusilannya.

Aku tidak tahu harus menangis atau tertawa, tidak disangka Kakek Chris kekanak-kanakkan seperti ini.

Kakek Chris berbalik ke arah Ryan dan berkata, “Paman sudah mau pulang, bagaimana kalau kamu pergi ke pintu depan menyambutnya?”

Ryan dengan cepat berdiri dari pelukanku dan menjawab ‘iya’ dengan suara besar.

Lalu ada dua orang pembantu yang datang membawa Ryan pergi.

Aku tebak Kakek Chris sengaja mengirim pergi Ryan, pasti ada sesuatu yang mau dibicarakan denganku, jadi aku duduk tegap dan dengan tenang menunggu dia membuka mulut.

Kakek Chris berkata, “Kakak Chris bercerai ketika anak ini baru berusia setengah tahun,Ibu Ryan secara otomatis melepas hak asuh anak lalu pindah ke luar negeri. Selama lebih dari tiga tahun ini, dia tidak pernah sekalipun melihat Ryan, bahkan telepon pun tidak pernah, dia menghilang begitu saja.”

Aku memandangnya terkejut.

Ryan terlihat sepeti anak yang ceria dan terbuka, sama sekali tidak terlihat seperti anak dari keluarga yang sudah bercerai.

Dan aku tidak mengerti kenapa ibunya menelantarkannya...

Benar sekali, aku menggunakan kata menelantarkan.

Karena anak belum berumur 2 tahun, orang tua bercerai, biasanya hak asuh anak akan jatuh ke Ibunya.

Tapi Ibu Ryan malah melepaskan hak asuh anaknya.

Sebagai seorang wanita, aku sungguh tidak mengerti alasan yang membuatnya meninggalkan anaknya, bahkan tidak ada kabar selama 3 tahun.

Jelas-jelas Ryan seimut ini...

Tapi bukan berarti aku boleh mengintervensi, aku hanya bisa membelai kepala Ryan dengan perasaan yang dalam untuk mengekspresikan perasaanku.

Kakek Chris berkata, “Chris adalah pamannya Ryan, di dalam hatinya, Chris sama pentingnya dengan ayahnya, dan kamu adalah pendamping Chris, dia memanggilmu tante sebenarnya menganggapmu sebagai ibu.

Hidungku terasa sedikit gatal, dengan serius berkata, “Aku akan menganggap Ryan anak kandungku sendiri.

Kakek Chris melambaikan tangannya dan menginterupsiku, “Bukan itu maksudku, Ryan punya ayah, kamu dan Chris tidak perlu mengkhawatirkannya. Yang mau aku katakan, aku tidak menyuruhmu dan Chris cepat-cepat punya anak, tapi aku mau kamu menjamin untuk tidak mengecewakan Chris, dia sangat tulus padamu, dia bahkan mengenalkanmu ke aku artinya di hatinya benar-benar ada kamu... tapi kamu masih muda, sifat dia juga tidak terlalu menyenangkan, aku takut kamu menelantarkannya.”

Aku membuka mulutku besar dan hampir mengatakan Chris punya sifat yang baik, tidak ada satupun yang tidak menyenangkan...

Dan lagi, bagaimana mungkin aku menelantarkan Chris... Aku sudah mencitainya.

Jadi di dalam hati Kakek Chris, aku lebih bisa dipercaya dibanding Chris?

Aku tidak tahu harus menangis atau tertawa.

Aku langsung terpikirkan, aku dan Chris bertunangan karena perjanjian, sampai sekarang aku bahkan tidak percaya Chris sungguh-sungguh... Kalau suatu hari aku dan Chris berpisah, Kakek Chris pasti berpikir aku yang menelantarkan Chris.

Kakek Chris menatapkau dan menunggu jawabanku.

Aku ragu-ragu untuk sesaat, dan akhirnya tidak bisa membiarkannya kecewa, aku berkata, “Kakek. Aku jamin, aku tidak akan meninggalkan Chris.”

Kakek Chris dengan senangnya menganggukkan kepala, lalu bertanya, “Kamu tahu kenapa pergi ke Kota Hualin?”

Aku terdiam.

Aku belum pernah memikirkan masalah ini sungguh-sungguh sebelumnya, aku selalu berpikir dia akan selalu membicarakan masalah bisnis.

Kakek Chris berkata, “Dia sedang mencari tahu penyebab kematian ayahnya, pada tahun itu ayahnya pergi berkunjung ke Afrika dan dibunuh orang di Kedutaan Besar Lokal... pembunuhnya bunuh diri di tempat... Chris dan dua saudaranya tidak pernah menyerah mencari orang yang merencanakan pembunuhan dari belakang layar.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu