My Superhero - Bab 658 Sisilia Datang

Setelah mandi, aku membawa dua anak itu turun ke bawah untuk sarapan. Paman Zhou ketiga sekeluarga juga ada di sana.

Kakek Zhou duduk di kursi utama. Paman Zhou ketiga duduk di sebelah kanannya. Philip Zhou dan Aldo Zhou duduk di sebelah kirinya, menjelaskan posisi mereka.

Aku mengisyaratkan Bibi Elena untuk mendorongku ke sebelah kiri, Ryan Zhou pun duduk di sebelahku.

Kakek Zhou tiba-tiba berkata: “Setelah makan, kita semua pergi ke ruang sembahyang.”

Di sana tempat Franky Zhou sekeluarga dan Bibi Linda Zhou dikurung. Maka artinya, beliau telah mempersiapkan hukuman untuk Franky Zhou.

Suasana seketika berubah menjadi kelam.

Aku pun menatap Philip Zhou dan Aldo Zhou.

Kemarin Kakek Zhou memanggil mereka ke ruang baca. Tidak tahu apa yang mereka bicarakan.

Ekspresi Philip Zhou dan Aldo Zhou terlihat sangat tenang, terlihat tidak datar.

Aku kembali menoleh kepada Paman Zhou ketiga. wajahnya terlihat serius dan sedikit terlihat tidak tenang.

Jadi, Kakek Zhou akan membalaskan dendam Ayah Zhou dan Chris Zhou, tidak akan berpihak pada Franky Zhou?

Tapi aku tidak berani berharap.

Kakek Zhou sudah tua, Franky Zhou adalah anaknya. Mungkin saja hatinya bisa luluh kembali……

Saat aku sedang berpikir serius, Kakek Zhou menatapku sekilas kemudian berkata: “Viona, kamu nanti bermain bersama Ryan Zhou dan Maxi di sini saja ya.”

Apakah dia tidak ingin aku pergi ke ruang leluhur?

Aku meletakkan sumpit ku, kemudian dengan menggeleng aku berkata: “Kakek, aku juga ingin ikut. Chris Zhou adalah suamiku, aku harus melihat pembunuhnya dihukum.”

Aku sengaja menyebut kata “pembunuh” ini, karena aku ingin mengingatkan Kakek Zhou bahwa Franky Zhou adalah anaknya tapi juga pembunuh cucunya.

Dengan kata lain, jika beliau ingin melindungi Franky Zhou, aku pasti akan maju menentang.

Kakek Zhou menatapku datar.

Aku tidak takut sedikit pun bertatapan dengan Kakek.

Mungkin karena melihat sikapku yang keras kepala, Kakek Zhou akhirnya tidak menolak. Dia kembali menunjuk Ryan Zhou dan berkata: “Kalau begitu Ryan Zhou juga ikut.”

Ryan Zhou pun mengiyakan dengan pintar.

Hanya saja belum selesai kita sarapan, Kakek Zhou menerima sebuah panggilan. Setelah itu dia pun keluar sambil membawa pengurus keluarga.

Dan sebelum dia pergi, dia bahkan tidak berpesan apa pun.

Dan saat ini semua orang yang tersisa di ruang makan terasa canggung. Dan di saat situasi di mana mereka saling menghancurkan, keluarga istri pertama dan istri kedua saling menjatuhkan, tidak bisa bersatu.

Untungnya tidak lama setelah itu, Paman Zhou ketiga membawa keluarganya pergi dari ruang makan.

Aku pun menghela napas. Aku menoleh ke Philip Zhou dan Aldo Zhou dan berkata: “Apa yang dibicarakan oleh Kakek semalam?”

Philip Zhou memberikan sebuah dumpling kepada Ryan Zhou barulah berkata: “Kakek bertanya kepada Aldo Zhou tentang keadaan di Danau Ginger. Kemudian dia menanyakan pendapat Paman Zhou ketiga tentang itu.”

Aku langsung memasang telinga dan berkata: “Apa kata Paman Zhou ketiga?”

Philip Zhou bersandar di punggung kursi, dia tersenyum mengejek, tidak bersuara.

Aku merasa sedikit aneh.

Perlu diketahui Philip Zhou adalah orang yang paling tenang di antara mereka Zhou bersaudara. Biasanya tidak akan terlihat jika dia marah atau antusias. Ini adalah pertama kalinya aku melihat raut wajah memendam rasa marah seperti itu.

Aldo Zhou pun menjelaskan: “Paman Ketiga memohon untuk Franky Zhou. Ini sangat bisa dimengerti karena berhubung mereka ada saudara kandung. Tapi……sejak awal kita sudah mencari tahu, bahwa tindakan kecil dari Paman Zhou ketiga selama beberapa tahun ini tidak putus. Dia selalu mendukung Franky Zhou dibelakangnya, tapi semalam dia terus menekankan bahwa dia tidak tahu apa-apa……” Dia terdiam sejenak, tertawa dingin kemudian berkata, “Dia ini ingin melindungi dirinya sendiri.”

Dengan kaget aku berkata: “Lalu untuk masalah Ayah mertua, Paman Zhou ketiga juga terlibat?”

Aldo Zhou kembali berdehem sinis, berkata: “Dia tidak ikut andil, tapi dia tahu tentang itu hanya saja dia terus menyembunyikannya dari kita.”

Jadi Paman Zhou ketiga termasuk melindungi kriminal.

Aldo Zhou menatapku dan berkata: “Kamu berpikir terlalu sederhana, jika dia benar-benar melindungi Franky Zhou, aku dan Philip Zhou juga tidak akan begitu marah…… Tapi dia ingin menunggu kita berlawanan dengan Franky Zhou, barulah dia duduk mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain.”

Ternyata begitu.

Kelihatannya Paman Zhou ketiga juga tidak jujur seperti apa yang terlihat, tapi sebaliknya dia ada pemikiran yang lebih dalam.

Aku berpikir sejenak kemudian berkata: “Kalau begitu masalah Chris Zhou kali ini, apakah dia turut andil?”

Aldo Zhou terdiam sejenak, kemudian dia menggenggam gelas di tangannya dengan bertenaga. Berkata dengan rasa benci: “Pasti terlibat, tapi kita belum menemukan buktinya. Karena inilah, aku dan Philip Zhou baru bisa semarah ini.”

Aku melihat di luar ruang makan, memastikan tidak ada orang yang diam-diam mendengar. Aku pun berkata dengan suara kecil: “Apakah tidak bisa dipaksa untuk mengaku?”

Philip Zhou menggeleng dan menjawab: “Kita harus mengatasi Franky Zhou terlebih dulu. Mendesak Paman Zhou ketiga di saat seperti ini, Kakek pasti tidak akan setuju.”

Itu juga benar.

Melihat Kakek Zhou yang akan kehilangan anak keduanya, jika dia mengetahui Paman Zhou ketiga juga terlibat dalam misi pembunuhan Chris Zhou, beliau juga mungkin akan kehilangan anak ketiganya. Untuk seorang orangtua, ini pasti hal yang sangat sulit diterima.

Aku pun mengganti topik pembicaraan: “Apakah Kakek berencana bertindak mengatasi Franky Zhou dengan tangannya sendiri?”

Philip Zhou mengernyit dan berkata: “Sepertinya begitu…… Tapi bagaimana pun juga, Franky Zhou memang harus diatasi. Bahkan jika Kakek tidak bersedia, aku dan Aldo Zhou pasti akan bersikeras menghabisinya.”

Aku mengangguk, tidak bertanya lebih banyak lagi.

Karena pemikiranku sama dengan mereka. Aku tidak akan setuju membiarkan Franky Zhou tetap hidup.

Ryan Zhou tetap mendengarkan pembicaraan kita dalam diam. Dia tidak bersuara sepanjang pembicaraan, tapi wajahnya sempat berubah beberapa kali. Kelihatannya dia sangat serius menyerap pembicaraan kita.

Kita juga tidak berniat sengaja menghindarinya. Karena dia juga harus tahu mengenai kekejaman yang ada di keluarga ini.

Dia adalah penerus masa depan keluarga Zhou, dia harus tahu semuanya dengan jelas.

Kemudian aku teringat masalah Kakek yang terjadi di luar. Aku kembali berkata: “Apakah kalian tahu siapa yang menelepon Kakek?”

Hasan Zhu adalah teman seperjuangan Kakek Zhou. Dia juga melihat Franky Zhou tumbuh dewasa. Aku takut ada orang yang berpihak membela Franky Zhou.

Philip Zhou berkata: “Sepertinya meminta Kakek untuk berdiskusi bagaimana cara mengatasi Keluarga He.”

Ternyata masalah itu, kalau begitu aku pun lega.

Saat sedang berbincang, tiba-tiba ada pelayan yang datang melapor. Berkata Sisilia datang.

Aku baru saja menyelesaikan sarapanku kemudian buru-buru pergi menyambutnya.

Sisilia mengenakan rok panjang berwarna kuning. Karena baru saja hamil selama tiga bulan, perutnya masih belum terlihat jelas. Tapi orang ini terlihat lebih muda, sangat cantik murni.

Wajahnya terlihat senyuman yang menenangkan, dia membungkuk untuk memelukku.

Aku juga membalas pelukannya dengan erat, kemudian bertanya sambil tersenyum: “Kenapa Tito Wen tidak datang bersamamu?”

Tidak tahu apakah aku yang salah merasa tapi aku merasa tubuh Sisilia terasa tegang.

Lantas apakah dia sedang bertengkar dengan Tito Wen?

Aku tidak bersuara, kemudian tidak mengungkit Tito Wen lagi.

Dan terutama dia sedang hamil, aku tidak berani menyinggungnya.

Aku menggenggam tangannya. Sambil berjalan menuju ruang tamu, aku berkata: “Kamu sedang hamil, seharusnya aku yang pergi mengunjungimu.”

Dia mengusap telunjukku dan berkata dengan lembut: “Aku tahu kakimu sedang cedera. Tidak nyaman, maka itu aku datang sendiri.”

Kita pun berbincang dengan santai. Bibi Elena membawakan kue dan buah-buah untuk kita. Sisilia tidak mengungkit tentang Tito Wen dari awal sampai akhir, tentu saja aku tidak menanyakan juga.

Mungkin dia juga mendengar masalah Chris Zhou. Dia terus menggenggam tanganku dengan erat dan berkata: “Pasti akan baik-baik saja.”

Aku mengangguk perlahan.

Setelah itu kita pun membicarakan Angel.

Setelah Chris Zhou terkena masalah, aku memberitahu Steven Shen dan Angel terlebih dulu. Awalnya mereka berniat untuk membawa si Bakcang pulang, tapi aku pikir Franky Zhou adalah anggota keluarga Zhou. Kakek Zhou pasti tidak akan ingin mempermalukan keluarganya maka itu aku pun menolak idenya.

Kita pun telah menetapkan janji. Setelah masalah Franky Zhou selesai, maka dia akan pulang mengunjungiku.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu