My Superhero - Bab 96 Hubungan Menantu Dan Mertua (1)

Sesudah makan, Paman kedua pergi beristirahat, paman Zhou juga pergi mencari bibi Zhou.

Di ruang makan sisa aku dengan Chris, Ryan Zhou sudah dibawa oleh pembantu pergi mandi.

Kakek Zhou berkata: “ Kalian ikut aku pergi ruang kerja.”

Aku dengan Chris saling bertatapan sekilas, Chris mengiyakan.

Awalnya aku kira kakek Zhou mau dengar masalah Bibi Zhou, ternyata malah hanya bertanya kepada Chris: “ keluarga Jade sana, sudah selesai menyiapkannya?”

Chris mengangguk kepala, berkata: “Tapi keluarga Jade belum tentu mudah terjebak.”

Kakek Zhou mengiyakan, berkata: “Beberapa masalah, tidak bisa dipaksa.”

Aku dengarnya agak bingung, tebak mungkin bicara mengenai masalah Jade dibawa pergi itu kali, tapi rasanya juga bukan.

Ketika berpikir, kakek Zhou berkata kepada Chris: “Kamu cari Bibi ngobrol, aku ada urusan mau bicara dengan Viona.”

Aku dengan kejut mengangkat kepala.

Chris melihat aku sekilas, juga tidak ada bicara apapun, kemudian langsung keluar.

Aku agak sedikit tegang menegakkan postur tubuh, gak tahu apa yang nak dibicarakan oleh Kakek Zhou.

Kakek Zhou berkata: “Duduklah.”

Aku dengan kaku duduk di atas sofa, semakin berasa cemas.

Kakek Zhou sepertinya tahu aku berasa tidak nyaman, juga tidak berelok-elok, langsung ke topik pembicaraan, berkata: “Chris mungkin belum ngomong dengan kamu, dia dibesarkan oleh Bibinya.”

Aku terkejut, Chris benaran tidak memberitahukannya sama sekali.

Kakek Zhou berkata: “Linda adalah anak aku yang paling kecil, dari kecil dimanja sampai besar, jadi dirumah sangat berkuasa sekali, kemudian dia menikah, emosi juga tidak berubah, tapi dengan Chris benaran sangat baik, ketika mamanya Chris meninggal, Chris baru saja 3 tahun. Waktu itu Linda belum menikah, dia sangat kasihan dengan Chris, terus sering bawa Chris pergi main, malam merayu dia tidur. Chris pertama kali pergi playgroup, pertama kali pergi taman bermain, pertama kali keluar negeri, selalu dia yang mendampinginnya.”

Ternyata Bibi Zhou adalah Linda Zhou, namanya enak didengar, serasa ada arwah alegan begitu, tapi dengan sikapnya agak sedikit berbeda.

Kepikiran dia mempersulitkannya, benaran bikinnya tersenyum pahit.

Sekarang mendengar penjelasan dari Kakek Zhou, aku semakin jadi kewalahan.

Pantesan saat didepan Bibi Zhou, Chris tidak hanya menghormatinya, ada rasa manja didalamnya.

Bibi Zhou juga benaran punya kualifikasi untuk mengatur pernikahan Chris, apalagi didalam hidup Chris, dia hampir menanggung peran ibu bagi Chris.

Kalau demikian, Bibi Zhou juga termasuk ibu mertua aku jadinya.

Aku tidak sadar dalam hati menghela napas panjang.

Wanita yang tidak disukai oleh ibu mertua, kalau di taruh zaman dulu, pasti itu hal menyedihkan. Aku juga tidak baik seberapa, walaupun zaman sekarang punya hubungan menantu dan mertua ada sedikit mereda, tapi kalau digantikan orang lain, langsung saja berdua pindah luar tinggal, tapi situasi keluarga Zhou berbeda, apalagi keluarga Zhou adalah pemimpin keluarga besar di kota imperial, semua orang juga mengintip kearah keluarga Zhou, jadi ada tersebar aku dengan Bibi Zhou tidak akur punya gossip, pasti ditertawakan oleh orang lain.

Lagian, Chris tidak mungkin membantah kemauannya Bibi Zhou.

Aku mulai menjadi sulit.

Walaupun aku hari biasanya bisa mengalah dengan Bibi Zhou, tapi kalau dia sering cari masalah denganku gimana?

Dia dengan Jade berbeda, Jade turun tangan padaku, Chris bisa melindunginku.

Tapi kalau digantikan menjadi Bibi Zhou, aku tidak yakin Chris bisa sepihak dengan aku….

Ketika sedang berpikir, kakek Zhou berkata lagi: “dia sebelumnya juga seorang yang pengertian, tapi dak tahu dua tahun ini terkena hasut apa, terus berpikir Weny menikah dengan Chris, Chris tidak mau, sudah jelas menolak, tapi dia tetap saja tidak putus asa.”

Aku ragu berkata: “Bibi kenapa mau Weny menikah dengan Chris?”

Kakek Zhou lelah berkata: “Menurutnya Weny adalah anak yang baik, Chris kecil sangat kasihan, terus dia ingin mencari pasangan yang cocok dengannya. Tapi aku lihat, umur Weny lebih kecil dari kamu, mana tahu menyayangi orang, hanya kemauannya sendiri saja.”

Weny emang kelihatannya lebih kecil dari aku, wajahnya penuh dengan protein, serasa seperti gadis muda.

Tapi ada beberapa wanita emang dari lahir lembut, mungkin dia bisa merawat baik Chris.

Yang bikin aku kejut adalah, Bibi Zhou benaran memikirkan masalah Chris sesampai detail begitu.

Jangan-jangan dia adopsi Weny, tujuannya untuk carikan Chris pasangan?

Kepikiran ada kemungkinan ini, aku jadi semakin panik.

Mungkin Bibi Zhou tidak akan mengakuiku selamanya.

Aku merenung sebentar, dengan pelan berkata: “Kakek Zhou, jadi aku harus bagaimana?”

Dari pada aku sendirian berpikir panik terus, ataupun mempersulitkan Chris, mendingan langsung minta tolong kakek Zhou beri ide.

Kakek Zhou sepertinya tidak menyangka aku begitu terus terang, terdiam sebetar, baru berkata: “Kamu tidak perlu takut dengannya, kamu anggap sebagai keluarga saja.”

Keluarga kah ?

Aku berpikir, terus berkata: “Aku mengerti, terimakasih Kakek.”

Kalau sebagai keluarga, jadi aku tidak perlu mengangkat tingkatan Bibi Zhou menjadi ibu mertua.

Kakek Zhou berkata: “Kamu keluarlah, terus panggil Chris masuk, aku ada hal yang mau bicara dengannya.”

Aku mengiyakan, terus dengan hormat keluar dari kamar.

Chris tidak mencari Bibi Zhou, dia hanya berdiri diluar menunggu.

Hati aku terasa hangat, tersenyum dengannya, maju berkata: “Kakek memanggil kamu masuk.”

Chris memegang tangan aku, bertatap terus melihatku.

Aku berbisik berkata: “Aku apa-apa…kamu pergilah…malaman kita bicara lagi.”

Dia baru mau melepaskan aku, sebelum mendorong pintu masuk, dia mencium lagi telinga aku.

Melihat dia masuk, aku meraba tempat yang dicium olehnya, mulut tidak sadar mengangkat tinggi.

Saat ini dari belakang terdengar suara merdu seorang wanita: “Kak Viona, aku bisa ngborol dengan kamu kah?”

Aku memutar kepala, melihat Weny berdiri di bawah lampu, sedang melotot melihat aku.

Dia memakai baju warna biru sungai punya baju wol dan rok kuning, terlihatnya begitu kalem, sedikit mirip dengan zaman dulu punya nona-nona.

Aku lagi menebak tujuan dia mencari aku, dengan ekspresi datar berkata: “Boleh, kamu belum makan kan, kalau enggak kita ke dapur, sambil makan sambil ngobrol?”

Weny muncul senyuman yang malu, tidak menolaknya.

Dapur ada menyisakan makan padannya, dia makan sedikit-dikit, pelan-pelan mengunyah, sangat alegan.

Cara makan aku gak sebagus dia, apalagi tugas saat lagi sibuk, aku makan hampir sudah main telan saja, terus ada sakit maag sekali, baru pelan-pelan berubah makan main telan punya kebiasaan.

Lihat aku menatapnya terus, Weny sangat malu tertawa. Berkata: “Aku sangat suka kak sepupu Chris, dia adalah lelaki yang paling terpesona dari semua yang aku lihat.”

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu