My Superhero - Bab 451 Saingan Cinta Yang Saling Bertemu

Aku memeluk bahu Angel dengan lembut, berkata: “Masalah ini, aku rasa kamu harus membicarakannya dengan Kakak sepupu. Aku percaya dia pasti punya solusi untuk menyelesaikannya.”

Angel ragu sejenak kemudian berkata: “Tapi sekarang suasana hatinya sedang tidak baik……aku tidak ingin membawa masalah ini untuk menganggunya.”

Dia terdiam sejenak, berkata, “Sebentar lagi pemakaman adiknya akan dilaksanakan, tapi dia tidak membiarkanku untuk membantu……Dulu adiknya juga pernah menyulitkanku. Hubunganku dan adiknya tidak begitu bagus, mungkin dia tidak ingin aku mengganggu adiknya……Tapi dengan begini, semua masalah harus dia tanggung sendirian……”

Aku memotong ucapannya, berkata dengan tegas: “Jika dia memang benar sedang sibuk, dia juga tidak mungkin tidak mempedulikanmu. Aku rasa lebih baik kamu tetap membicarakan ini dengannya.”

Angel menatapku.

Aku menggenggam tangannya, berkata: “Percaya padaku, Kakak sepupu adalah orang yang bisa diandalkan.

Angel menggigit bibirnya erat, kemudian akhirnya membuat keputusan dan berkata: “Kalau begitu aku akan membicarakan masalah ini dengannya nanti.”

Aku mendukungnya dengan mengelus kepalanya.

Terdiam sejenak kemudian aku pun bertanya dengan hati-hati: “Oh ya, apakah kamu ingin pergi ke pemakaman Riri Shen?”

Angel terdiam.

Aku berkata: “Tidak peduli bagaimana pun, kamu adalah istri Kakak sepupu, jika kamu sampai tidak turut hadir, juga tidak begitu baik……”

Angel menatapku.

Aku berkata dengan halus: “Aku rasa kamu seharusnya pergi. Walaupun kamu tidak membantu banyak, tapi kamu bisa menemani Kakak sepupu.”

Angel terdiam sejenak, kemudian tiba-tiba dia memelukku dan berkata: “Viona, terima kasih.”

Aku menggeleng, aku bersyukur dia mengerti maksudku.

Mungkin dia telah ditakuti dengan sikap Ayahnya, dia pun akhirnya lupa memperhatikan Steven Shen. Tapi cinta itu butuh perjuangan. Sekarang Steven Shen sedang dalam keadaan terpuruk, jika Angel tidak berada di sisinya, bukan hanya dia bisa saja tidak bisa menerima semua yang telah terjadi, tapi aku juga berani menjamin, Angel bisa menyesal nantinya.

Aku dan Angel pun berbincang sejenak, dia kemudian menyiapkan barang-barang, bersiap untuk pergi bertemu Steven Shen.

Setelah turun kebawah, Ayah Liu sengaja menanyakan kemana Angel akan pergi.

Angel berkata ingin mencari Steven Shen. Mendengar itu Ayah Liu emosi tak tertahan, dia mengambil gelas yang ada di atas meja kecil dan berjalan ke arah Angel.

Aku langsung sigap dengan cepat menahan gelas itu.

Sepertinya Ayah Liu sungkan terhadap Keluarga Zhou, maka itu dia tidak berani melakukan apa pun terhadapku. Tapi dia menunjuk Angel sambil meneriakinya: “Jika hari ini kamu keluar mencarinya, tidak perlu pulang lagi! Aku telah membesarkan seorang anak yang tidak berguna!”

Ibu Liu datang ke depannya menghalangi: “Putri kita telah menikah, biarkanlah dia pergi……”

Belum selesai berbicara, Ayah Liu langsung memotong ucapannya: “Cerai! Pernikahan ini harus diceraikan! Steven Shen telah jatuh miskin, aku tidak mau kehilangan muka karena dia!”

Aku langsung mengernyit.

Jadi beliau menentang hubungan Angel dan Steven Shen bukan karena kebaikan Angel tapi melainkan karena dia takut kehilangan muka?

Aku hanya merasa itu sangat menyedihkan, juga kasihan terhadap Angel.

Mata Angel memerah, dengan terisak berkata: “Ayah, sejak kecil sampai dewasa aku tidak pernah tidak menuruti keinginanmu……ini bukan masalah.

Siapa yang bilang aku putrimu……tapi kamu harus ingat, sudah beberapa kali kamu ingin menyerahkanku menjadi istri muda Keluarga Shi……Aku adalah putri kandungmu, bukan barang, juga bukan binatang. Kamu……apakah kamu pernah menghormati pendapatku?”

Aku terbelalak.

Ternyata Ayah Liu pernah beberapa kali ingin menyerahkan Angel kepada orang lain?

Dia pun menjawab: “Aku telah membesarkanmu, apakah aku tidak berhak untuk memutuskan pernikahanmu?”

Aku tidak tahan untuk mendengar lebih lanjut lagi, aku pun menarik tangan Angel, berkata: “Ayo kita pergi.”

Air mata Angel menetes ke lantai bulir demi bulir. Dia menghadap Ibu Liu dan berkata: “Ibu, aku pergi dulu.”

Ibu Liu melambaikan tangan padanya: “Cepatlah pergi.”

Tapi baru saja melangkah dua langkah, terdengar suara benda yang dibanting ke lantai. Saat berbalik terlihat Ayah Liu dengan wajah murkanya: “Dasar jalang, ini semua karena kamu memanjakan putrimu. Kamu telah kelewatan, bahkan berani tidak mendengarkan perkataanku!”

Aku dan Angel berbalik bersamaan, Ibu Liu sudah tergeletak di bawah meja kecil. Dahinya terluka mengalirkan darah segar yang banyak, dia telah jatuh pingsan.

Angel langsung berlari ke tempatnya, dia tidak berani menggoyangkan Ibunya, dia hanya bisa dengan panik berteriak: “Ibu, apakah kamu baik-baik saja?”

Sayangnya tidak ada pergerakan yang terlihat dari Ibu Liu.

Tapi Ayah Liu yang ada di samping tidak terlihat bermaksud untuk melepaskan mereka, bahkan dia masih juga berniat ingin menendang Angel.

Saat itu aku tidak bisa menahan diri lagi, kemudian aku langsung memanggil Rewin dan Kevin Qin datang untuk menahan Ayah Liu.

Ayah Liu pun memelototi ku dengan penuh kebencian.

Dengan dingin aku menjawab: “Steven Shen adalah Kakak sepupuku, walaupun Keluarga Shen tertimpa masalah, tapi dia juga pasti akan berjuang untuk kembali berdiri tegak.” Aku pun membalas tatapannya tanpa ragu, “Kamu akan menyesal di kemudian hari.”

Raut wajah Ayah Liu semakin murka.

Tapi aku tidak peduli dengan ekspresi wajah yang dia berikan, aku langsung membantu Angel berdiri, dan juga menyuruh Rewin dan Kevin Qin untuk segera mengantarkan Ibu Liu ke rumah sakit.

Beruntung Ibu Liu hanya terkena gegar otak ringan, tidak ada masalah besar. Hanya perlu diawasi untuk beberapa hari.

Awalnya Angel berniat untuk pergi menemui Steven Shen, tapi akhirnya Steven Shen yang datang menemaninya.

Aku mendengar Angel berbisik: “Aku bisa meminta orang untuk membantu menjaga Ibuku, nanti aku akan menemanimu pergi.”

Steven Shen menciumnya sekilas, tidak menolak.

Melihat hubungan mereka yang sangat baik membuatku tersenyum tipis karena aku turut bahagia dengan mereka.

Tanpa sadar aku teringat akan Sisilia. Hari ini kita bertiga mendapatkan kebahagiaan kami, ini adalah berkah dari Tuhan.

Steven Shen membawa pengawal yang banyak untuk berjaga di luar kamar pasien, untuk mencegah Ayah Liu untuk membuat masalah.

Setelah dia dan Angel berniat pergi, karena pemakaman Riri Shen juga Steven Shen harus memimpin upacara.

Aku juga keluar mengikuti mereka, aku sempat ragu untuk pergi melayat Riri Shen atau tidak.

Tapi teringat ucapan Steven Shen sebelumnya, Riri Shen sepertinya tidak berniat untuk melihatku, maka itu aku pun menelan keinganku.

Saat tiba di pintu keluar rumah sakit, Steven Shen bertanya padaku: “Apakah mau kuantar?”

Baru saja ucapan dilontarkan, sebuah mobil sedan hitam telah sampai. Itu adalah Chris Zhou.

Aku langsung menjawab: “Kalian tidak perlu cemaskan aku.”

Steven Shen menatapku tajam: “Karena dia telah datang, tentu saja kita tidak akan mencemaskanmu lagi.”

Dia pun menyapa Chris Zhou kemudian naik ke mobil.

Aku menatap Chris Zhou, dengan penasaran bertanya: “Chris Zhou, kenapa kamu datang? Apakah kamu telah menemui Senjaya?”

Chris Zhou berhedem mengiyakan: “Mengenai aku menemui Senjaya hari ini, aku menyembunyikannya dari Kakak sepupu. Kamu jangan beritahu dia.”

Aku sangat bingung, apa yang perlu disembunyikan mengenai ini?

Tapi dia tetap tidak menjelaskan, dia pun menggandengku dan berkata: “Ayo, kita pergi menemui tim Erick.”

Sebenarnya Erick juga sedang berada di rumah sakit ini, dan juga dia berada di bagian opname.

Tapi……Mengapa dia mendadak bisa berniat untuk menemui Erick?

Chris Zhou menatapku sekilas dengan senyuman tipis, berkata: “Erick telah menyelamatkanmu. Sebagai seorang suami, bukankah seharusnya aku harus berterima kasih padanya?”

Dia mengelus wajahku: “Awalnya aku berencana untuk menjenguknya dalam dua hari ini. Dan kebetulan hari ini kita datang ke rumah sakit, maka itu lebih baik kita ucapkan terima kasih hari ini.”

Aku beroh ria, ada sedikit rasa gugup.

Chris Zhou mencolek telingaku: “Hum? Apakah tidak ingin aku bertemu dengannya?”

Aku menggaruk wajahku dan berkata: “Bukan juga……aku hanya merasas aneh……”

Chris Zhou tertawa kecil: “Bukankah kamu hanya menginginkanku, hanya mencintaiku bukan? Lalu apa yang aneh, nanti kamu hanya perlu melihat ku seorang.”

Aku: “……”

Walaupun ucapannya seperti itu, tapi mereka adalah saingan……

Akhirnya aku hanya bisa menghela nafas, dan pergi menuju kamar pasien Erick bersamanya.

Raut wajah Erick sudah jauh lebih baik. Tapi dia tetap saja terlihat sibuk, saat kita mengetuk pintu, di dalam ada beberapa bawahan yang sedang memberi laporan.

Melihatku dan Chris Zhou, dia pun meminta para bawahan untuk keluar. Kemudian menganggukkan kepala padaku dan menatap Chris Zhou: “Tuan Chris Zhou.”

Chris Zhou berjalan mendekatinya sambil menggandengku, berkata: “Kali ini untung saja ada Tim Erick, aku sangat berterima kasih.”

Erick menggeleng dan tersenyum kecil: “Jangan sungkan.”

Mereka berdua pun bersalaman, terlihat sangat akrab.

Akhirnya aku tahu dari mana rasa aneh itu datang. Jelas-jelas mereka berdua adalah saingan dalam urusan cinta, tapi mereka terlihat saling mendukung, saling menghormati.

Sampai-sampai mereka beraliansi melawan musuh bersama.

Jika bukan karena Erick menyatakan perasaannya kepadaku, dan juga dia tidak terlihat seperti menyukai pria, aku sampai curiga apakah dia menyukai Chris Zhou……

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu