My Superhero - Bab 221 Diserang Saat Kembali Pulang (1)

Ternyata Chris menyuruh Janice untuk pergi ke Zurich, adalah karena untuk sekarang Zurich adalah tempat yang aman.

Mereka bilang Christian Sheng mempunyai kekuatan dimana-mana di dunia, tidak peduli Janice kabur kemana pun, semuanya berbahaya.

Tapi Zurich adalah tempat pertahanan Chris, dan untuk sekarang Christian Sheng tidak akan bisa menerobos masuk.

Tentu saja Janice boleh tinggal di dalam negeri, dan dimanapun juga adalah bagian dari Keluarga Zhou, hanya saja jika Chris menginginkan Janice menghilang untuk sementara waktu, jadi memintanya untuk datang kesini.

Aku langsung teringat saat Janice menjadi tersangka pembunuhan, saat di periksa oleh Erick, Chris juga mengirim Janice pergi ke Zurich, dari sini, kita bisa lihat Zurich adalah tempat yang sangat aman.

Kemudian aku tersontak.

Mungkin dia membawaku ke Switzerland, juga karena pertimbangan keamanan?

Tapi ini hanya masalah kecil, aku juga tidak bertanya lebih banyak lagi, lagipula beberapa hari ini sudah bersenang-senang, dan juga dengan ada dia di sampingku, kemanapun juga baik.

Hanya saja lubuk hati ku ada sedikit ragu, apakah benar Janice mempunyai masalah dengan Christian Sheng?

Aku menatap Chris Zhou, dengan ragu berkata: “Apakah mereka mungkin sengaja memainkan sebuah permainan memperlihatkan padamu, sebenarnya Janice dan Christian sebenarnya mempunyai hubungan rahasia?”

Kali ini Christian Sheng tidak terlalu rugi, dia mungkin membiarkan Janice berpura-pura mengkhianati-nya, kemudian menyuruh Janice mendapatkan kepercayaan dari Chris.

Chris mengangguk, membalas: “Itu juga mungkin saja.”

Aku menyerngit, lalu mengapa dia masih membiarkan Janice menetap di Zurich?

Walaupun Zurich adalah pertahanannya, tapi jika Janice membawa musuh masuk bagaimana.

Sepertinya Chris menyadari kekhawatiran ku, tersenyum tipis, berkata: “Tidak perlu khawatir, aku juga bukannya tidak mempersiapkan apapun. Bahkan jika Janice benar bersekongkol dengan Christian, dia juga tidak akan mungkin berani mengkhianati ku.”

Aku tersontak.

Dia sangat yakin, kelihatannya dia tidak takut sedikitpun.

Tiba-tiba aku teringat perkataan yang dulu pernah dia ucapkan, di tangannya ada kendali atas Janice…sebenarnya kendali apa, yang bisa membuat begitu takut?

Kali ini karena sudah berbicara sampai disini, aku juga sudah tidak ragu, langsung berlanjut menanyakan pertanyaan ini padanya.

Chris juga tidak menyembunyikan-nya, berkata: “Sebenarnya Janice adalah putri haram Keluarga Sheng.”

Kalimat ini, membuatku mengerti semuanya.

Janice seharusnya mempunyai hak memperebutkan warisan dengan Christian Sheng, setelah masalah dia ini terjadi, Christian Sheng juga pasti bisa takut kepadanya, lebih dari itu dia juga tidak akan bisa mempercayainya lagi, dan mungkin bisa menghabisinya tanpa ampun.

Aku tiba-tiba menyadari, berkata: “Pantas saja dia mencari perlindungan padamu.”

Baru saja sikap Janice terhadapku terlalu menghormati, mungkin dia juga mencari kepercayaan pada Chris.

Chris mengangguk, berkata: “Ini juga alasan mengapa aku menyembunyikan dia, nanti yang akan menjadi senjata melawan Christian.”

Aku mengerti maksudnya, jika pada akhirnya memang bermusuhan dengan Christian Sheng, Janice juga termasuk salah satu faktor kendala nya Christian Sheng, dan jika bisa membunuh Christian Sheng, Janice akan naik jabatan.

Dengan begini, bagi Chris Zhou, mungkin akan lebih menguntungkan.

Tapi aku sedikit bingung, berkata: “Apakah Christian tidak tahu identitas Janice?”

Menurutku, Christian Sheng termasuk hebat, dan dengan Janice berada di organisasi, ternyata Christian Sheng tidak menebak, tapi ini terlalu tidak masuk akal.

Chris Zhou tersenyum tipis: “Karena ada orang yang tidak menginginkan dia tahu kebenarannya.”

Aku menatapnya dengan penasaran, apa maksudnya ini?

Tangannya terangkat mengelus wajahku, berkata: “Ini melibatkan dendam dengan Christian, jika ada kesempatan lain lagi aku akan memberitahu mu.”

Aku pun mengiyakan, walaupun sangat penasaran, tapi dia menyembunyikannya dariku, pasti ada alasannya sendiri, aku juga tidak bertanya lagi.

Chris menunduk memandangiku, dengan lembut berkata: “Sayang, apa kamu menyukai tempat ini?”

Dia tiba-tiba mengalihkan pembicaraan, aku sedikit merinding, tanpa sadar menjawab: “Sangat suka.”

Dalam tiga hari ini, seperti berada di dalam mimpi, sangat manis, sangat bahagia, kegundahan apapun juga menghilang.

Chris tersenyum dan menciumku sekilas, berkata: “Kalau begitu kita akan bersenang-senang disini beberapa hari lagi.”

Aku sangat senang, tapi aku menyadari ekspresinya, seperti ada yang tidak benar…….

Mungkin karena semakin dekat dengannya, aku sudah bisa menyadari perasaannya dari ekspresinya yang samar-samar.

Aku berpikir, mencoba menanyakan padanya: “Apakah terjadi masalah?”