My Superhero - Bab 154 Aku Ingin Membuatku Menyukaimu (1)

Untung mobilnya tidak terlalu jauh, jalan beberapa langkah sudah sampai.

Tapi karena suara tembakan dibelakang dan Chris Zhou sedang terluka, beberapa langkah ini sangat sulit.

Aku memegang Chris Zhou dengan erat, dan hatiku penuh dengan kekhawatiran.

Namun Chris Zhou, malah menekan-nekan jariku, menenangkanku tanpa suara.

Akhirnya sudah naik kemobil, Anin duduk dikursi penumpang dan dengan cepat memerintahkan orang menjalankan mobil.

Untungnya sudah ada dokter yang menunggu dimobil, jadi Chris Zhou dengan cepat mendapatkan pertolongan.

Aku memegang tangan Chris Zhou, sangat panik sampai mengeluarkan air mata.

Selama ini, ia selalu melindungiku, seperti hari ini, bahkan menahan tembakan untukku ……

Wajahnya makin memucat, dan bau darah memenuhi hidungku, aku melihat dokter memotong bajunya, dan yang terkena tembakan sudah dilumuri oleh banyak darah, melihatnya membuat hatiku sakit.

Aku merasa sangat bersalah.

Chris Zhou malah memegangku, dan berkata：“Aku tidak apa-apa, kamu jangan khawatir.”

Aku bagaimana bisa tidak khawatir, pakaiannya berlumuran darah, hanya dengan melihatnya, membuat hatiku perih.

Kemudian dia tersenyum padaku, ingin menghiburku.

Aku langsung berkata：“Kamu jangan bicara dahulu……”berhenti sejenak, aku menahan suara tangisanku dan berkata，“Kamu sakit tidak？Pasti sangat sakit……”

Chris Zhou tersenyum dan berkata：“Kalau kamu menciumku, langsung tidak sakit lagi.”

Disaat seperti ini masih bisa bercanda, aku sampai tidak tahu harus menangis atau tertawa.

Aku menundukkan kepala, kemudian mencium pipinya dengan lembut.

Saat seperti ini dimataku hanya ada dia, masalah sebelumnya, dan keputusan untuk meninggalkannya ……semua aku tinggalkan dibelakang.

Awalnya seharusnya aku yang terkena tembakan, namun dia menyelamatkanku disaat seperti itu, jangankan sebuah ciuman, ingin memberi dagingku untuk menyelamatkannya, aku juga bersedia.

Dokter terus menangani luka Chris Zhou, dan darahnya sudah berhenti mengalir, meskipun wajah Chris Zhou masih pucat, tapi aku sedikit lega.

Aku sangat senang Chris Zhou membawa dokter, bahkan dokter ini aku juga kenal, yaitu dokter keluarga Zhou, khusus menangani Kakek Zhou, kemampuannya sudah tidak usah ditanya.

Chris Zhou bahkan membawa dokter sehebat ini ke New York ……Apakah dia sudah menduga kejadian seperti ini？

Kemudian aku langsung teringat Andy.

Dia adalah dulu pengawal Chris Zhou, kemampuannya sangatlah hebat, dan katanya dia pernah melawan tentara bayaran,dan semuanya mati ditangannya.

Saat itu didalam hotel, aku berteriak begitu kencang, dia malah tidak merespon sama sekali, aku sampai curiga apakah dia sudah diketahui oleh Michael.

Orang yang begitu hebat, bisa melakukan kesalahan?

Semakin dipikir aku semakin curiga.

Tapi ini bukan saatnya aku menanyakan hal seperti ini, lebih baik aku simpan keraguan ini dalam hati dulu.

Daya tahan Chris Zhou luar biasa, dia masih bisa tersenyum terus dan menghiburku.

Aku sampai tidak tahu bagaimana baiknya, hanya bisa menyemangatinya.

Kemudian dokter memberinya obat bius dan dia tertidur.

Melihat wajah pucatnya, dadaku terasa sesak.

Setelah setengah jam, mobil melaju ke sebuah villa.

Anin memberitahuku, ini adalah area villa di pinggiran kota New York, villa berada di tengah-tengah gunung.

Kemudian aku melihatnya, villa ini dikelilingi oleh hutan lebat, sangat tersembunyi, Michael juga akan sulit menemukannya, kemudian aku langsung lega dan menghela nafas.

Begitu turun, Chris Zhou langsung dibawa untuk operasi.

Anin langsung mengurus semuanya dan kemudian menenangkanku dan berkata：“Luka Chris tidak terlalu serius, tidak akan ada masalah.”

Aku langsung memelototinya, darahnya sudah hampir membuat baju putihnya menjadi warna merah, dia malah bilang luka Chris Zhou tidak terlalu serius……

Namun aku teringat dulu Chris Zhou terluka saat di Afrika, sepertinya lukanya lebih serius dibandingkan sekarang ……Dia demi menemukan alasan kematian ayahnya, menerima begitu banyak penderitaan ……

Memikirkan hal ini, hatiku menjadi sakit.

Kemudian aku berkata：“Apakah tidak perlu membawanya ke rumah sakit？”