My Superhero - Bab 706 Maxi Mengucapkan Ayah

Kakak Pertama diam.

Di dalam hatiku terlintas sebuah firasat buruk, membuatku merasa sangat cemas, aku menatap matanya dan berkata: “Kakak Pertama, ayo cepat katakan.”

Wajah Kakak Pertama terlihat semakin serius, perlahan-lahan ia menghela nafas.

Walaupun sedikit terlambat tetapi aku tetap dapat merasakan arti dari hembusan nafasnya, seketika membuat sepasang mataku menggelap.

Angel dengan cepat membantuku berdiri.

Dengan bantuannya aku baru tidak terjatuh.

Dengan kuat aku mengigit lidahku, aku berusaha untuk menenangkan diriku, tiada hentinya memeberitahu diri sendiri, pada saat ini jangan sampai jatuh, aku harus menanyakan situasinya dengan jelas.

Di sisinya Steven Shen juga berkata: “Kami sudah pergi ke kediaman Janice Qin, tetapi tidak menemukan jejak Chris Zhou.”

Pikiranku berputar di atas segala macam kemungkinan, pikiranku benar-benar terasa kacau.

... Tidak ada jejak Chris Zhou, Apa artinya ini?

Ini berarti dari awal Janice Qin tidak menangkap Chris Zhou?

Jika begitu Chris Zhou ada di mana?

Apakag mungkin... Dia masih berada di sungai Perbatasan Sinan?

Tetapi sekarang kurang lebih sudah lewat setengah bulan, Keluarga Zhou sudah terus mengirim orang ke perbatasan untuk mencarinya, sudah mencari di sungai tersebut sebanyak lebih dari sepuluh kali, tetapi mereka masih tidak menemukan petunjuk apapun...

Ini berarti ada yang tidak beres, Apakah telah... telah terjadi sesuatu terhadap Chris Zhou?

Memikirkan kemungkinan ini, membuat jantungku tertarik kencang, membuat aku seperti tidak dapat menarik nafas.

Dengan tersendat-sendat aku berkata: “Tidak mungkin... Paman Chris pasti ada di tangan Janice Qin... Coba kalian cari lagi... Pasti kalian akan menemukannya...”

Kakak Kedua menggelengkan kepalanya, menghembuskan nafas dan berkata: “Kami sudah pergi mencarinya beberapa kali, kami juga sudah menangkap Janice Qin, lalu dengan cara mengancamnya bertanya, Chris Zhou memang tidak ada di tangannya.”

Jadi memang benar kami tidak dapat menemukan Chris Zhou?

Aku memandang mata Kakak Pertama, otakku berdenging seketika seluruh orang menghilang dari pandanganku.

Angel memelukku dengan erat, aku mendengar dia berkata di sebelah telingaku: “Viona, kamu tidak perlu khawatir, kami akan terus mencari hanya saja...”

Sepertinya dia mengatakan sesuatu, tetapi aku tidak dapat mendengarnya sama sekali.

Air mataku menetes ke bawah, tiba-tiba aku teringat tentang Bibi Zhou Kedua, dengan segera aku mencengkam lengan Kakak Pertama, aku berkata: “Kakak Pertama, Kamu harus tanya Bibi Zhou Kedua, dia pasti tahu di mana keberadaan paman Chris...”

Steven Shen memegang bahuku dengan kuat, dia berkata: “Sekarang kamu tenang dulu.”

Aku menatapnya dengan tatapan kesedihan.

Aku telah menunggu begitu lama, tetapi aku tetap tidak dapat menemukan Chris Zhou, bagaimana aku bisa tenang?

Selama ini aku sudah sangat tenang, karena aku selalu memeluk sebuah harapan.

Pada awalnya waktu di Perbatasan Xinan, Rowy Xie mereka mencari di air selama tiga hari, tetapi juga tidak dapat menemukan Chris Zhou, sebenarnya pada saat itu aku sudah menyerah.

Aku kecewa, hampir saja aku ingin ikut melompat ke sungai itu, jika bukan karena ada orang yang menghalangiku, dan jika bukan karena Maxi masih sangat kecil, mungkin aku aku akan mengikuti jejak Chris Zhou meninggalkan dunia ini.

Lalu perkataan Bibi Zhou Kedua yang menghidupkan kembali harapan di hatiku.

Dia mengatakan Chris Zhou mungkin berada di tangan Janice Qin, informasi ini seperti obatyang menyelamatkan nyawaku, aku menaruh semua harapanku di atas informasi ini. Dalam beberapa hari ini aku terus berdoa kepada Tuhan, memohon keselamatan Chris Zhou. Aku bahkan sempat berpikir hanya dengan Chris Zhou hidup, bahkan jika Janice Qin mengurung Chris Zhou seumur hidup, aku juga rela.

Tetapi semua harapan pada akhinya hanya sebuah omong kosong, bagaimana aku bisa menerima semua ini?

Aku menangis tersedu-sedu dan berkata: “Jika Paman Chris tidak ada di tangan Janice Qin, maka kamu katakan dimana dia sekarang?” Air mataku berjatuhan, aku mencengkam tangan Angel, lalu mengatakannya dengan tidak beraturan, “Apakah dia berada di Perbatasan Xinan? Jika begitu ayo kita pergi mencarinya... Aku ingin pergi mencarinya...”

Setelah mengatakan hal itu, aku melepaskan Angel lalu berlari keluar.

Tetapi tidak sampai berlari beberapa langkah, Steven Shen menangkap lenganku.

Aku berteriak : “Lepaskan aku...”

Steven Shen tampak cemberut, dengan sangat serius dia berkata: “Bisakah kamu tenang.”

Aku hanya menganggapnya angin lewat saja, aku menangis dan berteriak: “Aku ingin pergi mencari Paman Chris...”

Steven Shen tetap tidak melepaskanku, selanjutnya ada begitu banyak pengawal bergegas menangkap lenganku, aku membulatkan hati ingin pergi mencari Paman Chris, tidak ada kompromi lagi, aku terus memberontak.

Aku tidak tahu apakah karena aku memberontak dengan begitu hebat, membuat kepalaku terasa pusing.

Detik berikutnya, aku merasakan seluruh tempat ini berputar, tubuhku jatuh ke belakang.

Sebelum aku pingsan, aku melihat wajah Angel yang dipenuhi dengan kecemasan, dia bergegas kemari untuk menahan tubuhku.

Aku membuka mulut mencoba untuk menghiburnya, aku ingin menyuruhnya untuk tidak khawatir, tetapi aku tidak sempat untuk mengatakannya dan kesadaranku menghilang.

……

Ketika aku siuman, aku mendapati diriku telah berbaring di tempat tidur kamarku, Angel dan Sisilia Xiao duduk di tepi tempat tidur, dengan khawatir melihat ke arahku.

Aku merasa sedikit heran mengapa Sisilia Xiao bisa ada di sini.

Ketika aku ingin membuka mulut untuk bertanya, tetapi tiba-tiba aku teringat kembali kejadian sebelum aku tak sadarkan diri.

Kakak Pertama mengatakan Janice Qin telah melarikan diri, Chris Zhou juga masih belum di temukan...

Jadi, apakah sekarang sudah boleh mengambil kesimpulan, bahwa Chris Zhou mengalami kecelakaan?

Seketika aku duduk, dengan suara ang mendesis berkata :“Paman Chris ... Dia...”Aku mencengkam tangan Angel dan Sisilia Xiao, dengan suara yang bergetar, “Kalian beritahu kepadaku, apakah Paman Chris... apakah benar dia tidak dapat kembali lagi?”

Sebenarnya hatiku sudah sangat jelas, mereka sudah begitu lama mencari informasi di Perbatasan Xinan, pasti keadaannya di sana tidak baik.

Dan sekarang harapan dia berada di tempat Janice Qin juga telah sirna, ini berarti ia mungkin benar telah mengalami kecelakaan.

Tetapi aku tetap tidak menyerah, juga masih merasa tidak puas.

Mengapa tuhan begitu kejam membawa dia pergi dariku?

Aku merasa hatiku seperti dipotong dengan pisau yang tak terhitung jumlahnya, rasa sakit itu membuatku tidak bisa bernafas.

Angel dan Sisilia Xiao berbalik mengengam tanganku dengan erat, seperti sedang membantuku dalam keheningan.

Tetapi mereka tidak mengatakannya sampai selesai, wajah mereka terlihat agak suram, jelas mereka setuju dengan apa yang aku katakan.

Seketika air mataku meledak keluar.

Alasan aku bertanya kepada mereka, sebenarnya aku ingin mereka membantah perkataanku, ingin mereka memberitahuku bahwa Chris Zhou masih ada harapan hidup, dia pasti masih hidup...

Tetapi mereka tidak siap untuk berbohong kepadaku, jadi mereka tetap diam.

Sebenarnya aku juga sudah mengetahuinya dengan sangat jelas, bahkan mereka tidak memiliki cara untuk memberikanku sebuah jawaban.

Bahkan jika mereka sedang membujukku sekarang, semua itu palsu...

Aku mulai isak tangis, hatiku menegang, aku merasa sangat kesakitan.

Angel mengelus rambutku, dengan suaranya yang lembut menenangkanku, dia berkata: “Viona, kamu tidak perlu terburu-buru, kami sedang memikirkan cara, kita cari secara perlahan-lahan, kita pasti akan menemukan Chris Zhou...”

Aku mengigit bibirku dan tidak mengatakan apapun.

Keputusasaan telah memenuhi duniaku, jelas-jelas hari ini adalah hangat awal musim panas, tetapi aku merasakan dingin yang menembus ke tulangku.

Tiba-tiba Angel membawa Maxi ke pelukanku, dia berkata: “Viona, kamu jangan menangis lagi, cepat lihat Maxi, dia juga lagi mengkhawatirkanmu.”

Tanpa sadar aku menundukan kepalaku dan melihat ke arah anakku.

Maxi mengedip-kedipkan mata, mungkin karena melihat aku menangis ia mendadak juga menangis.

Entah bagaimana aku merasa panik, tanpa sadar aku mengelus-ngelus punggungnya.

Maxi menangis dengan meneriakan Ibunya.

Aku memeluknya dengan erat, bibirku yang gemetaran mencium keningnya, dengan suara yang begitu halus berkata: “Sayang, ayah pasti baik-baik saja, iya kan?”

Wajah Maxi memerah, dia terus menangis tanpa henti, tiba-tiba wa... wa... teriakan tangisnya: “A... Yah...”

Tubuhku seperti tersambar petir.

Dia... Dia memanggil ayah?

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu