My Superhero - Bab 172 Memutuskan Hubungan Ayah dan Anak

Tadinya Chris Zhou menetap di New York untuk menemaniku, sebenarnya dia mempunyai beberapa urusan, yang membutuhkan dia untuk kembali ke negara asal untuk mengurusnya, dia di sini menemaniku sangat lama, aku benar – benar terkejut.

Yang membuat aku tambah senang adalah, luka tembaknya hampir pulih, kulitnya sudah mulai terkelupas.

Menyembunyikan luka ini dari kakek Zhou, sebelumnya karena takut ketahuan, tetapi sekarang hampir pulih, jadi bisa mengelabui Kakek Zhou.

Perjalanan 10 jam, tetapi jika dibandingkan dengan sebelumnya, kali ini sama sekali tidak bosan.

Karena ada Chris Zhou disisiku.

Tim perwakilan negaraku semuanya melihat ke arah Chris Zhou, semuanya kaget. Aku tidak memperkenalkannya, tetapi seharusnya semua orang sudah kenal dengannya. Beberapa perempuan meliriknya, juga tidak tahu hanya penasaran atau mempunyai maksud lain.

Aku justru tidak merasakan apa pun, lagi pula perhatian semuanya terletak kepada Chris Zhou, dia juga bukan tipe orang yang mengejar perempuan.

Dibandingkan dengan perempuan yang sama sekali tidak dikenali, tentu saja Janice dan Belinda yang lebih bahaya.

Tetapi, aku mengelus perutku, di sini masih ada seorang anak, yang dinantikan oleh aku dan Chris Zhou.

Seharusnya aku lebih percaya diri.

Ketika sampai di bandara kota Imperial, tepat siang, cuaca sangat bagus, matahari cerah di musim dingin memenuhi bandara, perasaan hatiku juga menjadi ceria.

Chris Zhou menggandeng tanganku menuruni pesawat, sudah ada mobil yang menunggu kami di tempat parkir.

Tetapi saat kami tiba di pintu keluar, melihat se-gerombol wartawan memegang mikrofon, ke arah kami.

Jepretan kamera tidak berhenti.

Ada reporter yang langsung mengarahkan mikrofonnya ke arahku, bertanya: “apakah kamu mempunyai hubungan dengan kematian Grace?”

Ternyata mereka kesini karena kasus Grace.

Setengah bulan ini, meskipun berita di internet sudah hilang, tetapi justru akan menjadi semakin penasaran, pantas saja para reporter berkumpul kesini.

Aku tidak berbicara.

Saat seperti ini, tidak peduli apa pun yang aku katakan, para media akan memperbesar masalah ini, hanya akan membuat masalah ini semakin tidak terkendali.

Untung saja Anin bersama pengawal langsung memisahkan kita dari reporter, keluarga Zhou juga mengutus orang untuk menjemput kami, kita segera memisahkan diri dari reporter, duduk ke mobil dan pulang ke rumah keluarga Zhou.

Dari bandara sampai ke rumah memerlukan waktu satu jam, aku menyandarkan diriku ke Chris Zhou, karena sudah tidur sangat lama di atas pesawat, aku tidak merasa ngantuk, justru merasa sedikit bosan.

Chris Zhou langsung membuka televisi yang ada di mobil.

Salamnya sedang di putar sebuah berita, aku melihat sejenak, dan tercengang.

Orang yang muncul dalam berita itu, ternyata adalah bibi Linda.

Para reporter mengelilinginya, bertanya mengenai kasus pembunuhan istri dari keponakannya.

Bibi Linda menghadapi kamera, berkata: “nyawa dibayar dengan nyawa, hutang harus dibayar, aku pasti tidak akan membiarkan perbuatan criminal seperti ini, keluarga Zhou juga tidak akan membiarkannya. Harap tenang semuanya, aku akan memberikan kalian sebuah penjelasan!”

Setelah itu, aku tidak ingin melihatnya lagi.

Aku sudah menganga.

Bibi Linda… ternyata juga sudah kembali, sepertinya di penerbangan yang sama denganku.

Dalam sepuluh jam ini, dia menahan diri untuk tidak mencari masalah denganku dan Chris Zhou, seharusnya sedang menunggu saat ini.

Para reporter itu sepertinya sengaja dicari olehnya.

Aku teringat ucapannya, dia seakan yakin kalau akulah pembunuhnya, masih menunjukkan kalau dia tidak akan membiarkannya.

Dia ingin mengusir aku dari keluarga Zhou.

Aku tidak tahan untuk tidak melihat Chris Zhou.

Alisnya mengerut, berkata: “biarkan dia.”

“tidak usah diurus?” aku sangat heran.

Aku justru tidak apa-apa, lagi pula Chris Zhou akan melindungiku. Tetapi bibi Linda yang seperti ini, ditambah lagi media yang membesarkan masalah, takutnya akan membuat nama baik Keluarga Zhou tercemar.

Chris Zhou memencet hidungku, berkata: “tidak ada persetujuan dari kakek, media juga tidak akan memberitakannya, kalau begitu tidak akan ada masalah.”

Aku semakin terkejut.

Yang artinya, kakek Zhou tidak hanya tahu kalau bibi Linda berbicara sembarangan depan bibi Linda, masih mengizinkan perbuatannya yang seperti ini?

Mengapa?

Kakek Zhou tidak mungkin demi menentangkanku bukan?

Ditambah lagi pertunanganku dan Chris Zhou itu di izinkan olehnya, walaupun dia tidak menyetujui aku dan Chris Zhou bersama, dia bisa langsung memerintah Chris Zhou, untuk apa menghabiskan tenaga seperti ini, bahkan masih mempengaruhi nama baik keluarga Zhou?

Mulut Chris Zhou terangkat, berkata: “sebenarnya untuk mengelabui pembunuh sebenarnya.”

Pembunuh sebenarnya adalah tentara bayaran itu, yang memerintah Grace juga adalah mereka.

Aku langsung teringat.

Membuat keluarga Zhou diambang permasalahan, membuat lawan menjadi tidak berhati – hati, siapa tahu lawan masih akan memperbesar masalah, terhadap keluarga Zhou, sampai saat itu akan membalik menggigitnya.

Melihat aku mengerti, Chris Zhou tersenyum memegang wajahku, datang mencium aku, seakan sedang memuji aku pintar.

Aku: “……”

Seakan setelah dia menyatakan cinta kepadaku, semakin sering memujiku, juga semakin senang menciumku dan mengelusku.

Terutama setelah mengetahui kalau aku sudah hamil, dia semakin berhati-hati, hampir setiap saat menciumku.

Terhadap perubahannya, tentu saja aku senang.

Aku seakan menimbulkan sebuah ilusi, seakan kita seperti sebuah pasangan yang baru jatuh cinta, yang tersisa hanyalah kenangan manis.

……..

Tiba di rumah keluarga Zhou, kakek Zhou pasti sangat senang.

Aku memperhatikan di ruang tamu masih ada dua orang yang mirip dengan Chris Zhou.

Chris Zhou menunjuk ke orang yang ekspresinya sedikit serius, berkata: “ini adalah kakak terbesar.” Lalu menunjuk ke lelaki yang tersenyum lebar, berkata, “ini adalah kakak kedua.”

Tinggi mereka bertiga hampir sama, bahkan wajahnya juga mirip, semuanya sangat tampan, benar – benar mirip tiga kembar.

Tetapi aura mereka justru sangat berbeda.

Kakak tertua tidak tersenyum, sedangkan kakak kedua selalu tersenyum, aura Chris Zhou lebih ceria sedikit, mirip pangeran.

Aku memberi salam kepada kakak tertua dan kakak kedua.

Sedangkan Ryan Zhou sudah masuk ke dalam pelukan kakak tertua.

Aku sengaja melihat, kakak tertua tidak membawa perempuan, juga tidak tahu mama baru yang dibicarakan Ryan Zhou benar atau tidak.

Kakak tertua sibuk bermain dengan Ryan Zhou, kakak kedua dan Chris Zhou sedang berbicara, kakek Zhou sedang tersenyum melihat semuanya, suasanya seisi rumah ini hanya baik, saat ada seluruh saudara Chris Zhou.

Di ruang tamu terdengar suara Ryan Zhou yang sedang berbicara, masih terdengar tertawanya yang bahagia, seisi rumah ini terlihat lebih hidup.

Kakek Zhou meskipun tidak berbicara, tetapi suasana hatinya terlihat baik.

Dengan senyumannya dia melihat ke arah dinding, entah apa yang dipikirkannya, juga tidak tahu apakah dia teringat nenek Chris Zhou…..

Sayangnya suasana ramai seperti ini tidak berlangsung ramai, dengan segera diberhentikan oleh seseorang.

Bibi Linda membawa sekeluarga datang ke rumah keluarga Zhou.

Saat pembantu memberi tahu, mata kakek Zhou menjadi tidak tenang

Dia tidak memberitahu bibi Linda untuk masuk, melainkan berdiri, dan pelan – pelan berjalan ke arah pintu.

Mobil bibi Linda terparkir di depan halaman, saat melihat kakek, bibi Linda langsung berteriak menangis: “ayah, aku sudah tahu salah!”

Kakek Zhou melihatnya dengan wajah datar, tidak berbicara apa pun.

Mungkin karena wajah kakek Zhou terlihat menyeramkan, bibi Linda langsung berlutut di lantai, sambil menangis berkata: “bisakah kamu memaafkan aku sekali ini….”

Suaminya dan kedua anak yang ada di belakangnya juga ikut berdiri juga ikut berlutut.

Aku merasa aneh, jelas jelas baru beberapa saat yang lalu bibi Linda masih dengan puasnya mencari masalah denganku di bandara, sekarang malah mencari pengampunan dari kakek Zhou….

Apa yang terjadi sebenarnya?

Aku melihat ke arah Chris Zhou.

Wajahnya tampak tenang, sepertinya sudah menduga kalau bibi Linda akan meminta pengampunan.

Aku semakin terkejut.

Kakak kedua yang berdiri di sebelah mungkin melihat aku yang kebingungan, berkata: “kakek tahu bibi pergi ke New York untuk mencari masalah denganmu dan Chris, langsung menelepon suami bibi Linda dengan marah, masih berkata akan memutuskan hubungan ayah dan anak dengan bibi Linda.”

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu