My Superhero - Bab 114 Janice Menggugurkan Seorang Anak Demi Chris (1)

Chris tidak bersuara sama sekali.

Aku sedikit khawatir, meskipun aku tahu Chris tidak akan berpikir yang tidak-tidak tentang aku dan Steven, tapi ekspresi wajahnya sangat sulit ditebak. Ini benar-benar membuatku gelisah.

Tapi, dari siapa dia mendengar gossip tidak benar itu?

Memikirkan ini, tiba-tiba aku merasa cemas.

Meskipun aku tidak pernah berkomunikasi dengan Steven selain masalah pekerjaan, bisa jadi ada orang yang sedang menjebakku.

Aku semakin erat memeluk lengan Chris, kemudian berkata, “Chris, aku benar-benar tidak tahu apa yang membuat Steven menjadi gila seperti itu kemarin malam…… apakah ada orang yang memberitahumu tentang hal ini?”

Chris menatapku dalam diam. Matanya terlihat seperti sedang bingung.

Aku menatapnya dengan tatapan kosong.

Dia menghela napasnya, “tidak, hanya saja……”

Aku meliriknya, selanjutnya, aku mengerti apa yang ia maksud.

karna dia tidak mendengar desas-desus tersebut, ia menjadi tidak tahu apa yang salah dengan Steven, sehingga terlihat seolah aksi Steven ini terlihat seperti gerakan impulsive yang aku lakukan.

Aku tidak tahu lagi harus berkata apa, pokoknya, aku menolak untuk percaya kalau Steven menyukaiku.

Lagi-lagi Chris diam sambil melirikku, “kau pernah bilang, kau hanya menyukaiku seorang.”

Aku memeluk erat pinggangnya, berkata dengan sungguh-sungguh, “aku benar-benar hanya menyukaimu seorang.”

Barulah ekspresi wajahnya terlihat tenang. Ia menundukkan kepalanya dan menciumku dengan napas yang memburu.

Aku hanya memeluk lehernya, dan membiarkannya menjarah setiap sudut tubuhku.

Tak lama kemudian, barulah dia melepaskanku.

Aku melihatnya bernafas terengah-engah. Tanpa sadar, aku menikmati permainan yang diberikannya.

Chris terdiam sejenak,lalu mengungkit kembali masalah video tersebut: “video ini sudah dihapus dari semua media sosial, Bibi Elena masih akan terus memantau.”

Aku menjawab dengan ragu, “aku takut sama seperti kejadian yang dulu, tidak ditangani dengan baik.”

Bukannya aku tidak percaya padanya.Sebelumnya sudah dihapus,tapi Angel bilang masih banyak yang menyebarkannya di grup sekolah. Sampai-sampai hari itu ketika aku ke sekolah, banyak orang yang mengerumuniku.

Dengan perasaan tak berdaya Chris berkata, “kita tidak bisa mengendalikan apa yang dilakukan atau dikatakan orang-orang.”

Tidak salah juga sih. Bahkan orang seperti Kakek Zhou pun bisa saja diam-diam dibicarakan, atau di jelek-jelekkan orang lain.

Aku menghembuskan napas dan bertanya, “apakah kau sudah menemukan dalang dibalik semua ini?”

“Masih diselidiki oleh Bibi Elena.”

Tampaknya orang-orang ini bersembunyi dengan baik. Aku kembali berpikir, semua video dan berita itu selalu mengarah padaku. Aku sempat berpikir bahwa Jade lah dalang dari semua ini. Sebenarnya aku juga mencurigai Bibi keempat. Tapi masalahnya tidaklah sesederhana itu. Aku tidak tahu, target yang diincar itu adalah Chris, atau keluarganya.

Sayangnya, Chris masih belum mendapatkan petunjuk.

Chris berkata dengan lembut, “kamu tidak perlu khawatir. Mereka tidak mungkin selamanya bersembunyi dalam kegelapan. Pasti akan ketahuan juga suatu saat nanti.”

Aku menganggukkan kepalaku.

Menyadari dia menggunakan kata “mereka”, aku yakin dia sudah tahu siapa pelakunya.

Kemudian Chris mengecup singkat keningku.

Aku meringkuk dalam pelukannya dan bertanya, “bagaimana keadaan bibi?”

“Ya…”

Menurutku, Bibi Zhou masih belum membaik, sebenarnya dia sangat menyayangi Chris. Dan setiap kali Chris tidak menuruti dan mendengarkan permintaanya, ia akan kembali marah-marah. Sepertinya topik ini terlalu berat untuk dibahas sekarang. Aku tidak ingin merusak suasana damai ini. Aku pun tidak melanjutkan pertanyaanku lagi

Chris juga tidak lagi berkata apa-apa. Ia hanya memelukku dengan erat. Aku merasa sangat nyaman berada dalam dekapannya.

Dalam suasana yang hening itu, tiba-tiba terdengar suara pesan masuk.

Aku langsung membuka pesan tersebut.

Ternyata Steven yang mengirim pesan tersebut. Dan yang dikirimnya adalah pesan suara.

Aku melirik Chris sekilas. Ia hanya tersenyum sembari berkata, “mari kita dengar apa yang dikatakannya.”

meskipun ada sedikit perasaan canggung, aku tetap melanjutkan membuka pesan suara tersebut.

Dengan rasa bangga dan sombong, ia berkata: 【Viona, apa kamu benar-benar tidak ingin bersamaku? Apa yang diberikan Chris padamu, aku juga bisa memberi semuanya padamu. Sebelumnya aku sudah bilang, Chris tidak mungkin menyukaimu. Cobalah kamu pikirkan lagi, jangan sampai nantinya kamu menyesal】

Dia mengucapkan kalimat sepanjang itu. Semakin lama semakin tidak jelas.

Aku secara tidak sadar melirik Chris. Ia menyipitkan matanya dan terlihat tidak terlalu senang.

Aku langsung berkata, “aku akan segera menghapusnya”

Meskipun Steven pernah membantuku, juga merupakan murid kebanggaan Guru Tang, tapi menurutku, aksinya ini termasuk sebuah pelecehan. Sejak awal, aku bukanlah tipe orang yang dikejar-kejar oleh laki-laki. apalagi jika itu adalah orang yang tidak kusukai. Jika lawan masih terus memaksa, aku akan merasa sangat jijik.

Jadi, sekarang aku benar-benar membenci Steven.

Aku tidak menunggu Chris menjawabku, aku langsung membuka profil Steven.

Gambar profilnya adalah daun zaitun, yang merupakan simbol perdamaian. Foto profilnya ini benar-benar tidak cocok dengan pribadinya.

Chris menghentikan aksiku, ia mengambil ponselku, kemudian membalas pesan suara tersebut dengan tiga kata sinkat: 【kamu terlalu jelek】

Aku: …...

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu