My Superhero - Bab 101 Kamu Bukannya Bergantung Pernah Membesarkan Chris (1)

Sayangnya Kakek Zhou tidak karena ini berhenti teguran, malahan semakin dingin berkata: “Aku lihat kamu itu gak ada masalah cari masalah.”

Bibi Zhou mendengar, mata semakin berbulat, tiba-tiba mendorong Paman Zhou, dengan kuatnya mencabut jarum, berkata: “Baik, kalau papa begitu tidak suka dengan aku, aku sekarang pergi, keluar dari rumah Zhou!”

Mungkin terlalu kuat, lubang suntikan jarum terjadi pendarahan.

Paman Zhou dan Weny segera serbu kearahnya, satu orang menggunakan satu kapas menyumbat lubang suntikan itu, satunya lagi dengan lembut menghiburnya.

Bibi Zhou menelan ludah berkata: “Bagaimanapun dirumah ini gak ada yang suka dengan aku, aku pergi mati saja!”

Setelah ngomong, langsung berjuang untuk turun ranjang.

Dalam hati aku diam-diam menghela napas.

Walaupun Kakek Zhou barusan bicara perkataan itu sangat sakit, tapi ini juga karena dia duluan bertingkah, Kakek Zhou hanya ingin dia berhenti sebentar.

Dia malah bilang dirumah ini gak ada yang memerhatikan dia, semua tidak suka dengannya, tapi tidak hanya Chris dan Paman Zhou, bahkan sepupu-sepupu semua menggelilingi disekitar ranjangnya, pembantu pun tidak berani berkata apapun.

Siapa yang berani tidak menghiraukan dia!

Dia berkata demikian, cuman karena menyalahkan Chris tidak mendengar perkataannya, terus menantang kekerasan Kakek Zhou.

Tapi, lihat dia demikian, mungkin benaran sakit hati, tidak lagi seperti dulu menghadapi Chris yang begitu keras, malahan menangis seperti menyobek hati dan ginjal, sangat sedih.

Kakek Zhou dengan dingin berkata: “Semua keluar saja, biarkan Chris mereka berdua tinggal.”

Semua orang bergegasan keluar dari kamar.

Paman Zhou memeluk Bibi Zhou, wajahnya terlihat sangat khawatir.

Kakek Zhou sambil berkata: “Kamu juga tinggal saja.”

Weny pegang tangan Bibi Zhou dengan erat, sepertinya juga ingin tinggal dikamar ini, Tapi Kakek Zhou malah acuh tak acuh melihat dia sekilas, dia segera menunduk kepala, ikutin orang keluar kamar.

Pintu kamar tertutup, Kakek Zhou melihat Bibi Zhou, berkata: “Ngomonglah, kapan kamu mau berhenti bertingkah.”

Barusan dia berkata ingin mengusir Bibi Zhou dari rumah Zhou, mungkin Bibi Zhou jadi sedikit takut, gak berani mau cari mati lagi, menahan tangisannya berkata: “Emangnya aku tidak hak untuk menanyakan pernikahan Chris kah?”

Kakek Zhou dengan dingin tersenyum: “Kamu bukannya bergantung pernah membesarkan Chris? Tapi mau itu Ibu kandung, juga tidak alasan memaksa anak untuk menikah dengan orang yang dia tidak sukai! Kamu kira masa feudal? Kamu mau mengambil identitas orang tua menekan orang kah, boleh, kamu dengan Leonardi cerai saja! Aku adalah Papamu, ada hak untuk menanyakan hubungan pernikahan kamu!”

Leonardi Xiang adalah Paman Zhou.

Ekspresi wajahnya langsung berubah, berkomat-kamit berkata: “Papa….”

Tante Zhou sekejap memucat, mulut bergerak berkata: “Papa, aku tidak bermaksud gitu…”

Wajah Kakek Zhou masih datar: “Kenapa, kamu bukan aku yang lahir? Bukan aku yang besarin? Kalau gitu aku boleh cari mati dong, baru kamu mendengar kata-kata aku!”

Dia adalah orang tua berusia 71 tahun, paling pantang berbicara kata-kata mati.

Tante Zhou segera berkata: “Papa, aku bersalah, kamu jangan marah.”

Aku benar-benar salut kepada Kakek Zhou.

Bibi Zhou benaran seperti orang ibu-ibu lagi marah, kalau pakai sikap yang biasa, tidak bakalan bisa berkomunikasi dengannya, harus memakai trik yang sama mengatasi dia.

Terus aku sangat beruntung, di rumah Zhou masih ada Kakek Zhou yang sangat pengertian, cuman dialah bisa menahan Bibi Zhou.

Kakek Zhou dengan kecewa berkata: “Linda, ini ada peringatan terakhir untuk kamu, jika kamu masih demi pernikahan Chris mencari mati terus, kamu keluar dari rumah Zhou saja! Aku ada 3 anak laki-laki, tidak perlu kamu tinggal di rumah ini membuatku marah!”

Nada didalam kata-kata itu sangat tegas.

Paman Zhou tatapan mata sekejap menggelap, ekspresi Bibi Zhou juga berubah sangat buruk.

Sekejap suasana menjadi sedikit canggung.

Saat ini Chris berdiri keluar, berkata: “Kakek, aku juga ada salah, masalah aku dengan Viona, seharusnya aku beritahu terlebih dahulu pada Bibi.” Kemudian dia merangkul bahuku, berkata: “Bagian Viona sini, aku juga lupa kasih tahu dia kalau Bibi ada penyakit jantung, paginya dia tidak begitu perhatikan,…aku rasa karena kami berdua semua ada salah, waktu selanjutnya biar kami yang merawat Bibi saja.”

Dia seperti sedang membantu Bibi Zhou.

Tatapan mata Kakek Zhou menjadi tajam, meanatapnya terus.

Chris dengan lembut berkata: “Bibi punya jantung kurang baik, aku dan Viona merawatnya juga kewajiban kami.”

Ini dengan cara halus mengingatkan kakek Zhou, jangan terlalu merangsang Tante Zhou, kalau enggak bisa mungkin membuat Bibi Zhou marah muncul penyakit.

Jadi, dia masih memperdulikan rasa kasih dulunya.

Kakek Zhou tidak berkata apapun.

Mungkin lihat Chris berbicara baik deminya, Bibi Zhou ada sedikit berani, mulai lagi memegang dadanya, air mata mengalir berkata: “Papa, aku juga tidak terima Chris nikah dengan wanita lain selain Weny, aku cuman lihat dia menikah, hati kurang enak.“

Kakek Zhou sekilas muncul rasa tak berdaya.

Dia merenung beberapa saat, lihat kearah Chris, berkata: “Ya sudah, ikutin kata kamu saja, biar kamu dan menantumu baik baik merawat tantemu.”

Aku sedang berpikir, Kakek Zhou mungkin sudah ketebak kemauan Chris.

Bagaimanapun Bibi Zhou bertingkah, asal aku dan Chris bertahan, Bibi Zhou pasti akan melembut, lagian dia juga tidak mungkin benaran bunuh diri demi mengancam Chris.