My Superhero - Bab 16 Membatalkan Pertunangan

Dipastikan aku tidak bisa pergi dengan Grace. Jika jatuh ke tangan Grace, aku tidak tahu apakah diriku masih bisa hidup.

Hanya saja Jade.... dia dari awal sudah memutuskan menyuruhku cepat pergi, pasti dia tidak memperbolehkanku tinggal.

Aku hanya bisa menyebut nama Chris, lalu berkata: "Nona Jade, aku ini adalah tamunya Chris."

Jade tersenyum mengejek: "Tamu? Jelas-jelas dengan tidak malunya kamu tinggal di sini, sungguh merepotkan."

Aku memberengut, tidak bersuara lagi.

Saat ini, tidak peduli apa yang aku katakan. Dia berkata padaku lebih baik tidak usah banyak bicara.

Jade kembali bicara: "Aku tebak, Chris pasti tidak tahu kalau kamu gila ya?"

Jade menatapku dengan curiga, matanya dipenuhi oleh rasa bahagia karena melihatku kesulitan.

Aku hanya diam menatapnya.

Ternyata dia tidak tahu, aku diselamatkan dari rumah sakit jiwa oleh orang suruhan Chris.

Hal ini terlihat seperti apa ya?

Hal ini menjelaskan bahwa hubungan Chris dengan wanita itu bukanlah hubungan dekat yang saling memberitahu rahasia satu sama lain.

Aku sedang membayangkan bagaimana memanfaatkan hal ini untuk mencari masalah.

Grace sudah datang menarik lenganku: "Viona, menurutlah. Sepertinya pikiranmu bermasalah. Ayo cepat pergi denganku."

Aku dengan halus menolaknya.

Grace memutar matanya dengan tidak senang, mungkin setelah ini dia akan memukulku.

Jade duduk di sofa, lalu dengan dingin berkata: "Apakah aku harus memanggil orang untuk membawamu pergi?"

Mendapatkan dukungan dari Jade, Grace semakin kurang ajar. Dia kembali menarik lenganku: "Viona, ayo pergi. Jangan mengganggu nona Jade!"

Aku benar-benar ingin mendorong Grace menjauh.

Tiba-tiba Grace mencubit jariku dengan keras.

Dalam sekejap aku berteriak keras kesakitan.

Grace berkata pada Jade: "Maaf, dia kumat lagi, sepertinya penyakitnya kambuh lagi. Aku harus segera membawanya pergi."

Grace bicara sambil mencubit jari tanganku, lalu menarikku keluar.

Aku kesakitan sampai menggertakan gigiku

Teringat semua kelakuan kasarnya padaku, aku pun tidak tahan lagi, akhirnya ku tendang perut wanita itu.

Walaupun aku kesakitan, tetapi itu hal yang setimpal untuknya.

Ini juga karena semua pengawalnya berada di halaman, aku baru memiliki kesempatan untuk bergerak.

Tapi sebenarnya aku merasa khawatir, takut kalau dia sedang hamil, dan aku juga tidak menendangnya dengan kekuatan penuh.

Grace terjatuh ke lantai lalu menjerit keras, tubuhnya menggelepar di lantai lalu tidak bersuara lagi.

Sedikitpun aku tak kasihan padanya.

Dia tidak pernah sekalipun berbaik hati padaku, aku pun tidak akan berbelas kasihan padanya.

Aku sangat berharap dia mati tercabik-cabik!

Mengenai anak yang ada di perutnya, sepertinya anak itu tidak terlalu beruntung.

Bukannya aku tidak punya hati, tetapi anak itu dari seorang perebut suami orang, aku tidak bisa berpikir anak itu tidak bersalah.

Lahirnya anak itu adalah sebuah dosa. Jika ingin membenci, maka yang harus dibenci adalah ibu yang telah menjadi perusak rumah tangga orang dan juga ayah yang tidak bisa mengendalikan organ prianya.

Aku telah membereskan Grace, sekarang keadaan sudah agak tenang.

Jade berdiri, berjalan sampai ke hadapanku sambil tersenyum dingin lalu berkata: "Di teritoriku kamu berbuat gila, kamu sangat ahli ya."

Jade mencemoohku, benar-benar merendahkan dan bersikap dingin.

Aku menghela napas: "Nona Jade, saat ini aku benar-benar tidak bisa pergi. Aku harus menunggu Chris kembali..."

Jade sama sekali tidak mendengarkan ucapanku, dia langsung memerintah pembantunya lalu berkata: "Tendang dia pergi."

Aku menutup mulutku, menatapnya dalam diam.

Dari awal dia sudah berani menyuruhku pergi, aku tahu itu. Tapi aku tak menyangka dia benar-benar menyuruh pembantu untuk mengusirku keluar.

Di dalam kepalaku tiba-tiba terlintas sebuah ide.

Mungkin masalah aku tinggal di rumah Chris, Jade juga yang membocorkannya ke Grace. Jika tidak menggunakan cara Chris, Grace mana mungkin mendapatkan informasi lalu berani datang kemari.

Jade melihat Grace yang terkapar di tanah, dengan dingin berkata: "Tendang keluar wanita ini juga."

Sepertinya rasa sombongnya tidak hanya ditujukan pada dirinya, tapi juga ditunjukan kepada orang yang memiliki posisi atau latar belakang keluarga yang tidak lebih baik dari wanita itu.

Para pembantu terdiam sambil saling melihat satu sama lain, seperti ragu.

Mereka juga pasti tahu kalau yang membawaku kemari adalah Chris.

Melihat situasi itu, Jade marah lalu berkata: "Masih belum bergerak?"

Beberapa pembantu mulai berjalan ke arahku.

Beberapa dari mereka adalah pembantu keluarga Chris, aku juga tidak merasa enak menghadapinya.

Apakah diriku benar-benar akan dikeluarkan?

Aku ragu, tidak bergerak.

Saat itu juga, terdengar suara pria dari kejauhan berkata: "Nona Jade, ini adalah rumah keluarga Chris. Kamu tidak memiliki hak untuk menyuruh keluarga Chris menggantikanmu mengerjakan suatu hal."

Aku memutar badanku dan terkejut bukan main, tak disangka pria itu adalah Anin.

Sepertinya dia baru kembali dari luar. Anin mengangguk padaku, lalu melihat ke arah Jade dan berkata: "Chris berkata, Setelah ini nona Jade tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah keluarga Chris. Silahkan nona Jade pergi sekarang "

Wajah Jade berubah pucat, menatap Anin dengan tatapan mematikan: "Katakan sekali lagi."

Anin tidak bicara lagi, dia hanya menatap Jade dalam diam.

Mungkin karena telah lama ikut dengan Chris, tatapannya, sikapnya bahkan ekspresi wajahnya persis dengan Chris. Di wajahnya tidak terlihat ekspresi apapun tetapi tetap ada wibawa di wajahnya.

Jade berteriak dengan tidak terima: "Bagaimana bisa Chris memperlakukanku seperti ini! Aku tidak percaya, aku ingin menelponnya."

Anin dengan malas menjelaskan: "Kedua keluarga telah membatalkan pertunangan. Nona Jade lebih baik jangan mengganggu Chris lagi."

Aku tak henti-hentinya terkejut.

Kemarin aku masih mendengar Chris membicarakan pertunangan mereka, tidak disangka hari ini membatalkan pertunangannya?

Kenapa tiba-tiba seperti ini?

Hatiku sangat penasaran.

Tetapi keluarga Chris dan keluarga Jade adalah keluarga penting di imperial. Tidak peduli pernikahan antar keluarga atau perkelahian antar keluarga, hal ini bukanlah hal yang bisa dicampuri orang lain.

Terlebih lagi alasan yang jelas tidak akan diberitahukan kepada orang luar.

Wajah Jade berubah menjadi sangat marah.

Jade meninggikan suaranya, hampir berteriak: "Tidak mungkin! Orang tuaku tidak akan menyetujui pembatalan pertunangan ini, kakak laki-lakiku juga tidak akan memperbolehkan Chris mengingkari janjinya!"

Anin tidak mengacuhkan teriakan Jade, pengawal dibelakang Anin berkata: "Silahkan nona Jade pergi."

Kemarahannya perlahan-naik naik ke dadanya, menunjukkan bahwa kemarahannya sudah berada di puncaknya.

Tetapi mungkin karena dia adalah anak perempuan dari keluarga terpandang, pada akhirnya dia tidak melakukan hal gila. Jade hanya memandang lama Anin dengan tatapan mengancam, lalu dengan angkuh berjalan keluar.

Berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Jade kembali lagi. Tatapannya mengarah padaku.

Tatapannya tajam seperti mata pisau, dia seperti ingin memotong-motong tubuhku.

Melihatnya seperti itu, aku tak tahan untuk menghela napas.

Sepertinya aku benar-benar membuatnya marah.

Jade telah pergi, tetapi Grace masih terbaring di lantai.

Anin menengok padaku lalu bertanya: "Orang ini, bagaimana kamu ingin mengurusnya nona Viona?"

Aku berpikir, lalu berkata: "Bangunkan dia dulu, ada beberapa pertanyaan yang ingin ku tanyakan padanya."

Anin mengangguk.

Pembantu menggunakan air dingin membangunkan Grace.

Setelah Grace tersadar, dia memakiku sambil mengancam: "Viona, beraninya kamu menendangku, kamu berani mati ya! Jika bayi diperutku bermasalah, ayahmu pasti tidak akan melepaskanmu!"

Aku membiarkan dia memaki diriku.

Dia menyebut nama ayahku untuk mengancamku, tapi sedikitpun aku tidak peduli.

Mungkin dulu, aku masih memiliki harapan. Berharap William, ayahku menyadari kesalahannya dan memperbaikinya.

Tetapi William membuatku kecewa berkali-kali, berkali-kali berperilaku buruk padaku. Di matanya hanya ada Grace, dan aku hanyalah orang luar yang menghalangi jalannya mencari uang.

Aku sudah mengenalnya dengan jelas seberapa jahatnya William. Dia benar-benar brengsek. Aku membenci Tuhan, kenapa Tuhan tidak mengambilnya saja.

Grace masih berteriak: "Wanita murahan, cepat lepaskan aku!"

Aku tertawa pelan: "Aku tidak akan melepaskanmu, mau bagaimanapun kamu mengancamku. Bukankah kalian yang memperlihatkan bukti bahwa aku gila? Apakah kamu tahu, jika orang gila memukul atau membunuh orang tidak melanggar hukum?"

Selesai bicara, dengan sengaja aku mengambil pisau di atas meja, lalu menggerak-gerakan pisau di atas wajahnya.

Grace tidak menduga aku bisa menyerangnya balik, dia kehilangan kata-kata atas tindakanku.

Aku menatapnya lalu berkata: "Aku juga tidak ingin kamu mati....tapi kamu sudah memukul kedua tanganku, aku tidak bisa begitu saja membiarkannya." Aku dengan sengaja memanjangkan kata di kalimat akhir: "Atau.... potong saja tanganmu...."

Wajah Grace pucat ketakutan, bibirnya bergetar: "Bee...beraninya kau!"

Aku tertawa, lalu berbalik ke arah Anin : "Bisa pinjamkan aku beberapa pengawalmu?"

Anin memandang beberapa pengawal dibelakangnya.

Beberapa pengawal segera maju ke depan.

Aku menyuruh mereka membantuku memegang Grace, lalu setelah itu langsung menusuk telapak tangan dan jari-jari tangannya dengan pisau.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu