My Superhero - Bab 834 Nathan Fang

Menunggu hingga pengawal mengekang para perawat pergi, didalam ruangan pun hanya ada aku dan Chris Zhou.

Aku berkata dengan perasaan yang sangat khawatir: “Paman Chris, apakah menurutmu pelaku di balik kejadian ini berhubungan dengan keluarga Liu?”

Chris Zhou menggenggam tanganku, membuatku duduk di sampingnya, tatapan matanya sangat mendalam melihatku, berkata: “Kita sebaiknya tidak perlu pedulikan masalah ini, ada hal lain yang ingin aku katakan padamu.”

Aku sedikit bingung, melihat dia dengan rasa penasaran.

Sekarang ada hal apa yang lebih penting dibandingkan dengan hal adanya seseorang yang memberikan obat untuk ibu Zhou?

Dia menatapku dengan dalam, berkata: “Kita sebaiknya membuat perhitungan terlebih dulu.”

Aku dan dia saling berpandangan dengan perasaan tidak mengerti.

Utamanya adalah intonasi bicaranya sangat serius, ekspresi wajahnya juga lebih serius dibanding biasanya, aku seketika itu juga tidak tahu kenapa dan apa kesalahan yang aku lakukan, dia ternyata ingin membuat perhitungan denganku.

Dia berkata dengan halus: “Kenapa kamu saat dalam bahaya seperti itu malah tidak langsung memberitahuku?”

Aku termangu.

Ternyata dia keberatan dengan hal ini?

Dia mengangkat daguku, tatapan matanya semakin tajam, berkata: “Kamu tidak tahu betapa khawatirnya aku saat aku mendengar kamu dan kakak ipar mengalami masalah..............tetapi kamu malah seolah tidak mengalami masalah apapun, dan tidak menyuruhku naik ke atas untuk melihatmu.”

Aku menggigit sudut bibir, aku merasa sangat sungkan melihat dia: “Aku...............aku saat itu merasa bisa mengatasinya sendiri, tidak terlalu banyak memikirkan hal lainnya...........”

Dia menjepit wajahku dengan sangat keras, berkata: “Saat berjalan kesini, aku langsung berpikir, pasti akan menghukummu dengan adil, agar membuat kamu ingat nantinya kamu tidak akan seperti ini lagi, jangan membuat diri sendiri dalam bahaya.”

Meskipun dia sedang marah, tetapi entah kenapa, aku ternyata tidak takut sedikitpun, didalam hatiku hanya ada perasaan terharu yang sangat mendalam.

Aku mendekap lehernya, mengusap telapak tangannya, berkata dengan manja: “Paman Chris, aku bersalah, aku janji nantinya aku pasti akan langsung memberitahumu saat itu juga, aku tidak akan membuat diri sendiri dalam bahaya lagi.”

Dia masih memegang daguku, menatapku dengan tajam, tidak berkata apapun.

Aku mendekat sambil menciumnya, berkata sambil merayu: “Aku benar-benar mengaku salah, paman Chris, kamu hukum aku saja.”

Setelah selesai bicara, aku semakin mendekap lehernya, membawa sedikit sikap merayu sambil menggigit sudut bibirnya.

Tatapan matanya semakin tajam melihatku sejenak, kemudian dia perlahan-lahan melepaskan daguku.

Tetapi setelah itu, dia menjepit ketiakku, lalu mengangkat aku hingga duduk di pangkuannya.

Kedua pahaku terbuka, menempel di tubuhnya dengan sangat dekat.

Dia menopang punggung belakangku, lalu menggigit bibirku.

Aku merasa sedikit kesakitan, karena sebenarnya gigitannya sangat keras.

Dia menempelkan bibirnya di bibirku, berkata dengan pelan: “Ini adalah salah satu hukumannya, nanti malam masih ada hukuman 1 kali lagi.”

Aku: “...........................”

Ternyata hukumannya adalah ini.................

Aku sangat menikmatinya.

Wajahku sontak memerah saat memikirkan hal yang mungkin akan dia lakukan padaku nanti malam.

Tetapi aku sangat menurutinya, mendekap lehernya, berkata dengan lembut: “Kalau begitu kamu hukum aku saja, ini semua salahku.”

Dia mengangkat badan untuk menggigit bibir dan lidahku untuk kedua kalinya, kali ini tenaganya lebih bengis, seolah ingin menelanku.

Entah sudah selang berapa lama, barulah dia melepaskan aku.

Aku lemas didalam pelukannya, bersandar padanya sambil menghirup napas.

Dia menopang keningku, berkata dengan suara rendah: “Ingat kan? nantinya tidak boleh membuat diri sendiri dalam bahaya.”

Aku sontak menganggukkan kepala, menurutinya sambil berkata: “Iya, aku sudah mengingatnya.”

Dia tersenyum sambil mencium wajahku: “Pintar.”

Kemudian kami tidak berkata apapun, semuanya terdiam sembari saling bersandar.

Setelah selang 10 menit, Anin mengetuk pintu dari luar.

Aku buru-buru turun dari pangkuan Chris Zhou.

Dia juga tidak menghalangiku, menunggu sampai aku duduk dengan rapi, dia menggenggam tanganku, barulah dia menyuruh Anin masuk.

Di belakang Anin ada teman seperjuangan kakak Zhou kedua yang sedang dikekang.

Sebelumnya tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana penampilan fisik orang itu dari dalam kamera CCTV, saat ini sekalinya melihat, penampilan orang ini sangat bermoral, jika dikatakan bahwa dia bisa melakukan hal yang melanggar, aku masih benar-benar merasa tidak percaya.

Apalagi penampilan fisik menentukan bagaimana sikap seseorang, penampilannya terlihat bermoral, kelihatannya juga tidak seperti orang jahat.

Tetapi................ada beberapa orang memang tidak bisa ditebak dari penampilan fisiknya saja.

Contohnya William, penampilan sangat bermoral, jika tidak, ibuku juga tidak akan menyukainya, pada akhirnya dia malah keluar dari jalurnya yaitu mencari seorang pelakor, dan juga bekerjasama dengan pelakor untuk membunuh istri dan anaknya, sangat biadab

Bahkan lebih buruk dari binatang.

Sehingga setelah aku mengamati beberapa kali, aku pun tidak melihatnya lagi, aku langsung menengokkan kepala melihat Chris Zhou, menunggu dia mengatakan sesuatu.

Chris Zhou menunjuk ke arah sofa yang ada di hadapan kami, berkata: “Silakan duduk.”

Dia begitu sopan terhadap anak muda ini, hal itu membuatku merasa heran.

Tentu saja, aku tidak boleh memperlihatkan keraguanku, aku pun duduk di sampingnya dan diam.

Anak muda itu bahkan tidak bertanya kenapa mereka menangkapnya, dia malah duduk dengan tenang.

Aku merasa karakteristik psikologisnya sangat bagus, perbandingannya sangat jelas terlihat jika dibandingkan dengan 2 perawat barusan.

2 perawat itu langsung menyerah dan tidak membantah saat diancam olehku, kemudian mereka malah menangis dan memohon untuk melepaskan mereka.

Tetapi anak muda di hadapanku ini, ekspresi wajahnya terlihat tidak berubah sedikitpun, lagipula sikapnya juga sangat tegas, dia tidak terlihat sangat dikejutkan oleh Chris Zhou.

Tidak heran karena dia melewati banyak tantangan dan kesulitan didalam kelompok militer.

Chris Zhou berkata: “Kamu adalah teman baik kakak kedua, maaf jika menggunakan cara seperti ini untuk mengundangmu datang kemari..............ada suatu hal yang ingin kami tanyakan padamu, aku harap kamu tidak keberatan.”

Raut wajah anak muda itu sangat tenang: “Namaku Nathan Fang.”

Chris Zhou menganggukkan kepala, berkata: “Aku sudah menyuruh orang untuk menyelidiki data mengenai kamu, aku tahu namamu adalah Nathan Fang, aku juga tahu seluruh riwayat masalah yang kamu lakukan selama hidupmu, termasuk garis keturunan keluargamu, juga orang terdekatmu.”

Ternyata dia begitu cepat langsung mendapatkan informasi mengenai Nathan Fang.

Identitas anggota militer ini sangat sulit didapatkan, terlebih lagi meskipun jabatan Nathan Fang tidak setinggi kakak Zhou kedua, tetapi dia termasuk orang yang berbakat dan paling penting didalam kelompok militer, penyaringan politik semakin ketat, arsip dokumen pun semakin dirahasiakan.

Tetapi melihat dari kekuatan keluarga Zhou, Chris Zhou tentu saja bisa memahami riwayat hidup Nathan Fang dengan mudah.

Setelah Chris Zhou selesai bicara, dia melihat ke arah Nathan Fang sekilas, berkata: “Kamu seharusnya tahu aku mencarimu datang kemari itu demi hal apa.”

Nathan Fang terdiam beberapa detik, berkata: “Jika Tuan memiliki masalah, maka katakan saja.”

Melihat dia tetap begitu tenang, aku sontak terkejut didalam hati.

Tidak masalah jika dia memang tidak melakukan penghianatan kepada kelompok militer dan keluarga Zhou, tetapi jika dia yang menyuruh orang untuk memberikan obat kepada ibu Zhou, jika dia memberikan usulan kepada ibu Zhou, maka karakteristik psikologisnya ini memang sangat bagus.

Chris Zhou tentu saja juga bersikap tenang, dia bahkan tidak bersikap emosional karena sikap Nathan Fang yang angkuh: “Baiklah, kalau begitu aku langsung katakan, apakah kamu memberikan usulan kepada ibuku?”

Aku membelalakkan mata.

Dia ternyata begitu berterus terang menanyakan hal ini.

Dan hal yang paling membuatku terkejut adalah Nathan Fang juga menjawabnya dengan sikap yang berterus terang: “Tidak, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan memberikan usulan kepada nyonya Zhou.”

Chris Zhou menatap dia dengan tajam: “Benarkah?”

Nathan Fang duduk dengan sikap yang tegap, berkata: “Aku tidak pernah belajar mengenai usulan psikologi semacam ini, jika Tuan tidak percaya, anda bisa langsung menyuruh orang untuk menginterogasi aku, atau menghipnotis aku.”

Sejak Chris Zhou langsung menanyakan apakah dia memberikan usulan kepada ibu Zhou, aku selalu memperhatikan perubahan ekspresi wajahnya.

Ekspresi matanya sejak awal hingga sekarang masih tetap tenang, tidak memperlihatkan hal yang aneh sedikitpun, sebenarnya tidak terlihat seperti sedang berbohong.

Apalagi dia tidak menyangkal untuk menyuruh Chris Zhou menginterogasi dia, bahkan dia bersedia dihipnotis.

Ini hanya bisa menjelaskan, entah apakah dia benar-benar tidak memberikan usulan kepada ibu Zhou, entah apakah dia memang tidak takut diinterogasi dan dihipnotis.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu