My Superhero - Bab 48 Apakah Kematiannya Berkaitan Dengan Kakek dan Ibuku?

Hatiku sedikit tersentuh, tiba-tiba menyadari, dia mulai melakukan hal-hal yang penuh dengan kasih sayang kepadaku.

Ketika dia bersama Jade, dia akan menjaga jarak dengan saya.

Saya tahu betul dia adalah orang yang tahu batas seberapa jauh harus bertindak dan berhenti.

Sepertinya dia dengan Jade sudah benar-benar putus.

Tetapi aku juga tidak memiliki perasaan sukacita.

Mungkin karena ... Aku tidak pernah berpikir akan ada masa depan bersamanya, dan saya juga berpikir dia tidak benar-benar menyukaiku.

Hatiku sangat berantakan.

Sekarang suasana disini sangat cangguh. Saya baru saja ingin mengatakan sesuatu untuk memecah kesunyian. Anin tiba-tiba mengetuk pintu dan mengatakan ada petugas datang mencari saya.

Saya sangat terkejut.

Beberapa hari ini saya mengambil cuti, Steven juga menyetujuinya, seharusnya dia tahu saya sedang merawat luka cedera.

Lalu mengapa mereka datang untuk mencari saya?

Chris berkata: kamu turun dulu, kami akan segera turun.

Anin menjawab dan sambil berjalan pergi.

Saya melirik kearah Chris.

Dia berkata: pergi dan lihat dulu.

Suara rendahnya memilik efek menenangkan hati orang.

Aku dengan cepat menganggukan kepala.

Dia membungkuk dan ingin menggendongku lagi.

Saya berkata dengan ragu-ragu: Chris, biarkan aku jalan sendiri ...

Di lantai bawah adalah rekan kerja saya, saya tidak ingin mereka salah paham.

Chris menatapku sebentar dan mundur selangkah.

Saya merasa lega.

Setelah turun, saya melihat Steven dan Erick dan ada beberapa rekan kerja saya .

Erick dan Steven saling menyapa dan menoleh kepadaku,

Langsung to the point: Kami datang untuk membahas kasus Melisa.

Saya bahkan lebih terkejut.

Apa hubungan antara kasus Melisa dengan saya?

Apakah kalian datang untuk menyuruh saya kembali bekerja dan membantu forensik mencari bukti?

Tetapi skil saya tidak sebanding dengan Steven, masih ada Steven disana tidak perlu bantuan saya.

Dalam keraguan, Erick sekali lagi berkata: Kami menemukan bahwa Melisa adalah pengasuh kakekmu empat puluh tahun yang lalu.

Saya bingung.

Erick menatapku, berkata: "Kami pergi ke rumah Melisa untuk menyelidiki, Pada saat itu, Melisa berusia 14 tahun, dia menemukan pekerjaan menjaga anak kecil di Kota Hualin. Menurut orang lain keluarga ini sangat baik padanya, dan gajinya sangat tinggi, Keluarga Melisa juga memperoleh banyak keuntungan. Mereka bahkan membangun rumah bertingkat dan menjadi rumah tangga yang kaya.

Sangat tak terbayangkan oleh saya langsung menatapi pandangannya.

Saya mengerti apa yang dia maksud.

Melisa adalah seorang pengasuh di kota HuaLin 40 tahun yang lalu, dan gadis kecil yang dijaganya adalah ibu saya.

Dengan teliti saya menghitung, pada usia 21 tahun ibuku melahirkan aku, tahun ini aku berumur 22 tahun.

40 tahun yang lalu, ibu saya berusia 3 tahun.

Pernyataan Melisa yang menjaga ibu saya bisa didirikan.

Setelah saya memikirkan lingkungan hidup, Melisa bekerja saat berusia 14 tahun mungkin saja terjadi.

Karena dizaman dulu, makan saja tidak bisa kenyang, banyak anak-anak pedesaan yang pendidikan sekolah dasar pun tidak bisa diselesaikan, dan mereka sudah pergi bekerja untuk menghasilkan uang.

Tetapi saya tidak pernah berpikir, Melisa pernah menjadi pengasuh kakek saya, bahkan menjaga ibu saya.

Yang Lebih penting lagi, dia meninggal di Mall Jiafu.

Itu adalah perusahan kakek saya.

Jadi ... Apakah kematiannya berkaitan dengan kakek dan ibuku?

Pada saat ini Saya memikirkan banyak hal.

Apakah Ibuku benar-benar meninggal karena bunuh diri, tetapi jika ibuku meninggal karena dibunuh, maka Chris dan Steven akan menjadi tersangka.

Jika kematian Melisa berkaitan dengan ibuku, Steven yang sedang menyelidiki kasus ini ...

Dan juga, Jade pernah mengatakan bahwa kalung pengaman yang diberikan Chris kepada saya adalah peninggalan ibunya, yang berarti bahwa Chris pergi ke mall, pasti bukan demi membelikan hadiah untukku.

Dia berbohong kepada saya, kenapa ?

Masalah yang tampaknya menjadi semakin rumit. Tiba-tiba saya mendapatkan ide, apakah keduanya sedang mendekati saya.

Tetapi saya tidak bisa menerima pikiran seperti ini.

Steven tidak usah dipikirkan dulu, Chris adalah yang paling dapat dipercaya dalam hatiku, aku tidak ingin mencurigainya.

Saya tidak berani pergi menemui Chris, aku takut tebakan-ku akan terbukti.

Erick berkata: Kami sekarang ingin memastikan keadaan dengan anda,

Pernahkah kakek dan ibumu berbicara tentang Melisa?

Saya mengingatnya dengan hati-hati dan memastikan bahwa kakek dan ibu saya tidak pernah berbicara tentang Melisa.

Mungkin karena kejadian itu sudah bertahun-tahun yang lalu , mereka sudah tidak ingat?

Saya berkata dengan ragu-ragu : Mungkin waktu sudah terlalu lama ...

Erick mengerutkan alisnya tampaknya sedang berpikir.

Saya berpikir diam-diam dalam hati, sepertinya kematian Melisa bahkan lebih buruk daripada yang saya perkirakan.

Mungkin ini bisa juga melibatkan kakek dan ibuku.

Saya terus berpikir dan berkata: Mungkin Willian tahu sesuatu.

Bagaimanapun, ibu saya mengenalnya ketika dia berusia 18 tahun, mereka bersama selama bertahun-tahun, mereka pasti akan membicarakan masa lalu mereka.

Dan ibu saya mengatakan banyak hal hanua dengan William, mungkin William memang pernah mendengar hal tentang Melisa.

Erick semakin mengerutkan alisnya, tetapi kali ini dia tidak mengatakan apa-apa.

Saya berkata: Ini hanya saja dugaan saya ...

Erick berkata: Baiklah, kita akan pergi menemuinya untuk mencari tahu tentang situasi dulu. Ia berhenti sebentar, dan dia berkata, Anda harus memikirkannya lagi, jika ada petunjuk baru harus segera memberi tahu kami.

Aku mengangguk dengan baik.

Dia akan pergi bersama rekan-rekannya.

Steven tiba-tiba berkata: sekarang Kita akan pergi ke rumah William , sekarang rumah itu milikmu? Anda juga pergi bersama kami, mungkin kami juga harus mencari sesuatu, mungkin lebih baik Anda harus berada di tempat kejadian.

Saya tercengang linglung, saya terus menatap ke arah Chris.

Dia juga menatapku, pelan-pelan mengangguk kepadaku.

Saya menurunkan mata dan berkata kepada Steven: Oke, saya akan pergi.

Erick sepertinya ingin mengatakan sesuatu lalu ia berhenti.

Steven menatapnya.

Erick tidak akan bersuara lagi.

Saya bingung dan bertanya dengan lembut: Apakah tim Steven tidak nyaman?

Erick berkata: Tidak, hanya saja hubungan Anda dengan William ...

Terakhir kali William pergi ke satuan tugas untuk membuat masalah, semua rekan kerja melihatnya, tidak heran dia sangat khawatir.

Saya tersenyum dan berkata: Tidak apa-apa.

Steven mencibir di samping: begitu banyak orang, apakah masih takut William akan berbuat jahat di depan umum?

Erick berkata: Ayolah pergi.

Aku berkata: Ya, luka di tubuhku masih belum pulih, bisakah kamu membiarkan Chris menemaniku?

Pandangan Steven jatuh pada Chris: boleh.

Erick juga menganggukkan kepala.

Diam-diam aku menghela nafas, lalu ingat, aku belum menanyakan pendapat Chris ...

Chris meraih tanganku: yuk jalan.

Saya tidak tahu dia akan tiba-tiba meraih tanganku, ekspresi aku sangat tercengang.

Ini di depan rekan kerja ...

Saya ingin menarik kembali tanganku.

Tetapi, Dia memegang lebih erat lagi dan saya tidak bisa menariknya.

Aku memandangnya dengan malu.

Dia dengan tangan lain memegang telingaku: yah?

Wajahku memerah, dan aku mana bisa memikirkan hal-hal lain, aku menundukkan kepalaku dan segera naik mobil bersamanya.

Hanya ada kita berdua di dalam mobil, aku berusaha membuat detak jantungku kembali normal, dan diam-diam menatapnya.

Sebenarnya ada banyak pertanyaan didalam hatiku.

Tetapi tidak tahu mengapa, saya tidak bisa menanyainya.

Menurut saya, pasti memiliki banyak rahasia didalam dirinya, tentu saja saya percaya padanya, tetapi dia pasti telah menyembunyikan sesuatu dari saya.

Apakah mau bertanya kepadanya secara langsung?

Saya menunduk melihat tangan saya dan diatasnya masih terdapat bekas luka , tetapi perlahan-lahan mulai pulih sendiri.

Saat Chris kembali dari kota Imperial dengan membawa sekotak obat untuk menghilangkan bekas luka. Dia menatapku sambil memakaikan obat di tanganku, efek obatnya sangat bagus dan bekas luka perlahan-lahan memudar.

Dia sangat baik padaku ...

Terlebih lagi, jika bukan karena dia, tangan aku mungkin sudah dihancurkan oleh Grace.

Dia juga menyelamatkan saya dari rumah sakit jiwa, membantu saya berurusan dengan William dan Grace, dan membantu saya mendapatkan kembali properti itu ...

Saya mengingat perkatanya itu, "dia tidak akan mengecewai kepercayaan saya," dan saya pikir saya harus lebih memercayainya.

Jika memercayai seseorang, maka harus terus memercayainya.

Memikirkan hal ini, saya tidak bisa tidak duduk tegak dan menatap Chris sambil berkata: Chris, saya punya beberapa pertanyaan untuk ditanyakan kepadamu.

Chris melirik ke arahku dan menjawab dengan pelan: yah.

Saya mengeluarkan kalung gesper pengaman itu dari saku rok, dan berkata: Jade berkata, ini adalah peninggalan Bibi ... Benarkah?

Chris mungkin tidak tahu bahwa aku bisa bertanya tentang ini, dia menatapku, tidak berbicara.

pandangan matanya sangat dalam, dan ada sinar matahari yang masuk dari jendela mobil, cahaya itu masuk ke matanya, dan semua emosinya ditenggelam oleh

cahaya itu, saya tidak bisa membedakan emosinya.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu