My Superhero - Bab 839 Hipnotis Apa?

Aku pun merasa senang setelah mendapatkan persetujuan dari Chris Zhou.

Namun, saat aku membalikkan badanku dan menghadap ke arah Omar Liu, aku langsung menghilangkan raut senang di wajahku, dengan ekspresi datar aku berkata : “Sekarang coba kamu jelaskan, bagaimana cara kalian menyiksa ibu mertuaku tahun itu.”

Omar Liu pun tampak mengeluarkan tingkahnya saat ini, dia mengatakan : “Sekarang aku tidak memiliki tenaga untuk berbicara, kalian secepatnya hentikan pendarahanku, jika aku jatuh pingsan, kalian jangan harap bisa mengetahui permasalahan masa lalu dari mulutku.”

Awalnya, demi mengancam Chris Zhou, dia mati-matian tidak ingin membiarkan dokter untuk memperban lukanya, sebaliknya, sekarang dia sudah bersedia untuk membiarkan dokter itu menghentikan pendarahannya.

Aku berpikir, kalau dia kehilangan banyak darah dan mati begitu saja, itu akan terkesan sangat tidak baik.

Persoalan yang dia ketahui itu tentu lebih banyak daripada yang diketahui oleh keempat kakak beradik keluarga Liu itu, apalagi dia adalah biang keladinya.

Oleh karena itu, aku pun segera meminta staf medis untuk maju ke sini dan memperban lukanya.

Di saat Omar Liu mendapatkan pertolongan, aku pun meminta Anin untuk membawa keluar keempat kakak beradik keluarga Liu itu.

Aku akan menginterogasi Omar Liu terlebih dahulu, dan dilanjutkan dengan menginterogasi keempat kakak beradik keluarga Liu itu setelahnya, dan terakhir, aku akan mencocokkan pengakuan mereka, dengan begitu, aku dapat mengetahui apakah mereka telah berbohong atau tidak.

Chris Zhou menatapku dengan perasaan bangga dan dia tersenyum kepadaku.

Aku sedikit merasa tidak enak.

Sebenarnya aku belajar pola pikiran yang cermat ini dari dia, karena aku sudah berhubungan dengannya begitu lama, perlahan-lahan aku pun mempelajari untuk menggunakan pola pikirnya dalam mengerjakan sesuatu.

Setelah keempat kakak beradik Liu itu dibawa keluar, aku pun memanggil pengawal lagi dan meminta mereka untuk membereskan darah yang bergenangan di lantai ini, dan juga tangan Omar Liu yang sudah terputus itu.

Aroma di dalam ruangan ini sangat tidak sedap, dan aku pun merasa ingin muntah setiap kali melihat lengan yang terputus itu.

Setelah ruangan dibersihkan, luka Omar Liu pun sudah selesai diperban.

Aku mengatakan : “Kamu boleh mulai berbicara.”

Raut wajah Omar Liu masih kelihatan tidak enggan, namun dia tidak mengoceh lagi, dengan beberapa kalimat, dia pun menjelaskan semua kejadian yang terjadi di tahun itu.

Tahun itu, keluarga Liu dan Franky Zhou bekerja sama untuk membeberkan keberadaan ayah Zhou kepada keluarga He, keluarga Liu pun telah membuat persiapan untuk menyuruh ibu Zhou untuk pulang kepada mereka, awalnya, mereka takut rahasia mereka akan terbongkar, oleh karena itu, mereka berniat mengontrol ibu Zhou dan mengancam keluarga Zhou.

Tidak lama kemudian, beredar informasi pembunuhan ayah Zhou, setelah ibu Zhou mengetahui informasi itu, dirinya pun hampir jatuh pingsan.

Keluarga Liu mengambil kesempatan itu untuk menjemput ibu Zhou untuk pulang ke rumah mereka.

Saat itu, karena kematian ayah Zhou, keluarga Zhou pun sangat kacau, kakek Zhou harus mengurus kematian putra sulungnya, dan dia juga harus menjaga Chris Zhou tiga bersaudara.

Saat itu, kakak Zhou tertua belum genap berumur sepuluh tahun, Chris Zhou lebih kecil lagi, kehilangan ayahnya, emosi ibunya juga hancur, mereka hanya bisa mengandalkan kakek.

Hati kakek Zhou saat itu remuk, oleh karena itu, di saat keluarga Liu datang untuk menjemput ibu Zhou, dia pun tidak banyak pikir panjang lagi, dia langsung membiarkan ibu Zhou pergi begitu saja.

Namun, dia sama sekali tidak menyangka kalau dia akan mendapatkan berita tentang ibu Zhou yang sudah menjadi gila setelah membiarkannya dijemput pergi.

Keluarga kakek Zhou datang dan ingin menjemput ibu Zhou kembali ke rumah keluarga Zhou, namun akhirnya dihadang oleh Omar Liu.

Omar Liu mengatakan kalau ibu Zhou sendiri lah yang telah melarikan diri, dia tidak lagi berada di rumah keluarga Liu.

Setelah itu, kakek Zhou pun terus-terusan mengutus orang untuk mencari keberadaan ibu Zhou, namun, sebenarnya ibu Zhou sejak awal sudah di sekap di ruang bawah tanah oleh orang-orang keluarga Liu.

Kenapa mereka bisa mengurung ibu Zhou, itu karena ibu Zhou sudah mengetahui kalau keluarga Liu lah yang memberikan informasi kepada Simon He yang akhirnya menyebabkan pembunuhan ayah Zhou, dia ingin melarikan diri dan pulang ke rumah keluarga Zhou untuk memberitahukan yang sebenarnya kepada kakek Zhou.

Tentu Omar Liu tidak akan membiarkannya membocorkan permasalahan yang begitu besar, dia pun langsung mengurungnya.

Setelah ibu Zhou kehilangan ayah Zhou, sebenarnya bisa dikatakan dia masih sangat tegar, dia tahu kalau dia harus bertahan demi anak-anaknya.

Setelah dijemput kembali ke rumah ibunya, dia berpikir kalau keluarganya akan menghibur dia.

Namun setelah dia mengetahui rahasia keluarga Liu, orang keluarga Liu pun mengurungnya.

Saat itu, dia benar-benar telah hancur.

Suaminya sendiri dicelakai oleh keluarganya sendiri, tentu dia sangat terkejut.

Pada akhirnya, dia mencoba untuk melarikan diri, dan ingin menyampaikannya kepada kakek Zhou, setelah orang keluarga Liu menyadarinya, mereka pun menariknya kembali dan membuatnya meminum obat yang mengakibatkannya menjadi gila.

Dengan begitu, ibu Zhou pun disekap selama dua puluh tahun lebih, sampai akhirnya Chris Zhou tiga bersaudara menemukannya.

Setelah aku mendengar penjelasan itu, aku pun terdiam untuk beberapa saat.

Rupanya keluarga Liu mengurung ibu Zhou bukan karena mereka ingin menggunakan ibu Zhou untuk mengancam Chris Zhou tiga bersaudara, melainkan, karena tahun itu ibu Zhou telah menyadari perbuatan keluarga Liu dan dia ingin melaporkannya kepada kakek Zhou.

Dan sebenarnya ibu Zhou masih mempedulikan anak-anaknya.

Dengan begitu, bisa dikatakan kalau ibu Zhou adalah seorang ibu yang baik, dan dia sama sekali tidak mengkhianati ayah Zhou dan keluarga Zhou.

Jika ingin menyalahkan, maka salahkan lah keluarga Liu yang kejam itu.

Aku menatap Omar Liu, lalu berkata : “Benarkah kalian telah memberikan obat kepada ibu mertuaku?”

Setelah Omar Liu selesai diperban, dan diberikan suntikan nutrisi oleh dokter, kesadarannya pun menjadi jauh lebih baik.

Dia tidak langsung menjawabku, tetapi dia sekilas menatap Chris Zhou terlebih dahulu, lalu dia baru mengucapkan : “Saat itu, dia tidak mendengarkan perkataanku, dan selalu berniat untuk melarikan diri…… Terpaksa aku membuatnya meminum obat.”

Ini pun diakuinya secara tidak langsung.

Aku menyipitkan mataku, dengan dingin aku memandangnya dan mengatakan : “Dengan tanganmu sendiri, kamu telah membuat putrimu menjadi gila, kamu memanglah kejam!”

Raut wajah Omar Liu berubah, namun dengan cepat dia menggelengkan lehernya sambil berkata : “Bisa dikatakan kalau aku sudah bermurah hati, karena dia adalah putriku sendiri, akupun tidak langsung membunuhnya.”

Aku tercengang menderngar perkataannya.

Apakah maksudnya, ibu Zhou harus berterima kasih kepadanya karena dia tidak membunuhnya?

Omar Liu sama sekali tidak merasa kalau ada yang salah dengan perkataannya itu, dia bahkan mengatakan : “Kalau tidak, bagaimana bisa keluarga Zhou dapat menemukannya!” berbicara sampai di sini, dengan raut wajah suram, dia memperhatikan aku dan Chris Zhou, lalu dia melanjutkan, “Akan lebih baik kalau aku membunuhnya sejak awal, orang yang telah mati tidak akan bisa menjadi saksi, dan aku pun tidak akan disiksa seperti ini!”

Orang ini sama sekali tidak dapat diselamatkan lagi, dia bahkan berpikiran untuk membunuh putrinya sendiri.

Aku pun teringat dengan perkataan ibu Zhou yang diulangnya beberapa kali, kalau dia seharusnya dari awal sudah mencekik mati Chris Zhou tiga bersaudara.

Sangat layak mereka dikatakan sebagai ayah dan putri, pola pemikiran mereka juga sama.

Namun, sekali lagi, kejiwaan ibu Zhou yang terganggu itu disebabkan oleh keluarga Liu, oleh karena itu, dia baru bisa melontarkan perkataan yang tidak berperasaan itu.

Namun berbeda dengan Omar Liu, kejiwaan Omar Liu tidak bermasalah.

Dengan begitu, yang kejam itu tetap lah Omar Liu.

Aku selalu memandang rendah orang keji seperti dia, aku juga tidak memasang ekspresi baik kepadanya, aku melanjutkan pertanyaanku : “Kalau begitu, bagaimana dengan ibu mertuaku yang telah dihipnotis?”

Tampaknya, Omar Liu tidak mengerti dengan pertanyaanku, dengan ragu dia mengatakan : “Hipnotis apa?”

Aku pun tercengang.

Bukankah tim dokter sudah mengatakan kalau tahun itu, ibu Zhou telah diberi obat, juga telah dihipnotis?

Bahkan sebelumnya, ibu Zhou pun berbuat gaduh di acara perjamuan makan, itu juga dikarenakan ada orang yang menghipnotisnya dan membuat dia kehilangan kendali kejiwaannya.

Kenapa Omar Liu malah tampak tidak mengerti dengan permasalahan ini sama sekali?

Aku memandang Chris Zhou.

Ekspresi wajahnya sangat tenang, tampaknya, dia sama sekali tidak terkejut.

Setelah dia menyadari pandangan mataku, dia menghampiriku dan menggenggam tanganku dengan pelan.

Dengan suara pelan, aku mengucapkan : “Chris, apakah kamu merasa apa yang dia ucapkan itu benar?”

Chris Zhou mengangkat tangannya dan menyentuh wajahku, dia berkata : “Aku akan tanyakan kepadanya lagi.”

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku.

Dia menoleh ke arah Omar Liu, lalu mengatakan : “Kalau begitu, apakah kamu tahu ibuku telah dihipnotis?”

Omar Liu masih dengan raut wajahnya yang terkesan tidak mengerti dengan apa yang kami bicarakan.

Chris Zhou terdiam.

Aku menatap tajam kepada Omar Liu dan berkata : “Kamu sedang berbohong.”

Omar Liu pun menjadi kesal : “Apa yang aku bohongkan, aku bahkan sudah mengakui kalau aku telah membuat ibunya meminum obat, untuk apa aku berbohong?”

Itu juga tidak salah.

Kalau dia tidak menghipnotis ibu Zhou, kenapa dokter bisa mengatakan kalau ibu Zhou telah dikontrol oleh orang?

Apakah dokter itu yang berbohong?

Atau apakah orang lain dari keluarga Liu yang telah menghipnotis ibu Zhou, dan Omar Liu tidak mengetahui hal itu?

Aku pun merasa bingung, sepertinya aku harus menginterogasi orang lain dari keluarga Liu untuk mendapatkan jawabannya.

Tampaknya, pemikiran Chris Zhou tidak jauh berbeda dengan pemikiranku, dia berkata kepada Anin : “Bawa dia keluar, awasi dia dengan baik, lalu bawa masuk anak sulungnya.”

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu