My Superhero - Bab 668 Mati Pun Tidak Akan Menyesal

Bibi Linda Zhou menangis histeris dengan sangat memilukan. Sepertinya dia ingin membuat Kakek Zhou luluh.

Sayangnya Kakek Zhou tidak meladeninya. Dengan suara lebih dingin dia berkata: “Jangan bicara omong kosong, aku beri kamu waktu dua menit. Jika kamu tidak bisa memutuskan, aku akan menngakhirimu dengan tanganku sendiri.”

Setelah kalimat ini terucap, raut wajah Bibi Linda Zhou menjadi pucat.

Dia menatap Franky Zhou sekilas, kemudian dengan terisak-isak berkata: “Ayah, aku……aku tidak bisa. Itu adalah Kakak kedua……”

Mendengar ucapan ini, membuat emosiku tersulut.

Dia bisa ingat bahwa Franky Zhou adalah kakak keduanya dan tidak sanggup bertindak. Tapi apakah dia bsia mengingat bahwa Ayah Zhou adalah kakak terbesarnya dan Chris Zhou adalah keponakannya?

Walaupun berbeda ibu, tapi Ayah Zhou tidak pernah menyakitinya, aku juga percaya Ayah Zhou selamanya tidak akan pernah menyakitinya.

Sedangkan Chris Zhou, selama dua puluh tahun ini selalu menghormatinya seperti ibu kandungnya sendiri. Dia juga bertahan dengan kejahatan yang dia perbuat.

Tapi pada akhirnya dia hanya peduli menghabisi semua keluarga istri pertama.

Aku hanya merasa tidak rela.

Menurutku, orang seperti Bibi Linda Zhou ini, sama sekali tidak boleh dikasihani, jika tidak dia akan tetap meneruskan kejahatannya.

Beruntung Kakek Zhou telah melihat jelas dirinya yang sebenarnya dan tidak lagi membelanya.

Detik demi detik dan menit pun telah berlalu, sangat cepat dua menit telah berlalu. Bibi Linda Zhou masih belum membuat keputusan.

Kakek Zhou menggelapkan wajahnya. Dia mengambil pistol dari tangan pengawal dan menodong Bibi Linda Zhou, kemudian menarik pelatuknya.

Peluru menembus ke dalam bahu Bibi Linda Zhou, membuatnya langsung berteriak kesakitan.

Bahunya mulai mengeluarkan darah, aroma darah segar mulai memenuhi ruang leluhur.

Dengan suara berat Kakek Zhou berkata: “Satu menit satu peluru. Jika kamu ragu satu menit lagi, kamu akan mendapatkan satu peluru lagi.”

Bibi Linda Zhou yang sedang menangis sambil menahan lukanya terdiam setelah mendengar itu. Kemudian dia menangis semakin keras dan berteriak: “Ayah, apakah kamu sungguh akan kejam seperti itu padaku?”

Kakek Zhou tidak peduli padanya. Dia hanya menunggu satu menit berlalu kemudian menembakkan bahu Bibi Linda Zhou yang terluka itu.

Saat itu Bibi Linda Zhou tidak berani menangis memohon lagi. Dia sepertinya akhirnya mengerti bahwa Kakek Zhou tidak bercanda dan akan sangat mungkin membunuhnya. Karena itu dia langsung berjalan ke arah Franky Zhou, dan mulutnya berkata: “Ayah, aku akan langsung bertindak, jangan tembak lagi……”

Dia berhenti di hadapan Franky Zhou, dengan tangan yang belum terluka, dia menggunakan pisau menusuk dada Franky Zhou dengan kuat dan tepat.

Bibi Zhou kedua berteriak dengan memilukan: “Tidak……”

Paman Zhou ketiga juga dengan buru-buru menghentikan Bibi Linda Zhou: “Linda, hentikan……”

Tapi Bibi Linda Zhou tidak mengindahkan mereka. Dia seperti orang gila yang mengeluarkan pisau itu kemudian kembali menusukkan ke dada Franky Zhou dengan membabi buta. Kemudian dia menoleh menatap Kakek Zhou. Dengan wajah kacau bertanya: “Ayah, apakah begini sudah cukup?”

Ekspresinya terlihat sangat aneh, aku teringat dia yang sebelumnya dikirim ke rumah sakit jiwa. Mendadak hatiku terdiam, apakah dia terguncang, sampai mentalnya menjadi tidak normal?

Kakek Zhou juga sepertinya menyadari responnya yang tidak biasa. Dia langsung memerintah pengawal menariknya.

Bibi Linda Zhou masih tertawa: “Ayah, aku telah memenuhi permintaanmu. Aku telah membunuh Kakak kedua. Kamu akan melepaskanku kan?”

Aku langsung teringat, sebelumnya walaupun dia telah dikirim ke rumah sakit jiwa, itu hanya karena dia berpura-pura……

Lalu kali ini apakah dia sedang pura-pura menjadi gila?

Maka itu, agar tetap hidup, dia tidak hanya menusuk Franky Zhou dengan pisau, tapi juga berpura-pura gila dan bodoh?

Terlihat jelas keegoisannya yang tinggi.

Sepertinya Kakek Zhou tahu persis sifat Bibi Linda Zhou barulah memberinya pilihan seperti barusan?

Sejujurnya, walaupun Franky Zhou jahat dan licik dia seharusnya mati sejak awal. Tapi dia sangat baik terhadap Bibi Linda Zhou. Tapi Bibi Linda Zhou memilih untuk membunuhnya agar tetap bisa hidup.

Dalam sekejap kebencianku terhadap Bibi Linda Zhou semakin jelas.

Saat aku sedang berpikir, Bibi Linda Zhou kembali dibungkam. Dia ditarik ke hadapan tablet memorial berlutut bersama dengan Paman Zhou ketiga.

Dan untuk bahunya yang terluka, tidak ada ornag yang berniat membantu mengurusnya.

Paman Zhou ketiga tidak tahu apakah karena terkejut atau tidak senang karena Bibi Linda Zhou yang membunuh Franky Zhou, dia memelototi Bibi Linda Zhou tapi tidak bersuara mencoba menenangkannya.

Kakek Zhou pun berjalan perlahan ke hadapan Franky Zhou, dia menunduk menatap Franky Zhou.

Saat ini Franky Zhou tergeletak di lantai, dadanya yang tertusuk pisau mengalirkan darah dengan deras. Wajahnya penuh dengan peluh keringat, terlihat seperti hampir kehilangan napas.

Sejujurnya, dengan lengannya yang dipotong, dilecehkan, dan juga kepalanya yang dihantam. Dengan luka yang begitu banyak, dokter hanya membalut lukanya dan tidak memberinya perawatan yang cukup. Ini pasti akan menyebabkan kerusakan parah pada tubuhnya.

Dan barusan dia ditusuk pisau menembus jantungnya. Bagaimanapun juga dia tidak mungkin bisa hidup lagi.

Yang anehnya, sejak saat Kakek Zhou memberi Bibi Linda Zhou pilihan, Franky Zhou tetap tidak bersuara, dan saat dia ditusuk oleh Bibi Linda Zhou, dia hanya mengerang kesakitan juga tidak menyalahkan Bibi Linda Zhou.

Dia ini seperti telah pasrah, atau dia telah mempersiapkan diri untuk hari seperti ini?

Menurut pengamatanku, walaupun dia pernah mengatakan untuk mati bersama tapi dia juga pasti tidak benar-benar berharap untuk hilang dari dunia ini bukan?

Kakek Zhou menatapnya sejenak dan berkata: “Kamu bisa membunuh kakak terbesarmu, sekarang kamu ditusuk oleh adikmu sendiri. Ini adalah karma, apakah kamu pernah berpikir akan melewati hari seperti ini?”

Franky Zhou perlahan mendongak, membalas tatapan Kakek Zhou beberapa saat. Kemudian dengan suara seraknya dia berkata: “Aku bukan dibunuh oleh Linda Zhou, kamu yang membuat Linda membunuhku, itu artinya aku dibunuh olehmu.”

Aku menyadari saat ini, dia ternyata masih keras kepala mencoba memancing Kakek Zhou.

Dia sepertinya sangat membenci Kakek Zhou.

Untungnya Kakek Zhou tidak terpancing, suaranya sangat tenang dan berkata: “Jika kamu berpikir seperti itu, aku juga tidak bisa apa-apa. Aku hanya bisa berkata kamu mati pun tidak akan menyesal. Setelah pergi ke neraka, aku harap kamu bisa menjelaskan kepada para leluhur dan ayah Zhou.”

Franky Zhou menggigit bibirnya. Dia diam beberapa saat dan berkata: “Saat itu datang aku akan memberitahu mereka, aku tidak menyesal telah menyingkirkan Chris Zhou dan anaknya!”

Tanpa berbicara, Kakek Zhou menjulurkan tangannya menampar Franky Zhou dengan keras: “Aku lihat kamu memang tidak bisa ditolong lagi!”

Franky Zhou tersenyum sinis, tidak menunjukkan kelemahannya.

Sedangkan istrinya menangis dengan sangat memilukan, berkata sambil terisak-isak: “Franky, jangan begini lagi. Memohonlah pada ayah, mengaku salah pada Ayah. Biarkan Ayah mengampunimu, ya? Kamu harus memikirkan Ferrel, dia adalah anakmu satu-satunya, kamu harus memikirkannya……”

Mengungkit anak, ekspresi Franky Zhou berubah.

Tatapannya terlihat sulit diartikan, seakan ragu apakah harus memohon pengampunan kepada Kakek Zhou.

Setelah sekitar dua menit atau tiga menit berlalu, dia menggigit bibirnya, berkata: “Ferrel Zhou tidak tahu apa yang aku lakukan ini, dia tidak bersalah, jangan biarkan dia terlibat……”

Sebenarnya dia yakin dengan Kakek Zhou yang sangat menyayangi keluarga, tidak akan memperlakukan Ferrel Zhou seperti itu.

Kakek Zhou memicingkan mata, menatapnya tajam dan berkata: “Kamu salah, aku justru berniat menghukum orang-orang yang berhubungan denganmu. Aku akan mengeluarkan adikmu dari militer dan memenjarakannya, menghancurkan karirnya. Aku juga tidak akan melepaskan Linda Zhou, aku akan memotong lidahnya, agar dia tidak berani lagi menghasut orang lain. Aku juga akan mengirimnya ke luar negeri menjadi pengemis. Dan untuk anakmu, aku juga akan memutuskan hubungan dengannya, dia tidak akan lagi menjadi bagian keluarga Zhou. Nanti dia harus hidup sendiri.”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu