My Superhero - Bab 461 Apakah Kita Bisa Menjadi Teman?

Aku sangat terkejut.

Omar Liu ternyata berencana menyerang Chris Zhou dan kedua kakaknya di depan publik.

Chris Zhou memegang tanganku, dia berbisik di telingaku dengan suara rendah: “Jangan takut.”

Aku menganggukkan kepala dengan pelan.

Sebenarnya aku tidak takut, aku hanya sangat terkejut, tidak menyangka bahwa Omar Liu tidak memiliki perasaan sedikitpun.

Tetapi jika dipertimbangkan kembali, 2 anak laki-lakinya dijerumuskan kedalam penjara oleh Keluarga Zhou, bahkan 1 anak laki-lakinya dihukum mati, wajar saja jika dia sangat marah.

Tetapi pada hasil analisis akhirnya, yang melakukan semua perbuatan jahat itu adalah dia, jika bukan karena dia bersekongkol membunuh ayah Zhou, bagaimana mungkin keluarga Zhou menganggap keluarga Liu sebagai musuhnya.

Perlu diketahui, ayah Zhou adalah menantunya!

Omar Liu berjalan menggunakan tongkat, dia perlahan-lahan berjalan mendekati kami.

Saat ini aku dan Chris Zhou beserta kedua kakaknya ditodong pistol oleh sekelompok orang yang memakai pakaian hitam, kami tidak bisa bergerak sama sekali.

Hal yang mengherankan adalah, para tamu yang lainnya sangat sadar diri berjalan mundur ke belakang, memberikan jalan untuk Omar Liu, ternyata mereka tidak terlihat takut sedikitpun.

Aku sontak mengerutkan alis.

Beberapa tamu ini adalah faksi keluarga He, apa mungkin mereka sudah tahu rencana Omar Liu sebelumnya?

Omar Liu sudah sejak awal mempersiapkan rencana untuk menyerang Chris Zhou dan kedua kakaknya pada hari ini?

Aku melihat ke arah Chris Zhou, wajahnya terlihat tenang, bahkan alisnya pun tidak mengkerut.

Lalu aku melihat ke arah kakak pertama dan kakak kedua, ekspresi wajah mereka juga acuh, tidak terlihat keraguan apapun.

Mungkin mereka sudah bersiap sebelumnya?

Aku seketika itu juga merasa tenang.

Omar Liu berhenti di hadapan kakak pertama, berkata dengan sadis: “Jika kalian menyanggupi untuk melepaskan anakku, maka aku hari ini juga akan melepaskan kalian.”

Kakak pertama terdiam dan saling bertatapan dengan Omar Liu sesaat, sudut bibirnya tiba-tiba mencibir dan tersenyum mengejek: “Hidup anakmu adalah nyawa, apa hidup ayah dan ibuku bukanlah nyawa?”

Omar Liu menatapnya dengan sadis.

Kakak pertama berkata lagi: “Kamu menyayangi anak laki-lakimu, kenapa kamu tidak menyayangi anak perempuanmu?”

Entah darimana perkataan ini membuat Omar Liu emosi, dia tiba-tiba mengangkat tangan, tangannya menampar wajah kakak pertama dengan sangat keras: “Tutup mulutmu! aku menyuruhmu tutup mulutmu!”

Setelah dia menampar kakak pertama, dia langsung sesak napas, karena usianya sudah tua, jadi sebentar saja dia langsung terlihat lemah.

Tetapi kekuatannya sangat besar, hingga sudut bibir kakak pertama mengeluarkan darah.

Kakak pertama malah tidak marah, dia mengelap darah yang ada di sudut bibirnya dengan pelan, berkata: “Kalau begitu kita buat kesepakatan, kamu lepaskan ibuku, kami lepaskan anakmu.”

Omar Liu meludah di hadapannya: “Mimpi!”

Kakak pertama sedikit tersenyum, tidak bicara apapun.

Mungkin sikapnya terlalu meremehkannya, Omar Liu marah sambil memakinya: “Orang bodoh seperti kalian yang tidak menghormati orang tua, hari ini aku mewakili Tuhan untuk membunuh kalian!”

Kakak pertama dan Chris Zhou tidak bicara apapun.

Kakak kedua mulai emosi, dia berkata sambil menyindir: “Di saat seperti ini, kamu masih ingin diakui sebagai orang tua, apa kamu lupa kalau kamu adalah musuh yang membunuh ayah kami?”

Omar Liu marah, dia menghirup napas pelan, berkata: “Ikat mereka dan buang ke ruang bawah tanah!”

Sekelompok orang yang memakai pakaian hitam itu segera berencana untuk mengikat kami.

Hanya saja saat ini Anin menyerbu kemari, dia langsung menyerbu dan mencekik leher Omar Liu, pistol yang ada di tangannya pun diarahkan ke kepala Omar Liu.

Kakak pertama melihat area sekeliling kami dengan acuh, berkata: “Jika tidak ingin dia mati, maka mundurlah.”

Sekelompok orang yang memakai pakaian hitam itu terdiam beberapa saat, mereka sontak berjalan mundur.

Omar Liu sangat marah sambil berteriak: “Jangan mundur! tangkap mereka! aku ingin lihat, aku adalah kakek mereka, apa mereka benar-benar berani membunuhku!”

Hanya saja sayangnya sekelompok orang yang memakai pakaian hitam itu malah berjalan mundur sangat jauh.

Kakak pertama mengeluarkan pistol, membidik lengan tangan Omar Liu, lalu menarik pelatuk pistolnya.

Lengan tangan sebelah kiri Omar Liu tertembak, darah pun mengalir.

Kakak pertama berkata: “Menurutmu aku berani membunuhmu tidak?”

Sepertinya dia tidak tidak menyangka kalau kakak pertama benar-benar menembaknya, raut wajah Omar Liu seketika itu juga menghitam bagai permukaan wajan bagian bawah.

Tubuhnya gemetar menunjuk kakak pertama, kelopak matanya pun menutup, lalu dia pingsan.

Kakak pertama menengokkan kepala sambil berkata pada Chris Zhou: “Kalian pergi saja dulu, disini ada aku dan Aldo pun tidak masalah.”

Aldo adalah nama panggilan kakak kedua Zhou, nama lengkapnya adalah Aldo Zhou.

Kakak pertama Zhou bernama Philip Zhou.

Chris Zhou menganggukkan kepala, dia membawaku pergi ke halaman.

Bibi Liu Ketiga berlari keluar, dia menghalanginya sambil berkata: “Chris, kamu harus membujuk kakak pertama dan kakak kedua........tidak peduli bagaimana, dia adalah kakek kalian! kalian hari ini ternyata menembaknya, sangat tidak pantas! sekarang kamu segera katakan pada kakak pertama dan kakak keduamu, suruh mereka lepaskan dia!”

Chris Zhou mengangkat kelopak mata, berkata: “Jika bukan karena ada hubungan darah dengan dia, mungkin sekarang dia sudah sampai di alam kubur bertemu ayahku.”

Bibi Liu Ketiga membelalakkan mata.

Chris Zhou malah tidak mempedulikannya, dia memegang tanganku naik kedalam mobil.

Kami duduk di jok belakang, Chris Zhou terlihat sangat tenang, tetapi entah apa ini hanya firasatku saja, aku selalu merasa suasana hatinya sedang tidak baik.

Diantara hubungan keluarga saling beradu, ini sebenarnya adalah masalah yang sangat menyedihkan.

Aku memegang erat tangannya, tidak bicara apapun, aku hanya memberitahunya didalam hati, tidak peduli bagaimana, aku akan selalu menemaninya.

Dia meletakkan tanganku di bibirnya, mencium tanganku dengan pelan.

Selang beberapa lama kemudian, aku merasakan emosionalnya berubah tenang, barulah aku berkata dengan suara rendah: “Paman Chris, apakah kalian sudah menduga kalau hari ini akan terjadi masalah seperti ini?”

Chris Zhou menatapku sekilas, tidak mengakuinya.

Aku ragu sejenak, berkata: “................Kalau memang begitu, kenapa kalian masih ingin hadir dalam pesta itu?”

Chris Zhou berkata: “Kami lakukan ini untuk diperlihatkan pada Keluarga He.”

Aku sedikit tidak mengerti.

Dia berkata: “Keluarga Liu selalu bekerjasama dengan Keluarga He, tetapi anak perempuan Omar Liu pada saat seperti ini tiba-tiba baik kepada kami bertiga, kamu tebak bagaimana pemikiran keluarga He?”

Aku termangu, langsung mengerti.

Keluarga He pasti mulai mencurigai Keluarga Liu.

Dalam kata lain, Chris Zhou dan kedua kakaknya berencana untuk memisahkan keluarga He dan keluarga Liu?

Sudut bibir Chris Zhou mencibir sambil tersenyum mengejek: “Sayangnya, Omar terlalu pintar.......”

Aku merasa bingung sambil menatap dia.

Menurut apa yang aku lihat, tindakan Omar Liu barusan sebenarnya sangat bodoh, di hadapan begitu banyak orang, dia menghina cucunya sendiri, ini sebenarnya tidak seperti hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang bajingan.

Chris Zhou justru berkata: “Dia sudah menebak kalau kami sedang ingin memisahkan hubungan mereka, sehingga barulah dia sengaja melakukan tindakan seperti ini, dia ingin memperlihatkan kepada keluarga He bahwa dia bukan 1 golongan dengan kami keluarga Zhou.”

Apa sebenarnya memang begitu?

Kalau begitu Omar Liu sebenarnya licik dan berpikir ke depan.

Tetapi...........dia demi memperlihatkan kesetiaannya pada keluarga He, dia tidak ragu untuk mempermalukan Chris Zhou dan kedua kakaknya di depan umum, jika dipikirkan, hal ini justru semakin menyedihkan.

Aku sontak menggenggam erat tangan Chris Zhou, aku khawatir dia merasa sedih.

Chris Zhou mencium keningku, berkata: “Tidak perlu khawatir, sudah sejak 10 tahun yang lalu, keluarga kita sudah dipermalukan...........hanya berharap kakak pertama dan kakak kedua bisa menanyakan keberadaan ibu.”

Aku berkata dengan suara pelan: “Pasti bisa.”

Saat itu juga didalam hatiku berdoa, berharap Ibu Zhou selamat.

Setelah mengantar aku pulang, Chris Zhou hanya sempat meminum seteguk air, lalu dia pergi lagi.

Aku tahu dia pasti sangat sibuk, tentu saja aku tidak menghalangi dia.

Hanya saja aku tidak menyangka ternyata Sofia Liu datang ke rumah.

Saat Anin mengatakan bahwa Sofia Liu di luar rumah memohon untuk bertemu, aku masih merasa sedikit tidak percaya.

Aku berpikir, sebaiknya menyuruh dia masuk atau tidak.

Sofia Liu masih mengenakan dress putih itu, setelah dia masuk, dia bertanya dengan malu-malu: “Apa Chris tidak ada di rumah?”

Aku berkata: “Dia sudah pergi, apa ada masalah kamu mencari dia?”

Sofia Liu melihatku dengan malu-malu, lalu dia mengalihkan pandangan matanya, berkata: “Kakak ipar, sebenarnya..........sebenarnya aku mencarimu........”

Aku semakin terkejut.

Apa mungkin dia ingin merayuku untuk mengajari dia mengerjakan tugasnya?

Dia ragu sejenak, lalu perlahan-lahan berjalan mendekatiku, memegang tanganku, berkata: “Kakak ipar, hari ini kamu pasti terkejut kan?”

Aku melihatnya dengan tenang, tidak mengeluarkan suara apapun.

Dia berkata dengan lembut: “Semua ini karena aku tidak baik, aku tidak seharusnya mengundang kalian datang menghadiri pesta perayaan 17 tahunku............kakak ipar, apa kamu bisa memaafkan aku?”

Aku merasa aneh melihat dia, berkata: “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan kamu.”

Dia langsung memperlihatkan eskpresi bahagia: “Kalau begitu.......... kalau begitu apakah kita bisa menjadi teman?”

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu