My Superhero - Bab 52 Hanya Dengan Membunuhmu, Dia Akan Kembali Lagi Padaku

Yang ada bersama denganku saat ini hanyalah supir dari keluarga Chris, William membawa lebih dari sepuluh orang, membuat kami harus menyetopkan mobil kami, tanpa keberatan langsung ingin mengikatku.

Aku secara langsung melawan, tapi skill orang yang dia bawa tanpa diduga semuanya bagus, dan aku bukanlah lawannya.

Terakhir kali mereka membuatku pingsan dengan cara menutup mulutku, lalu membawaku pergi.

Saat sudah tersadar kembali, aku menyadari sedang berada di dalam sebuah gudang.

Aku di ikat di kursi, dan tidak bisa bergerak sama sekali.

William langsung melempar seberkas file ke arahku, dan berkata : tanda tangan berkas ini, kalau tidak aku akan membunuhmu.

Aku melihatnya secara sekilas, itu adalah berkas harta warisan.

Dia rupanya melakukan ini semua hanya untuk itu.

Tetapi tidak lama ini Chris dengan susah payah membantu mengembalikan harta warisan kakekku, bagaimana boleh aku membuatnya jatuh ke tangan William lagi.

Aku mengangkat kepalaku dan menatap William, berkata padanya : kalau begitu kamu bunuh saja aku.

Setelah mendengar kata-kata yang aku lontarkan, dia langsung menamparku sekeras-kerasnya : dasar orang yang tak tahu rasa berterima kasih, jangan kamu kira aku tidak berani membunuhmu!

Dia menampar di wajah sebelah kiriku, wajah yang pernah dilukai oleh Grace, dan masih ada bekas lukannya, dan sekarang tamparan keras sekali lagi mengenai mukaku, aku hanya bisa merasakan rasa sakit yang panas.

Aku menyeringai.

Demi mendapatkan harta warisan kakekku, dia dapat melakukan segala cara, bagaimana mungkin tidak berani membunuhku.

William tanpa berbasa-basi lagi, memerintah bodyguardnya: buka tali yang terikat di badannya.

Aku sudah mengira dia tidak mungkin akan melepaskanku.

Setelah melepas ikatanku, William menyuruh bodyguardnya untuk menahan ibu jariku, menyuruhku untuk mengecapkan sidik jariku di berkas surat wasiatnya.

Rupanya yang ada dipikiran dia adalah ini.

Aku sudah pasti tidak akan membiarkannya melakukan hal ini, mereka memaksaku membuka ibu jariku, tapi aku menahan erat ibu jariku, mengepal erat-erat semua jariku.

William yang sangat marah, menendang kearah perutku, dan berkata pada bodyguardnya : potong jari-jarinya!

Dia sangat gila, demi harta warisan, semua cara dilakukannya.

Tapi tanganku ini digunakan untuk menolong orang, aku masih ingin melanjutkan studi kedokteranku, bagaimana boleh aku membiarkan mereka mematahkan jari-jariku.

Aku menggigit erat gigiku.

Bodyguardnya sudah mengelilingiku, dan akan memotong jariku.

Aku akhirnya berteriak keras berkata : aku akan tanda tangan!

William mendengus : dari awal jika kamu melakukannya bukankah akan lebih baik, tidak akan membuat aku marah seperti ini!

Di atas kertas itu aku mengecapkan sidik jariku.

William sangat senang, menatap surat wasiat itu, dan melihatnya berulang kali.

Aku berkata : Bisakah kamu melepaskanku ?

William mendongak dan menatapku: Viona, jangan salahkan aku, yang melahirkanmu adalah aku, artinya walaupun sekarang biarkan kamu mati, kamu juga hanya bisa mendengarkanku.

Ada kabut di matanya.

Aku tidak bisa menahan perasaan burukku.

William berbalik badan menghadap bodyguardnya dan berkata : tolong sampaikan salam terima kasihku kepada nyonya Jade, juga tolong Katakan pada nyonya Jade, terserah dia mau lakukan apa ke anakku.

Selesai bicara, sambil memegang berkas itu, dia pun tertawa keras dan pergi.

Aku terkejut.

Rupanya bodyguard ini bukanlah bawahannya.

Nyonya Jade, maksudnya Jade bukan?

Jadi, yang sebenarnya mau menagkapku adalah Jade?

Pantesan semua bodyguard ini skillnya sangat bagus.

Aku mulai cemas.

Jika jatuh ke tangan Jade, maka semua ini tidak akan berakhir.

Bagaimanapun juga yang William inginkan adalah harta, tapi yang Jade inginkan adalah cinta.

Semua wanita menganggap cinta lebih penting dari pada kehidupan, dia sebegitunya membenciku, bagaimana bisa dengan mudah melepaskanku.

Mengingat William tanpa di duga-duga langsung menyerahkan aku pada Jade, tanpa memikirkan aku hidup atau mati, aku sangat kecewa.

Bagaimanapun juga aku dan dia sudah melepaskan ikatan ayah dan anak, dia melakukan ini semua juga sangat masuk akal.

Aku dengan cepat memutar otak, berfikir bagaimana cara untuk keluar dari situasi ini.

Seluruh gudang ini sangat sepi, pintu besar didepan terbuka, dari jauh terlihat secara jelas puing-puing yang hancur , tempat ini mungkin berada di luar kota, atau tempat yang jauh dari kota Hualin.

Tempat kosong tanpa satu orangpun yang tinggal, sebenarnya tempat ini sangat cocok untuk melarikan diri.

Tetapi masalahnya adalah, aku masih diikat, dan lagi dompet serta handphoneku diambil oleh mereka, tidak ada cara untuk menghubungi Chris.

Di dalam dan luar gudang ini semuanya dijaga oleh bodyguard, dan lagi skill mereka sangat hebat.

Aku tidak bisa kabur walaupun mempunyai sayap.

Tapi......dengan begini saja aku harus menyerah?

Jade pasti tidak akan melepaskanku, aku bahkan tidak bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya......

Ketakutan yang tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, membuat aku sangat cemas.

Aku menarik nafas sangat dalam, membuatku lebih tenang.

Saat itu juga, suara dari heels yang terdengar dari jauh semakin lama semakin dekat.

Aku sudah sangat sering mendengar suara kaki ini, dan aku sangat mengenal suara kaki ini.

Jade datang.

Dia berjalan masuk dan bergoyang.

Hari ini dia memakai rok pendek dan ketat berwarna hitam, alis matanya yang bengkok dan menawan.

Dia perlahan-lahan berjalan ke arahku, menaikkan daguku dan berkata : kamu berada ditanganku lagi, apakah kamu takut?

Aku menatap lurus ke arah dia.

Dia mendengus dan berkata : masih keras kepala. Dia menatapku dari atas ke bawah, rupanya yang disukai oleh Chris adalah orang yang seperti ini.

Aku hanya merasakan tatapan matanya seperti bisa ular, dengan bebasnya memanjat diriku, lengket dan menjijikkan, dan lagi bisa menggigitku kapan saja.

Jade menatap balik, tertawa dan memukul-mukul mukaku : aku bukannya sudah bicara padamu, untuk pergi jauh-jauh dari kota Hualin. Tapi kamu tidak mendengarku, kamu kira dengan dukungan dari Chris kamu akan baik-baik saja, lihat, kamu sekarang tertangkap lagi olehku.

Suaranya sangat lembut, tetapi suara yang masuk ke dalam telingaku, rasanya seperti kutukan yang paling berbisa.

Aku menatapnya dan berkata : karena kamu sudah tahu kalau Chris selalu mendukungku, kamu masih berani mencari masalah denganku?

Dia mengigit ujung bibirnya, dan menampar wajahku dengan keras : oh, kamu berani mengancamku?

Melihatnya hatiku sedikit tenggelam.

Aku sangat ingin memberi dia tekanan dengan menggunakan Chris, tapi dia tidak tertipu.

Aku tidak tahu posisinya seberapa tinggi dariku.

Aku tidak boleh menyerah, sebaliknya aku masih tidak tahu dia bisa melakukan hal apa.

Aku menyipitkan mataku, dan terus membawa nama Chris berkata padanya : aku adalah pacarnya Chris, Chris juga berkata akan membawaku untuk menghadiri ulang tahun ke tujuh puluhnya kakek Chris, jika kamu mulai melakukan hal yang macam-macam lagi kepadaku, Chris pasti tidak akan melepaskanmu, dan pada saatnya juga keluarga Chris juga tidak ada muka lagi, ada kemungkinan bisa mempengaruh hubungani kedua keluarga kalian juga......

Jade menamparku dengan pelan : jangan menaruh emas di wajahmu, hanya demi kamu keluarga Chris berani mencari masalah dengan keluargaku?

Aku terdiam.

Tentu saja, aku bukanlah siapa-siapa, walaupun aku adalah pacarnya Chris, tapi bagaimana mungkin keluarga Chris akan memandangku.

Aku terdiam sejenak, mengangkat kepalaku dan menatapnya, berbisik : tapi kamu akan benar-benar kehilangan Chris, dia akan membencimu, dan akan memperlakukanmu seperti binatang buas.

Mungkin dengan perkataan ini bisa membuat Jade tersentuh, dan melepaskanku.

Tapi detik berikutnya, ekspresi wajahnya mulai berubah, dia mengangkat kakinya dan mengarah kehatiku : dasar kurang ajar, semuanya karena kau, sehingga Chris menolak pernikahannya denganku! kamu mati saja!

Aku masih terikat di kursi, dan ditendang olehnya, aku yang masih terikat dengan kursi pun berguling bersama.

Akhirnya aku terjatuh di atas tanah, dan kursinya menghantam punggungku.

Aku merasakan sakit di dada dan punggungku.

Dia sangat berani, jalan beberapa langkah mendekat, dia dengan menggunakan ujung dari heelsnya menginjak lututku : dengan sifatmu yang seperti ini, tidak ada latar belakang, penampilan yang biasa-biasa saja, kamu tidak berhak mendapatkan Chris!

Aku menggertakan gigiku dengan kuat, tidak membiarkanku mengeluarkan suara sakitku sama sekali.

Yang membuatku puas adalah, dia merasa sangat terganggu, yang artinya dia masih peduli dengan pandangan Chris.

Aku berkata : bagaimanapun juga, karena kekejamanmu, Chris masih akan memilhku. Jika setelah ini kamu berani bermacam-macam lagi denganku, kamu bahkan tidak akan ada kesempatan untuk menaruh muka lagi.

Ekspresi wajahnya berubah sesaat, seakan-akan takut, tapi dengan cepat dia pun tertawa dingin dan berkata : jadi mau bagaimana lagi. Dia menyipitkan bibir merahnya, berlutut, dan menjambak rambutku, menatapku sejenak dan pelan-pelan berkata, hanya dengan membunuhmu, dia akan kembali lagi padaku.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu