My Superhero - Bab 862 Tiba-tiba Pingsan

Aku sedikit terkejut mendengarnya, selain itu aku tidak merasakan perasaan yang lain.

Waktu itu Christian Sheng membawa William kabur dari penjara, dia bersekongkol dengan William untuk mengancamku, agar aku menyerahkan hasil penelitianku.

William masih ingin memanfaatkan Christian Sheng untuk menyerangku, sayangnya tindakan dia untuk mendapatkan keuntungan itu malah berakhir dengan keburukan, karena melihat dia tidak berguna, Christian Sheng pun hampir saja membunuhnya.

Setelah itu William diantar ke penjara lagi, karena kabur dari penjara, dia pun diberi hukuman mendekam di penjara selama beberapa tahun.

Dengar-dengar, dia disuntik virus oleh Christian Sheng, kaki dan tangannya juga dipotong, kondisi tubuhnya terus memburuk.

Tetapi aku tidak menyangka, hanya selang waktu 1 tahun lebih, dia langsung meninggal.

Bagiku, kematiannya ini seolah tidak ada pantas untuk ditangisi.

Waktu itu aku dan dia sudah memutus tali hubungan, dia tidak hanya melanggar karena mengambil harta warisan kakek, tetapi dia juga bersekongkol dengan pelakor untuk membunuh ibuku, kemudian aku mendengar perkataan pelakor itu, dia bilang ingin membunuhku juga.

Dia tidak peduli dengan hubungan ayah dan anak hingga ingin membunuhku, bagaimana mungkin aku bisa sedih karena kematiannya?

Aku waktu itu sangat benci hingga mengutuk dia agar segera mati, sekarang saat mendengar berita kematiannya, aku juga hanya sekedar terkejut saja.

Pihak penjara menyuruhku untuk membereskan prosedur.

Aku malah tidak menyanggupinya, berkata pada Andy: “Tolong katakan pada mereka, tolong mereka hubungi keluarga William saja.”

Keluarga William masih memiliki adik laki-laki, keponakan dan anggota keluarga lainnya, waktu itu William menghabiskan harta kakekku untuk menghidupi keluarga William, keluarga William tinggal di rumah yang megah dan memiliki mobil yang mewah, itu semuanya adalah uang kakekku.

William begitu baik pada mereka, maka suruh mereka saja yang membereskan mayatnya.

Andy pun pergi melaksanakan perintah.

Chris Zhou berdiri di sampingku, dia terus terdiam, hingga Andy pergi, barulah dia memelukku, mencium keningku, berkata: “Kita pergi lihat Maxi ya.”

Aku menganggukkan kepala.

Dia tidak membahas masalah William, barusan saat aku menyuruh Andy membalas pihak penjara, dia juga tidak menolaknya.

Aku tahu, dia bagaimanapun juga pasti akan berpihak padaku.

Hanya saja saat teringat William, hatiku terasa sedikit sesak.

Bukan karena sedih, aku hanya merasa sangat dendam dan benci, seolah tidak seperti apa yang aku bayangkan begitu gembira.

Aku menepuk bahu Chris Zhou dengan pelan, berkata: “Paman Chris, apakah kamu merasa aku memiliki hati yang sangat kejam?”

Saat ini langit sudah gelap, Maxi sedang bermain di ruang bermain lantai atas, aku dan Chris Zhou sedang berjalan naik ke lantai atas, berencana untuk mencari Maxi.

Mendengar perkataanku itu, Chris Zhou menghentikan langkah kakinya, dia memegang wajahku dengan kedua tangannya, dia mengamati aku dengan sangat serius.

Aku tidak mengerti, sehingga aku pun termangu sambil berpandangan mata dengannya.

Dia menundukkan kepala, mencium bibirku, berkata: “Kita sudah begitu lama hidup bersama, apa mungkin aku tidak tahu kamu ini orang yang seperti apa?”

Aku sedikit termangu.

Dia mengulurkan tangan, mengelus wajahku: “Aku hanya takut kamu tidak senang, mengingatkan kakek dan ibu mertua.”

Aku mendekap pinggangnya, lalu memasukkan kepala kedalam pelukannya, setelah selang beberapa lama kemudian, berkata: “Ada sedikit, tetapi aku sudah merelakannya, didalam hatiku tidak ada dendam dan benci, jadi aku tidak merasakan apapun.”

Jika itu dulu, saat mendengar William meninggal, mungkin aku akan sangat senang karena akhirnya aku bisa membalaskan dendam ibuku.

Tetapi sekarang aku tidak merasakan gejolak yang begitu besar, seperti halnya seolah mendengar orang asing yang meninggal, hanya merasa terkejut, bahkan tidak muncul perasaan lainnya.

Terlebih lagi hari ini aku pergi ziarah ke makam kakek dan ibuku, mengatakan kepada mereka bahwa aku sangat bahagia, seorang William tidak akan bisa mempengaruhiku.

Aku mengatakan hal ini karena ada Chris Zhou dan Maxi di sisiku, hingga aku mampu tenang seperti ini.

Aku sontak mengangkat wajah, mencium dagu Chris Zhou, berkata: “Paman Chris, untungnya ada kamu.”

Dia mendekap aku kedalam pelukannya, mencolek hidungku: “Aku akan selalu ada.”

Hatiku seketika itu juga merasa sangat hangat.

Setelah itu kami tinggal di kota Hualin selama beberapa hari.

Aku juga pergi mengunjungi beberapa teman kakekku semasa kakekku masih hidup, mereka sangat baik terhadapku, tentu saja aku juga sangat menghormati mereka.

Chris Zhou dan aku pergi bersama, menyerahkan beberapa bisnis keluarga Zhou kepada mereka, mengatakan bahwa dia sangat berterima kasih kepada mereka karena telah merawatku sewaktu dulu.

Hatiku merasa sangat terharu.

Dia selalu diam-diam berbuat baik terhadapku, hal ini membuat hatiku dipenuhi dengan perasaan cinta.

Aku merasa hidup ini sangat indah, dan berharap ke depannya akan terus seperti ini.

Sayangnya, tidak semua hal selalu terjadi seperti apa yang diinginkan.

1 malam sebelum kami bersiap pergi ke pelabuhan bagian selatan, tiba-tiba Chris Zhou pingsan didalam rumah.

Karena setengah tahun yang lalu Chris Zhou tertembak peluru, juga meminum obat penghilang ingatan, keluarga di rumah pun takut jika lukanya ini kambuh, juga takut obatnya tiba-tiba bereaksi, sehingga kami selalu membawa tim medis.

Kali ini saat dia pingsan, dokter segera menolongnya.

Hasil pemeriksaannya adalah lukanya tidak bermasalah, tetapi organ bagian dalamnya seolah muncul obat yang pernah diberikan oleh Janice Qin padanya.

Kenapa bisa seperti ini, sudah jelas bahwa Chris Zhou sudah membaik selama 2 bulan ini.....................

Apa mungkin obat itu memiliki masa inkubasi?

Dokter mengatakan bahwa obat itu tidak memiliki pengaruh buruk yang begitu besar terhadap tubuh manusia, tetapi mungkin bisa menyebabkan lupa ingatan.

Aku terkejut setelah mendengarnya.

Bisa dikatakan bahwa Chris Zhou mungkin akan lupa seperti kejadian dulu?

Saat itu juga aku merasa dunia ini berputar.

Meskipun dia memiliki kemampuan untuk mendekatiku walaupun dia hilang ingatan, tetapi...................ini berbeda!

Lagipula hal yang terpenting adalah, sebelumnya saat dokter memeriksa dia, dokter mengatakan bahwa dia tidak akan mengalami efek kelanjutan, obat itu sudah dibersihkan sepenuhnya.

Lalu kenapa tiba-tiba kambuh?

Tidak masalah jika hanya kambuh satu kali, bagaimana jika nanti dia sering kambuh?

Hatiku langsung merasa tidak tenang.

Untungnya sekarang sudah larut malam, jadi Maxi pun sudah tertidur, jika tidak, maka aku juga masih harus mengkhawatirkan apakah kejadian ini mengejutkan Maxi atau tidak.

Chris Zhou masih belum sadarkan diri, aku duduk di tepi tempat tidur, memegang tangannya dengan erat, hatiku merasa sangat gelisah.

Wajahnya saat tidur begitu tampan, meskipun aku dan dia sudah hidup bersama selama beberapa tahun, juga masih tetap terpesona olehnya.

Hanya saja saat ini aku sebenarnya tidak memiliki pikiran untuk mengagumi wajahnya.

Tetapi aku sangat takut jika dia melupakan aku saat dia sadarkan diri, juga melupakan semua hal.

Tetapi aku tidak segera menelepon kakek Zhou dan kakak Zhou pertama.

Saat ini sudah sangat larut malam, aku tidak ingin membuat mereka khawatir.

Faktanya, sekarang belum melewati perayaan festival lentera, yaitu perayaan tahun baru China, jika kondisi Chris Zhou sudah stabil, maka aku tidak berencana untuk segera memberitahu orang rumah.

Terutama adalah kondisi kesehatan kakek Zhou dan ibu Zhou sedang tidak baik, aku sangat takut jika mereka khawatir.

Aku berpikir untuk menunggu hari esok setelah Chris Zhou sadarkan diri dan memeriksa kondisinya.

Jika dia tidak hilang ingatan, maka tentu saja itu adalah kabar baik, jika dia hilang ingatan, pasti kami pun tidak bisa pergi keliling dunia, lagipula juga pasti harus kembali ke kota Imperial untuk menjalani pengobatan.

Hingga tiba saatnya nanti aku akan menjelaskan kondisinya kepada kakek Zhou dan keluarga yang lainnya.

Setelah itu aku berpikir lagi, jika efek obatnya masih terus berkembang didalam tubuh Chris Zhou, lalu aku harus bagaimana.

Aku sebelumnya sudah bersiap pergi ke Xinan untuk mencari obat penawar untuk Chris Zhou.

Hanya saja setelah itu Chris Zhou sudah sembuh, aku pun tidak melakukan hal itu.

Melihat kondisi saat ini, apakah aku harus pergi ke Xinan?

*

Keesokan harinya saat bangun tidur, Chris Zhou masih belum sadarkan diri.

Aku sontak merasa sangat khawatir.

Dokter memeriksanya kembali, mengatakan bahwa kondisi tubuhnya tidak bermasalah, hanya bisa menunggu dia sadarkan diri.

Aku menahan rasa khawatir didalam lubuk hatiku, lalu memanggil Andy kemari, menyuruh dia untuk menyembunyikan masalah ini dari keluarga Zhou.

Rencana kami awalnya berangkat pukul 10 pagi, sekarang tentu saja kami tidak bisa berangkat, tetapi aku takut kakek Zhou dan anggota keluarga lainnya mengetahui kabar ini, lalu aku ingin menyuruh Andy untuk merahasiakan hal ini, berpura-pura bahwa kami seolah sudah berangkat.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu