My Superhero - Bab 174 Sayang, Menikahlah Dengan Ku

Bibi Linda mana mungkin mau pergi, juga tidak tahu dia memiliki tenaga dari mana, dua pengawal yang besar menariknya, da malah berpegangan di pagar besi tidak mau melepaskan, sambil berteriak: “ibu, cepat buka matamu lebar, ayah sangat pilih kasih, dihatinya hanya ada perempuan itu, kamu pasti sangat sedih kan di kuburan… aku tidak ingin hidup lagi, aku akan segera mencarimu….”

Aku mengerutkan dahiku.

Perempuan yang diucapkan Bibi Linda itu, terlihat kalau dia sangat tidak menyukai nenek Chris Zhou, dan hatinya pasti berjaga – jaga terhadap kakak beradik Chris Zhou.

Kalau begitu kenapa dulu dia masih baik terhadap Chris Zhou?

Mendengar maksud kakek Zhou, saat dulu dia menganggap Chris Zhou sebagai anaknya sendiri.

Aku mengangkat kepala melihat ke arah Chris Zhou.

Matanya tidak bisa ditebak, entah sedang melihat ke mana.

Kakek Zhou bergetar menyalahkan bibi Linda, satu kata pun tidak diucapkan.

Bibi Linda menarik napas dalam – dalam dan berteriak: “dadaku sakit, aku tidak bisa bernapas… apakah aku akan segera mati… ibu, aku akan pergi menemanimu…..”

Weny yang ada di sebelahnya memegang lengannya, dengan segera berkata: “ibu, kamu kenapa, apakah jantungmu tidak enak?”

Bibi Linda terduduk di lantai, memijat pahanya, sambil menangis: “kakak kedua, kakak ketiga, kalian cepat pulang dan lihat, betapa pilih kasihnya ayah, dia mau mengusir aku…. Takutnya keluarga Zhou sudah tidak ada tempat kita lagi….”

Raut wajah kakek Zhou menjadi pucat, tubuhnya tiba – tiba terjatuh ke belakang.

Untung saja kakak terbesar sudah ada di sebelahnya, langsung menopangnya.

Dibandingkan bibi Linda yang bersandiwara, kali ini kakek Zhou benar – benar marah.

Dia memang mempunyai tekanan darah tinggi, ini adalah penyakit yang dimiliki setiap orang tua, awalnya tidak ada masalah besar, tetapi karena bibi Linda ini, dia hampir saja pingsan.

Untung saja pembantu langsung mengantarkan obat, di rumah juga ada dokter, dengan segera, kakek Zhou juga agak membaik.

Hal yang pertama dia lakukan adalah memerintah pengawal, berkata: “segera mengusir dia keluar!”

Semua orang sudah melihatnya, bahwa dia benar – benar sedang tidak bercanda.

Pengawal langsung bergerak, seakan tidak memberi muka kepada bibi Linda, langsung menutup mulut bibi Linda, mengusir mereka sekeluarga ke halaman luar.

Pagar tertutup, bibi Linda sekeluarga sudah berada di luar.

Kakek Zhou membalikkan badannya, masuk ke ruang tamu.

Kakak terbesar dan kakak kedua menopangnya, aku dan Chris Zhou menggandeng Wendy lalu mengikuti dari belakang.

Di halaman luar, terdengar bibi Linda yang sedang marah, memarahi kakek Zhou pilih kasih, memarahi Chris Zhou tidak punya hati.

Lalu kita masuk ke ruang tamu, samar-samar terdengar teriakannya yang kencang itu.

Raut wajah Kakek Zhou lelah, duduk di atas sofa, menghelakan napas.

Tidak lama saat aku dan Chris Zhou membawa Wendy pulang ke rumah, kakek Zhou masih begitu senang, sekarang justru terlihat lelah.

Di rumah tidak ada suasana bahagia itu, bahkan Ryan Zhou menjadi berhati – hati, memeluk kakiku erat – erat.

Aku dengan segera memeluk pinggangnya, mencium keningnya, menghiburnya tanpa suara.

Dia bersandar di perutku, tersenyum manis.

Aku memegang mukanya yang tembam itu.

Akhirnya saat aku mengangkat kepala, melihat kakak terbesar sedang melihat ke arahku, aku melihat ke arahnya, dia menganggukkan kepalanya kepadaku, seharusnya berterima kasih karena telah menghibur Ryan Zhou.

Sedangkan Chris Zhou yang berada di sebelahku, juga sedang melihatku, tersenyum lembut.

Mau tidak mau aku juga ikut tertawa.

Karena Ryan Zhou memang anak yang pengertian, aku baru menyukainya, meskipun tidak demi Chris Zhou dan kakak terbesar, aku juga akan baik terhadap Ryan Zhou.

Kakek Zhou sepertinya melihat Ryan Zhou yang takut, matanya terlihat sedikit bersalah, melambaikan tangan ke arah Ryan Zhou, berkata: “Ryan jangan takut, sini ke kakek buyut.”

Ryan Zhou dengan kakinya yang pendek berlari ke arahnya, masuk ke dalam pelukannya.

Raut wajah kakek Zhou baru sedikit baikkan.

Kakak terbesar justru menghawatirkan tubuhnya, lalu meminta dokter untuk memeriksa dengan teliti.

Setelah dokter memeriksanya, katanya kemarahan kakek Zhou berpengaruh ke hatinya, meminta agar kakek di rawat Secara tenang.

Kakek Zhou tiba – tiba teringat bibi Linda, suasana hatinya terlihat tidak baik.

Saat ini Chris Zhou tiba – tiba menggandeng tanganku, berkata: “kakek, aku dan Viona mempunyai berita baik untukmu.”

Aku terkejut, segera tersadar.

Justru kakek Zhou dan kakak-kakak Chris, semuanya melihat ke arah kami.

Chris Zhou tersenyum, mengangkat tanganku, berkata: “Viona hamil. Kakek, kamu akan segera menjadi kakek buyut lagi.”

Kakek Zhou seakan belum tersadar, tercengang melihat Chris Zhou.

Ryan Zhou yang ada di sofa, dengan bahagia berbicara di sebelah telinganya: “kakek, aku akan segera punya adik~”

Kakak terbesar segera memeluknya, berbicara: “sudah diberitahu berapa kali, panggil kakek buyut”

Ryan Zhou mengedipkan matanya yang tampak polos itu, seakan tidak mengerti.

Kakak Zhou tampak tidak tahu harus berkata apa.

Kakek Zhou segera tersadar, raut mukanya tampak bahagia, berkata: “benarkah?”

Aku dan Chris Zhou menganggukkan kepala tersenyum.

Kakek Zhou berkata baik selama tiga kali, bahkan dia terlihat bersemangat.

Kakak kedua menepuk bahu Chris Zhou, berkata: “Chris, kamu benar – benar hebat, tanpa bicara apa –a apa langsung sudah mau punya anak!”

Kakak terbesar Zhou yang ada di sebelahnya justru lebih tenang dibandingkan kakak kedua, dia hanya tersenyum, tetapi dapat terlihat kalau dia sangat bahagia.

Kakek Zhou melihat kakak kedua, berkata: “kakak terbesar dan adikmu sudah punya anak, kamu kapan carikan aku menantu, aku masih menunggumu memberikan aku cicit.”

Kakak kedua langsung memajukan bibirnya, mengalihkan pembicaraan, memberikan aku dan Chris Zhou ucapan selamat: “ini adalah hal bahagia kita sekeluarga, aku harus mempersiapkannya, harus memberikan keponakanku hadiah besar apa ya.”

Chris Zhou tersenyum: “kakak kedua tidak usah sungkan, kamu memberikan aku dan Viona kakak ipar saja.”

Kakak kedua: “…..”

Aku tidak bisa menahan tawaku.

Ryan Zhou bertanya: “jadi aku sudah akan segera mempunyai bibi kedua?”

Kaka terbesar Zhou mencubit pipinya, berkata: “benar sayang, paman kedua sudah punya bibi kedua, akan segera melahirkan adik perempuan untukmu.”

Ryan Zhou dengan bahagia menepuk tangan: “bagus! Akhirnya aku mau punya dua adik perempuan!”

Saat ini semua orang langsung tertawa, hanya kakak kedua yang terlihat pasrah.

Semuanya mengerjai kakak kedua, pelan – pelan suasanya kembali menjadi hangat.

Kakek Zhou berkata: “ini benar- benar adalah hal bahagia keluarga kita, Chris, kamu dan istrimu benar-benar punya peran!”

Setelah dia selesai berbicara, lalu menyuruh Paman Wasiman untuk membawa sebuah kotak, memberikanku saat itu juga.

Saat pertunangan, kakek Zhou memberikan kotak itu juga kepadaku, di dalamnya adalah benda yang berharga, aku menerimanya dengan rendah diri. Kali ini kakek memberikanku kotak lagi, aku tidak berani menerimanya, melihat ke arah Chris Zhou.

Kakek Zhou berkata: “jangan melihat ke arah Chris, ini adalah benda yang aku berikan kepada cicitku, tidak ada hubungannya dengannya! Tahun itu saat Ryan lahir, aku juga memberikannya.”

Chris Zhou menganggukkan kepala.

Baru aku menerimanya dengan hormat.

Kakek Zhou tersenyum puas.

Kakak kedua yang ada di sebelahnya pura –pura cemburu, berkata: “kakek, kamu sudah memberikan kakak terbesar dan Chris, mengapa tidak ingat denganku?”

Kakek Zhou melihatnya: “tunggu kamu melahirkan anak, anakmu juga akan punya.”

Kakak kedua tidak berbicara lagi.

Justru membuat semua orang tertawa terbahak-bahak.

Aku juga tersenyum.

Saat ini tangan Chris Zhou yang seharusnya menggandeng tanganku, tiba – tiba berlutut di lantai, memandangku, berkata: “Sayang, menikahlah denganku.”

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu