My Superhero - Bab 167 Apakah Dia Sedang Meminta Maaf Kepadaku?

Aku mencemberutkan bibirku, berkata: “aku akan meminta bagian dapur untuk memasak lebih banyak saja.”

Chris Zhou melihatku dengan tatapan dalam, tetapi tidak mengeluarkan suara apa – apa.

Bibi Linda dan Weny yang ada di sebelah juga menatapnya, pasti juga sedang menunggu jawaban.

Mereka sepertinya tidak ada maksud untuk pergi.

Aku sedikit cemas, bibi Linda seakan mau meledak, jika Chris Zhou masih tidak membuka mulut, tidak tahu apa yang akan dilakukan bibi Linda selanjutnya.

Demi hari Ulang tahun ini, aku sudah mempersiapkannya begitu lama, aku tidak ingin ini gagal.

Karena itu aku menggoyang lengan Chris Zhou, dengan manja.

Tatapan Chris Zhou berhenti ke wajahku, baru mengalihkan pandangannya, berkata: “kalau begitu tinggal saja.”

Sifat Chris Zhou yang begitu dingin, aku takut bibi Linda tidak akan puas, segera melihat ke arahnya.

Bibi Linda memang tidak senang, tetapi Weny segera menariknya.

Maka kedua orang itu tetap tinggal.

Sore sudah tiba, bagian dapur juga sudah memasak beberapa makanan yang enak, ada steak dan juga camilan, semuanya ditata di atas meja.

Aku mempersilahkan bibi Linda dan Weny ke meja makan.

Bibi Linda menghela napas, lalu duduk di kursi utama.

Aku anggap saja tidak melihat muka masamnya, memeluk lengan Chris Zhou, sambil tersenyum berkata: “Chris, ini adalah steak buatanku, ayo cepat dicoba.”

Chris Zhou seakan sangat kaget: “kamu yang buat?”

Aku tersenyum dan menganggukkan kepala.

Sebenarnya yang aku buat hanyalah porsiku dan dia, punya bibi Linda dan Weny dibuat oleh bagian dapur, karena aku tidak menyangka kalau mereka akan datang.

Chris Zhou sepertinya sangat senang, begitu duduk, langsung mencobanya.

Aku sedikit tidak enak hati, karena dua porsi yang dibuat bagian dapur terlihat sangat bagus, seharusnya rasanya juga akan lebih enak.

Chris Zhou tersenyum ke arahku: “enak.”

Meskipun aku tahu dia sedang menghargaiku, tetapi aku tetap senang, tanpa sadar bibirku terangkat.

Chris Zhou menghabiskan steak tersebut, masih ada salad buah yang aku buat, dia hampir menghabiskan semuanya, sangat memberi muka kepadaku.

Hatiku sangat senang.

Chris Zhou melihat ke arahku, dengan tatapan lembut, berkata: “kamu sudah mempersiapkan ini sejak pagi, sayang, sudah menyusahkanmu.”

Aku menggelengkan kepala sambil tersenyum.

Dia mengulurkan tangannya dan mengelus wajahku, dengan lembut berkata: “aku sangat suka.”

Belum sempat aku membalasnya, mendengar bibi Linda menaruh pisau di atas meja: “kalian benar – benar tidak tahu malu, bermesraan di depan para tetua!”

Sepertinya percakapan kami yang seakan tidak ada orang di sisi kami, membuatnya menjadi marah, raut wajahnya kaku, menatap aku dengan tatapan mematikan, seakan memarahiku tidak tahu malu menggoda Chris Zhou.

Aku sedikit pasrah.

Tadinya aku berencana untuk melewati dunia berdua dengan Chris Zhou, karena dia dan Weny yang tiba – tiba datang…..

Tetapi aku tidak mempunyai maksud untuk berdebat dengannya, aku tetap diam.

Chris Zhou hanya menatapnya, berkata: “jika bibi merasa tidak sesuai selera, aku akan meminta bagian dapur untuk membuat Ulang.”

Raut wajah bibi Linda semakin tidak enak dilihat, seperti sangat marah.

Tidak heran, baik dia mengucapkannya dengan baik – baik maupun dengan nada marah, pandangan Chris Zhou selalu dingin, seperti tidak mem-pedulikannya, rasanya pasti tidak enak.

Tetapi aku juga tidak merasa kasihan kepadanya.

Bagaimanapun aku pernah melihat dia merengek, masih pernah dihukum berlutut beberapa jam olehnya.

Melihat bibi Linda yang sudah akan memulai merengek, Weny segera bangkit berdiri, melihat ke arahku, berkata: “kak Viona, aku bersulang kepadamu.”

Aku tidak bisa menebak maksudnya, hanya tersenyum.

Dia mengangkat segelas anggur, dengan berhati – hati berkata: “dulu aku tidak tahu apa – apa, banyak menyinggungmu, aku di sini meminta maaf dengan tulus kepadamu, semoga kamu tidak memasukkan ke hati.”

Sebenarnya aku tidak mempersiapkan anggur sejak awal, karena Chris Zhou masih belum pulih, tidak bisa meminum anggur, tetapi bibi Linda datang, aku diam – diam meminta Anin membuka sebotol anggur.

Tetapi… tidak disangka kalau Weny akan bersulang kepadaku, meminta maaf kepadaku.

Tunggu!

Dia sedang meminta maaf kepadaku?

Aku tercengang, melihatnya dengan tatapan tidak percaya, lalu menatap bibi Linda.

Bibi Linda melihat dengan tatapan dingin, tetapi tidak mempunyai maksud untuk menghentikan Weny.

Jadi… Weny meminta maaf kepadaku, adalah permintaan dari bibi Linda?

Ini sangat aneh, apakah matahari terbit dari barat?

Aku tidak mengeluarkan suara, bahkan tidak memberi reaksi.

Bibi Linda mengerutkan dahinya: “Weny saja sudah meminta maaf kepadamu, kenapa kamu masih terdiam, apakah kamu sedang berlagak?”

Dia sedang memaksaku untuk menerima permintaan maafnya.

Aku tidak tahu harus berkata apa, segera mengucapkan: “hal yang sudah berlalu, aku juga tidak menaruhnya dalam hati, Weny kamu tidak usah berpikir terlalu banyak.”

Sejujurnya, bukannya aku pemaaf, hanya saja bagaimanapun juga Chris Zhou adalah keponakan bibi Linda, juga tidak bisa menyalahkannya, hanya bisa memilih untuk mengertinya.

Tentu saja, aku masih merasa aneh, aku rasa seumur hidup ini aku tidak akan dekat dengan bibi Linda, tetapi aku juga tidak akan membalasnya.

Karena dengan seperti itu, aku akan membuat Chris Zhou terjepit di tengah – tengah.

Weny berkata: “karena kak Viona juga tidak menaruh dalam hati, maka habiskan gelas anggur ini.”

Aku menyilangkan tanganku, berkata:”maaf, aku alergi terhadap alkohol, tidak bisa minum…. Tenang saja, aku sudah tidak mempermasalahkannya lagi.”

Tetapi Weny seakan tidak mendengarnya, dengan nadanya yang manja: “kak Viona jika tidak minum, berarti kamu masih menyimpan dendam terhadapku.”

Aku: “….”

Bibi Linda yang berada di sebelah menghela napas, seakan tidak puas terhadap sikapku.

Tetapi aku tidak bisa meminum alkohol… setidaknya hari ini aku tidak bisa minum….

Saat ini Chris Zhou mengangkat gelas alkohol di depanku, berkata: “aku menggantikannya.”

Kalimat ini, membuat raut wajah bibi Linda berubah.

Justru Weny dengan tersenyum senang mengatakan: “baik.”

Merasa kalau Chris Zhou sedang melindungiku, aku merasa terkejut, tetapi dia sedang terluka, bagaimana aku bisa membiarkannya minum.

Aku segera menghentikannya: “tidak bisa, tubuhmu….”

Belum selesai aku berbicara, dia sudah mengangkat gelasnya, dan menghabiskannya.

Aku melihatnya menghabiskannya, perasaanku saat ini sangat kacau.

Chris Zhou tersenyum ke arahku, dia memegang tanganku di bawah meja, seakan memberi tahuku, tidak masalah.

Aku mengerucutkan bibir, saat ingin mengatakan sesuatu, tiba – tiba teleponnya bordering.

Seakan telepon yang sangat penting, dia memberikan kode kepadaku, lalu beranjak ke ruang baca.

Saat ini hanya tersisa aku, Weny dan bibi Linda.

Suasana ini sangat canggung.

Tapi bagaimanapun juga saat ini aku adalah tuan rumah, tidak baik untuk membiarkan mereka, saat ingin membicarakan sesuatu.

Bibi Linda tiba – tiba mengucapkan sesuatu: “apakah kamu memandang rendah kami?”

Tentu saja tidak mungkin, aku hanya takut kepadanya.

Aku segera menyilangkan tanganku.

Bibi Linda tiba – tiba menunjuk gelas anggur yang ada di tempat Chris Zhou, sambil memerintah: “kalau begitu kamu habiskan alkohol ini.”

Aku sedikit tercengang.

Apakah karena tadi aku tidak memberi muka kepada Weny, makanya dia marah terhadapku?

Biasanya, aku akan menurutinya, menunggu amarahnya reda.

Tetapi hari ini aku benar – benar tidak bisa minum alkohol, dengan menolak: “bibi Linda, maaf, aku alergi terhadap alkohol, begitu minum aku harus masuk ke rumah sakit….”

“kamu benar – benar tidak ingin minum, bukan?” bibi Linda mematahkan perkataanku.

Aku tidak berbicara.

Tiba – tiba dia berdiri, berjalan ke hadapanku, tanpa mengatakan apa pun membuka mulutku, memaksaku meminum alcohol ini.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu