My Superhero - Bab 318 Mencari Kebenaran Ke Loteng

Aku tidak takut dengan wajah Jade yang menakutkan ini, aku pernah melihat wajahnya yang lebih menakutkan.

Dia menyanderaku, meracuniku dengan obat, menembakkan pistol padaku…dibanding semua itu, wajahnya yang mengerikan saat ini tidak seberapa.

Aku hanya tidak menyangka bisa bertemu dengannya di rumah Shen.

Tapi jika diingat kembali, Ayah Shen memiliki hubungan yang baik dengan Keluarga Jade Gu. Jadi tidak aneh jika Jade datang bertamu.

Barusan Riri Shen dan Jade berbincang dengan canda tawa, sepertinya mereka berbincang dengan senang.

Jade berhenti di hadapanku, mengangkat alisnya sedikit, berkata: “Kamu sepertinya tidak terlihat terkejut sedikitpun bertemu denganku?”

Aku pun tertawa, berkata: “Iya, sebelumnya kakakmu pernah memberitahu.”

Jade pun menyerngit, melihatku beberapa lama, berkata: “Sepertinya setelah menjadi keponakan keluarga Shen, kamu terlihat lebih berani.”

Dengan masih tersenyum, aku tidak berkata apapun.

Dia pun menjawab: “Kudengar semalam Riri Shen sudah ditindas olehmu. Awalnya aku tidak mempercayai hal ini, tapi jika kulihat sekarang, Riri Shen memang sangat mungkin kamu tindas.”

Aku tersenyum tipis, berkata: “Sejak dulu aku tidak pernah menindas orang lain, tapi jika orang itu mengangguku, aku juga tidak takut. Karena setiap orang yang mencelakaiku, pada akhirnya akan menerima balasannya.” Aku membalas tatapannya, berkata, “Nona Jade seharusnya kamu juga sudah sangat mengerti dari pengalamanmu. Karena awalnya kamu sudah pernah mencelakaiku beberapa kali, pada akhirnya kamu ditembak sendiri oleh kakak kandungmu sendiri, ditambah lagi kamu juga dikirim ke luar negeri secara paksa……dalam setengah tahun ini, ini pasti pertama kalinya kamu kembali bukan?”

Wajah Jade berubah drastis.

Dia memandangku dengan benci, wajahnya terlihat sangat kesal.

Setelah beberapa saat, dia menggertakkan giginya berkata: “Kamu jangan puas dulu, cepat atau lambat suatu hari aku akan membalasmu atas semua penderitaan yang aku dapat.”

Aku menjawab: “Tapi setahu ku, Chris Zhou hanya mengizinkanmu pulang untuk beberapa hari saja, sebentar lagi kamu juga akan dikirim kembali kesana.”

Sepertinya mengingat hal ini, ekspresi Jade semakin terlihat kesal.

Kedua matanya seperti ular berbisa, memandangku dengan benci, seperti ingin menghisap habis seluruh darah di tubuhku.

Sebenarnya aku tidak ingin menghadapinya. Walaupun dia dikirim ke luar negeri, tapi hatiku terdalam tahu, dia masih sangat berbahaya.

Tapi tidak tahu mengapa, mungkin karena aku pernah melihat dia bersekongkol dengan Riri Shen, membuat aku tumbuh rasa waspada—— Dua orang ini, satunya berhati licik, satunya lagi

pembangkang. Dan keduanya sangat membenciku, aku sangat takut mereka akan bersatu mencelakaiku, jika itu terjadi aku takut tidak akan ada kekuatan untuk melawan mereka sedikitpun.

Maka itu aku sengaja menakuti Jade.

Tapi sepertinya senjataku kembali menyerangku, Kebencian Jade terhadapku terlihat semakin dalam.

Mungkin juga, Jade dan Riri Shen dua orang ini, jelas terlihat bukan orang yang bisa diancam dengan mudah.

Aku diam-diam merasa cemas, seharusnya barusan aku tidak memanasi Jade.

Dia menatapku dengan tatapan mengerikan, tiba-tiba mendekati telingaku dan berbisik: “Kita lihat saja nanti.”

Aku pun menghela nafas, dia benar semakin membenciku.

Tentu saja, aku juga tidak benar-benar takut padanya. Lagipula sejak awal aku dan dia sudah mempunyai hubungan antara hidup dan mati. Walaupun aku sudah menunjukkan semua yang ku bisa padanya, dia pasti tidak akan merubah sikapnya.

Tapi aku selalu merasa tidak keberatan.

Saat sedang berpikir, tiba-tiba Anin berdiri di depanku, menghalangi ku dari Jade.

Jade menatapnya sekilas, tidak tahu dia teringat apa, ekspresinya berubah menjadi emosi, berkata: “Ternyata Chris Zhou mengutusnya mengikutimu! Wanita jalang, sebenarnya obat apa yang sudah kamu berikan pada Chris Zhou sampai-sampai dia melindungimu setengah mati!”

Kelihatannya dia tahu seberapa pentingnya Anin terhadap Chris Zhou.

Aku tidak berniat mengusiknya lagi, aku pun tetap diam.

Wajahnya penuh amarah, dan mungkin karena keberadaan Anin dia pun langsung meredakan amarahnya, berkata: “Aku datang untuk bertamu, tidak untuk mengusikmu.” Saat berkata, dia berjalan kembali ke samping Riri Shen, menarik tangannya kemudian dengan lembut berkata: “Riri, malam ini aku akan tinggal di sini menemanimu, ya?”

Riri Shen dengan senang berkata: “Boleh boleh! Kakak Jade, kita sudah lama tidak berbincang-bincang sampai tengah malam. Malam ini kita akan berbincang banyak.”

Jade pun membalasnya dengan senyuman.

Aku menyerngit.

Mendengar maksud Jade, dari awal sepertinya dia tidak berencana untuk bermalam di rumah Shen.

Tapi setelah bertemu denganku, dia berubah pikiran.

Lantas rencana jahat apa yang sedang dia rencanakan?

Apakah dia bisa seperti Riri Shen, menyelinap masuk ke kamarku di tengah malam?

……

Malamnya, aku merasa gugup.

Beruntung ada Anin di sini, setelah dia mendengarkan keluh kesahku, dia langsung memintaku untuk tidak perlu khawatir karena dia akan mengurusnya.

Setelah itu dia mengutus pengawal untuk berjaga di depan pintu kamarku, bahkan mengutus dua pengawal wanita untuk menjaga di dalam kamar.

Aku tidak menolak niatnya, walaupun dijaga oleh banyak orang, tapi ini juga demi mencegah Jade melakukan sesuatu.

Dan pengawal-pengawal ini adalah pengawal yang dipanggil oleh Anin dari Keluarga Zhou, tentu saja sangat terpercaya.

Dan yang terpenting, aku percaya Anin sanggup melawan Jade.

Dia mengikuti Chris Zhou pasti sudah melihat semuanya. Jika Jade bertambah hebat pun tetap saja tidak akan bisa dibandingkan dengan Anin.

Maka itu aku pun tidak khawatir lagi.

Hanya saja saat aku berbaring di atas ranjang, mengingat beberapa kejadian buruk yang terjadi di rumah Shen beberapa hari ini membuatku tidak bisa berkata-kata.

Jika bukan untuk mencari tahu kebenaran, aku sama sekali tidak ingin tinggal di rumah Shen.

Aku hanya bisa diam-diam memberitahu diriku sendiri, aku harus lebih cepat memikirkan cara untuk mencari tahu hal yang terjadi saat itu.

……

Sepertinya karena adanya penjagaan ketat dari Anin, semalaman sangat tenang.

Keesokan harinya aku turun ke bawah, Jade dan Riri Shen walaupun tidak melihatku dengan tatapan ramah, tapi mereka juga tidak mengusikku.

Tentu saja aku tidak boleh lengah, sebaliknya aku semakin berpikir bagaimana caranya memulai pencarian.

Setelah serapan, aku pun mencari kesempatan untuk masuk ke ruang baca, kemudian bertanya pada Ayah Shen: “Paman, apakah saat itu Ibu ku masih meninggalkan sesuatu?”

Ayah Shen memicingkan matanya menatapku, tidak bersuara.

Aku bertanya dengan lembut: “Aku tahu hubungan paman dengan Ibuku sangat baik. Saat Ibuku meninggal saat itu, paman pasti merasa sangat sedih. Barang-barangnya, paman pasti masih menyimpannya……”

Jika dia berkata tidak menyimpannya, maka itu menjelaskan hubungannya dengan Ibuku tidak begitu baik.

Aku rasa dia pasti tidak akan mengakuinya, karena dia masih ingin berpura-pura di depanku menjadi seorang paman yang sangat penyayang.

Dan benar saja, wajah Ayah Shen langsung berubah, kemudian berkata: “Benar, aku masih menyimpan semuanya, aku menyimpannya di loteng.”

Aku sedikit terkejut.

Sudah lebih dari 40 tahun, tapi ternyata dia masih menyimpan barang-barang Ibuku?

Walaupun kediaman Shen mempunyai sejarah selama ratusan tahun, tidak pernah di hancurkan, tapi pernah melakukan renovasi. Karena Ayah Shen bukan kakak kandung Ibuku, aku tidak percaya dia masih menyimpan barang peninggalan Ibuku.

Mungkin dia sedang berbohong.

Tapi tidak apa, lagipula aku juga tidak benar-benar berniat mencari barang-barang Ibuku, aku hanya ingin mencari alsan untuk mencari petunjuk saja.

Aku sengaja memerahkan mataku, berkata: “Kalau begitu bolehkah aku pergi melihatnya?”

Ayah Shen menatapku, berkata: “Aku akan meminta orang untuk mengantarmu pergi.”

Aku langsung berterima kasih.

Setelah itu ada pelayan yang mengantarku ke loteng.

Saat sedang melewati tangga menuju loteng, ada sebuah pintu besi yang terkunci. Di atasnya juga bergantung sebuah gembok besi.

Pelayan menggunakan kunci membuka gemboknya, membuka pintu kemudian mempersilahkanku untuk masuk.

Tidak jauh dari perkiraanku, barang-barang di loteng sangat berantakan, dan juga sudah terselimuti debu-debu yang tebal.

Sebelumnya aku pun mengerti, mengapa pelayan tidak mengizinkan aku masuk karena tidak ada orang yang membersihkannya.

Cuaca hari ini sedikit mendung, debu-debu di atas lantai terlihat sangat jelas, seluruh ruangan terlihat sangat tua.

Aku meminta pelayan untuk keluar terlebih dahulu, kemudian mengisyaratkan Anin untuk masuk bersamaku.

Walaupun aku belum pernah memberitahu Anin, tapi aku menebak Chris Zhou pasti sudah pernah memberi arahan padanya. Maka itu Anin tidak mengatakan apapun, dengan diam dia berjalan masuk ke dalam loteng bersamaku.

Barang-barang Ibuku tidak banyak, semuanya tersimpan di sebuah kotak.

Rata-rata adalah mainan-mainan saat dia kecil. Untuk foto, Ayah Shen sudah pernah memberikan itu padaku, makanya kali ini pasti tidak menemukannya.

Aku dan Anin pun saling bertatapan.

Kelihatannya aku tidak bisa menemukan petunjuk apapun.

Aku pun terhanyut dalam pikiranku.

Apakah sejak awal aku sudah salah memilih tempat, tidak seharusnya mencari kebenaran di rumah Shen?

Di rumah Shen pasti tidak ada barang yang aku cari. Jika tidak, berdasarkan kesadaran Ayah Shen, dia tidak mungkin dengan tenang membiarkanku masuk.

Atau mungkin juga, walaupun ada bukti, bukti itu telah dibakar oleh Ayah Shen.

Aku seharusnya mengganti pikiranku. Mungkin akan lebih baik jika memeriksa keluarga Shen yang lain, dan juga para pelayan yang pernah diusir.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu