My Superhero - Bab 810 Belibur

Aku terkejut, dan memeluk lehernya, dengan penuh senang, aku berkata, "Benarkah? Apa kamu akan ada waktu luang?"

Dia tersenyum lalu mencium bibirku, "Eng, ada." Dia berhenti sejenak, lalu berkata lagi, "Akan tetapi ini adalah sebuah cara terlambat, aku perkirakan hingga pertengahan tahun depan baru selesai, saat itu aku akan menemanimu berlibur."

Dulu, saat bulan madu, kita telah membuat janji, setelah urusan Ayah Zhou selesai, setelah balas dendam pada Ayah Zhou, kita akan keliling dunia.

Akhirnya dendam pada Ayah Zhou telah terbalaskan, dia juga telah kembali, akan tetapi sekalinya dia kembali malah langsung menerima Perusahaan Keluarga Zhou, sehingga membuatnya sangat sibuk, aku juga sungkan untuk membicarakan hal ini.

Tidak disangka, selama ini dia masih mengingatnya, bahkan berusaha untuk hal ini.

Aku sangat terharu, bahkan mataku juga basah.

Hidungku juga terasa sedikit sakit, aku mengelus wajahnya, dan berkata, "Chris, aku sangat senang."

Dia tersenyum dan mencubit hidungku, "Kalau begitu, apa kamu bersedia pergi liburan denganku?"

Mana mungkin tidak bersedia, aku menganggukkan kepala dengan semangat, "Tentu saja bersedia!"

Dia tertawa, dengan suara lembut, dia berkata, "Besok aku akan menyuruh orang untuk mengaturnya, lusa kita pergi."

Aku tentu saja tidak memiliki saran apapun.

Akan tetapi teringat Maxi, aku pun bertanya, "Apa benar tidak akan membawa Maxi?"

Dia, tersenyum, "Eng, tunggu dia besar sedikit, kita baru mengajaknya."

Aku berpikir sejenak, Maxi memang masih terlalu kecil, meskipun itu berlibur, akan tetapi juga harus duduk di dalam pesawat dalam waktu yang lama, selain itu juga harus transit, memang akan membuatnya kelelahan.

Besok setelah dia bisa mengingat, baru mengajaknya pergi berlibur dan direkam.

Oleh karena itu, aku pun setuju dengan rencananya.

Untuk Ryan Zhou, saat ini belum mulai libur musim dingin, dia setiap hari harus masuk sekolah, jadi tentu saja tidak bisa mengajaknya.

Selain itu di rumah ini terdapat Kakek Zhou, kakak terbesar dan kakak ipar terbesar, jadi aku dan Chris Zhou juga lumayan tenang.

Dengan segera aku dan Chris Zhou pergi.

Aku sama sekali tidak mengetahui tujuannya, semuanya Chris Zhou yang mengaturnya.

Saat pesawat mulai lepas landas, aku baru mengetahui, tempat pertama ternyata Switzerland.

Chris Zhou mengajakku pergi ke istana tempat kita berbulan madu dulu.

Istana ini adalah hadiah pernikahan dari Keluarga Zhou untukku, kemudian aku menyerahkan pada Chris Zhou untuk merawatnya, aku juga tidak pernah datang kemari lagi, aku benar-benar tidak menyangka Chris Zhou akan membawaku ke tempat ini.

Dia menggandeng tanganku masuk ke dalam, dengan suara lembut, dia berkata, "Kita akan tinggal di tempat ini beberapa hari, kemudian nanti kita akan pergi ke lain tempat."

Aku menganggukkan kepala, tentu saja tidak masalah.

Jujur, di tempat ini terdapat kenangan manis antara aku dan Chris Zhou, meskipun kita selamanya tinggal di tempat ini, aku juga tidak akan menolak.

Aku ingat waktu itu dia memberikanku sebuah Dunia Peri Salju, yang membuatku merasa sangat terharu.

Kemudian, kami hanpir saja berpisah, hampir saja bercerai, akan tetapi setiap kali teringat kenangan saat itu, hatiku selalu tidak ikhlas.

Hari ini di tempat ini juga sama seperti waktu itu, turun salju tipis.

Kami masuk ke dalam istana, masih sama dengan pengurus rumah dan pembantu yang lama.

Chris Zhou menyuruh orang untuk membereskan bawaan mereka, dia menggandengku dan pergi ke kamar di lantai 3.

Aku perlahan-lahan mengikutinya menaiki tangga, wajahku mulai memanas, yang paling penting karena aku teringat dekorasi kamar saat itu.

Itu semua sangat romantis.

Ruangan yang menyenangkan, aku dan Chris Zhou bersenang-senang di dalam.....

Berjalan hingga lantai 3, aku merasa telingaku seperti berasap.

Chris Zhou tersenyum, dengan menggunakan jarinya, dia menyentuh telingaku, dengan tertawa dia berkata, "Sayang, kenapa wajahnya begitu merah?"

Aku bisa memastikan, dia pasti mengetahui apa yang aku pikirkan.

Dia jelas-jelas mengetahuinya, akan tetapi dia sengaja bertanya.

Aku menundukkan kepala, tidak menanggapinya.

Dia semakin tertawa, kemudian menggendongku, dan berkata, "Karena sayang teringat akan hal ini, aku tentu saja tidak boleh mengecewakanmu."

Selesai berbicara, dia menggendongku memasuki kamar pertama.

Untung saja di lantai 3 sama sekali tidak ada pembantu, jika tidak aku pasti akan sangat malu.

Kamar pertama adalah kasur gantung berwarna merah muda, dunia salju putih berjatuhan di luar jendela, benar-benar merasa seperti hidup di alam liar.

Aku memeluk leher Chris Zhou, terasa sekujur tubuh gemetar.

Meskipun dulu pernah mengalami hal ini, akan tetapi pengalaman kali ini, aku tetap saja merasa malu.

Chris Zhou meletakkanku di kasur gantung, lalu menindih tubuhku.

Juga tidak tau selang berapa lama, dia baru beristirahat.

Sedangkan aku lelah hingga jari jemariku pun rasanya tidak mau bergerak, dia menggendongku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, bahkan untuk makan pun, pembantu yang membawa kemari.

Untung hanya di hari pertama melakukan hal ini, 2 hari selanjutnya dia sama sekali tidak menyentuhku, malah menemaniku bermain ski, dan pergi ke beberapa desa di sekitar.

Setelah aku puas bermain, kami tinggal di istana beberapa hari lagi, kemudian pergi ke tempat selanjutnya.

Chris Zhou tetap saja tidak memberitahuku tujuan kita, aku mengikutinya pergi ke bandara, naik ke pesawat, selama perjalanan aku benar-benar buta.

Setelah terban beberapa jam, akhirnya sampai di tujuan.

Aku turun dari pesawat, baru menyadari ternyata sebuah pulau.

Chris Zhou berkata ini adalah salah satu pulau di Pasifik, 4 musim di pulau ini semuanya seperti musim semi, cuacanya sangat bagus, sangat cocok untuk berlibur.

Aku melihat ke sana, ternyata sekeliling penuh dengan hutan lebat, terlihat bunga-bunga yang indah dan burung-burung, di telinga terdengar suara ombak yang menghantam karang, sangat merdu.

Chris Zhou menggandengku, dengan suara pelan, dia berkata, "Apa kamu masih ingat aku pernah bilang kepadamu, keluarga memberikan sebuah pulau?"

Aku membelalakan mata.

Jangan-jangan tempat ini adalah pulau kecil itu?

Chris Zhou tersenyum dan menganggukkan kepala, dia meyakinkan pemikiranku, "Ya, pulau ini, aku telah menyuruh orang membangun villa di sini, telah ada pembantu dan pengawal yang datang terlebih dahulu, jadi tidak perlu khawatir keamanan dan masalah makanan."

Tidak disangka dia seperti ini.

Saat ini telah mendekati petang, matahari telah terbenam di ujung barat, bulan mulai terbit dari ujung laut.

Di pulau ini tidak ada orang, hanya ada sebuah villa tinggi yang di depannya dekat pantai.

Melihat ke arah yang jauh, seperti istana dalam sebuah dongeng, dengan lampu yang terang.

Seketika aku menyukainya.

Chris Zhoy menggandengku masuk ke dalam.

Ada pembantu dan pengawal yang menyambut kami di pintu utama.

Aku mengamati keadaan di sekeliling, di ketiga sisi villa ini dikelilingi oleh hutan, dengar-dengar ada 1 sisi di sebuah tebing, menghadap ke arah pantai. Asalkan membuka balkon, garis pantai yang begitu luas dapat terlihat di mata.

Tempat ini benar-benar terlalu indah.

Dekorasi di dalam villa hampir mirip seperti villa yang ada di dalam rumah, hall sama sekali tidak terlalu banyak perabotan, aku dan Chris Zhou masuk, melintasi sebuah belokan, kita akan sampai di tempat lain.

Sisi yang menghadap ke pantai tidak ada pintu, di luar terdapat sebuah bak mandi yang sangat besar, tampilannya sepenuhnya terbuka.

Sedangkan bak mandi yang besar itu, sangat lebar hingga ke tebing, seperti berhubungan dengan pantai.

Saat ini malam hari, cahaya matahari bersinar di atas pantai, sangat indah.

Aku sangat terkejut.

Chris Zhou memelukku dari belakang, dan berkata, "Apa kamu menyukainya?"

Aku menganggukkan kepala dengan semangat.

Chris Zhou tersenyum dan mencium telingaku, "Bagus kalau kamu menyukainya."

Aku menolehkan kepala, memeluk tubuhnya dengan erat, "Aku benar-benar menyukainya, tempat ini sangat indah."

Membayangkan setiap bangun tidur bisa melihat pantai, aku sangat bersemangat.

Chris Zhou tersenyum dan mencubit hidungku, "Kamu pasti lapar, ayo sekarang kita pergi makan terlebih dahulu."

Dapur telah selesai memasak sejak awal, rasa masakannya ternyata tidak ada bedanya dengan rumah.

Aku melihat ke Chris Zhou, dan bertanya, "Apa koki juga datang dari rumah?"

Chris Zhou tersenyun dan menganggukkan kepala, "Mereka beberapa hari yang lalu telah datang kemari, kemudian membeli segala bahan-bahan."

Ternyata seperti ini.

Memikirkan dia begitu perhatian, aku terkesan dan terharu.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu