My Superhero - Bab 94 Dia Adalah Pelacur Munafik Yang Terkenal di Sekolah Kita

Wajahmu memerah, dan berubah menjadi sangat panas.

Aku mengerti apa maksudnya, aku merunduk sesaat, dan dengan malu-malu menyongsornya, dan mencium bibirnya, kemudian aku langsung lari kabur.

Dari belakang tubuhku terdengar suara tertawanya yang rendah.

Wajahku panas seperti akan terbakar, sampai aku lari ke gedung kelas, baru perasaanku mulai tenang.

Gedung fakultas medik membutuhkan kartu untuk masuk, Andy dan bodyguard tentunya tidak boleh masuk, lagipula aku juga tidak mengkhawatirkan mereka, mereka sudah dilatih untuk ini, dan seharusnya mereka bisa mengerti.

Aku masuk ke dalam ruang eksperimen, ada Guru Tang dan dua kakak kelas.

Guru Tang tersenyum dan melambaikan tangan kepadaku: "Cepat kesini, kakak kelas mu sedang membahas diagnosa seorang pasien."

Aku tersenyum dan berjalan ke arah mereka.

Kedua kakak kelas itu diatasku dua angkatan, mereka adalah murid terbaik Guru Tang, mereka biasanya sangat mengurusku.

Tapi tidak tau kenapa, hari ini ada yang sedikit berbeda dari tatapan kedua kakak kelasku. Saat kita sedang mendiskusikan maslaah, mereka diam-diam melihatku. Setelah itu Guru Tang keluar sebentar karena ada urusan, dan membiarkan kita untuk berdikusi bebas, tetapi mereka terus terdiam.

Aku kebingungan dan berkata: "Ada apa dengan kalian, kenapa kalian tidak berbicara, dan tatapan kalian sangat aneh."

Mereka saling bertatapan, dan tetap tidak bersuara.

Aku semakin bingung, biasanya mereka adalah orang yang lebih terbuka, dan sangat humoris, biasanya mereka suka bercanda, tidak pernah diam seperti ini.

Akhirnya seorang kakak kelas yang bermarga Jiang berkata: "Viona, dengar-dengar kamu sudah menikah."

Aku terkejut, dan aku langsung terpikir saat itu di forum sekolah ada beberapa komen tentang diriku, dan salah satunya berkata bahwa aku telah menikah.

Tetapi pada kenyataannya, aku hanya bertunagan, dan aku juga belum memilik cincin di jariku-- Saat itu tunangannya juga sangat tiba-tiba, Chris tidak membicarakannya padaku, kemudian kita juga tidak mengungkit cincin untuk pernikahan.

Aku menjawabnya dengan tergesa: "Sebenarnya aku tunangan, karena sangat mendadak, bahkan aku belum mengundang Guru Tang..."

Kakak kelas satu lagi yang bermarga Wei, ia tertawa terbahak-bahak: "Mereka semua berkata bahwa kamu sudah menjadi istri orang kaya, bagaimana kamu bisa kesini untuk belajar medis, pekerjaan ini sangat mencapekkan, dan tidak ada yang baik yang bisa didapatkan."

Aku tertawa: "Ini bukanlah masalah" setelah itu aku membuka mulutku dan berkata lagi, "Kalau aku berkata aku suka untuk menyembuhkan orang dan menyelamatkan yang mati, apakah kalian akan percaya?"

Kakak Kelas Jiang tertawa dan berkata: "Percaya."

Kakak Kelas Wei malah menghempaskan napas berkata: "Viona, sebenarnya sekolah juga tidak begitu polos... Kamu punya syarat, pulang menjadi istri orang kaya juga bagus,"

Aku kebingungan menatap dia, apa maksud dia?

Kalau berbicara tentang pergumulan dengan sekolah, hanya ada dengan undangan yang menerorku... Apakah dia tau perasaanku, atau dia tau siapa yang membagikan itu?

Saat ingin bertanya, Kakak Kelas Wei menghempaskan napas berkata: "Sudahlah, lagipula kamu juga bukan spesialis, tunggu nanti saat kamu magang, barulah kamu tau seberapa capeknya dan kamu pasti ingin kabur."

Aku merasa canggung.

Meski keluargaku tidak sebanding dengan keluarga kaya diluar sana, tetapu kakekku juga salah satu orang terkaya di Kota Hualin, jika aku takut bersusah payah atau capek, aku tidak akan belajar medis dari awal.

Tapi ini juga tidak bisa menyalahkan kesalahpahaman Kakak Kelas Wei, lagipula aku juga tidak pernah bercakap tentang keluargaku dengan mereka.

Aku tertawa dan berkata: "Apakah kalian begitu meremehkan aku, apakah di mata kalian aku adalah nona yang lemah."

Kakak Kelas Jiang menggosok hidungnya dan berkata: "Bukan begitu, aku merasa sifatmu lumayan baik, kami kira kamu menikah dengan petinggi, dan tidak mau berhubungan dengan kita lagi."

Pantas saja tadi mereka bersifat aneh, aku tertawa dan menggeleng, berkata: "Bagaimana mungkin, aku tetaplah aku."

Kakak Kelas Jiang tertawa.

Kakak Kelas Wei menatapku, ingin berkata sesuatu tapi berhenti.

Aku tebak dia seharusnya begitu karena masalah undangan, lagipula undangan itu juga sudah dihapus, Chris juga sedang mencari orang untuk melihat, aku merasa hal ini patut dilupakan, dan tidak bertanya banyak.

Dengan begini, aku sibuk sampai siang hari, kita bersama-sama makan di kantin, ternyata di jalan banyak orang menunjuk jariku.

Aku sangat terkejut, Perguruan Tinggi Kota Imperial begitu banyak orang terkenal, tetapi tidak termasuk aku, dulu aku hanyanya seorang yang tidak ada apa-apa, bagaimana bisa hari ini begitu banyak orang membicarakanku?

Kakak Kelas Wei berjalan disampingku, dan akhirnya dia diam-diam bertanya kepadaku: "Waktu itu meski undangan itu telah dihapus, tetapi semua hal yang berkaitan denganmu telah tersebar di grup sekolah, dan banyak berita... Pokoknya kamu pikirkan lagi, mungkin lebih baik untukmu untuk tidak kembali sekolah."

Aku terkaget, jadi menghapus undangan itu tidak ada gunanya, karena orang-orang di sekolah tetap menyebarkan komen ku waktu itu?

Kakak Kelas Jiang menyenggol sikut Kakak Kelas Wei, dengan maksud untuk mengingatkannya jangan bicara lagi.

Kakak kelas Wei berkata: "Kamu juga jangan simpan di hati, aku lihat orang-orang itu iri padamu..."

Aku berkata dengan santai: "Dan apakah kalian percaya dengan perilaku ku?"

Di undangan itu aku dideskripsikan dengan sangat tidak senonoh, aku dibilang adalah cewek matre, dan jahat, sangat bisa menggoda cowok, apalagi gossip pribadi mereka pasti lebih menyakitkan.

Kakak Kelas Jiang tersenyum berkata: "Pastinya, kamu adalah adik perempuan kami yang paling polos, kamu adalah setangkai bunga di jurusan medis kami..."

Kakak Kelas Wei memotongnya dan berkata: "Tutuplah mulutmu."

Kakak kelas Jiang: "........ Aku berkata seperti ini bukan karena ingin membuat Viona senang!"

Kedua kakak kelas saling beradu, dan mereka tetap dekat denganku, tetapi tidak menjauhi ku karena komen itu, aku sungguh sangat tersentuh.

Tetapi ketika kita masuk kedalam kantin, selalu ada orang yang menatapku, dan mengandung makna yang sedang menghakimi, ini membuatku sedikit tidak tahan.

Kemudian pada sore hari moodku tidak begitu bagus, aku juga cuman menjadi pendengan di kelas, dan tidak butuh praktek eksperimen, dan Guru Tang menyuruhku untuk pulang duluan.

Aku berpikir, aku menelpon Andy, dan menyuruhnya untuk membawa mobil ke tempat yang lebih kelihatan, aku sedang berjalan.

Sesampainya aku di tempat perjanjian, aku sadar bahwa tidak sedikit orang yang ada di sekitarku.

Sebenarnya sekarang masih liburan musim panas, tetapi murid baru di Perguruan Tinggi Kota Imperial sudah masuk, guru-guru dan petugas lainnya juga sudah mendaftar ulang, jadi orang yang berlalu lalang juga tidak sedikit.

Aku merunduk, berjalan dengan cepat ke arah Andy, tetapi aku masih bisa mendengar suara perbincangan orang-orang: "Cepat lihat, itu dia si pelacur munafik yang terkenal di sekolah kita!"

"Tampangnya lumayan polos, tidak disangka dalamnya adalah seorang pelacur..."

"Ya pelacur mau bagaimana lagi, keahlian dia menikah ke kelaurga kaya, kalau kamu mau terbang, belajarlah dari dia."

"Menggoda cowok-cowok seperti dia, aku tentunya tidak bisa belajar seperti itu..."

Kemudian adalah kata-kata pedas yang menjatuhkan Viona.

Pantas saja Kakak Kelas Wei menganjurkanku untuk tidak datang ke sekolah, semua pendapat orang tentang hal ini sangat tidak wajar.

Aku sangat penasaran, gosip-gosip pribadi tentang komen itu sejahat apa.

Ada lagi, kenapa orang-orang di sekolah tau wujudku seperti apa, dan aku tidak tau tentang hal ini, Chris juga sepertinya tidak dapat kabar tentang ini...

Setelah aku duduk di mobil, aku terus memikirkan tentang apakah aku harus mencari seorang teman di sekolah untuk mencari tau tentang hal ini.

Awalnya aku ingin mencari Angel, tetapi jika ada sesuatu dia pasti langsung menghubungiku, dan ternyata dia tidak menghubungiku, berarti dia juga tidak tau tentang hal ini.

Sebenarnya siapa yang punya hal sebesar ini, adn membuat orang-orang disekitarku seperti ini, dan bisa menyebarkan gosip di sekolah.

Sampai aku tersadar lagi, aku sadar mobil telah berhenti di rumah lama Keluarga Chris.

Aku terkejut bertanya: "Kenapa kita kesini?"

Andy juga terlihat terkejut berkata: "Tuan muda ketiga menelpon ku dan menyuruhku, aku pikir nona tau..."

Jadi ini Chris yang suruh?

Aku tersenyum berkata: "Mungkin dia lupa."

Aku turun dari mobil sesudah berkata.

Lagipula aku juga sudah lama tidak lihat Ryan Zhou, aku sangat rindu padanya, ada bagusnya juga aku kesini.

Aku terpikir tentang Ryan Zhou yang imut, dan hatiku terasa membaik.

Ternyata setelah aku masuk, aku menyadari ruang tamu yang awalnya sepi, telah penuh oleh orang.

Aku menghentikan langkahku, ada sedikit tidak tau harus berbuat apa, berharap bisa melihat siluet Chris.

Sayangnya aku tidak menemukannya.

Tidak ada jalan keluar, dibelakang terdengar suara Chris: "sayang, kenapa kamu tidak masuk?"

Aku langsung menoleh, seperti menemukan inti hatiku, aku dengan suara kecil berkata: "Paman Chris!"

Dia menggandeng tanganku berkata: "Tante berlibur sekeluarga, pas sekali pamanku yang kedua sedang datang kesini, kata kakek kita lebih baik berkumpul dan membawamu kemari."

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu