My Superhero - 第232章 Leonardi Xiang Membawa 2 Anak Datang

Aku sangat mengagumi orang yang bisa membaca situasi.

Paman Kedua tak di ragukan adalah orang yang luar biasa.

Ku pikir, jika Paman Kedua tidak jahat, selama dia bisa mengendalikan diri, nantinya jika Chris yang menduduki posisi tertinggi, dia juga tidak akan merasa malu dengan Chris.

Ini lah yang sangat ku tunggu-tunggu.

Tapi kemudian aku terkejut.

Aku tiba-tiba teringat, sebenarnya Chris juga sangat hebat, di bandingkan dengan Paman Kedua, dia terlihat lebih mengerti isi hati Kakek Zhou, seperti sudah melihat tembus ke dalam isi hati Kakek Zhou.

Dan pantas saja Kakek Zhou juga sangat menyukainya, menganggap nya sangat spesial.

Aku menghela nafas diam-diam, bagaimanapun juga perasaan orang.

Tapi, aku berpikir lagi, bahkan aku juga bisa melihat sifat Kakek Zhou, lalu bagaimana mereka yang menjadi anaknya dan cucunya, jika mampu melihatnya juga hal yang normal.

Jadi kehebatan mereka yang sebenarnya adalah, saat jelas-jelas membujuk Kakek Zhou, tapi bisa membuat Kakek Zhou merasa mereka itu tulus.

Dengan penjelasan Paman Kedua, suasa di ruangan menghangat.

Paman Kedua menggunakan kesempatan ini berkata pada Kakek: “Aku ingin menemui Linda dulu, Ayah, apakah menurut mu boleh?”

Kakek menjawab: “Kamu tanya Chris saja.”

Wajah Paman Kedua tidak sedikitpun terusik, berbalik ke arah Chris, dengan nada tenang bertanya kembali dengan Chris.

Dibandingkan dengan kecerobohan Paman Ketiga, kemampuan mengendalikan emosi Paman Kedua sangat kuat.

Chris juga tidak menghentikannya, bahkan berkata: “Bibi ada di lantai atas, Paman Kedua dan Paman Ketiga pergilah menemuinya dulu, kalian hari ini kembali pulang pasti sudah sangat capek, beristirahatlah dulu satu malam. Masalah bibi, besok kita bicarakan lagi.”

Paman Kedua dan Paman Ketiga tidak keberatan.

Saat mereka baru saja naik ke lantai atas, Chris berkata lagi: “Oh ya, aku sudah memberi tahu Paman dan adik sepupu untuk datang besok pagi.”

Paman Kedua dan Paman Ketiga saling bertatapan, Paman Ketiga terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu, Paman Kedua langsung menahannya, berkata: “Dia memang sudah seharusnya memanggil mereka kemari.”

Selesai berbicara dia langsung menarik Paman Ketiga naik ke atas.

Aku diam-diam menyerngit, secara logika, Paman Xiang dan adik sepupu adalah keluarga Bibi Linda, tapi mengapa Paman Ketiga terlihat tidak ingin mereka datang?

Saat Paman Kedua dan Paman Ketiga sudah naik ke atas, Kakek Zhou juga membawa Ryan pergi beristirahat.

Di ruang utama tidak ada orang lain lagi, Chris langsung menggendongku.

Aku memeluk lehernya, sesampainya di kamar, aku langsung bertanya: “Kamu…apa rencanamu terhadap Bibi?”

Dia hanya tersenyum tak berbicara.

Aku sedikit khawatir, berkata: “Jika sampai Paman Kedua dan Paman Ketiga tidak senang bagaimana?”

Jika menghukum Bibi Keempat terlalu berat, walaupun mereka tidak menunjukkannya, tapi lubuk hati mereka pasti menyimpan dendam.

Tapi jika tidak memperlakukannya dengan tegas, Bibi Linda pasti selamanya tidak akan berhenti….

Chris mengelus wajahku, berkata: “Tidak perlu khawatir, aku akan membicarakan ini dengan Paman Kedua mereka.”

Kemudian dia membujukku untuk tidur.

Aku terlentang di pelukannya, disana aku bisa tertidur lelap, memikirkan apa yang bisa terjadi besok, sangat banyak yang ku pikirkan.

Pada akhirnya dengan lagu pengantar tidur Chris, barulah aku bisa tertidur.

Aku pertama kali mendengarnya bernyanyi, suaranya lembut dan berat, semakin lama kepalaku semakin berat, dan akhirnya aku pun tertidur.

……

Esok harinya saat terbangun, aku hanya merasakan kembali bersemangat.

Yang penting karena ada nyanyian Chris, semalam aku tertidur sangat lelap dan pulas.

Aku teringat suara Chris, tanpa sadar tersenyum, masih teringat jelas, langsung memeluk pinggangnya, dengan manja berkata: “Tuan Chris, lain kali kamu tetap harus menyanyikan lagu pengantar tidur untukku.”

Chris tertawa sambil mencubit hidungku: “Itu harus melihat bagaimana kamu bersikap, jika kamu menurut, aku akan bernyanyi untukmu.”

Aku langsung menciumnya: “Aku sangat penurut.”

Dia tertawa kecil, kemudian mencium ku lagi, barulah menuntunku untuk pergi mandi.

Saat kita turun ke bawah, keluarga lain sudah bangun, bahkan Ryan sudah berpakaian rapi.

Melihat ku dan Chris, dia dengan kaki kecil nya langsung berlari ke arahku, memeluk kaki ku dan Chris.

Chris langsung membungkuk menggendongnya.

Ryan mendekat, kemudian mencium wajahku, dengan keras berkata: “Paman, Bibi, selamat pagi~” dia juga mengelus-elus perutku, “Adik kecil, selamat pagi~”

Sangat menggemaskan, aku merasakan seluruh hatiku nyaman, langsung menciumnya beberapa kali.

Ryan tertawa riang karena ciumanku, dengan imut berkata: “Kakek Buyut ada di ruang makan, Paman Kedua dan Paman Ketiga juga ada, kita cepat pergi kesana juga~”

Chris menggendongnya, sambil menggandengku, berjalan masuk.

Kakek duduk di kursi utama, Paman Kedua dan Paman Ketiga duduk di sampingnya, kali ini mungkin karena pulang mendadak, keluarga mereka tidak datang.

Semuanya saling menyapa, kemudian mulai sarapan.

Siapa yang tahu tiba-tiba Bibi Linda membuat onar di lantai atas.

Dia berteriak keras, sangat menakutkan.

Kakek Zhou meletakkan sumpit, berkata pada Chris: “Suruh orang bungkam mulutnya.”

Chris mengiyakan.

Paman Kedua menghela nafas, tidak menghentikannya.

Hanya Paman Ketiga, menyerngit, tapi akhirnya tidak berkata apa-apa.

Setelah makan, Kakek Zhou berkata pada Ryan: “Kakek buyut ada janji minum teh dengan beberapa teman, Ryan ikut ya?”

Ryan sangat penurut, mendengar itu dia langsung mengangguk-angguk: “Okay~”

Aku sangat terkejut, bukankah hari ini akan mengurus Bibi Keempat, mengapa dia ingin menghindar?

Paman Kedua dan Paman Ketiga juga terlihat sangat terkejut, semuanya melihat ke Kakek Zhou.

Paman Ketiga dengan panik memanggil ayahnya, berkata: “Hari ini dengan masalah yang begitu besar, bagaimana kamu masih bisa keluar….jika Linda terjadi sesuatu bagaimana…”

Selesai berbicara dia masih sengaja melihat Chris sekilas.

Dia sepertinya takut jika Kakek Zhou tidak ada, Chris bisa melakukan sesuatu pada Bibi Linda

Kakek Zhou menatapnya dingin: “Aku pergi kemana, apakah harus melapor padamu?”

Mendengar itu, wajah Paman Ketiga berubah, tapi tidak berani berbicara lagi.

Kakek Zhou pun langsung menggendong Ryan keluar.

Aku menatap Chris, dengan tatapan bertanya apa yang terjadi padanya.

Dia menggenggam tanganku erat, menatapku dengan tatapan menenangkan.

Setelah itu dia menatap ke arah Paman Kedua dan Paman Ketiga, berkata: “Paman Kedua dan Paman Ketiga, kalian juga sibuk, kita jangan menunda lagi, lebih baik kita cepat selesaikan masalah Bibi Linda.”

Wajah Kedua Paman menjadi tegang, tapi tidak menolak.

Chris memanggil Anin, menyerahkan sebuah dokumen kepada Paman Kedua dan Paman Ketiga.

Setelah kedua paman melihat itu, ekspresi mereka menjadi tidak enak.

Bahkan Paman Kedua berkata: “Konyol! Konyol!”

Aku sangat penasaran, apa yang di tulis di dalam dokumen, yang membuat Paman Kedua yang selalu tenang menjadi kehilangan kendali.

Chris berkata: “Lama sakit tidak lebih baik dari sakit yang sekilas, ku harap Paman Kedua dan Paman Ketiga mengerti.”

Wajah Paman Kedua kembali stabil, dia pun menghela nafas panjang, tidak berbicara.

Tapi Paman Ketiga tertawa dingin, berkata: “Jika kamu sudah tahu hal ini sejak awal, mengapa tidak beri tahu kami sejak awal?”

Aku langsung terdiam, ini belum mengurus Bibi Keempat, tapi dia sudah menyalahkan Chris.

Jika nanti akan menghukum berat Bibi, bukankah dia akan membenci Chris.

Chris menjawab dengan datar: “Aku juga baru tahu, kalian juga tahu, sebelumnya aku terus tidak tahu harus bagaimana terhadap Bibi Keempat, kemana bisa menemukan hal ini.”

Paman Ketiga masih ingin mengatakan sesuatu, tapi Paman Kedua mendahuluinya, berkata pada Chris: “Lakukan sesuai keinginanmu saja.”

Ekspresi mereka tidak terlalu enak di lihat.

Aku menatap Chris.

Wajahnya sangat tenang, tidak terbaca perasaannya.

Kemudian dia meminta Anin membawa Bibi Linda dan Weny turun.

Kita pun pergi ke ruang tamu bersama, kebetulan Paman Xiang membawa dua orang anak laki-laki.

Melihat paman Xiang, ekspresi Kedua paman menjadi sangat tidak enak.

Aku merasakan hal aneh, seperti…Paman Kedua dan Paman Ketiga sangat membenci paman Xiang?

Tapi aku ingat sebelumnya mereka baik-baik saja terhadap Paman Xiang, dan juga temper Paman Xiang sangat bagus, mampu mengendalikan sifat Bibi yang memberontak dan sulit dikendalikan itu.

Lantas apakah mereka marah dengan Paman Xiang, karena merasa dia tidak mengendalikan Bibi Linda baik-baik?

Tapi ini sudah berlebihan.

Lagipula Bibi Linda selalu mendominasi, menyuruh-nyuruh Paman Xiang, Paman Xiang juga sudah tidak peduli padanya….

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu