My Superhero - Bab 453 Berencana Untuk Memfitnah Chris Zhou

Dalam beberapa saat aku juga tidak tahu harus berkata apa.

Bagiku, cukup jika Senjaya menerima ribuan siksaan, aku terus menunggu dia menerima hukuman yang pantas dia terima.

Tapi Senjaya adalah ayah kandung Steven Shen, walaupun Steven Shen tidak menerima apa yang beliau lakukan, sampai-sampai dia menyusun rencana agar aku menangkap Senjaya dengan tanganku sendiri, jika Senjaya meninggal, dia juga pasti bisa sedih……

Aku diam-diam menghela nafas, tapi wajahku tidak menunjukkan perasaanku, aku hanya berkata: “Kakak sepupu pasti bukan orang yang tidak mendengarkan alasan seperti itu.”

Chris Zhou menjawab dengan pelan: “Hum, aku tidak mencemaskannya.”

Aku meliriknya sekilas, menyadari kedua alisnya tetap menyatu, sepertinya dia mengkhawatirkan Keluarga He.

Cukup sulit membuat Senjaya memberi pengakuan, tapi akhirnya bukti pun kembali sirna.

Setibanya di kamar, Chris Zhou menarikku duduk di atas pangkuannya, dia meletakkan kepalanya di bahuku, denga serak berkata: “Saat aku sampai di sana, tempat kejadian telah dibersihkan sejak awal. Polisi langsung menutup kasus menyimpulkan Senjaya telah bunuh diri……”

Aku mengernyit, berkata: “Kamu……apakah tidak ada mengutus seseorang untuk mengawasi Senjaya?”

Chris Zhou menghela nafas dalam, berkata: “Tentu saja ada……mereka adalah anggota Kakak terbesar. Semuanya sangat bisa diandalkan……dari awal kita sudah bisa memprediksi bahwa Keluarga He akan mengambil tindakan, tapi tetap saja Keluarga He berhasil melakukan rencana mereka……”

Alis mataku semakin menyatu.

Melihat seperti ini, Keluarga He terlihat sangat hebat. Mereka sanggup membunuh Senjaya di bawah pengawasan Keluarga Zhou.

Chris Zhou memeluk pinggangku dengan erat, perlahan berkata: “Kemampuan Keluarga He sangat mengerikan……saat itu mereka memanfaatkan Steven Shen membuat Kakek Shen depresi hingga akhir hayatnya, bahkan mengutus orang untuk membunuh Ayahku……Tapi Keluarga Zhou tetap tidak ingin menggunakan cara kotor seperti itu…...jika tidak Keluarga Zhou juga bisa membunuh Keluarga He, tapi sekarang bagaimana bisa mereka lolos lagi?”

Dengan kata lain, Keluarga He bermain kotor, tapi Keluarga Zhou ingin menang dengan cara yang benar.

Aku menekan kepalanya ke dadaku, kedua tanganku dengan lembut mengelus rambutnya, berkata: “Chris Zhou, aku percaya di dunia ini pasti ada keadilan.

Orang yang banyak berbuat jahat, pada akhirnya pasti tidak akan berakhir dengan baik.”

Mendengar ini, Chris Zhou mengangkat kepalanya. Dia menggigit bibirku kecil: “Hum, apa yang kamu katakan itu benar.”

Tapi di matanya tertulis aku terlalu polos.

Aku hanya menghela nafas, sebenarnya aku juga tahu bahwa aku terlalu polos.

Di dunia ini begitu banyak orang yang melakukan hal jahat, tapi berapa orang yang mendapatkan balasannya? Sebaliknya orang yang baik, sering ditindas, sampai tidak mempunyai cara untuk menuntut keadilan.

Seperti Ibuku, dibuat depresi oleh William dan Grace, sampai melompat dari gedung untuk bunuh diri.

Jika bukan karena Chris Zhou yang membantuku, kedua orang itu mungkin masih akan melanjutkan hidup dengan nyaman……

Suasana hatiku tiba-tiba berubah menjadi suram.

Tapi Chris Zhou dengan lembut mengusap rambutku, berkata: “Sebenarnya ucapanmu sangat masuk akal. Di dunia ini selalu ada kebenaran……Ada satu kalimat mengatakan kebenaran boleh datang terlambat, tapi tidak akan hilang selamanya……aku percaya pada akhirnya aku bisa memasukkan anggota Keluarga He yang berbuat kejahatan masuk ke penjara.”

Aku meraba dadanya, dengan lembut berkata: “Hum……Chris Zhou, aku akan selalu mendukungmu selamanya.”

Dia menangkup wajahku, tatapannya lembut: “Sayang, apa kamu takut?”

Aku memeluk lehernya, menggeleng: “Tidak takut, aku sudah memikirkannya dari dulu. Jika sampai ada badai yang datang menerpa, aku tetap akan bersamamu.”

Tatapannya berubah semakin dalam, dia menunduk menempelkan kepalanya di bibirku, dengan serak berkata: “Ada kamu bersamaku, badai lautan api pun aku tidak akan takut.”

Hatiku bergetar, aku pun langsung menciumnya.

Karena tidak tertahan lagi, akhirnya aku dibuatnya tidak bisa bergerak sampai aku malas menggerakkan jariku. Aku hanya tertidur lemas di dalam pelukannya.

Saat semalam dia baru saja pulang, kita belum sempat melakukannya sampai selesai. Hari ini dia pun ingin menebus semuanya.

Setelah kita mandi dengan digendong olehnya, aku pun akhirnya tertidur. Mengenai masalah yang lain, aku kubur dalam pikiranku.

……

Saat terbangun keesokan paginya, cahaya matahari mulai bersinar menembus jendela membuat orang terasa nyaman.

Aku membuka mataku perlahan, kurentangkan tanganku, menyadari Chris Zhou yang sudah tidak berada di atas ranjang.

Ini membuatku terdiam, aku langsung terduduk.

Dia juga tidak berada di dalam kamar.

Aku berpikir, kemudian bangkit dan turun ke lantai bawah. Aku pun melihat dia sedang menerima telepon di depan jendela. Melihat itu aku pun menghela nafas lega.

Sepertinya dia mendengar suara langkah kakiku. Dia pun menoleh ke arahku dan tersenyum kepadaku.

Setelah itu dia mematikan telepon, perlahan berjalan mendekatiku.

Saat berjarak dua langkah dariku, dengan satu gerakan dia langsung menarikku ke dalam pelukannya, menunduk mencium keningku: “Kenapa tidak tidur lebih lama lagi?”

Sebenarnya sekarang sudah pukul sembilan pagi, matahari juga telah bersinar memasuki kamar.

Aku mengelus bahunya, dengan manja berkata: “Kamu tidak ada, aku tidak bisa tertidur lelap……”

Dia menarikku dan duduk di atas sofa, berbisik: “Maafkan aku, ada hal yang harus kuatasi pagi tadi. Aku takut membangunkanmu, maka itu aku pun turun ke bawah.”

Ternyata begitu.

Aku teringat dengan kematian Senjaya, dan juga masalah Keluarga He dan Keluarga Liu. Aku pun mengerti, buru-buru berkata: “Tidak apa, aku juga sudah tidur cukup.”

Tiba-tiba dia melipat bibirnya, jarinya perlahan melingkar di pinggangku: “Hm? Kalau begitu istirahat saja di sini?”

Aku: “……”

Jika dia ingin bermain, aku masih belum bisa melayaninya.

Aku menatapnya tajam: “Kamu selalu saja seperti serigala kelaparan……”

Dia tertawa kecil: “Siapa suruh kamu begitu menawan.”

Sambil berbicara, dia mendorongku dan menindihku di atas sofa. Menggigit bibirku dan mulai menciumku.

Untung saja semua pelayan sedang kembali ke tempat mereka masing-masing. Di ruang tamu yang kosong hanya ada kita berdua. Jika tidak kita benar-benar akan kehilangan muka.

Saat aku dicium hingga tangan dan kakiku lemas. Tiba-tiba suara Anin terdengar dari luar pintu: “Tuan muda, Nona Viona, Tuan muda Shen telah datang.”

Aku tersontak. Aku pun buru-buru bangkit dari pelukan Chris Zhou. Tanganku kelabakan merapikan pakaian tidurku yang sedikit berantakan karena ulah Chris Zhou.

Chris Zhou membawaku ke dalam pelukan, dengan lembut mengelus punggungku dan berkata: “Tidak apa, mereka tidak akan berani melihatnya.”

Seluruh wajahku memerah, berkata: “Kakak sepupu mungkin datang karena masalah Senjaya. Kamu……kamu pergi menemuinya dulu……aku akan pergi berganti pakaian.”

Saat berbicara, aku baru menyadari tenggorokanku terasa serak, juga tidak tahu apakah karena semalam berteriak terlalu banyak, atau karena ulah Chris Zhou barusan.

Chris Zhou menarik tanganku dan menciumnya sekilas, dengan lembut berkata: “Pergilah.”

Hanya saja baru saja aku berbalik, belum sempat aku berjalan sampai mulut tangga, Steven Shen telah berjalan masuk.

Dia langsung berjalan ke hadapan Chris Zhou, saat melihat Chris Zhou dia langsung melayangkan tinju ke arahnya.

Tapi Chris Zhou sama sekali tidak menghindar, akhirnya dia pun menerima tinju itu mentah-mentah.

Aku terkejut setengah mati, aku pun langsung berlari kembali.

Steven Shen masih berniat ingin meninjunya, aku buru-buru memasang badan ke depan menghalanginya.

Tenaga tinjunya tidak kecil, tapi beruntung aku pernah berlatih bela diri. Aku langsung menepisnya dan segera menarik Chris Zhou mundur.

“Minggir!” Steven Shen berteriak kepadaku dengan emosi yang meluap-luap.

Aku mengernyit, apakah karena masalah Senjaya, dia ingin membuat perhitungan dengan Chris Zhou?

Tapi yang membunuh Senjaya adalah Keluarga He, bukan Chris Zhou……

Aku buru-buru berkata: “Walaupun Chris Zhou pergi menemui Ayahmu, tapi kematian Ayahmu benar-benar bukan karena Chris Zhou.”

Steven Shen dengan dingin melirikku: “Aku tahu bukan dia yang melakukannya.”

Aku terkejut.

Lalu mengapa dia masih begitu emosi seperti ini?

Dia berbalik memelototi Chris Zhou berkata: “Kemarin ayahku telah meninggal, lalu mengapa hari ini kamu baru memberitahuku?”

Ternyata karena ini.

Aku menatap Chris Zhou, dengan ragu berkata: “Semalam sudah begitu larut……”

Steven Shen tertawa sinis: “Kamu jangan berbicara, aku ingin mendengar penjelasan dari dia.”

Chris Zhou menarik tanganku, melindungiku ke belakang tubuhnya, berkata: “Karena saat itu semua bukti sedang mengarah padaku, aku tidak ingin kamu salah paham.”

Aku terbelalak.

Ternyata sampai seperti itu?

Jadi, setelah Keluarga He membunuh Senjaya, mereka juga berencana memfitnah Chris Zhou?

Beberapa saat aku tidak tahu harus berkata apa, aku hanya bisa terdiam berdiri di posisiku.

Raut wajah Steven Shen semakin menjadi gelap. Wajahnya memelototi Chris Zhou tanpa ekspresi.

Raut wajah Chris Zhou sangat tenang.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu