My Superhero - Bab 781 Pergi Meninggalkan Keluarga Zhou

Karena dia tahu aku mudah merasa malu, maka Chris Zhou tidak lagi menggodaku, dia mengalihkan topik dan mengatakan : “Dokter sudah memeriksa kondisiku, semuanya baik-baik saja.”

Aku baru terpikirkan kalau semalam dia mengatakan akan memeriksakan diri ke dokter, dan berkata lagi akan membicarakannya hal ini esoknya, aku tidak menyangka, ketika aku bangun tidur, dia sudah memanggil dokter untuk memeriksanya.

Dia begitu patuh, aku pun merasa gembira.

Ditambah lagi ternyata kondisinya tidak apa-apa, aku pun semakin gembira, sambil tersenyum aku mengiyakan: “Sangat baik.”

Dia juga tersenyum, dia mengangkat daguku dan mengecup sudut bibirku, lalu berkata : “Ayo kita bangun, akan akan meminta orang untuk mengantarkan makanan ke dalam.”

Dikarenakan kemarin dia jatuh pingsan, aku sangat panik dan terus mencemaskannya, sekarang sudah jam 10 pagi, aku sangat lapar, sambil mengangguk-anggukkan kepalaku aku menyetujuinya.

Lalu dia bangkit dari tempat tidur dan meminta pelayan untuk mengantarkan sarapan.

Aku pun ikut bangun dan pergi menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan lain-lain

Saat aku keluar, Chris Zhou sudah kembali, sudah terletak sarapan yang masih hangat di atas meja.

Aku pergi menuju ke arahnya dan mencium wajahnya, lalu aku pun duduk di atas kursi.

Tidak tahu kenapa, aku selalu ingin lebih dekat dengan dia, mungkin dengan begitu aku baru bisa benar-benar yakin kalau dia berada di sisiku.

Chris Zhou juga sangat memanjakanku, dia menyadari kalau aku mendekatinya, dia pun langsung menggendongku dan meletakkanku di pangkuannya lalu menyuapiku makan.

Waktu yang begitu mesra ini membuatku merasa sangat bahagia.

Tentunya, aroma desinfektan di rumah sakit ini mengingatkanku kalau aku dan dia sedang tidak berada di rumah, jadi saat-saat mesra ini sedikit terganggu.

Apalagi Chris Zhou telah dibius, walaupun sudah yakin kalau dia tidak apa-apa, namun dokter masih belum selesai meneliti reaksi obat tersebut, hal ini membuatku diam-diam merasa cemas.

Kalau saja kita bisa membuat Sandra Qin membuka mulutnya dan menanyakan apakah dia yang membius Chris Zhou atau bukan, jika benar dia yang membius, maka akan mudah untuk mencari tahu obat apa yang dia gunakan, berapa lama efek obat itu akan membuat Chris Zhou kehilangan ingatannya dan lain-lain.

Menyinggung soal Sandra Qin, tiba-tiba aku teringat kalau sekarang jam sepuluh, Sandra Qin telah membuat janji akan mengunjungi rumah keluarga Zhou pada siang hari…

Tampaknya aku harus cepat-cepat kembali ke rumah dan mengambil koperku, kalau tidak, aku akan berpapasan dengan Sandra Qin.

Sebenarnya, kalau saja Chris Zhou kemarin tidak jatuh pingsan, maka aku akan membawa Maxi ke rumah Angel kemarin malam sesuai rencana.

Untungnya aku sudah membereskan koperku, jika masih tidak sempat, aku juga bisa meminta keluarga Zhou untuk mengantarkan koperku ke rumah keluarga Chen.

Dan untuk Maxi, aku yakin kakek Zhou dan Philip Zhou akan mengutus orang untuk mengantar Maxi sampai ke rumah keluarga Chen.

Memikirkan hal ini, aku pun menjadi tenang, dan menghabiskan sarapanku dengan damai.

Setelahnya, aku dan Chris Zhou berencana untuk pulang kembali ke rumah.

Sandra Qin juga sedang berada di rumah sakit ini, namun aku dan Chris Zhou sama sekali tidak mengungkit namanya, juga tidak berniat untuk menemuinya.

Kamu langsung menuruni gedung dan memasuki mobil.

Anin dan Andy duduk di depan, seperti dulu di saat mereka sedang melindungiku dan Chris Zhou.

Tidak bisa dipungkiri, keberadaan mereka berdua membuatku merasa seakan-akan telah kembali ke hari-hari seperti dulu.

Aku pun menghela napasku seketika.

Selama tiga tahun aku bersama dengan Chris Zhou, hampir selalu Anin dan Andy yang mengawalku.

Belum lama ini, Chris Zhou telah kembali, kehilangan ingatannya, dua orang ini juga pergi ke Amerika Selatan, waktu itu aku merasa ada yang kurang, setelah dipikir-pikir, mungkin karena dua orang ini tidak lagi mengawalku dan Chris Zhou yang membuatku merasa tidak terbiasa.

Apalagi mereka adalah pengawal terpercaya Chris Zhou, sangat tulus terhadap Chris Zhou, aku baru bisa merasa tenang dengan keamanan Chris Zhou jika ada mereka.

Aku memeluk lengan Chris Zhou, dan mengingat kenangan masa lalu membuatku tidak bisa menahan tawa kecilku : “Chris, aku sangat berharap kalau ingatanmu bisa cepat pulih.”

Stelah mendengar perkataanku, jari Chris Zhou menyentuh wajahku dengan lembut dan mengatakan : “Maafkan aku, ini adalah salahku, aku tidak seharusnya melupakanmu…”

Mendengarnya mengucapkan maaf, aku langsung menjawabnya : “Aku bukan menyalahkanmu, juga bukan bermaksud mengatakan kalau kehilangan ingatan itu hal yang buruk.” aku terdiam sebentar, lalu melanjutkan, “Walaupun di awal-awal kamu merasa sedikit asing, tapi bukankah kamu mengatakan kalau selama kamu berada di sisiku, kamu akan merasa sangat akrab? Bagiku, kamu adalah kamu, selamanya tidak akan berubah, tidak peduli apakah kamu telah kehilangan ingatan atau tidak, aku akan selalu mencintaimu.”

Mungkin karena kata-kataku terlalu tulus, bibirnya pun tersenyum dan menatapku dengan lembut, seolah-olah dia lagi menyetujui perkataanku.

Dengan begitu terbuka mengatakan aku mencintainya, aku sedikit merasa tidak enak hati, namun aku tetap melanjutkan dan berkata : “Aku hanya berpikir kalau kamu bisa mengingat tentang kembang api, seharusnya kamu bisa mengingat hal-hal lainnya juga…”

Sesaat Chris Zhou menatapku dalam, lalu dengan pelan mengatakan : “Tidak ada yang salah dengan apa yang kamu katakan, jika penilaian dokter benar, asalkan aku menghentikan obatnya, maka aku akan bisa mengingat kembali masa laluku.”

Aku mengiyakan.

Benar sekali, asalkan Sandra Qin berhenti memberikannya obat, pelan-pelan, ingatannya pasti akan kembali.

Dengan gembira aku mengelus-elus bahunya dan mengatakan : “Aku akan menunggumu untuk mengingat semuanya kembali.”

Dia tersenyum dan mencubit-cubit wajahku, lalu mengiyakan.

Setelahnya kami pun berbincang-bincang, tidak lama kemudian kami sampai di kaki gunung.

Aku berpikir sejenak, lalu membuka pembatas mobil dan menanyakan Anin yang berada di depan, aku berkata : “Apakah Sandra sudah sampai?”

Anin menatapku dan Chris Zhou dari kaca spion depan, sambil mengatakan : “Belum, dia masih berada di rumah sakit.”

Lalu aku memutuskan untuk kembali ke rumah sebentar untuk menjemput Maxi.

Dan Chris Zhou pun tidak keberatan, dan meminta untuk langsung pergi menuju ke atas gunung.

Cuaca hari ini sangat bagus, matahari di awal musim dingin menyinari jalanan di gunung, menyinari kedua sisi pepohonan, ada beberapa pohon yang selalu berdaun hijau, ada juga pohon-pohon yang daunnya berubah menjadi warna merah, sangat indah di bawah sinaran matahari.

Sinar matahari juga menyinariku melalui jendela mobil, merasa nyaman aku memejamkan mataku, lalu sekilas aku melirik Chris Zhou, tidak bisa menahan senyumku.

Walaupun sudah memasuki musim dingin, namun mungkin karena Chris Zhou berada di sisiku, aku pun merasa segalanya begitu indah.

Sesampainya di rumah, kakek Zhou dan Philip Zhou berada di rumah, sepertinya mereka sedang menunggu kedatangan Sandra Qin.

Melihat kami berdua memasuki pintu, mereka pun tampak sedikit terkejut.

Aku dan Chris Zhou menyapa mereka sambil tersenyum, aku mendapati Maxi sedang duduk di samping kakek Zhou, kakek Zhou sedang mengajarinya memainkan catur.

Hari ini adalah awal pekan, Ryan Zhou dan kakak ipar pergi ke sekolah, di rumah hanya ada mereka bertiga saja.

Philip Zhou berkata : “Kenapa kalian pulang ke sini? Dan juga tidak mengabari kami sebelumnya.” Sambil berbicara dia menatap Chris Zhou, lalu berkata lagi : “Chris, bagaimana kondisimu?”

Kakek Zhou yang sedang bermain catur di sebelahnya juga sangat mengkhawatirkannya, dia menggendong Maxi dan melihat ke arah Chris Zhou.

Dengan tersenyum Chris Zhou mengatakan : “Dokter sudah memeriksa aku tadi pagi, tidak ada masalah.”

Setelah mendengar perkataan Chris Zhou, kakek Zhou dan Philip Zhou merasa lega dan menghela napas.

Aku menundukkan kepalaku dan melirik jam tangan, takut akan berpapasan dengan Sandra Qin, dengan singkat aku berkata : “Kakek, Philip, aku ke sini untuk menjemput Maxi ke kaki gunung.”

Maxi yang berjumpa denganku dan Chris Zhou menjadi sangat senang, sambil duduk di pangkuan kakek, dia memanggil-manggil ayah dan ibunya.

Maxi tahu kalau pamannya adalah Steven Shen, dia juga mengetahui di mana rumah adik si pangsit kecil, Malfoy Shen, setelah mendengarku, dengan senang dia menepuk-nepuk tangannya : “Boleh, boleh~”

Dia masih belum tahu kalau dia akan berpisah dengan kakek dan paman favoritnya untuk beberapa saat.

Aku tersenyum dan meraihnya dengan tanganku, lalu meminta orang untuk mengambilkan koperku, lalu berpamitan dengan kakek Zhou dan mereka.

Karena dari awal sudah kami diskusikan, kakek Zhou dan Philip Zhou pun tidak berkata apa-apa, lalu aku dan Maxi pun langsung berangkat.

Dan Chris Zhou, dia harus tinggal di rumah, karena itu lah yang diinginkan olah Sandra Qin.

Saat aku dan Maxi dalam perjalanan menuruni gunung, di jalan, aku melihat sebuah mobil melintas, walaupun tidak terlihat jelas penumpang di dalam, tapi aku bisa menebak kalau itu adalah Sandra Qin, apalagi, hanya dia yang akan pergi menuju ke atas gunung untuk saat ini.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu