My Superhero - Bab 176 Kelak Kita Lahirkan Beberapa (1)

Dengan lembut aku menyentuh cincin tanpa nama itu, Chris tersenyum dan tidak berbicara lagi.

Chris mencium keningku dan berkata, "Tidak perlu khawatir tentang pernikahan. Kamu hanya perlu memakai gaun pengantin dengan cantik."

Aku mengiyakan dengan suara kecil.

Dia menatapku sejenak, dan tiba-tiba mendesah pelan.

Aku sedikit terkejut, tidak tahu kenapa dia menghela nafas.

Dia perlahan berkata, "Kamu masih tidak begitu percaya padaku, betulkah?"

Seketika aku tertegun, segera aku mengatupkan kelopak mataku dan berkata, “….Tidak.”

Dia tidak membiarkanku menyingkir darinya, mengangkat daguku dan memaksa mataku untuk menatapnya.

Aku jatuh ke dalam pelukannya dan bermanja dengannya, "Kalau begitu kamu harus segera jatuh cinta padaku ... kamu jatuh cinta padaku, aku akan percaya padamu ..."

Chris mungkin tidak mengira aku adalah bereaksi seperti ini. Setelah memelukku sebentar, dengan mencubit hidungku, dan berkata. "Sayangku , kamu sungguh patut disayang."

Aku menertawakannya, dan hatiku mendesah pelan.

Tampaknya tahap ini sudah selesai.

Tidak tahu mengapa, ketika aku berbicara tentang hal kepercayaan, aku merasa bersalah di dalam hati nuraniku. Mungkin karena keluarga. Aku menjadi tidak terlalu percaya pada pernikahan. Terlebih lagi, Chris masih sangat baik, begitu banyak gadis-gadis yang menyukainya.

Lebih penting adalah, dia masih belum mencintaiku...

Tapi kemudian aku berpikir lagi, selama aku mencintainya, dan dia tidak menyakitiku, ini sudah cukup.

Jikalau pun nantinya dia tidak menginginkanku lagi pada akhirnya, membuat ku patah hati, setidaknya aku telah pernah bersamanya, sudah memiliki banyak kenangan, maka tidak ada lagi penyesalan.

Jika hanya karena rasa takut di hatiku, aku tidak mau menerima Chris, dan aku tidak mau menikah dengannya, aku pikir aku pasti baru akan menyesalinya nanti.

Memikirkan hal ini, aku diam-diam melekat di leher Chris dan berbisik, “Chris, aku sungguh sangat menyukaimu ..."

Chris diam, dan menatapku dengan tenang untuk sesaat, lalu menciumku dengan hebat.

Ketika kami turun ke bawah, Kakek Zhou telah menunggu lama di restoran. Aku sedikit gugup, tetapi Chris terlihat bangga.

Untungnya semua orang tidak menyadari apa-apa. Mereka hanya berpikir aku baru bangun tidur.

Ryan memberi isyarat padaku, “Tante Viona, datang dan duduk di sini.”

Aku berjalan sambil tersenyum, menciumnya, dan duduk bersamanya.

Selama beberapa waktu ini dari Kakek Zhou berbicara tentang tanggal pernikahan, aku sendiri tidak memiliki pendapat. aku hanya berharap bahwa Kakek Zhou dapat membantu kami menyelesaikan pernikahan ini.

Kakek Zhou sangat senang, berkata, "Baiklah, serahkan hal ini kepadaku! Aku tahu bahwa orang-orang muda seperti kalian menyukai pernikahan gaya Barat. Aku akan mencarikan perusahaan yang mengatur pernikahan, dan akan mewujudkannya bagi kalian!"

Aku dan Chris saling berpandangan

Chris tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, merepotkan Kakek ya."

Kakek Zhou mengibaskan tangannya, wajahnya terlihat penuh suka cita.

Aku menghela nafas diam-diam, karena masalah Bibi Zhou, hati kakek Zhou pasti masih sedih. Jika pernikahan dapat menarik perhatiannya dan membuatnya menjadi lebih nyaman, itu pasti baik.

Setelah itu, Kakek Zhou dan kakak terbesar dan kakak kedua sedang membahas masalah pekerjaan. Aku tidak memahaminya. Aku hanya berkonsentrasi menyuapi Ryan.

Ryan selalu berperilaku baik dan sudah bisa makan sendiri sejak lama, tapi dia mungkin ingin bermanja padaku dan terus menempel padaku.

Aku sendiri yang ingin memanjakannya, bukan hanya menyuapinya makan, bahkan jika aku harus melap pantatnya, aku juga bersedia.

Sayangnya, Kakak terbesar adalah ayah yang tegas. Melihat Ryan ingin disuapi olehku, ia terus memelototi Ryan.

Dengan cepat aku menempatkan Ryan di belakangku.

Kakak terbesar menggelengkan kepalanya, mungkin karena Kakek Zhou berada di tempat, dia tidak mengatakan apa-apa.

Aku tiba-tiba teringat bahwa Ryan pernah mengatakan bahwa kakak terbesar telah menemukan ibu baru untuknya, dan tidak tahu apakah itu benar atau tidak.

Tampaknya aku harus meminta Chris untuk bertanya nanti.

Hanya memikirkan saja tentang itu, aku melihat Chris sedang menatapku sambal tersenyum.

Aku, "..."

Dia juga pasti melihat adegan di mana aku sengaja melindungi Ryan ... Apakah dia berpikir aku terlalu menyayangi anak-anak?

Mulut Chris sedikit berdetak, dan tiba-tiba dia menepuk pahaku di bawah meja, sepertinya menyuruhku jangan banyak berpikir.

Aku meliriknya sekilas.

Dia juga mencolek pahaku dengan jarinya.

Aku marah dan juga merasa lucu, jadi abaikan saja dia.

Setelah selesai makan, Kakek Zhou mengajak Ryan untuk tidur siang, dan Chris tiga bersaudara pergi ke ruang belajar.

Aku bosan, berpikir untuk berjalan-jalan di taman belakang.

Saat ini, matahari cukup baik, di luar juga berangin, tetapi akan terasa hangat setelah berjalan-jalan.

Dena dan Xenna mengikutiku. Keduanya sangat bersemangat. Berbicara tanpa henti di sampingku, dan matahari menyinari tubuhku. Tanpa sadar membuat tubuhku menjadi lebih baik.

Setelah Lelah berjalan, aku duduk di paviliun yang berada di taman.

Paviliun ini tahan angin, dengan terbentang tatami di dalamnya, AC terpasang, tidak kepanasan di musim panas, dan tidak kedinginan di musim dingin.

Aku berbaring di tatami dan beristirahat dengan mata tertutup.

Akhirnya aku tertidur.

Ketika aku terbangun, Chris sedang merangkulku dan berbaring miring disisiku.

Chris menyentuh wajahku dan berkata, "Sayang, lapar?"