My Superhero - Bab 245 Karena Kak Chris Sangat Memanjakanmu, Sangat Mencintaimu (2)

Karena dia terlihat seperti tidak terjadi apapun, maka aku akan mengikutinya, memendam semua beban pikiran.

Aku tidak mengungkit Suzy Ye lagi, juga tidak bertanya lagi apakah dia akan menemuinya atau tidak.

Begitulah, pelayan pun mengantarkan makanan ke dalam, kami pun makan dalam diam.

Saat itu sudah lewat tengah hari, ku kira dia akan membawaku turun gunung.

Tidak disangka dia malah berkata: “Sayang, ayo kita tinggal sehari lagi.”

Dengan curiga aku menatapnya.

Apakah karena moodnya sedang tidak bagus, makanya ingin tetap tinggal menenangkan pikiran?

Tentang moodnya yang tidak bagus, pasti ada hubungannya dengan Belinda……

Aku kembali mengumpulkan kesadaranku, dengan lembut berkata: “Baik.”

Kemudian kita kembali tenggelam dalam diam.

Aku menunduk berpura-pura mengutak-atik handphone, sebenarnya tetap memperhatikan gerak-gerik Chris.

Dia sepertinya sedang melihatku, aku bisa merasakan tatapannya yang terkunci padaku.

Tapi aku tidak berani mengangkat kepala bertatapan dengannya.

Juga tidak tahu sudah berapa lama, mungkin sudah 5 menit berlalu, atau 6 menit, dia dengan lembut menggenggam tanganku, berkata: “Sayang, barang ini akan aku buang, ya?”

Aku pun melihatnya.

Tangannya yang satu lagi menggenggam kartu nama Suzy, di sampingnya sudah ada tong sampah.

Aku ragu beberapa detik, berkata: “Kamu….mengapa bertanya padaku? Dia memberikannya padamu.”

Dia menghela nafas pelan, mengelus wajahku, berkata: “Tapi kartu nama ini kamu yang menerimanya.”

Aku: “…..”

Dengan polos dia menatapku, berkata: “Jika bukan kamu yang menerimanya, dari awal sudah ku buang.”

Aku: “…..”

Apakah dia menyalahkanku karena sudah menerima kartu nama Suzy Ye?

Aku mengerucutkan bibirku, berkata: “Dia memberikannya padamu.”

Dia mengangkat daguku, menatapku dalam, berkata: “Sayang, ada kalanya kamu sangat pintar, ada kalanya kamu sangat bodoh.”

Aku menggigit bibirku, menatapnya dengan tatapan tidak menerima: “Aku tidak bodoh.”

Dia tersenyum kecil, mendekat dan menggigit bibirku pelan, berkata: “Dia sengaja memanas-manasimu, sengaja membuat kita terjadi konflik, apa kamu masih belum menyadarinya?”

Aku: “……”

Bukan tidak menyadarinya, tapi sebenarnya aku yang aku tidak suka bukanlah permainan liciknya.

Yang membuatku keberatan adalah perasaannya terhadap Belinda.

Tapi aku juga tidak bisa mengutarakan isi pikiranku pada Chris, hanya bisa tetap memendamnya dalam diam.

Dia menggeleng-geleng, berkata: “Dasar bodoh, jika aku ingin menghubunginya, kartu nama nya tidak akan berguna.”

Aku tertegun.

Ini juga benar, jika dia benar ingin menghubungi Suzy Ye, dia pasti mempunyai cara yang sangat banyak.

Dia kembali menatapku dalam, berkata: “Jika aku benar ingin tahu kondisi Belinda, aku juga bisa pergi bertanya dengan jelas kepada Kak Nicholas, mengapa harus melaluinya?”

Aku pun melebarkan mataku.

Sejujurnya, ini tidak terpikir olehku.

Jadi, dia sedang memberitahuku, sebenarnya dia tidak ingin tahu kondisi Belinda?

Dia menggunakan telunjuknya perlahan menelusuri sudut bibirku, dengan suara lembut, berkata: “Sayang, lain kali jika hatimu tidak nyaman, katakanlah, ya? Aku tidak ingin kamu tidak bahagia, juga tidak ingin karena orang luar jadi mempengaruhi hubungan kita.”

Mendadak mataku terasa berair.

Yang dia katakan itu benar, aku sebenarnya adalah orang yang suka berpikir terlalu banyak……

Kali ini dia tidak menyalahkanku, tapi malah menyadarkanku….

Aku menahan air mata, mengangguk dalam.

Tentu saja, tentang dia masih menaruh perasaan pada Belinda atau tidak, aku masih menyimpannya untuk tidak menanyakannya.

Aku melihatnya.

Dia yang saat ini, pandangannya yang dalam dan tajam, hanya memantulkan bayanganku.

Jika aku mengungkit perasaannya terhadap Belinda, apakah dia akan jujur padaku?

Saat sedang ragu ingin bertanya atau tidak, di luar tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu.

Chris menunduk mencium ku sekali, berkata: “Ada orang yang datang.”

Aku langsung menjawab: “Kamu buka saja pintunya.”

Tidak tahu mengapa, aku menghela nafas lega.

Aku selalu merasa mengenai Belinda, Chris bisa saja berbohong, bisa saja dia juga memberikan aku jawaban yang tidak dapat ku terima.

Sekarang terpotong oleh suara ketukan pintu, aku langsung menghela nafas lega.

Chris pergi membuka pintu.

Ternyata itu adalah Nicholas dan James, di belakangnya ada Tito Wen dan Sisilia.

Aku sangat penasaran, kemudian berpikir, mungkin Chris yang memanggil mereka datang, makanya dia mengajukan untuk tinggal semalam lagi disini.

Tito Wen tersenyum manis padaku, berkata: “Kakak ipar, kami datang kesini ingin merayakan malam Natal bersama, tidak mengganggu kalian kan?”

Aku buru-buru menjawab: “Banyak orang meramaikan, bagaimana bisa mengganggu.”

Jika hanya ada aku seorang wanita, aku mungkin akan merasa canggung, tapi dia juga membawa Sisilia datang, aku juga sangat senang.

Sisilia tersenyum manis, memberi salam padaku.

Dia lebih muda dari ku, orang nya sangat polos, aku sangat menyukainya.

Kemudian semuanya pun pergi ke pemandian air panas.

Chris Zhou dan ketiga pria lainnya di satu kolam, aku dan Sisilia berada di kolam yang lainnya.

Ini membuatku merasa bebas.

Tidak tahu mengapa, sejenak aku sedikit tidak berani berdua saja dengan Chris di satu tempat.

Berendam di air panas, sangat nyaman, kebetulan tubuhku pegal-pegal, berendam sejenak membuatku terasa jauh lebih baik.

Aku dan Sisilia berbincang-bincang.

Dia bilang dia dan Tito Wen sudah cukup lama tidak saling berkomunikasi, hari ini tiba-tiba Tito Wen menghubunginya, mengajaknya untuk datang ke atas gunung, dia juga tidak sempat mencarikan hadiah untuk Tito Wen.

Aku berpikir lagi, mungkin saja Chris yang menyuruh Tito Wen mengajak Sisilia.

Karena disini hanya ada aku wanita seorang, Sisilia bisa menemaniku.

Mengingat perhatian Chris yang sangat rinci, membuat hati ku merasa senang sekaligus melankolis.

Aku mengembalikan kesadaranku, dengan suara kecil berkata: “Tidak apa, hadiah itu tidak penting, yang terpenting adalah bersama di hari seperti ini.”

Sisilia tertawa kecil, di matanya tersirat sedikit rasa sedih.

Aku tahu dia sangat mencintai Tito Wen, tapi Tito Wen sepertinya tidak menyukainya, hatinya pasti sangat sedih.

Agar dia tidak terhanyut dalam kesedihan, aku buru-buru membuka pembicaraan, berbincang dengannya tentang hidup yang damai.

Dia sangat polos, aku baru saja membuka pembicaraan, dia langsung membicarakan semua masalahnya padaku.

Termasuk film kartun kesukaannya, juga tentang dia yang sangat suka menggambar animasi.

Di sosial media nya dia sudah memiliki lebih dari 500 ribu penggemar, sudah termasuk seorang kartunis yang terkenal, dia bilang setiap jarak tiga hari dia harus menggambar satu gambar yang baru, bahkan dia juga memberi tahu ku akun sosial media nya.

Aku menelusuri akun sosial medianya, juga melihat konten animasinya.

Inti ceritanya menceritakan ada seorang gadis kecil, sejak kecil diam-diam menaruh perasaan dengan seorang kakak yang lebih tua puluhan tahun darinya. Kemudian si gadis pun tumbuh dewasa, menjadi calon istri seorang pria, tapi pria itu tidak menyukainya. Demi mengejar pria itu, dia rela melakukan banyak hal bodoh, pria itu selalu saja marah, tapi sebenarnya dia sangat peduli dengannya. Perasaannya di kontrol oleh pria itu, terkadang sangat senang, terkadang sangat sedih.

Singkat cerita, ini adalah kisah cinta seorang gadis kecil yang bertepuk sebelah tangan.

Ceritanya masih bersambung, belum ada akhir cerita.

Aku pun melihat komentar di aku sosial media nya, sangat banyak penggemar yang bersimpati,

semuanya juga berbagi cerita kisah mereka yang bertepuk sebelah tangan juga.

Ini pasti adalah cerita Sisilia dan Tito Wen.

Setelah aku selesai membacanya, bertanya padanya, dia juga tidak mengelak.

Tapi wajahnya memerah sembari memintaku agar tidak memberitahu ini pada orang lain.

Aku pun mengiyakan.

Sebenarnya aku sangat mengerti perasaannya, karena dulu aku juga pernah mencintai Chris diam-diam.

Tidak peduli apakah itu Chris atau Tito Wen, mereka berdua adalah idaman semua wanita, wanita yang menyukai mereka sangat banyak, ada yang cantiknya sejagad raya, ada yang sangat menawan, ada juga yang polos manis.

Dan aku juga sebenarnya tidak termasuk cantik.

Aku tiba-tiba merasa, aku sangat beruntung, bisa menikah dengan Chris.

Sisillia berkata dengan kecil: “Sebenarnya kakak ipar, aku sangat iri padamu.”

Aku melihat ke arahnya.

Dia berkata: “Karena Kak Chris sangat memanjakanmu, sangat mencintaimu.”

Aku sedikit terkejut, berkata: “Kamu….merasa Chris sangat mencintaiku?”

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu