My Superhero - Bab 109 Kakek Zhou Tahu Kalau Aku Tidak Keguguran?! (1)

Seketika kata-kata itu keluar, seluruh ruangan menjadi sunyi lagi.

Chris hanya ingin hitung-hitungan yang jelas dengan Bibi Zhou, membayar kembali dengan sedikit nyawa saat bibi merawatnya dulu saat kecil.

Pandangan pertamaku jatuh ke Kakek Zhou.

Orang tua ini seperti tenggalam dalam air, tak mengeluarkan suara sedikitpun untuk menghentikan.

Butuh waktu yang lama bagi Bibi Zhou untuk merespon, akhirnya ia mengigit giginya dan menatap Chris: "Coba kamu bilang itu sekali lagi?!"

Chris langsung berjongkok, mendongak setara dengan pandangannya dan berkata: "Di kemudian hari, aku akan memperlakukan kamu seperti kerabat biasa, kalau kamu tidak setuju, maka aku anggap aku tidak punya Bibi lagi."

Nadanya lembut dan wajahnnya tenang, tetapi siapa pun yang mendengarnya tahu bahwa dia tidak bercanda.

Bibi Zhou terperangan mendengarnya, pandangannya pada Chris seperti tidak percaya.

Sebenarnya aku pun terkejut.

Dia yang sebelumnya sangat hormat pada Bibi Zhou, sampai hari ini tiba-tiba berubah, pastilah Bibi Zhou tidak dapat menerimanya.

Akhirnya, saat bibi Zhou tersadar, ia berubah menjadi gila, ia langsung bergegas menuju ke arah Chris dan ingin menamparnya: "Dasar tidak tahu terima kasih! Aku dulu sudah sangat baik padamu, tak disangka-sangka karena seorang wanita kamu memutus hubungan seperti ini!"

Dia tidak hanya membentak marah-marah, tetapi juga menendan-nendang Chris, lutut Chris pun ditendang olehnya dengan ujung sepatunya yang runcing.

Chris tidak mengerunyutkan alisnya.

Dia tidak menentang, tetapi Kakek Zhou tidak tahan, dan membiarkan penjaga keamanan langsung membiarkan Zhou Bibi menarik diri.

Dia tidak menentangnya, tapi kakek Zhou tidak tahan melihatnya, ia langsung menyuruh petugas keamanan untuk membawa Bibi Zhou pergi.

Dengan hati yang hancur, bibi Zhou berteriak: "Pa, kamu dengar sendiri, Chris sudah tidak mengenalku, bibinya! Mengapa kamu masih membelanya?!"

Kakek Zhou tidak menghiraukannya.

Chris pun tidak memandangnya juga, dia mengarah ke kakek Zhou, dan berlutut didepannya, berkata: "Kakek, kalau kamu juga merasa apa yang aku lakukan ini salah, aku dan Viona bisa pergi meninggalkan keluarga ini."

Ada lagi kejutan seperti petir menyambar.

Maksudnya sangat jelas, ia ingin kakek Zhou memilih diantara dirinya dan bibi Zhou.

Kakek Zhou memandangnya, tak mengeluarkan sepatah katapun.

Bibi Zhou kali ini benar-benar marah besar, ia memegangi dadanya, mukanya pucat menunjuk ke Chris, cukup lama tidak berkata apa-apa.

Weny seketika memeganginya, dengan khawatir berkata: "Ma, kamu kenapa?"

Bibi Zhou mencoba berteriak dua kali, tetapi masih tidak bersuara.

Weny tersedu-sedu berkata: "Dadamu sakit? Apakah sakit jantungmu kambuh lagi?"

Kata-katanya mengingatkan bibi Zhou, bibi Zhou langsung terduduk dilantai, Weny yang tadinya memegangi lengannya pun ikut terduduk ke lantai.

Weny sambil menangis sambil berteriak: "Mama, kamu tidak apa-apa kan?"

Bibi Zhou seperti tidak mendengar apa yang dikatakannya, memandangan Chris dengan kecewa, pelan-pelan menitikkan air mata, tapi sepatah kata pun tidak keluar.

Suami bibi Zhou dan kedua anak lelakinya berjalan ke arahnya, paman Zhou memeluknya, dan berkata: "Kamu tidak usah marah lagi, marah-marah bikin dadamu sakit, menyusahkan diri sendiri."

Bibi Zhou tiba-tiba menangis dengan keras.

Sangat sedih melihatnya seperti itu.

Diruangan itu yang terdengar hanyalah suara tangisan bibi Zhou dan juga suaminya yang menenangkannya.

Weny tiba-tiba berlutut didepan Chris, menangis memohon: "Kak, tolong tarik perkataanmu tadi....... mengapa kamu bicara seperti itu, bibi sudah sangat baik padamu......."

Chris sama sekali tidak mau memandangnya.

Dia tetap berlutut dihadapan kakek Zhou, menunggu responnya.

Kakek Zhou berkata: "Chris, kamu bangunlah."

Chris menaatinya dan berdiri.

"Kamu adalah tuan muda ketiga dari keluarga Zhou, siapapun tidak akan berani mengusirmu dair keluarga ini! dengan lantang ia berkata.

Maksudnya juga sangat jelas, diantara bibi Zhou dana Chris, Chrislah pilihannya.

Raut muka suami bibi Zhou berubah.

Bibi Zhou sangat panas mendengarnya, ia mendorong suaminya dan kedua putranya, dan memeluk bagian paha kakek dan berkata: "Pa, kenapa kamu sangat tega, apakah aku bukan putrimu?"

"Sangat disangkan sekali aku punya putri berdarah dingin seperti kamu!" Kakek Zhou dengan dingin tersenyum, menyuruh penjaga, "Bawa keluarga ini semua keluar, dan jangan biarkan mereka masuk ke rumah keluarga Zhou lagi!"

Mukanya penuh wibawa, tapi tidak seperti menakuti orang, tapi terlihat benar-benar marah.

Bibi Zhou tertegun dan jatuh ke tanah.

Para penjaga mengerumuni mereka dan menyeret keluarga ini keluar.

Bibi Zhou kembali memeluk kaki kakek Zhou, memohon padanya: "Pa, aku salah! Aku benar-benar tahu kalau aku salah! Tolong maafkan aku sekali ini, aku tidak akan menngurusi masalah Chris lagi!"

Kakek Zhou sedikitpun tidak berbelas kasihan padanya.

Dia mengarah pada Chris dan berkata: "Kamu jaga istrimu baik-baik, selama ada paman kedua, kamu tidak perlu khawatir tentang hal-hal lain."

Chris berbisik mengiyakan.

Kakek Zhou balik badan ingin pergi, tapi bibi Zhou masih memegangi kakinya, tapi kakek Zhou sama sekali tidak peduli padanya, dan melangkah pergi.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu