My Superhero - Bab 218 Kemudian Dia Meneriaki Tim Tembikar

Aku tidak bisa tidak melihatnya.

Ryan Zhou masih sangat kecil, menanamkan alasan tentang untuk menjadi kuat sekarang apa tidak terlalu dini?

Tetapi mata Chris Zhou tegas dan jernih, dan aku terpikir Philip Zhou selalu membawa Ryan Zhou di sisinya sejak dia masih di usia dini... Mereka pasti membesarkan Ryan Zhou untuk menjadi ahli waris...

Aku jadi mengerti lebih banyak tentang apa yang akan dilakukan ketiga saudara itu selanjutnya.

Lagipula tahun itu ketika Ayah Zhou berkata bahwa dia pergi dia benar-benar pergi, ketiga saudara lelaki itu selalu berada di bawah akup Ayah Zhou dan kemudian dipaksa untuk tumbuh dewasa... itu pasti sangat sulit.

Sekarang mereka juga pasti mengambil tindakan pencegahan, sehingga Ryan Zhou bisa berhubungan langsung dengan barang-barang Zhou sebelumnya.

Jadi aku tidak mengatakan apa-apa.

Dengan lembut aku mengelus perutku, aku tidak tahu peraturan apa yang akan diatur Chris Zhou untuk anak ini.

Aku tidak takut kalau dia juga akan melatih anak kita seperti melatih Ryan Zhou.

Aku tentu saja senang bahwa anak aku dapat menerima perhatian dan fokus pada pelatihan. Terlebih lagi, anak ini aslinya adalah milik Chris Zhou, dia seorang ayah bagaimanapun tidak akan membuat perencanaan yang melewati batas.

Hanya saja, aku memikirkan masalah internal dan eksternal keluarga Zhou, dan aku merasa lebih baik menjauh dari perselisihan.

Namun... karena aku masuk ke dalam keluarga Zhou, anak ini juga harus memikul tanggung jawab yang sesuai.

Terlebih lagi, hanya ada satu orang dalam generasi Ryan Zhou, Kakek Zhou dan Philip Zhou pasti tidak akan membiarkan anak-anak aku dan Chris Zhou untuk tidak terlibat.

Memikirkan hal ini, aku hanya bisa menghela nafas.

Sebenarnya, bukan hal yang mudah untuk dilahirkan dalam keluarga yang kuat. Itu tidak secerah dan seindah yang terlihat di luar. Setidaknya aku melihat tanggung jawab dari Chris Zhou dan Ryan Zhou, dan masih ada bahaya dari luar mengalir dalam kegelapan.

Hanya berharap anak-anak kita seperti Ryan Zhou, berani dan gigih.

Memikirkan Ryan Zhou, aku merasa jauh lebih baik.

Meskipun dia selalu menjadi fokus keluarga Zhou, tapi dia masih mempertahankan sifat kekanak-kanakan dan keimutannya, dan tidak menjadi acuh tak acuh seperti yang aku bayangkan.

Bahkan, tidak peduli itu Chris Zhou atau Philip Zhou atau Kakak Ke Kedua Zhou, meskipun ada beberapa ketidak-acuhan terhadap dunia luar dan bahkan cara berinteraksi seperti petir halilintar, tapi terhadap keluarga, mereka selalu lembut dan menghargai.

Aku berpikir bahwa anak-anak Chris Zhou dan aku pasti akan menjadi orang yang memiliki tanggung jawab dan loyal.

Saat aku tertegun, Chris Zhou tiba-tiba meraih tanganku dan melalui pandangan matanya bertanya apa yang terjadi denganku.

Aku cepat-cepat menutupinya dengan senyuman, aku menggelengkan kepala dan mengalihkan ke topik: "Berikutnya kita pergi kemana?"

Chris Zhou menatapku dalam-dalam untuk sesaat, pada akhirnya, dia tidak banyak bertanya. Aku berbalik untuk bertanya pada Ryan Zhou dia ingin pergi kemana.

Ryan Zhou masih ingin mengakrabkan diri dengan serigala, tetapi sayangnya serigala-serigala terlalu sombong, mereka mulai kembali ke kandangnya untuk tidur, Ryan Zhou sangat kecewa jadi Chris Zhou mengusulkan untuk membawanya pergi ski.

Dia kembali bahagia lagi.

Chris Zhou berbisik kepadaku: "Sayang, apa tubuhmu baik-baik saja, atau aku mengantarmu kembali ke kamar untuk beristirahat dulu?"

Tubuhku sebenarnya sedikit lelah, tetapi aku suka menemani mereka berdua, paman dan keponakan, aku berkata, "Tidak apa."

Dia menyentuh-nyentuh wajahku, tidak berkata-kata lebih banyak lagi, lalu membawaku dan Ryan Zhou pergi.

Tapi kali ini kami tidak pergi ke resor ski di bawah gunung, tetapi pergi ke belakang gunung.

Belakang gunung agak jauh dari tebing, tetapi juga sangat curam dan berbahaya, untungnya ada hutan salju lebat di sekitarnya, aku juga tidak takut tiba-tiba terjatuh.

Terlebih lagi, gunung ini juga bagian dari kastil, pengurus rumah tangga juga sejak awal sudah meminta orang untuk memasang pengaman di sini, yang mana cukup aman.

Ryan Zhou bermain dengan sangat gembira, mungkin karena medannya lebih berbahaya jadi lebih asyik dimainkan, Ryan Zhou bermain gila, lebih bahagia dari tadi malam.

Chris Zhou juga bermain dengannya dengan gembira, dan bahkan membawanya meluncur turun, Ryan Zhou takut dan menjerit, jantungku hampir melompat keluar, kecepatannya benar-benar terlalu cepat, jika tidak ada airbag penyangga di bawahnya, aku khawatir mereka akan terguling menuruni gunung.

Tapi setelah Ryan Zhou menjadi lebih tenang, dan dengan bersemangat merengek melilit Chris Zhou untuk melakukannya sekali lagi, jadi aku baru tahu, sebenarnya Ryan Zhou sangat menyukai kegembiraan semacam ini.

Melihat Chris Zhou lagi, dia masih di batas wajar, meskipun dia berjanji untuk meluncur lagi, tetapi kedua kalinya secara signifikan melambat.

Aku lega.

Pada akhirnya, Ryan Zhou berkeringat dan melepas mantelnya, hanya baju dalam.

Aku melihat wajahnya merah tapi aku juga tidak menghentikannya.

Dengan seperti ini, sampai waktu makan siang, Ryan Zhou belum selesai dengan kecanduannya.

Lalu Chris Zhou berjanji padanya untuk kembali bermain di sore hari, dan dia dengan enggan kembali ke kastil bersama kami.

Aku tidak bisa menahan tawa, pada akhirnya dia teteplah anak-anak yang selalu suka bermain.

Dan Ryan Zhou sangat cerdas, dia tidak pernah mengeluh tentang pelatihan bersama Philip Zhou pada hari kerja. Siapa yang bisa menolak permintaan kecil untuk anak yang begitu menyedihkan ini?

Jadi pada sore hari, Chris Zhou membawa Ryan Zhou bermain salju selama satu jam, setelah itu, aku menyaksikan matahari sebentar lagi akan tenggelam, jadi aku membuat manusia salju.

Ryan Zhou sangat mendukung dan langsung setuju untuk membantu membuat manusia salju.

Aku juga mendapatkan kembali kekuatanku, di samping memberikan kedua paman dan keponakan itu bantuan, menghancurkan cabang-cabang untuk menghias manusia salju, dan pergi ke dapur untuk mengambil wortel dan lobak keluar.

Aku mendengarkan tawa Ryan Zhou dan memandang alis lembut Chris Zhou, aku benar-benar menyukai suasana ini.

Kemudian, Anin juga mengambil foto kami. Setelah aku memikirkannya, pada akhirnya, aku tidak bisa menahan kegembiraan hati ini dan mem-post-nya momen WeChat.

Yang pertama menyukainya adalah Chris Zhou.

Aku tertegun.

Kemudian setelah me-refresh¬ momen Wechat, aku melihat bahwa dia juga mem-post satu foto yang persis sama denganku. Teks hanya memiliki tiga kata: [bersama dengan istri]

Tidak ada tanda baca.

Bahkan jika ini sangat sederhana, hatiku sangat bahagia.

Teman-teman di momen WeChatnya semua adalah kenalan yang sudah akrab, ini membuat aku merasa seperti semacam memberitahu dunia.

Perasaanku menjadi lebih baik dan baik.

Kami tidak kembali ke rumah sampai matahari terbenam.

Chris Zhou dan Ryan Zhou berkeringat, aku menyuruh Anin cepat-cepat membawa Ryan Zhou untuk mandi dan mendesak Chris Zhou untuk kembali ke kamar, karena takut mereka masuk angin.

Di malam hari kami makan di dekat perapian.

Kali ini Anin tidak muncul, sepertinya pergi mengurus sesuatu.

Setelah kami selesai makan, Ryan Zhou berbaring di kakiku, dan aku berbaring di pelukan Chris Zhou, Chris Zhou diam-diam menceritakan sebuah kisah pada Ryan Zhou.

Dengan suara rendah dan lembut Chris Zhou, kelopak mata jatuh tertarik ke bawah, dan merasa mengantuk tanpa menyadarinya.

Dalam kebingungan, aku melihat api berkelap-kelip, dan wajah Chris Zhou sangat lembut di bawah cahaya redup, kelembutannya seperti bisa menenggelamkanku.

Aku merasa dada ini berdetak kencang, seperti seluruh hati ini ingin melompat dan terbang, terbang melewati Chris Zhou dan berubah menjadi darah tulangnya, menjadi bagian dari tubuhnya...

Chris Zhou mungkin menyadari tatapanku dan menundukkan kepalanya.

Empat mata bertatapan.

Dia menubrukkan alisnya padaku.

Kepalaku terbentur dan tiba-tiba kosong.

Kemudian aku hanya merasa bahwa dia menciumku dengan lembut, aku merasa pusing dan tertidur di sampingnya.

Satu detik sebelum aku tertidur, tiba-tiba aku memikirkan sesuatu di dalam hati. Gambaran itu terlalu tak terlupakan, tatapan lembut Chris Zhou yang pasti akan aku ingat seumur hidup.

......

Dengan cara ini berlalu lah hari-hari yang penuh campur aduk, yang paling bahagia adalah Ryan Zhou, jika tidak bermain salju setiap hari, maka dia bermain (menggoda) serigala.

Aku dan Chris Zhou menghabiskan sebagian besar waktu dengan menemani Ryan Zhou, tetapi kadang-kadang menyelinap pergi keluar sendirian atau berjalan di hutan atau hanya beristirahat di dalam ruangan.

Sejak malam pertama yang penuh kegilaan, pada beberapa hari berikutnya Chris Zhou sangat berpikir jenih dan membatasi nafsunya.

Aku merasa dia pasti masih keberatan aku mengatakan dia tidak terkendali dan sengaja menggantung aku.

Maka pada malam hari aku berinisiatif untuk mencari perdamaian, dia dengan brutal kembali melemparkan aku lagi.

Aku dikalahkan oleh temperamen anak-anaknya.

Siapa yang terpikir setelah menikah, dia malah berubah menjadi sangat beringas.

Tapi dia juga sangat imut, aku sangat mencintainya sampai ke tulangnya.

Pada pagi hari keempat, Chris Zhou menerima telepon dari Erick.

Pada saat itu, kami sedang berjalan di hutan salju, tepat saat Chris Zhou mengatakan padaku bahwa ada beberapa binatang liar di hutan, seperti kelinci dan burung pegar, jika datang ke sini di musim panas, anak-anak bisa berburu.

Tepat ketika aku sedang mendengarkannya dengan semangat, terdengar ponselnya berdering.

Dia mengangkat telepon dan meneriaki tim tembikar.