My Superhero - Bab 416 Ketua Tentara Bayaran Jatuh Cinta Padanya Pada Pandangan Pertama

Saat aku terbangun, aku menyadari langit pun sudah gelap, dan aku masih tetap berada di pelukan Chris Zhou.

Hanya saja dia tidak berbaring, dia duduk di bagian atas kasur, tangan satunya memelukku, tangan satunya lagi sedang melihat berkas dokumen.

Sepertinya dia menyadari aku sudah terbangun, dia menundukkan kepala melihatku, tatapan matanya sangat lembut: “Sudah bangun?”

Aku mengedipkan mata, aku curiga apakah aku sedang bermimpi.

Dia berkata lagi dengan suaranya yang pelan: “Pasti sudah lapar, aku suruh orang mengantarkan makanan kesini.”

Aku diam-diam melihat ke arah dia.

Sebenarnya didalam hatiku sedikit canggung, apalagi kami akan bercerai, bagaimana mungkin begitu dekat. Berpegangan tangan dan berpelukan seperti ini, bukanlah gaya hidupku. Tetapi intonasi bicara dia terlalu tenang, sikapnya juga tidak dibuat-buat, setelah aku bimbang sesaat, aku pun menerima kenyataan dipeluk oleh dia.

Dia menyuruh Anin mengantarkan makanan kesini, lalu dia ingin menyuapi aku makanan.

Aku buru-buru berkata: “Aku......aku bisa makan sendiri........”

Dia terdiam sejenak, berkata: “Viona, jangan tolak aku, tunggu sampai kondisimu membaik, aku akan menepati janjiku, aku akan menandatangani surat perceraian denganmu.” dia diam sesaat, berkata, “Kecuali kamu berubah pikiran, kalau tidak aku tidak akan memaksamu.”

Aku menundukan mata, tidak bicara lebih banyak lagi.

Tetapi dia tidak hanya menyuapi aku makanan, dia juga mengelap mulut dan tanganku setelah selesai makan, bahkan saat aku ingin ke kamar mandi, dia menggendongku pergi ke kamar mandi.

Aku merasa sangat malu.

Dia malah tertawa: “Seluruh tubuhmu bagian mana yang belum pernah aku lihat, tidak apa-apa, pintar.”

Aku merasa seluruh wajahku mulai terbakar karena malu.

Selesai makan, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, aku kira dia akan pergi, tetapi dia malah tidak ada maksud untuk pergi sedikit pun.

Aku tidak dapat menahan rasa ingin diam-diam melihatnya.

Dia sedang membereskan email, dia yang berada di bawah cahaya lampu, panca inderanya sangat menawan, ekspresi wajahnya terlihat serius.

Semua orang berkata bahwa seorang pria terlihat sangat tampan saat dia sedang bekerja, ternyata perkataan itu memang benar.

Aku tanpa sadar melihatnya.

Dia dengan cepat mematikan komputer, dia menengok ke belakang dan berpandangan mata denganku, dia sedikit tersenyum: “Apa kamu tidak bisa tidur? aku sudah menyelesaikan urusanku, aku bisa menemanimu mengobrol.”

Aku berkata dengan gugup: “Kamu.......apa kamu tidak pergi?”

Dia menyatukan alis, lalu memisahkan alisnya, berkata: “Aku tentu saja tinggal disini menemanimu.”

Aku berkata ‘oh’, lalu tidak mengusir dia pergi.

Mungkin karena aku sudah terbiasa dengan keberadaannya, jadi jika dia pergi, aku akan merasa sedih.

Saat ini didalam hatiku sebenarnya membutuhkan seseorang untuk menemaniku, asalkan dia tidak sengaja melakukan hal yang ambigu padaku, aku masih bisa menerimanya.

Untungnya sekarang sikap dia tidak seperti tadi siang membuka selimutku, dia hanya duduk di tepi kasur dan mengawasiku.

...................................

Keesokan harinya, Chris Zhou seharian menemaniku di rumah sakit.

Aku baru merasa ada sesuatu yang mengganjal, aku sontak bertanya: “Apa kamu tidak sibuk?”

Chris Zhou menatapku dalam-dalam, berkata: “Kamu lebih penting dibandingkan hal apapun.”

Aku membuka mulut lebar-lebar.

Dia sedikit tersenyum: “Lagipula jika ada urusan yang mendesak, aku juga bisa mengurusnya disini.”

Saat aku beristirahat, dia selalu melihat berkas dokumen, kadang Anin datang kemari untuk melaporkan sebuah urusan.

Aku berkata dengan ragu: “Kalau tidak.........aku keluar dari rumah sakit saja........aku sebenarnya baik-baik saja.”

Chris Zhou mengangkat pandangan matanya melihatku sekilas, berkata: “Viona, kamu begitu pintar, pasti kamu tahu kondisimu sendiri, benarkan?”

Aku menghindari tatapan matanya.

Dia terdiam sejenak, berkata: “Aku tidak memaksamu, tetapi aku tahu didalam hatimu pasti mengerti, aku akan menunggu sampai kamu berpikir secara jelas.”

Perkataannya ini mengartikan bahwa kapan aku menjalani pengobatan psikologis, kapan aku membaik, dia baru menyuruhku keluar dari rumah sakit.

Aku tidak mengatakan apapun.

Dia juga tidak bicara apapun lagi.

Suasananya sedikit sunyi, suasana hatiku berubah menjadi sedikit kecewa, aku melihat ke arah luar jendela dan tidak memperhatikan dia.

Chris Zhou tetap terdiam.

Aku tidak mendengar dia pergi, tetapi dia tidak mengeluarkan suara apapun.

2 menit kemudian, aku tidak dapat menahan rasa ingin menengok ke belakang, aku melihat dia sedang merogoh sebatang rokok dari saku celananya, tangannya menjepit rokok itu.

Dia biasanya tidak merokok, dia baru mengeluarkan rokok saat memiliki masalah saja.

Jadi.............apa aku membuat dia memiliki masalah?

Ini membuatku merasa semakin sedih, aku tahu kalau aku harus menjalani pengobatan psikologis, kalau tidak sakitku semakin lama semakin parah.

Tetapi aku tidak ingin mengatakan rahasia yang ada didalam hatiku, aku takut dia mengetahui rahasia yang ada didalam hatiku, aku takut kalau aku dan dia benar-benar berubah menjadi musuh.

Chris Zhou duduk di sofa, alisnya menyatu, alis dan matanya yang menawan tersirat sebuah kekhawatiran.

Jari telunjuk dan jari tengahnya menjepit sebatang rokok, tidak bergerak sama sekali.

Selang beberapa saat kemudian, dia tiba-tiba meremas rokok menjadi gumpalan, lalu membuangnya kedalam tong sampah.

Hatiku sontak bergetar.

Dia tiba-tiba mengangkat pandangan matanya, melihat ke arahku.

Dadaku berdetak kencang, aku buru-buru menengokkan kepala melihat ke arah luar jendela, menggunakan bagian punggung untuk membelakanginya.

..........................

Saat siang hari, Anin mengetuk pintu, dia membisikkan sesuatu di telinga Chris Zhou.

Chris Zhou berkata tanpa ekspresi apapun: “Kamu halangi dia terlebih dahulu.”

Anin pun pergi keluar.

Kebetulan aku terbangun, mendengar perbincangan mereka, aku melihat Chris Zhou samar-samar.

Dia berkata dengan pelan: “Ada beberapa orang datang ke sekolah, dia bilang ada urusan yang harus dia katakan padamu, apa kamu bersedia menemuinya?”

Aku termangu, lalu segera duduk.

Sejak setelah aku keluar dari ruang interogasi, aku bersikeras mengendalikan diriku sendiri untuk tidak memikirkan masalah di sekolah, tidak ingin memikirkan kenapa pimpinan sekolah bisa mencurigaiku, tidak ingin memikirkan bagaimana cara sekolah menyelesaikan masalah ini.

Hanya saja aku tidak ingin masalah ini terus datang bergilir.

Chris Zhou duduk di tepi kasur, dia mengelus keningku dengan pelan, berkata: “Jika kamu tidak ingin menemuinya, aku langsung menyuruh orang untuk mengusir mereka.”

Aku menundukkan mata, berkata: “Temui saja lah............aku harus mengetahui hasil penyelesaiannya..............”

Chris Zhou mengulurkan tangan, menyingkap rambutku yang terurai di depan dadaku ke belakang telinga, berkata: “Awalnya aku ingin merahasiakannya darimu, tetapi aku merasa kamu seharusnya mengetahui sikap para pihak sekolah..........kamu memiliki keberanian untuk menghadapinya, kalau begini artinya sangat bagus.” dia mengelus kepalaku, berkata, “Jangan takut, aku selalu ada di sisimu.”

Jika dibilang tidak terharu maka itu bohong, berpikir seksama, banyak masalah yang aku hadapi bersamanya.

...............orang yang membuatku bersedih adalah dia, orang yang membuatku terharu juga dia.

Aku menarik napas dalam, mengendalikan perasaanku yang kacau, aku berkata dengan pelan: “Chris, terima kasih.”

Chris Zhou memijit jariku, membantuku merapikan baju dan rambutku, berkata: “Aku menyuruh Anin membawa orang itu kemari.”

Aku menganggukkan kepala.

Mereka dengan cepat sudah datang, kali ini masih diketuai oleh Hellen Hua, di belakangnya diikuti oleh para investigator yang saat dulu menginterogasiku, wakil ketua Zhong juga ada.

Hellen Hua masuk ke ruangan sambil berkata: “Viona, sekolah sudah memberhentikan seluruh penelitian dan tugas mata kuliahmu, tetapi masih tetap mempertahankan status pelajarmu, tunggu sampai kecurigaan ini diselesaika secara tuntas, sekolah akan kembali menerimamu. Beberapa waktu ini kamu tidak perlu ke sekolah, lebih baik beristirahat saja.”

Mungkin karena ada Chris Zhou disini, intonasi bicaranya berubah sedikit halus.

Tetapi perkataannya membuat dadaku terasa sesak.

Ternyata sekolah menghentikan proyekku tanpa sebab yang jelas, dan tidak mengijinkan aku pergi ke sekolah..........ini seolah mengeluarkan aku dari sekolah.........

Apa mungkin beberapa hasil penelitianku yang dulu itu tidak dianggap sebagai kontribusiku kepada sekolah?

Aku mencibirkan sudut bibir dengan erat, beberapa saat kemudian, barulah aku melihat ke arah wakil ketua Zhong, aku sulit berkata: “Kalian saat itu sudah memeriksaku, aku benar-benar tidak tahu kenapa hasil penelitian itu bisa dibocorkan keluar, apa aku harus menuntaskan kecurigaan ini?”

Wakil ketua Zhong berkata: “Maaf, nona Viona, kamu masih dianggap dicurigai........kami masih perlu meneruskan penyelidikan.”

Saat berkata, dia melihat ke arah Chris Zhou, seolah sedikit ketakutan.

Aku pun tidak bisa mengendalikan perasaanku, aku berkata dengan suara lantang: “Kalian kenapa tidak mempercayaiku? aku punya alasan apa untuk membocorkan hasil penelitian yang aku keluarkan sendiri? jika aku benar-benar ingin menjual itu untuk kepuasan pribadiku, bagaimana mungkin aku menunggu sampai saat ini! apa kamu tahu sudah berapa kali tentara bayaran menculikku?! jika aku sudah tidak sanggup, aku sudah membocorkannya sejak dulu!”

Chris Zhou menggenggam tanganku dengan lembut, dia berkata dengan halus: “Viona, pintar, jangan risau, meskipun mereka tidak percaya padamu, tapi aku percaya.”

Aku menatap dia, air mataku perlahan-lahan menetes: “Chris, demi sumpah bukan aku.......”

Chris Zhou memelukku kedalam pelukannya, suaranya semakin halus: “Aku mengetahui semuanya, jangan menangis.”

Aku menangis tersedu-sedu, bagaimanapun juga aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, bukan karena sedih, tetapi karena merasa disalahkan.

Kenapa wakil ketua Zhong dan mereka menyalahkanku?

Hellen Hua tiba-tiba berkata sambil tersenyum sinis: “Tuan Chris, kamu jangan tertipu olehnya. Pihak kepolisian sudah menerima sebuah rekaman suara, rekaman suara itu adalah catatan panggilan telepon antara Viona dan ketua tentara bayaran, ketua tentara bayaran jatuh cinta padanya pada pandangan pertama, terus mengejar cintanya. Siapa yang tahu kalau bisa saja dia dipengaruhi olehnya, demi cinta dia menjual dokumen rahasia negara!”

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu