My Superhero - Bab 857 Perbincangan Musim Dingin

Chris Zhou menggendongku ke atas pangkuannya, sambil mencium dahiku, dia berkata : “Kita pasti bisa.”

Aku merangkulkan tanganku di pinggangnya, dan mendekapnya dekat.

Chris Zhou menciumku dari sudut bibirku sampai di daguku, lalu menurun ke leherku.

Kakiku melemah karena ciumannya, sekujur tubuhku juga memanas.

Namun, ciumannya tidak berlanjut sampai ke bawah, bibirnya berhenti di daun telingaku, dia mengatakan dengan lembut : “Hari ini sangat melelahkan, kita istirahat lebih awal saja.”

Aku membenamkan wajahku di bahunya, dengan sedikit perasaan malu, aku mengiyakannya.

Setelah itu, kami membersihkan tubuh kami dan bersiap-siap untuk tidur.

Aku merasa sangat kelelahan setelah begitu banyak hal yang terjadi hari ini, Chris Zhou tertidur pulas di dalam pelukanku dengan posisi yang nyaman.

Tertidur semalaman tanpa mimpi.

Keesokannya, aku terbangun oleh ciuman Chris Zhou, ciumannya begitu intens, dari bibirku menuju dadaku.

Dengan kondisi setengah sadar, aku mengerti apa yang akan dilakukannya, aku pun membalas dengan memeluk lehernya.

Di pertengahan jalan, aku sudah terbangun sepenuhnya, dia sangat bergairah, aku sama sekali tidak bisa menahannya.

Setelah selesai, aku pun merasa lemas di dalam pelukannya, kaki dan tanganku juga terasa lemas ditindih olehnya.

Karena semalam dia sudah tertidur duluan, oleh karena itu, apakah dia mengeluarkan seluruh tenaganya untuk ini di pagi ini?

Aku pun merasa hari ini aku tidak akan bisa turun dari ranjang.

Untung saja Maxi masih tertidur, kami sama sekali tidak membangunkannya, jika tidak, aku akan merasa sangat malu.

Tampaknya, jika suatu saat Maxi tidur di kamar tersendiri, tentu aku akan menyuruh orang untuk menemaninya, dia masih terlalu kecil, dia akan takut kalau tidur sendirian di malam hari.

Chris Zhou menggendongku ke kamar mandi, setelahnya, dia menggendongku lagi ke atas ranjang, dia mengecup bibirku, nada bicaranya sangat lembut, dia mengatakan : “Masih terlalu awal, kamu tidur sebentar lagi saja.”

Aku melihat ke arah jendela, matahari baru saja terbit, tampaknya memang masih awal, dengan begitu, aku pun memejamkan mataku dengan tenang.

Saat aku terbangun lagi, langit di luar sudah sangat terang, cahaya matahari menyinari ke dalam melalui jendela.

Saat ini, Chris Zhou dan Maxi sudah tidak berada di dalam kamar lagi, aku melihat ke arah jam, sudah jam sepuluh lewat.

Aku pun sedikit terkejut.

Apalagi ibu Zhou baru saja kembali kemarin, sangat tidak patut kalau aku bangun telat hari ini……

Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan perbuatan Chris Zhou pagi ini, terutama, aku sangat ingin berbuat hal yang menyenangkan dengan dia, dan aku juga sangat menikmatinya.

Aku pun bergegas bangun.

Baru saja aku ingin pergi mengganti bajuku, Chris Zhou membuka pintu dan membawa makanan ke dalam.

Dengan sedikit rasa malu aku menatapnya dan mengatakan : “Chris, maafkan aku, aku sudah telat bangun.”

Chris Zhou kemudian meletakkan makanan itu ke atas meja, dia mendekatiku dan memelukku, lalu sesekali dia mengecupku dan berkata dengan lembut : “Aku tidak tega membangunkanmu.”

Aku mengangkat kepalaku dan menerima ciumannya yang manis, terpikir dengan ibu Zhou, aku pun sedikit merasa bersalah dengan mengucapkan : “Apakah ibu mertua dari pagi sudah bangun? Aku…… Apakah dia akan menyalahkanku?”

Chris Zhou tersenyum dan membelai wajahku : “Jangan berpikir yang tidak-tidak, ibu sedang bermain dengan Ryan dan Maxi, dia sangat gembira, dia bahkan membiarkanmu untuk tidur sesaat lagi.”

Hanya aku sendiri saja yang telah bangun telat……

Apalagi di rumah ini ada orang tua, mereka pasti bisa menduga alasan kenapa aku baru bangun di jam seperti ini.

Aku pun merasa malu memikirkan hal itu.

Lalu terdengar tawa kecil Chris Zhou, dia berkata : “Hari sebelumnya, kita semua sudah sangat kelelahan, sebenarnya, semua orang hari ini juga telat bangun, kakak Zhou tertua dan istrinya juga baru saja bangun.”

Ternyata, kakak Zhou tertua dan kakak ipar tertua juga baru bangun?

Aku pun merasa lega.

Kalau begitu, aku yang telah bangun telat seperti ini tidak akan terlalu mencolok.

Mereka para orang tua pasti bisa mengerti, apalagi kami masih muda……

Kemudian, Chris Zhou mencubit-cubit hidungku, dia menggendongku dan berkata : “Kamu pasti sudah lapar, makan lah dulu.”

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku.

Dia menggendongku ke kamar mandi, setelah itu, dia menyuapiku makan.

Aku merasa sangat bahagia.

Saat aku turun ke lantai bawah, aku juga mendapati kalau kakak Zhou tertua dan kakak ipar tertua juga barusan turun ke bawah.

Aku dan kakak ipar tertua saling bertatapan mata, kami sedikit merasa malu.

Kami semua bisa saling mengerti, lalu kami pun berkumpul di ruang tamu.

Kakek Zhou tampaknya ada masalah, dia meminta kakak Zhou tertua dan Chris Zhou untuk pergi ke ruangan buku.

Cuaca hari ini sangat bagus, ibu Zhou sedang bermain dengan Ryan Zhou dan Maxi di kebun belakang.

Aku meraih tangan kakak ipar tertua dan mengatakan : “Ayo kita pergi ke sana?”

Sambil tersenyum, kakak ipar tertua mengiyakan.

Kami pun pergi menuju taman belakang, pelayan mengatakan kalau ibu Zhou dan para tuan muda kecil sedang berada di dalam rumah kaca.

Di musim dingin, telah ditanam berbagai jenis bunga di dalam rumah kaca, saat kami masuk kedalam, ibu Zhou telah memotong beberapa bunga, dia mengatakan kalau dia akan memajangnya di dalam vas bunga.

Aku bisa membayangkan, kalau dulunya ibu Zhou adalah seorang gadis yang manis dan romantis dari sebuah keluarga yang berada, tidak heran kalau ayah Zhou akan terpikat olehnya.

Ryan Zhou sedang menggandeng tangan Maxi dan berdiri di sebelah, mereka mengangkat kepalanya dan mendengarkan ibu Zhou yang sedang memperkenalkan bunga-bungan di dalam rumah kaca kepada mereka.

Dengan suara kecil, Maxi melontarkan berbagai macam pertanyaan, karena umurnya yang masih kecil, dia akan mengulang-ulang pertanyaannya, sangat lucu juga sangat manis.

Awal tahun depan, Ryan Zhou akan genap berumur sembilan tahun, dia akan segera menjadi pria cilik.

Dia tampak mendengarkan perkataan ibu Zhou dengan penuh perhatian, lalu sesekali dia akan menjelaskan bunga-bunga itu kepada Maxi.

Setelah melihat kami, Maxi pun berlarian kecil menghampiriku, dia memeluk kakiku dan dengan suara kecilnya, dia mengucapkan : “Ibu~ gendong~”

Kemudian, aku pun menggendongnya, lalu juga membelai-belai kepala Ryan Zhou.

Kakak ipar tertua membungkukkan badannya dan mengecup dahi Ryan Zhou, setelanya dia baru menggandeng tangan Ryan Zhou, lalu berjalan ke arah ibu Zhou.

Ibu Zhou bangkit berdiri dan melemparkan senyuman kepada kami.

Setelah itu, kami menemani ibu Zhou di dalam rumah kaca untuk sesaat, lalu kembali ke dalam rumah dan belajar membuat buket bunga dengannya.

Saat ini, Chris Zhou dan kakek Zhou mereka masih berada di dalam ruangan buku, kami sedang menyusun bunga sambil berbincang-bincang di depan jendela ruang tamu.

Cahaya matahari menyinari ke dalam, suasana sangat terang.

Tanpa sadar, kami pun membicarakan tentang Ryan Zhou dan Maxi.

Ibu Zhou menatap kakak ipar tertua, dan mendadak mengatakan : “Kamu dan Philip kapan berencana untuk memiliki anak?”

Kakak ipar Fancy yang bermain dengan Ryan Zhou dan Maxi sekilas meliriknya dan mengatakan : “Aku sudah mendiskusikannya dengan Philip, akan kami pikirkan setelah beberapa tahun ke depan.”

Ini adalah pertama kalinya aku mendengar kakak ipar tertua membicarakan tentang permasalahan untuk memiliki anak, aku pun tidak bisa menahan diriku untuk tidak menguping.

Ibu Zhou sedikit tercengang dan berekata : “Kenapa harus tunggu beberapa tahun lagi?” Dia terdiam sebentar, lalu melanjutkan, “Aku bukan bermaksud untuk mengejarmu, tapi aku merasa anak kecil sangat lah manis, aku berharap di rumah akan semakin terasa ramai saja.”

Berbicara sampai di sini, dia menoleh ke arahku, “Jika Viona bisa melahirkan satu anak lagi, aku juga akan merasa sangat bahagia.”

Sebenarnya, aku dan Chris Zhou juga berencana untuk memiliki anak ke dua, hanya saja, banyak permasalahan yang terjadi selama beberapa tahun ini, apalagi, tahun ini Chris Zhou telah menghilang selama setengah tahun dan masih ada luka tersisa di tubuhnya…… Jadi, aku berdiskusi dengannya kalau kami lebih baik menunggu beberapa tahun lagi untuk memiliki anak ke dua.

Namun, kakak ipar tertua dan kakak Zhou tertua yang keduanya sedang dalam kondisi sehat, kenapa harus mengundur?

Kakak ipar tertua tersenyum malu dan mengatakan : “Aku akan berencana untuk memiliki anak setelah Ryan sudah lebih besar……”

Aku menatapnya dengan bingung.

Dengan suara pelan, dia berkata : “Sebenarnya aku merasa cukup dengan hanya memiliki Ryan, namun, Philip mengatakan kalau jika aku hamil, itu juga tidak apa-apa……” Dia terdiam selama beberapa detik, lalu melanjutkan, “Saat aku menikah dengannya, saat itu pula terjadi permasalahan dengan paman kedua dan paman ketiga……”

Aku dan ibu Zhou tercengang di saat yang sama.

Jadi, apakah karena dia takut anaknya sendiri akan bertikai dengan Ryan Zhou, maka dia baru berencana untuk memiliki anak setelah beberapa tahun lagi, bahkan tidak berniat memiliki anak?

Dia menurunkan kelopak matanya dan mengucapkan dengan pelan : “Aku melihat kakek sangat sedih, bahkan sampai sekarang masih belum pulih…… Aku takut Philip kelak juga akan menderita seperti itu……”

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu