My Superhero - Bab 81 Untukku Dia Rela Menjual Nyawanya

Aku hanyut dalam pikiranku.

Suara Andy yang telah membuyarkan lamunanku, dengan suara rendahnya dia berkata, "Dikarenakan aku yang mengambil keputusan sendiri, aku menempatkan kamu dalam bahaya, tuan ke-3 sudah menghukum, ini adalah kesalahan besar, tapi aku tetap berharap kalau kamu akan tetap memberikan aku satu kesempatan lagi. aku sudah bersumpah kepada tuan ke-3 bahwa aku akan menjagamu seperti menjaga nyawaku sendiri, tidak ada yang lebih penting, lebih dari diriku sendiri, dan juga tuan ke-3."

Aku melihatnya dengan terkejut.

Perkataan ini benar-benar mengguncangku, Andy benar-benar tulus kepadaku, membuatku merasa bahwa dia ikhlas menjual nyawanya untuk hidupku.

Aku tentu saja senang, aku merasa bahagia sekali.

Tetapi..... Sejujurnya, aku juga tidak merasa apa yang dilakukan Andy merupakan sebuah kesalahan.

Dia adalah tangan kanan Chris, seorang tantara yang sudah mengikutinya terlalu lama, jadi jikalau dia memilih untuk mengikuti musuhnya, itu adalah hal yang normal.

Sehingga untuk menerima atau tidak pernyataan dia yang jujur ini, sangat membuatku bingung.

Terlebih lagi, aku sedang memikirkan perkara lain, tingkah laku Chris.

Dia menghukum Andy, tetapi dia juga memerintahkan Andy untuk membuat keputusan sendiri.

Sehingga ketika Andy memulai kembali menjagaku,maka itu pasti jujur dan setia kepadaku.

Dia benar benar harus setia sampai mati untuku.

Ini terasa nyata untukku, membuatku tersentuh.

Tapi... Andy adalah orang kepercayaannya Chris, seharusnya Andy selalu berada didekatnya.

Aku sempat terdiam, berkata "Andy, aku tidak menyalahkanmu, dan ini bukanlah salahmu, seharusnya kita tidak perlu membahas ini . Aku sangat senang kamu sudah melindungiku, tetapi untuk berada disisiku, aku masih harus berdiskusi dengan Chris. Aku merasa aku tidak memperlakukanmu dengan baik.... Kamu adalah orang yang penting untuk Chris, kamu memang sudah seharusnya berada bersama Chris."

Andy menegapkan tubuhnya, berkata “Tuan ke-3 sudah setuju...”

Aku sambil tertawa memotong perkataanya, "Aku akan membujuknya... Tetapi jika kamu memang punya hati, kamu mungkin bisa memberikanku beberapa orang kepercayaanmu saja."

Mungkin karena keseriusanku, Andy tidak bersikeras lagi.

Setelah dia pergi, aku tidak bisa berpikir jernih.

Jade yang menahanku tempo hari, aku sangat yakin ada alasan dan hal yang lain telah terjadi.

Mungkin Chris tidak bisa memberitahukannya kepadaku, akupun juga menjadi bimbang, haruskah aku bertanya sendiri kepadanya atau tidak.

Dia benar-benar mengorek rahasia itu, tapi tidak bisa memberitahuku apa yang sudah terjadi, aku juga bisa mengerti....

Malam ketika Chris kembali, ketika kami sedang berdua, aku mengangkat masalah tentang Andy, "Aku merasa Andy sudah seharusnya untuk tetap bersamamu, semua hal yang kamu lakukan sangatlah berbahaya, membuat diriku sendiri sangat cemas...."

Dia melihatku dalam-dalam, berjalan ke sebelah ranjangku, menundukan kepala dan menciumku sambil berkata "Kamu tidak perlu khawatir, orang-orang disekelilingku sudah lebih dari cukup."

Aku tetap menggelengkan kepala dan berkata "Tetapi Andy memiliki kemampuan yang luar biasa."

Chris dengan lembut mengelus pipiku, bilang "Jika alasanmu ini, ini jugalah alasanku memindahkannya untuk menjaga kamu... Aku tidak ingin melihatmu yang terkulai berlumuran darah lagi."

Aku dengan perlahan meraih tangannya.

Tapi dia malah menggenggam erat tanganku, membenarkan bantal kepalaku, dengan serius menatap dalam-dalam mataki, "Selanjutnya kamu akan sering berada di situasi seperti ini, apa kamu benar benar tidak takut sama sekali?"

Aku menggelengkan kepalaku.

Walaupun hari ini maupun selanjutnya aku berhadapan dengan tentara bayaran, sebagai orang kepercayaanya, mungkin mereka bisa saling membunuh satu sama lain.

Ini semua sudah bisa aku duga.

Tapi aku tidak takut.

Aku memang hampir mati karena Jade, tapi aku juga hanya disudutkan olehnya, tapi aku tidak menyesal karena semua ini, aku jadi bersama dengan Chris akan memberikan Jade pelajaran.

Hal yang paling aku takutkan hanya satu... Suatu saat jika Chris pergi meninggalkan aku.

Aku tidak masalah jika Chris tidak menyukaiku, tapi jangan sampai pujaan hatinya kembali, kalau sudah begitu, bahkan untuk berada disisinya saja aku sudah tidak bisa lagi.

Aku menyandarkan kepalaku di bahunya, melihat ke arah bawah.

Chris yang berada tepat diatas kepalaku, mendengus.

Dengan suara rendahnya dia berkata "Tapi, aku sangat takut."

Aku teridam.

Dengan lembut dia menaikan kepalaku, dua bola mata hitam pekanya tersebut tertuju kepadaku "Kalau kamu sampai berhadapan dengan pistol, dan aku tidak sempat datang menolongmu? Bagaimana?"

Aku tercengang.

Dengan jari telunjuknya ditekannya bibirku sambal berkata "Ini yang membuatku dengan susah payah mencarikan orang yang rela mati demi melindungi kamu. Andy memiliki kemampuan yang sangat baik, ditambah lagi dia sangat setia kepadaku, dan sekarang aku ingin dia setia kepadamu, dan selanjutnya dia akan menggunakan semua yang dia miliki untuk melindungimu. Dengan adanya dia didekatmu, aku baru bisa sedikit tenang."

Aku dari awal tahu kalau dia punya maksud seperti ini, tapi ketika mendengar itu keluar dari mulutnya sendiri, aku tetap saja tersentuh sampai tidak tahu harus berkata apa lagi.

Mebungkuk, dan dia menciumku, suaranya menjadi semakin lembut "Sayang, aku tahu selanjutnya kamu akan terus berada dalam situasi yang berbahaya, aku ingin ketika aku tidak disana, aku tidak perlu cemas akan bahaya yang sedang menghampirimu.... Bisakah kau membuatku sedikit lebih tenang dengan semua ini?"

Matakumulai merah, mana mungkin aku bisa menolaknya, aku hanya mengangguk dan berkata iya.

Sambil mencubit hidungku dia berkata "Anak baik..."

Dilanjutkan dengan menciumku secara lembut.

Berada dipunggungnya, aku bisa merasakan hangat tubuhnya.

Mukaku mulai memanas, dari dadanya aku berkata "Bolehkah.. Aku menggunakan tanganku...."

Dengan lembut dia menekan tubuhku, mengecup leherku sambal berkata, "lupakan saja, semua sudah ada disana."

Tapi aku merasakan kehangatannya disana, ada sedikit rasa tidak tahan.

Dia menggigit bibir atasku sambal berkata, "Tunggu lukamu sembuh dulu, baru nanti kamu lihat akan aku apakan kamu."

Aku teringat dari dulu, setiap malam dia mebuatku berada ditengah kematian atau hidup, dan hatiku mulai cemas.

Dia dari dulu memang seorang yang hebat, sekali ini, dia sudah menahannya sangat lama, mungkinkah aku bisa dibuatnya mati kali ini?

Memikirkan keadaan seperti itu saja sudah membuat sekujur tubuhku gemetar.

Tetapi..... Sebenarnya, itu bukan hanya siksaan, dia akan mengikuti saya, menjaga emosi saya, dan menuntun saya untuk menikmati kebahagiaan semacam itu bersamanya.

Sebenarnya, pada awalnya saya tidak tahu dan tidak bisa apa-apa.

Dengan perlahan dia membimbingku, perlahan aku hanyut dalam kebahagiaan semacam itu.

Aku terkejut, tanpa kusadari aku memikirkan hal semacam itu, dan menahan malu aku masuk kedalam pelukannya.

Setelah beberapa saat, darikluar ada seorang pelayan mengetuk pintu kamar kami, mengantarkan maka malam.

Dikarenakan aku sedang teluka, aku tidak diperbolehkan makan makannan yang pedas, Chris sampai mengganti koki, membuatku makan makanan yang tawar, sedangkan Bibi Elena bertanggung jawab untuk memberikanku pbat dan air rebusan sarang walet, menurut kata dokter, dua hal ini akan cepat menyembukan lukaku.

Rafael hari ini dibawa oleh Kakek Chris untuk pergi mengunjungi teman semasa perangnya dulu, sehingga aku sekarang hanya makan bersama Chris.

Chris melihatku meminum obat sampai habis, lalu baru menggukan sumpit melahap makanannya sendiri.

Aku sebenarnya tidak menyukai makanan yang kental seperti ini, tapi dia setiap kali selalu akan melihatku meminumnya, sehingga aku juga tidak punya pilihan lain.

Dari Kota Hualin sampai Kota Imperial, obat ini tidak pernah berhenti.

Walau aku sudah merasa tubuhku ini sudah baikan, paling tidak.... kalau malam itu aku dibolak-balik olehnya, keesokan harinya aku bukannya tidak bisa tidak bangun dari ranjang.

Tetapi.. Setiap hari minum ini, ini benar-benar mengerikan.

Tentu saja, dia sangat menghargaiku, dan aku merasa sangat bahagia.

Aku hanya bisa bilang bahwa ini adalah beban yang sangat manis nan indah.

Dalam kesunyian ini, dia menghela nafas, Chris tiba-tiba bertanya,"Andy bukannya sudah memberitahumu kejadian tempo hari?"

Aku terkejut.

Dan aku baru teringat bahwa Andy adalah tangan kanannya Chris, obrolan tadi pagi sudah pasti dilaporkannya kepada Chris, dan aku hanya bisa mengatakan iya, "Dia sudah bilang kenapa dia bisa kehilangan pekerjaannya, tapi dia tidak sepenuhnya menceritakannya."

Chris menatapku sebentar.

Aku berusaha menebak apa maksudnya, dengan sendirinya dia membuka topik ini, apakah ini isyarat darinya bahwa dia memperbolehkan aku untuk bertanya?

Tapi sudah aku pikirkan sebelumnya, dia menyembunyikan hal ini dariku, pasti juga ada beberapa hal lain yang dia sembunyikan dariku juga, sehingga aku juga tidak berani untuk bertanya.

Tetapi sekarang dia memberikanku sebuah isyarat, tentu saja aku tidak akan melewatkan kesempatan ini, kubuka mulutku bertanya "Chris, apakah Jade dan tentara bayaran ini semua ada hubungannya?"

Chris dengan cepat menjawab, "Kelakuan Jade kali ni, tidak bisa dipastikan ada atau tidak ada hubungannya dengan tentara bayaran. Tetapi, keluarganya sudah bisa dipastikan berhubungan dengan tentara bayaran itu."

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu