My Superhero - Bab 219 Aku Harus Memanggilnya Paman (1)

Aku langsung memasangkan ke telinga.

Saat Chris Zhou melihatnya, dia langsung menekan tombol hands-free.

Nada bicara Erick terdengar tidak senang, dari awal langsung berkata: “Christian Sheng sudah mendapat jaminan.”

Aku terkejut, tapi langsung tenang kembali.

Dari awal Chris Zhou sudah mengantisipasi hal ini, jadi aku juga tidak begitu merasa aneh.

Chris juga tetap tenang.

Tapi situasi ini termasuk buruk, karena Christian Sheng berstatus warga Huaxia, dan harus di pulangkan.

Sampai itu terjadi pasti harus melapor perkembangan kepada Interpol, tapi Erick tidak begitu percaya pada orang-orang itu.

Saat Erick mengungkit tentang pemulangan, aku sedikit stress.

Apakah tidak ada cara lain untuk mengurus Christian Sheng?

Dengan melepasnya, itu sama saja membuat masalah untuk di kemudian hari.

Siapa yang bisa menjamin dia tidak akan mengusikku kembali?

Mungkin itu hanyalah perasaanku, Chris Zhou memegang handphone dengan satu tangan, satu tangannya lagi menggenggam tanganku.

Aku menenangkan diriku.

Untungnya Erick juga termasuk hebat, ternyata dia berhasil membuka paksa mulut Christian Sheng, walaupun informasi yang terungkap tidak banyak, tapi sangat berguna.

Nada bicara Erick juga menjadi tinggi, berkata: “Kamu tebak apa yang sudah aku tanyakan!“

Aku bertatapan dengan Chris.

Di seberang sana Erick menjawab dengan antusias: “Christian mengungkapkan siapa pelaku yang terlibat di pembunuhan Ketua Zhou di waktu itu, sebentar lagi aku akan mengirimkan data kepadamu, nanti kamu akan tahu saat melihatnya.”

Aku terbelalak.

Ini pastinya adalah kejutan.

Aku melihat pandangan Chris berubah menjadi semangat, kelihatannya dia juga senang.

Tapi Erick kembali berkata dengan lemas: “Selain ini, Christian tidak mengatakan informasi apapun lagi, dia bersikeras tidak mengaku sebagai pemimpin tentara bayaran, dia menekankan bahwa dia adalah pengusaha legal….”

Terpisah oleh telepon, aku bisa mendengar nada bicaranya sangat tertekan.

Pantas saja, dia sudah berusaha begitu untuk menangkap Christian, tapi Christian malah lolos, ini sangat membuat orang marah.

Erick terdiam sejenak, berkata lagi, “Tuan Chris, jangan salahkan aku tidak mengingatkan, mengenai masalah Ayahmu, keparat itu sengaja mengatakannya, masih tidak tahu apakah itu benar atau tidak, jika benar, dan jika ada konspirasi…kamu harus tetap tenang.”

Chris Zhou berterima kasih.

Setelah itu mereka juga tidak berbicara banyak, Erick berkata dia sudah mengirim dokumen itu ke e-mail, memintanya menyempatkan diri untuk melihatnya, dan menghubunginya kapan saja jika ada pertanyaan.

Chris Zhou memutuskan panggilan, wajahnya langsung menjadi murung.

Aku tahu dia pasti teringat Ayahnya, akupun mengelus-elus punggung tangannya, menguatkannya tanpa berkata-kata.

Dia tersadar kembali, menautkan jari-jari kita, dengan senyum tipis berkata: “Ayo, kita kembali melihat data yang dikirim Erick.”

Aku menyetujuinya.

Hanya saja saat di perjalanan pulang, aku masih sedikit sulit tenang, berbisik: “Sangat tidak mudah menangkap Christian Sheng, semudah itu mereka membiarkan dia lolos…”

Chris Zhou dengan tersenyum mengelus wajahku, berkata: “Hal ini tidak dapat di tebak…Tidak apa, waktu masih panjang.”

Aku menghela napas dalam hati, juga tidak bisa apa-apa.

Mengingat tim investigasi belum ada perkembangan, Christian Sheng tetap bisa berkeliaran, aku merasa semakin tertekan.

Chris Zhou melihat ku sekilas menatapku sekilas, berkata: “Aku sudah menyediakan dua poin kuat untuk tim Erick yang mengurus Christian, cukup untuk membuat Christian berurusan dengan Interpol, juga cukup untuk menyibukkan Christian.” Dia berkata dengan lembut, “Aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu.”

Aku terdiam menatapnya.