My Superhero - Bab 445 Tebakanmu Sebenarnya Benar, Aku Memang Menyukaimu

Erick menatapku, berkata dengan suara pelan: “Sebenarnya aku juga sedang mencari dia.”

Hatiku terasa sedikit putus asa.

Apa bahkan dia juga tidak mengetahui jelas Steven Shen dimana?

Dia berkata dengan pelan: “Aku tahu keluarga Zhou sudah menginterogasi direktur Senjaya dan istrinya, aku juga tahu mereka tidak memberikan informasi mengenai keberadaan Steven.........” dia menatapku, mengerutkan alis erat-erat, berkata, “Steven sudah beberapa hari tidak menghubungiku.”

Aku menyadari masalah ini sangat aneh.

Kevin Qin dan temannya juga sudah menyelidiki jejak Angel, hingga saat ini masih belum menemukannya, Steven Shen juga menghilang.

Didalam otakku tiba-tiba muncul sebuah pemikiran, apa mungkin.......Steven Shen sendiri sengaja bersembunyi?

Jika memang begitu, maka aku juga merasa tenang.

Tetapi bagaimana jika dia benar-benar dibunuh oleh Senjaya Shen dan istrinya?

Didalam hatiku muncul berbagai macam dugaan, bagaimanapun juga aku tidak akan bisa tenang.

Erick berkata: “Masalah ini aku akan berdiskusi dengan Tuan Chris, kamu tidak perlu khawatir.”

Aku termangu, tiba-tiba teringat beberapa gosip yang diceritakan oleh Sisilia padaku waktu itu, dia mengatakan bahwa Erick karena menyukaiku, dia bekerjasama dengan Chris Zhou dan membantunya menyerang musuh.

Perkataannya ini barusan, sepertinya dia memiliki sedikit perasaan itu.

Aku tidak dapat menahan rasa sedikit canggung, tidak menjawabnya.

Erick juga tidak banyak bicara lagi.

Begitulah kami berdua duduk, didalam ruangan terasa sangat sunyi.

Ini membuatku merasa sedikit tidak nyaman, awalnya aku berencana untuk sering datang menjenguknya, tetapi melihat suasana seperti ini, aku sebaiknya menghindar........

Saat aku akan berdiri untuk berpamitan, tiba-tiba mendengar Erick berkata: “Kamu tidak perlu begitu waspada.”

Aku terkejut, lalu duduk kembali di kursi.

Tatapan matanya sedikit menengadah melihat aku, berkata: “Benar, tebakanmu sebenarnya benar, aku memang menyukaimu.”

Aku: “................................”

Aku harus bagaimana menjawabnya?

Dia berkata: “Didalam hatimu seharusnya mengerti jelas, benar kan? sehingga kamu di hadapanku, setiap saat kamu mengingatkan aku mengenai hubunganmu dengan Tuan Chris.”

Aku menundukkan mata, tidak berani melihat dia.

Perkataannya memang benar, kenyataannya, didalam hatiku memang diam-diam mengerti jelas bahwa dia menyukaiku.

Tetapi aku tidak ingin memiliki hubungan yang ambigu atau hubungan yang membuat orang salah paham diantara aku dan dia, jadi aku menjauhinya dalam segala hal, bahkan aku memberitahu orang lain bahwa dia tidak menyukaiku.

Sekarang dipecahkan olehnya, aku merasa dalam keadaan sulit hingga tangan dan kakiku entah kemana.

Aku mendengar dia meneruskan perkataannya: “Tetapi kamu sebenarnya tidak perlu begitu tegang. Aku menyukaimu, ini hanya masalahku saja. Aku tidak akan mengganggumu, aku juga tidak ingin membuatmu bermasalah, dan aku tidak berencana sengaja membuat kamu dan Tuan Chris kesulitan hingga berpisah.”

Aku diam-diam mengangkat kepala melihat dia.

Tatapan matanya sangat dalam, melihatku sambil berkedip: “Jika aku bermaksud merusak hubungan kalian, aku juga tidak akan bekerjasama dengan Tuan Chris........ Tuan Chris bukanlah orang yang sembarangan bertindak saat saingan cintanya berada di hadapannya, jika bukan karena dia memastikan kalau aku tidak memiliki ancaman, bagaimana mungkin dia bekerjasama denganku?”

Aku membuka mulut seakan ingin mengatakan sesuatu, tetapi aku tidak tahu harus menjawab apa.

Dia menghela napas pelan, berkata: “Jadi kamu tidak perlu memiliki membebani hatimu dengan masalah apapun. Seperti kali ini aku menolongmu, aku tidak membohongimu, ini memang adalah tugasku. Jika diganti orang lain pun, aku juga akan menolongnya.”

Aku berpikir, aku sepertinya memang sedikit tegang.

Dia tidak mengganggu kehidupanku, bahkan karena merasakan penolakanku, dia selalu tidak muncul di hadapannya.

Sedangkan dia melakukan banyak hal demi aku, tetapi aku malah menghindarinya, baginya, mungkin ini termasuk kejam.......

Aku sontak berkata sambil gelagapan: “Maaf...........aku hanya takut membuat orang lain salah paham..............”

Tentu saja aku tidak menyesal membuat kejelasan diantara hubunganku dengan dia, aku sejak dulu bukanlah orang yang serakah.

Tetapi aku merasa, aku tidak perlu menjadikan dia sebagai bencana.

Suara Erick berubah lembut, berkata: “Aku menyukaimu, itu adalah masalahku sendiri.......aku tidak tahu kenapa aku menyukaimu, mungkin karena kamu sangat lugu, atau mungkin karena kamu sangat baik........pokoknya suka ya suka, aku juga tidak ingin tidak mengakui perasaanku sendiri.......tetapi aku tidak pernah berpikir untuk membuatmu tertekan.......aku berharap nantinya kita bisa menjadi teman, kamu anggap saja tidak tahu masalah aku menyukaimu..........”

Aku mengelus wajah, hatiku berpikir, bagaimana mungkin aku berpura-pura tidak tahu.......

Cara yang terbaik adalah menjauhinya, jika alasan menjadi teman, maka aku akan sering menghubungi dia, mengalami masalah juga akan merepotkan dia, bukankah aku seolah bergantung padanya?

Sekalipun aku tidak menyukainya, aku juga tidak ingin menghina kebaikan hatinya.

Aku ragu sesaat, berkata dengan suara pelan: “Ketua Erick, aku benar-benar sangat berterima kasih kamu menyukaiku. Sejujurnya, didalam hatiku sebenarnya sedikit senang dan sedikit tersanjung, apalagi disukai oleh orang yang hebat sepertimu........kamu tidak tahu, kamu sekarang adalah ketua kepolisian kota Imperial yang terkenal............tetapi aku berpikir, kita sebaiknya tidak perlu berteman.........aku tidak ingin menginjak-injak kebaikan hatimu, tidak ingin karena kamu menyukaiku, aku selalu merepotkanmu dalam segala hal............”

Perkataanku sudah mencapai tahap ini, aku yakin dia pasti mengerti.

Dia terkejut seketika, dia menjawab sambil tersenyum: “Viona, apakah kamu tahu, kamu benar-benar sangat baik..........sudah jelas cintaku padamu bertepuk sebelah tangan, melakukan segala hal apapun demi aku itu adalah keinginanku sendiri, sekalipun dibohongi olehmu, itu juga karena aku kurang ajar, tetapi kamu malah tidak bersedia melakukan itu, malah sebaliknya menghormatiku.” dia diam beberapa saat, berkata, “Aku tahu seorang anak perempuan, dia memiliki seorang kekasih, anak laki-laki yang lainnya juga menyukai dia, lalu anak perempuan itu menganggap dia sebagai selingkuhannya, dia langsung mencari anak laki-laki itu saat dia mengalami masalah, menyuruh dia mengeluarkan uang dan tenaga untuk membantunya, semua temannya bilang kalau anak laki-laki ini bodoh, dan bilang kalau anak perempuan ini sangat jahat, aku malah merasa bersedia dipukul ataupun dimaki, anak laki-laki itu melakukannya karena keinginan dia sendiri, orang di sampingnya tidak memiliki cara untuk mengaturnya. Tetapi kamu berbeda, hatimu terlalu baik, bahkan takut menghinaku, takut menyakitiku.........”

Aku buru-buru memotong pembicaraannya, berkata: “Aku.......aku tidak sebaik apa yang kamu katakan..........”

Anak perempuan yang dia katakan, aku sebenarnya menghinanya, tetapi aku juga tidak bisa mengkritik orang seperti itu.

Menurutku sendiri, aku hanya ingin membenarkan kebaikan hatiku saja.

Erick menatapku dalam, tidak menggerakkan kepala dan diam.

Aku terdiam sesaat, berkata: “Sebenarnya ada satu hal lagi, aku sangat khawatir kalau paman Chris salah paham........aku benar-benar sangat mencintainya........”

Erick menghentakkan napas, berkata: “Kamu tidak perlu menekankan bahwa kamu sangat mencintai Tuan Chris, didalam hatiku mengerti jelas.”

Aku buru-buru menutup mulut.

Tatapan matanya berpaling dari wajahku, berkata: “Baiklah, karena aku sudah mengatakan ini semua, aku berharap saat kamu bertemu denganku, kamu tidak perlu canggung.”

Aku menggigit sudut bibir, berkata dengan suara pelan: “Iya......pasti..........”

Dia melambaikan tangan, berkata: “Aku masih sibuk mengurus masalah, kamu juga cepat pulang dan istirahat. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku, begitu banyak orang yang menjagaku, tidak akan terjadi masalah. Lagipula kamu juga sudah bilang, Tuan Chris akan membantumu membalas kebaikanku ini, kamu tidak perlu memasukkannya kedalam hati.”

Aku ragu sejenak, mulai berdiri, berkata: “Kalau begitu kamu juga harus ingat istirahat, jaga diri dengan baik.”

Tertembak 2 butir peluru, tetapi masih memiliki begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, aku masih merasa sangat khawatir.

Dia melambaikan tangan lagi, mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja.

Aku berjalan ke luar.

Saat berjalan hingga depan pintu, aku menengokkan kepala untuk mengucapkan sampai jumpa padanya, pada akhirnya aku malah melihat dia sedang menatapku, kedua bola matanya yang hitam itu menyiratkan cintanya yang begitu dalam, seolah gunung meletus yang terus mengalirkan lahar panas.

Tetapi saat dia menyadari aku menengokkan kepala melihat dia, dia segera membenahi suasana pandangan matanya, lalu dia tersenyum padaku.

Dadaku terasa berdetak kencang.

Perasaan cintanya ini, aku menyadari bahwa diriku tidak bisa menanggungnya..............

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu