My Superhero - Bab 771 Bagaimana Cara Aku Memanggilmu?

Saat menunggu Philip Zhou keluar, aku menatap Chris Zhou.

Dia juga menatapku, kami saling bertatapan.

Dengan pelan aku berkata : “Chris, mari kita duduk dan bicara.”

Dia mengiyakan, dengan erat dia menggenggam tanganku dan menuntunku ke sebelah sofa.

Setelah terduduk, dengan pelan aku mengatakan : “Walau bagaimanapun, aku tidak akan meninggalkanmu, kecuali kalau kamu tidak menginginkanku lagi…”

Masih belum selesai aku berbicara, Chris Zhou meremas ujung jariku dan memotong pembicaraanku : “Tidak mungkin.”

Aku tidak bisa menahan tawaku.

Alih-alih tertawa, dia menatapku dengan serius, dengan sepatah-patah dia berkata : “Viona, tidak peduli akan terjadi apa di masa depan, kamu harus ingat kalau aku tidak mungkin akan meninggalkanmu.” Dia meraih tanganku dan meletakkannya di dadanya, mengatakan : “Walaupun aku sudah kehilangan ingatanku, namun jantungku tetap berdebar-debar saat berjumpa denganmu, aku tetap mencintaimu… Oleh karena itu aku tidak mungkin melepaskanmu.”

Aku merasa terharu juga merasa bahagia, dengan lembut aku mengatakan : “Kamu tenang saja, aku juga tidak akan berpisah denganmu.”

Dulu aku pernah berpikir untuk membawa Maxi pergi meninggalkan keluarga Zhou dikarenakan dia sudah kehilangan ingatannya, dan aku salah paham kalau dia dengan Sandra Qin adalah suami istri, jadi aku berpikir untuk pergi meninggalkannya, tidak ingin ikut campur dengan dia dan Sandra Qin.

Namun, akhirnya aku baru menyadari kalau semua dugaanku itu salah, hubungannya dengan Sandra Qin sama sekali bukan hubungan percintaan, anak di dalam perut Sandra Qin juga bukan anaknya, dia juga selalu mengatakan bahwa orang yang dia pilih adalah aku, dan aku tidak pernah berpikir lagi untuk meninggalkannya setelah itu.

Asalkan dia masih menginginkan aku, aku juga tidak mungkin akan meninggalkannya.

Dengan pelan Chris Zhou mendekapku ke dalam pelukannya, mengecup kepalaku, berkata : “Kalau begitu kamu harus ingat dengan apa yang telah kamu katakan.”

Aku mengelus-elus bahunya sambil menanggukkan kepala dan berkata : “Iya, akan aku ingat.”

Dia sesekali membelai-belai rambutku, terdiam tanpa suara.

Aku mengatakan : “Walaupun kali ini aku dan Maxi pindah keluar, namun kami akan kembali lagi, aku berpikir kalau kita sudah mengetahui maksud dan tujuannya dengan jelas, maka kita tidak perlu merayunya lagi, paling tidak kita harus menunggu sampai bayinya lahir, baru bisa membuat perhitungan dengannya.”

Chris Zhou mengangkat wajahku, dia menatapku dalam, berkata : “Aku mengerti, makanya aku bisa menyetujuinya.” jarinya menyentuh alisku dan mengatakan, “Sekitar dua bulan lagi bayinya akan lahir, tidak peduli apakah saat itu kita sudah mengetahui maksud dan tujuannya dengan jelas, aku akan tetap tidak membiarkannya untuk tinggal di rumah, aku akan langsung mengirimnya pulang ke Xinan.” Dia terhenti sebentar, lalu melanjutkan dengan nada dingin, “Jika dia tetap berbuat jahat, maka aku juga tidak akan sungkan-sungkan terhadap dia.”

Pemikirannya sama dengan pemikiranku, aku sangat senang kami memiliki pola pikir yang sama.

Aku tidak bisa menahan diri untuk memeluk pinggangnya, dan mengatakan : “Semuanya terserah kepadamu.”

Setelah mendengar perkataanku, raut wajahnya yang bersungguh-sungguh berubah menjadi lembut, bibirnya tersenyum, dia menurunkan kepalanya dan mengigit hidungku : “Sangat patuh.”

Aku sedikit tersipu malu, namun setelah sekian tahun menjadi sepasang suami istri, aku juga tidak sungkan-sungkan untuk membalas menggigit bibirnya.

Dia tertawa pelan, menahan belakang kepalaku dan mengecupku di bibir.

Aku bisa merasakan napasku pelan-pelan menjadi tidak teratur, lalu merasakan kesadaranku yang pelan-pelan sirna, tubuhku seutuhnya jatuh ke dalam pelukannya, dan tidak bisa berpikir apa-apa lagi.

Juga tidak tahu telah lewat berapa lama, dia baru melepaskanku.

Dan aku yang sudah kehabisan napas, lemah di dalam pelukannya, sepatah kata pun tidak bisa kuucapkan.

Setelah lewat sekitar dua menit, atau tiga menit, aku baru bisa merasakan kesadaranku kembali.

Chris Zhou tertawa, dengan ujung jarinya dia menghapus liur di ujung bibirku, dan mengatakan dengan pelan : “Viona, bagaimana cara aku memanggilmu dulu

?”

Mungkin ciuman tadi telah membuat otakku kekurangan oksigen, walaupun napasku sudah teratur kembali, namun aku masih merasa sedikit tidak sadar sehingga tidak mengerti apa maksudnya.

Dia mengangkat wajahku, dan berkata : “Maksudku, di saat tidak ada orang lain, dengan panggilan apa aku akan memanggilmu?”

Aku baru tersadar kembali.

Mungkin maksudnya adalah nama panggilan pribadi, hanya digunakan saat kami berduaan saja, pasti terasa lebih mesra.

Aku sedikit merasa malu dan sama sekali tidak berani menatapnya, mengatakan : “Kamu memanggilku sayang, kadang-kadang juga cinta, atau panggilan istri…”

Dan aku selalu memanggilnya paman Zhou, kadang-kadang dengan panggilan suami.

Dia mencubit-cubit pipiku, lalu mencium-cium keningku, tiba-tiba dia menggoda dengan nada rendah : “Cintaku.”

Aku bisa merasakan getaran di dalam dadaku, suasana di dalam ruang buku sangat tenang, detakan jantungku hampir menggoncang gendang telingaku.

Dia membelai telingaku yang memerah, berkata : “Aku mendengarmu memanggil Maxi dengan panggilan sayang, kalau begitu kamu tidak mungkin dipanggil sayang, hanya bisa memanggilmu dengan panggilan cinta.”

Nada suaranya rendah dan serak, suara yang paling aku sukai, ditambah dengan perkataannya, aku pun tidak tahan lagi dan terjun ke dalam pelukannya, tidak membiarkannya melihat wajahku yang memerah.

Untungnya dia tidak menggoda aku lagi, dia hanya terdiam memelukku dan sesekali mencium keningku, seolah-olah dia sedang menenangkan seekor kucing.

Aku mendapatkan posisi yang nyaman di dalam dekapannya, diperlakukan dengan begitu lembut olehnya, suasana hatiku menjadi jauh lebih baik.

Setelah sesaat berdekapan, aku baru teringat untuk melanjutkan pembahasan tentang Sandra Qin, aku berkata : “Aku dan Maxi akan tinggal di dekat rumah abang sepupu, rumah mereka berada di kaki gunung, nantinya akan mudah bagi kita untuk berjumpa.”

Chris Zhou dengan pelan mencubit telingaku, mengatakan : “Iya, nantinya aku akan pergi menemuimu dengan Maxi.’

Aku tersenyum mengiyakan.

Sebenarnya aku masih sangat kesal dengan Sandra Qin yang tiba-tiba mengusulkan ingin tinggal di rumah, namun setelah ditelaah oleh Chris Zhou dan Philip Zhou, juga setelah aku berdiskusi dengan Chris Zhou, aku merasa kalau ini bukanlah suatu hal yang buruk.

Tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan oleh Sandra Qin, yang pastinya dia berada dalam pengawasan kita.

Dan kami pun telah memberinya batasan, sekali dia melewati batasan itu, kami tidak akan bersungkan-sungkan terhadapnya lagi.

Jika saat itu tiba, kami akan mengirimnya pulang ke Xinan jika dia masih juga berbuat jahat, atau juga langsung menghukumnya, yang jelas, dia tidak akan bisa mempengaruhi aku dan Maxi.

Setelah berpikir sejenak, aku mengangkat kepalaku dan menatap Chris Zhou sambil mengatakan : “Chris, apakah kita masih harus menyelediki persoalan tentang dia yang menyelamatkan nyawamu saat itu?”

Jika dari awal Sandra Qin sudah mengetahui identitas Chris Zhou dan menjalankan perintah dari Janice Qin untuk menyelamatkan Chris Zhou, juga dengan sengaja menyembunyikan Chris Zhou, maka bagiku, menyebutnya sebagai penyelamat nyawa itu sangat berlebihan, aku juga tidak akan perlu mengawasinya lagi.

Chris Zhou mengiyakan dan berkata : “Bukankah kamu sudah bilang kepadaku kalau kamu telah meminta abang sepupu untuk menyelidiki masalah operasi wajahnya Sandra, aku juga telah berdiskusi dengan abang sepupu, orang kedua pihak saling bertukar informasi, akan lebih baik kalau kita sudah mendapatkan informasi latar belakang Sandra.”

Ternyata dia sudah berdiskusi dengan Steven Shen, aku merasa sangat senang melihatnya dan Steven Shen bisa berkomunikasi dengan baik seperti itu.

Dengan pelan aku menganggukkan kepalaku : “Yang pasti kalian ada di sini, aku juga tidak perlu khawatir lagi.”

Chris Zhou tersenyum dan mencium-cium ujung bibirku : “Ada kami di sini, asalkan kamu dan Maxi bisa hidup dengan bahagia, itu sudah cukup.”

Aku pun ikut tersenyum.

Sejak dia kembali, aku bisa merasakan kehidupan juga menjadi sangat menyenangkan.

Dulu, saat mendapati dia telah menghilang dan kemungkinan akan meninggalkan dunia ini selamanya, aku merasa aku harus menyelidikinya demi apa pun.

Sekarang hari-hariku sudah kembali, aku juga tidak merasa sedih lagi dengan sendirinya, dan merasa bersemangat lagi.

Kami masih berbincang-bincang seperti ini sampai kakak ipar Fancy menghampiri dan mengetuk pintu, dia mengatakan kalau semua orang sedang menunggu aku dan Chris Zhou untuk keluar, lalu kami baru pergi meninggalkan ruang buku.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu