My Superhero - Bab 246 Kak Chris, Aku Ingin Bicara Denganmu (2)

Apakah karena Tito Wen bersikap baik terhadapku, tidak sesuai kemauannya untuk menjauhiku?

Wajah Sisilia memerah, tidak tahu apa –apa dan bersembunyi di belakang Tito Wen.

Tito Wen berkata pelan: “kakak kedua, bukankah kamu sangat mengerti, aku tidak pernah berciuman dengan anak kecil.”

Anak kecil yang dimaksud, seharusnya Sisilia bukan.

Wajah Sisilia yang merah menjadi pucat, matanya juga memerah.

Aku tidak bisa mendeskripsikan perasaan ini.

Kelihatannya Tito Wen memang tidak menyukai Sisilia, tapi Sisilia justru sangat mencintainya…

Lagi – lagi percintaan satu pihak yang tidak berakhir bahagia.

Selanjutnya kita minum teh sore hari.

Meskipun Nicholas tidak berbicara banyak, tetapi dia tidak sulit untuk didekati.

Tito Wen karena melihat Chris Zhou, juga selalu akrab denganku.

Hanya James yang tidak menyukaiku.

Aku juga tidak peduli, lagi pula aku sudah terbiasa.

Sekarang yang aku khawatirkan adalah perasaan Sisilia, kebetulan Chris Zhou dan Nicholas sedang membicarakan masalah serius, aku berkata kepada Sisilia: “temani aku jalan – jalan, bagaimana?”

Sisilia mengangguk.

Aku memberitahu Chris Zhou.

Chris Zhou memijat jempolku, lalu mengingatkanku: “pakai syal, jangan pergi terlalu jauh.”

Aku mengiyakannya.

Selanjutnya aku dan Sisilia berjalan ke lorong luar.

Karena ada matahari, juga tidak merasa terlalu dingin.

Aku menarik tangan Sisilia, berkata dengan ringan: “apakah… kamu baik – baik saja?”

Sisilia berkata kecil: “kakak ipar ketiga, tenang saja, aku.. aku sudah tahu sejak awal kalau dia tidak menyukaiku…”

Aku memijat kepalanya, berkata: “jika suka, maka jangan menyerah.”

Dia tidak menjawab.

Aku berpikir, berkata: “sebenarnya aku dan Chris Zhou, awalnya juga aku yang menyukainya…”

Sisilia membelalakkan matanya.

Aku tertawa melihat tampangnya yang polos, berkata dengan ringan: “aku berpikir, aku menyukainya, aku akan bersikap baik terhadapnya, menemani di sisinya… mungkin suatu saat, dia akan menyukaiku… jika sampai akhir dia masih tidak bisa menyukaiku, aku juga tidak akan menyesal… benar tidak?”

Sisilia kembali berpikir.

Sebenarnya aku bisa melihat, meskipun Sisilia sangat menyukai Tito Wen, tapi dia tidak berinisiatif.

Bagaimana bisa.

Hanya menyimpan rasa ini dalam hati, selamanya tidak akan membuat orang itu tersentuh.

Pandangan Sisilia terlihat ragu, mungkin sedang memikirkan ucapanku.

Aku tetap berharap dia bisa mendapat apa yang dia harapkan.

Meminum teh sore, matahari belum terbenam, Sisilia mengajukan ide untuk bermain salju.

Nicholas mereka juga setuju.

Aku menyadari beberapa lelaki ini, sebenarnya masih ada hati anak – anak.

Kebetulan Chris Zhou masih ada dua teman masa kecil, adik kelima dipanggil Derren Yuan dan adik keenam dipanggil Rowy juga datang ke villa.

Keenam orang itu bersama, berlomba bersama pengunjung lain.

Karena aku sedang mengandung, hanya bisa duduk di sebelah.

Sisilia menemaniku.

Aku melihat Chris Zhou yang berlari ke area salju, senyumannya begitu lebar, terlihat begitu bahagia.

Senyuman itu lebih hangat daripada matahari, bahkan lebih cerah.

Aku juga ikut tertawa.

Malam hari adalah malam kudus, api unggun di vila meramaikan suasana, pengunjung yang datang juga banyak.

Chris Zhou memelukku duduk di sebelah api unggun, menggunakan pakaian dinginnya untuk memelukku.

Di langit tiba – tiba terlihat kembang api.

Aku melihat ke atas, begitu indah.

Saat aku kembali dari lamunan, menyadari kalau Chris Zhou sedang menatapku.

Aku terdiam.

Dia menundukkan kepalaku dan mencium mataku, dengan nada serak, berkata: “sayang, matamu begitu indah.”

Aku tersenyum, berkata: “kalau begitu kamu mencium mataku.”

Alisnya juga ikut tersenyum, menciumku dengan pelan.

Kembang api itu berlanjut sekitar setengah jam, aku tidak bisa melihat kejauhan, Sisilia berjinjit dan mencium wajah Tito Wen.

Tetapi Tito Wen sepertinya tidak menyadari, tetap melihat ke langit.

Aku diam - diam menghela napas.

Selain merasa kasihan terhadap Sisilia, malam ini tetap berjalan dengan baik.

Aku hampir melupakan lagu Suzy Ye kemarin malam.

Tapi aku tidak terpikirkan, saat aku kembali ke kamar tengah malam, Suzy Ye tiba – tiba muncul.

Berdiri di sebelah pintu, berkata: “kak Chris, aku ingin bicara denganmu.”

Saat ini sudah jam 2 subuh, dia mengenakan pakaian tidur yang tipis, jelas – jelas angin luar begitu dingin, tapi dia sama sekali tidak takut dingin, pakaiannya masih begitu seksi.

Hatiku tiba – tiba terpikirkan suatu pemikiran, dia… tertarik dengan Chris Zhou.

Chris Zhou dengan datar, berkata: “maaf, aku dan istriku sudah mau tidur.”

Tapi Suzy Ye mencari alasan lain, berkata: “aku hanya ingin berbicara denganmu mengenai kakak sepupu.”

Mendengarnya mengungkit Belinda, hatiku tiba – tiba merasa sesak.

Aku duduk di pinggir ranjang, menatap bagian belakang Chris Zhou.

Sepertinya dia merasakan tatapanku, melihat ke arahku.

Lalu lanjut mengatakan: “maaf, aku tidak tertarik.

Aku diam – diam menghela napas.

Suzy Ye justru tersenyum mengatakan: “kak Chris, kamu tidak perlu menghindariku seperti ini, aku masih mengundang kak James.” Pandangannya dari Chris Zhou berpindah ke arahku, berkata: “kakak ipar pasti tidak akan perhitungan, benar bukan?”

Hatiku tidak menahan untuk mengkritik.

Bagaimana aku menjawabnya?

Tentu saja aku peduli, tapi jika aku menjawab demikian, aku takut Chris Zhou mengira kalau aku tidak percaya kepadanya.

Bagaimanapun juga Suzy Ye masih mengundang James, aku tidak punya alasan untuk menolak.

Tetapi aku merasa begitu aneh.

Kakak sepupunya adalah Belinda, hari ini Nicholas juga ada di sini,Nicholas adalah kakak kandung Belinda, mengapa dia tidak mengundang Nicholas

Aku sedang berpikir, tidak mengatakan apa pun.

Suzy Ye mengatakan sekali lagi: “kakak ipar, kamu pasti tidak akan perhitungan, benar bukan?”

Aku melihat Chris Zhou.

Matanya terlihat dalam, tidak terlihat suasana hati apa pun.

Aku terpaksa tersenyum, berkata: “tidak apa, Chris, kamu pergi saja.”

Chris Zhou menatapku dalam, ternyata benar mengikuti Suzy Ye.

Saat pintu kamar tertutup, seketika hatiku merasa kosong.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu