My Superhero - Bab 241 Lagipula Aku Sangat Berharap Angel Menjadi Kakak Ipar Sepupu-ku (2)

Kali ini karena ini adalah Natal pertama ku setelah baru menikah, ditambah lagi aku juga tidak kekurangan uang, jadi aku menghadiahi semua orang dengan gelang emas.

Yang terpenting aku menyukai emas, dan juga biasanya para kakak kelas sangat menjagaku, aku juga tidak segan memberi itu kepada mereka.

Para kakak kelas langsung meledekku, berkata aku menikah dengan orang kaya, pastinya yang di berikan juga tidak akan sama.

Aku sampai tidak tahu harus bagaimana.

Mengenai Kakak Kelas Jiang dan kedua kakak kelas perempuan, pastinya tidak ada untuk mereka.

Dari dulu aku bukan lah orang yang bermuka dua di depan orang lain, mereka tidak menghargaiku, lantas apakah aku masih harus meladeni mereka.

Hadiah yang di berikan pada Guru Tang harus lebih mahal.

Aku adalah orang yang berselera rendah, yang dihadiahkan tetaplah perhiasan emas, dua gelang, dua pasang anting-anting dan dua kalung, semua nya berharga sekitar 400 juta.

Untung saja Guru Tang juga masih menerima pilihanku, hanya saja merasa aku menghadiahinya terlalu banyak.

Tapi aku masih merasa kurang, sampai menyesal karena tidak memilihnya sendiri.

Perhatian yang di berikan Guru Tang, sudah tidak bisa di balas dengan emas atau apapun.

Aku hanya takut tidak cukup balas budi.

Terlebih lagi saat aku menikah, Guru Tang juga duduk di kursi bagian keluarga, aku menganggapnya sebagai keluargaku, hadiah seperti ini tidak berarti apa-apa.

Awalnya Guru Tang tidak ingin menerima, dan juga hadiah yang di berikan oleh orang lain barang baru tapi bukan lah yang mahal, contohnya seperti syal dan gelas dan semacamnya.

Akhirnya karena permohonanku, dan juga mengingat hubungan ibuku dengannya, akhirnya Guru Tang bersedia menerima.

Sore hari Guru Tang membiarkan kita pulang lebih awal, dia tahu semuanya adalah anak muda, hari Natal pasti ada janji.

Para kakak kelas langsung bersorak, sampai mengangkat Guru Tang ke udara.

Guru Tang terkejut setengah mati, aku hanya bisa tertawa di samping.

Sampai semua orang sudah pergi, aku pun bersiap untuk pergi.

Aku berpikir Chris Zhou pasti masih berada di kantor, lebih baik pergi mencarikan hadiah Natal untuknya.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi melihat-lihat di shopping mall.

Tapi saat baru saja sampai di pintu gedung eksperimen, aku melihat Steven Shen berdiri bersandar di samping.

Di luar sedang turun salju, tapi pakaian yang dia kenakan terlalu tipis, lehernya tergulung syal berwarna kopi, tapi aku merasa itu hanyalah sebagai gaya, tidak untuk menghangatkan diri.

Saat melihatku, dia langsung menyambut, berkata: “Aku sudah menghubungi Guru Tang, dia bilang setengah jam yang lalu akan membiarkan kalian keluar, mengapa kamu baru keluar sekarang?”

Aku tertegun.

Mendengar ucapannya, seperti sengaja sedang menungguku.

Tapi, mengapa dia tidak meneleponku?

Sejak setelah berpisah di Kota Hualin, ini adalah pertama kalinya kita bertemu lagi.

Karena dia dan Erick di waktu ini belum kembali ke Kota D, sepertinya sangat sibuk dengan urusan bersama Interpol, menghancurkan dua pertahanan Christian Sheng.

Aku jarang berkomunikasi dengannya, dia selalu sangat sibuk.

Tidak di sangka tiba-tiba dia kembali ke Kota D lagi, dan lagi dia tidak memberi tahu ku dulu.

Aku pun bertanya: “Kapan kamu kembali?”

“Kemarin.” Dia tersenyum sambil menatapku, berkata, “Ayo, aku akan mentraktirmu minum kopi.”

Aku sedikit ragu, walaupun sekarang masih ada banyak waktu sebelum malam datang, pastinya masih sempat pergi makan di luar dengan Chris, tapi aku masih ingin pergi membelikan hadiah untuk Chris…….

Dia mengangkat wajahnya, berkata: “Kenapa, mentraktirmu minum kopi, kamu juga tidak mau?”

Aku buru-buru menjawab: “Bukan….” Terdiam sejenak, aku juga tidak menjelaskan alasannya, hanya berkata, “Kalau begitu baiklah, cepat kita masuk ke mobil, aku kedinginan.”

Dia baru saja kembali, dan juga langsung datang mencariku, aku merasa aku dan dia harus pergi makan bersama.

Karena aku juga sebenarnya sudah mengakuinya sebagai kakak sepupu ku.

Untuk hadiah Chris, lagipula besok baru malam Natal, masih ada waktu untuk membelinya.

Steven Shen baru tertawa puas, kemudian meraih barang yang ada di tanganku, dengan penasaran bertanya: “Mengapa begitu berat?”

Aku membalas: “Semuanya adalah hadiah dari para kakak kelas, ada seorang kakak kelas menghadiahiku sepasang miniatur keramik, ada sedikit berat.”

Steven Shen keberatan sambil menatapku, berkata: “Kamu sedang hamil, harusnya menyuruh orang lain membantumu mengangkatnya.”

Saat berbicara, terlihat Andy dan pengawal yang tidak jauh darisana.

Aku tersenyum sejenak, berkata: “Aku masih sanggup, jadi tidak terpikir.”

Dia melihatku dengan sudut matanya: “Jangan terlalu bersikap kuat, jika tidak bagaimana Chris punya kesempatan untuk melindungimu.”

Aku pun tertawa, kemudian menyakinkannya: “Lain kali aku akan menjadi seorang wanita lemah.”

Dia pun mulai tertawa.

Setelah menuruni tangga, Andy menggunakan tatapan matanya bertanya apakah dia perlu kemari, aku langsung menggerakkan tanganku, mengisyaratkan tidak apa.

Setelah itu aku dan Steven Shen pun naik ke mobil.

Dia menyalakan mobil, berkata: “Sebenarnya aku datang mencarimu, karena ada satu hal yang ingin kutanyakan.”

Aku dengan bingung bertanya: “Hal apa, tanyakan saja.”

Tapi dia malah menjawab: “Tunggu saat sudah duduk tenang, aku sedang mengendarai sekarang.”

Aku pun akhirnya menahan rasa penasaran.

Setelah setengah jam berlalu, mobil berhenti di depan kafe.

Yang membuatku bingung, di sampingnya adalah galeri gambar milik Angel.

Aku pun diam-diam menatapnya, berasumsi apa dia sengaja datang kemari.

Ragu-ragu sejenak, aku pun bertanya dengan bercanda: “Apakah kamu dan Angel sudah bersama?”

Dia menatapku sekilas, berkata: “Belum.”

Aku melihat dia terlihat tidak peduli, sedikit marah, berkata: “Angel sangat baik, kamu harus menghargainya.”

Setelah mematikan mobil, dengan datar menatapku, berkata: “Baiklah, kamu tidak perlu khawatir, aku pasti tahu harus bagaimana.”

Entah mengapa aku merasa dia sedang malu, aku pun langsung merasa antusias.

Jika dia benar bersama Angel, itu akan menjadi hari yang membahagiakan.

Setelah masuk ke dalam kafe, aku pun melepaskan syal, sambil tersenyum: “Lagipula aku sangat berharap Angel bisa menjadi kakak ipar sepupuku.”

Steven Shen tidak meladeniku.

Aku bertanya padanya: “Apa kita minta Angel datang kemari saja?”

Dia membalikkan kertas menu, matanya tidak melihatku, berkata: “Aku datang mencarimu untuk membicarakan sesuatu.”

Untuk hal ini, setelah selesai berbincang juga tidak akan terlambat memanggil Angel datang.

Aku langsung membalas: “Baiklah apa katamu saja.”

Steven Shen memesan kopi dan beberapa kue, saat pelayan pergi, dia melihat ke arahku, nada bicaranya tiba-tiba menjadi serius, berkata: “Apa ayahku pernah mencarimu?”

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu