My Superhero - Bab 359 Tunggu saat Tuan kembali, kamu yang putuskan untuk bercerai dengannya

Aku membeku.

Kalau ada hubungannya dengan hasil penelitianku, yang terpikirkan olehku hanya Christian Sheng.

Jadi Christian yang membawa Chris dengan tujuan agar Chris mengancamku?

Aku mengerutkan kening diam-diam.

Meskipun ada kemungkinan semacam ini, tapi Christian seharusnya tahu bahwa lebih sulit menghadapi Chris, tapi mengapa Christian repot-repot menangkap Chris, kalau dibandingkan, jelas-jelas lebih mudah menangkapku.

Selain itu, kemampuan dia menggunakan Belinda untuk menghadapi Chris, benar-benar cerdik.........

Aku tiba-tiba terpikir sedikit, masalah tentang Chris menyukai Belinda adalah sebuah rahasia, kecuali orang-orang terdekat Chris, selebihnya tidak ada yang tahu.

Jadi dari mana Christian Sheng tahu?

Selain dibocorkan dari orang-orang kepercayaan Chris..........

Aku tidak bisa memikirkan Janice yang sedang menunggu jawabanku di telepon, aku langsung mematikan telepon, berbalik bada ke arah ruang buku untuk mencari kakek Zhou.

Setelah Kakek Zhou mendengar perkiraanku, ia menyipitkan mata dan berkata: "Jalan pikirmu ini mungkin saja benar, aku akan menyuruh orang untuk mengeceknya."

Aku mengangguk, semoga petunjuk ini akan ada gunanya.

Hanya saja, ada siapa saja yang mengetahui Chris menyukai Belinda?

Nicholas Ye dan lain-lain itu tahu, orang-orang kepercayaan Chris juga tahu, selain itu, sepertinya orang-orang yang dekat dengan Belinda, termasuk saudara sepupu Belinda, Suzy itu juga tahu.......

Tapi orang-orang tidak terlalu mencurigakan, bagaimanapun juga mereka adalah orang kepercayaan Chris.

Aku kepikiran Janice.

Tapi sepertinya dia tidak tahu kalau Chris menyukai Belinda, kalau tidak ia pasti menentangku..........

Saat aku sedang berpikir, Janice menelponku lagi.

Aku melihat mata kakek Zhou.

Begitu kuangkat teleponnnya, Janice langsung memarahiku: "Viona, mengapa kamu berani sekali menutup teleponku! Apakah kamu tidak peduli pada tuan?! Kamu adalah istrinya, aku kira kamu sangat mencintainya, kenyataannya kamu tidak peduli sama sekali!"

Aku sedikit terdiam.

Berdasarkan hal apa ia bisa menanyakanku hal ini?

Aku peduli atau tidak peduli dengan Chris pun tidak perlu ia ketahui?

Sepertinya mendengarku tidak membalasnya, nadanya merendah: "Masalah ini timbul karenamu, masakan kamu ingin melepas tangan begitu saja?"

Aku berkata: "Kamu ingin aku peduli bagaimana?"

Dengan dingin ia berkata: "Keluarlah, aku beritahu bagaimana caranya, tidak jelas jika lewat telepon saja."

Aku terdiam beberapa detik, tak punya pilihan lain aku berkata: "Janice, kamu kira aku ini bodoh apa? Gampang dibohongi?"

Janice berkata: "Maksudmu apa?"

Aku berkata: "Kalau kamu ada petunjuk, lebih baik kamu kemari, menghadap kakek, ia akan mendengarkanmu."

Janice tertawa dengan dingin: "Oh, jadi kamu mengira aku takut kalau kamu membohongiku, kamu kira aku akan membongkar kebohonganmu, lalu mengambil tindakan padamu?"

Aku mengerutkan kening.

Apa maksudnya dia ini?

Lalu dia berkata lagi: "Baiklah, aku akan pergi ke tempat kakek, hal ini juga harus diketahui oleh kakek."

Mendengarnya, aku terdiam.

Awalnya aku mengira ia hanya memancingku untuk keluar, baru menyerangku, tapi mendengarnya mengiyakanku secepat ini, aku jadi tidak yakin.

Sudahlah, dia datang kemari pun, dia tidak bisa melakukan apapun untuk melukaiku, bagaimanapun disini adalah daerah kekuasaan keluarga Zhou.

Setelah aku menutup telepon, aku memberitahu kakek Zhou tentang hal ini.

Kakek Zhou mengiyakan: "Saat ia datang nanti, bawalah ia ke ruang buku."

Aku mengiyakan.

Keluar dari ruang buku, aku pun pergi mencari Ryan.

Ryan sedang membongkar mainan pesawat, begitu ia melihatku, dia berlari ke arahku.

Aku berjongkok, memeluknya.

Dia memeluk leherku, dengan suara kanak-kanaknya ia berkata di telingaku: "Bibi, aku sangat rindu dengan paman, kapan dia datang kemari."

Hidungku tidak tahan, kupeluknya erat-erat dan berkata: "Paman sebentar lagi kemari."

Kenyataannya aku pun merindukannya.

Tapi perasaanku sangar kacau sekarang, meskipun aku mengharapakannya datang, tapi aku pun tidah tahu bagaimana menghadapinya.

Aku takut ia memberitahuku, bahwa ia melakukannya karena ia terlalu khawatir dengan Belinda.

Aku takut sampai pada waktunya harus memilih untuk meninggalkannya.....

Aku memikirkannya berulang kali, sambil membelai kepala Ryan: "Dalam beberapa hari ini paman akan kemari, kamu harus bersikap baik, mengerti kan?"

Ryan dengan sungguh-sungguh mengangguk: "Iya, aku akan selalu menurut!"

Aku mengecup pipinya, hatinya.

Setelah satu jam, Jane datang.

Dia terlebih dahulu pergi menemui kakek Zhou, tidak tau apa yang mereka bicarakan, lalu kakek Zhou memanggilku kedalam, mengarah pada Janice, ia berkata: "Dia ingin berbicara sesuatu padamu, bagaimana menurutmu, Viona?"

Tanpa menunda, aku berkata: "Boleh."

Dia sudah sampai datang kemari, aku pasti ingin dengar apa yang ingin ia sampaikan.

Kakek Zhou berkata: "Kalian cari tempatlah untuk bicara."

Aku mengangguk, membawanya ke ruang tamu disamping.

Janice memandangiku dan mengejekku: "Kamu sama sekali tidak terlihat sedang mengkhawatirkan tuan."

Aku tidak menanggapinya, dan bertanya: "Aku ingin bicara apa denganku?"

Dia duduk di kursi goyang, lalu mengangkat kakinya seperti tuan rumah saja: "Tentu saja membicarkan masalah tuan."

Aku mengeruyutkan kening, menunggunya lanjut berbicara.

Ia menatapku: "Aku tidak terpikir, Viona, kemampuanmu tidak kecil, bahkan kakek pun bisa kau suap."

Aku tidak terlalu mengerti apa maksudnya jadi aku diam saja.

Ada kedengkian dimatanya: "Barusan aku berbicara dengan kakek Zhou, orang yang ingin menangkap tuan sepertinya sedang mengincar barang ditanganmu, aku ingin menukarkan barang ditanganmu dengan tuan, tapi kakek memotongku, ia bilang bahwa keluarga Zhou tidak akan memaksakan kamu untuk melakukan hal yang tidak kamu inginkan......" Saat ini, ekspresinya berubah, "Apakah kamu tahu betapa cemburunya aku, dengan dasar apa kamu bisa menikahi tuan, lalu dirawat juga juga oleh keluarga Zhou....... apa dari dirimu yang lebih baik dariku?!"

Melihatnya menjadi kesal seperti ini mengejutkanku.

Untungnya ada Anin dan Andy di depan pintu, aku jadi tidak perlu khawatir ia menyerangku.

Aku terdiam sejenak: "Kamu tahu tidak, yang menyukai Chris ada banyak, Jade dan Weny, sampai sepupuku Riri Shen, mereka semua tergila-gila dengan Chris, dan sama juga, mereka semua menanyaiku, mengapa Chris dapat menyukaiku, mengapa keluarga Zhou dapat menerimaku........ Jujur, aku juga tidak bisa menjawab itu..... Mungkin, karena aku beruntung."

Tatapannya semakin mengerikan menatapku: "Kamu sedang pamer?"

Aku menggeleng, dengan tulus aku berkata: "Kamu tidak perlu berkecil hati, kenyataannya kamu memang lebih baik dariku, hanya kurang sedikit keberuntungan saja......."

Raut mukanya membaik, tapi masih terdapat kebencian: "Kamu tidak perlu bangga, keberuntunganmu cepat atau lambat akan habis, sampai saatnya aku akan lihat apakah kamu masih bisa berasa disampingnya."

Aku menelan ludah: "Yang kamu bicarakan itu benar, keberuntungannku mungkin saja habis sebentar lagi, jadinya kamu tidak perlu cemburu denganku lagi." Nadaku begitu tulus, "Kamu tunggu saja, mungkin saja aku akan meninggalkan Paman Zhou suatu hari nanti."

Ini bukanlah kemarahan atau bercandaan, tapi aku punya perasaan yang belum jelas bahwa suatu hari mungkin saja aku dan Chris tidak bisa bersama lagi.

Tapi Janice jelas sekali salah menangkap maksudku, dia pikir aku sedang mengejeknya, wajahnya seketika berubah hijau.

Aku cepat-cepat merubah topik pembicaraan: "Mari kita bicarakan masalah utamanya."

Dengan benci ia menatapku, lalu berkata: "Kali ini sepertinya Christian sedang merencanakan sesuatu, kalau kamu menyetujui satu syaratku, aku akan membantumu menyelesaikannya. Kamu juga tahu, meskipun Christian tidak ingin melihatku, tapi aku dan dia adalah saudara tiri, dia tidak bisa melawanku. Selain itu, ayah kandungku juga masih menyayangiku, jadi aku masih bisa kembali kedalam tanpa bahanya."

Aku berkata: "Kamu menginginkan aku melakukan apa?"

Dia berkata perlahan: "Tunggu saat Tuan kembali, kamu yang putuskan untuk bercerai dengannya."

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu