My Superhero - Bab 435 Pergi Ke Afrika

Chris Zhou menangkup wajahku, dengan serak berkata: “Kamu pasti sangat kecewa, ini salahku……”

Aku menggeleng, memotong ucapannya: “Tidak, Chris Zhou. Ini adalah masalah serius, bagaimana mungkin aku menyalahkanmu.” Aku terdiam, kemudian berkata, “Aku hanya takut kamu dalam bahaya.”

Sebelumnya saat dia pergi ke Afrika, tidak ada kabar darinya sedikitpun membuatku sangat cemas saat itu.

Situasi kali ini semakin rumit, aku sungguh takut jika terjadi sesuatu kepadanya. Walaupun pikiranku berkata aku seharusnya mempercayainya, tapi hatiku berkata siapa yang berharap suami sendiri pergi ke tempat yang berbahaya.

Tapi aku juga tahu aku juga pasti tidak bisa menghalanginya. Aku juga tidak ingin menambah beban Chris Zhou, maka itu dengan segera aku memberikan senyuman, berkata: “Chris, kamu hanya harus untuk menjaga keselamatan dirimu, jangan buatku khawatir, ya?”

Dia pun menatapku dalam sejenak, menunduk dan menciumku tegas: “Um, aku ingat itu. Aku akan menurutiku.”

Kita kembali bermesraan sampai Anin mendesak dari luar kamar, kita pun terpaksa berpisah.

Setelah berjalan beberapa langkah, Chris Zhou kembali memelukku dan berkata: “Kamu harus baik-baik saja di rumah. Jika ada sesuatu harus menghubungi Kakek. Setiap hari aku akan melaporkan keselamatanku padamu, dan ingat selalu mengirimkan foto Maxi kepadaku……”

Dia terus berceloteh, membuatku tidak ingin melepaskannya.

Tapi aku tetap memendam rasa itu, aku tersenyum dengan mata membentuk sabit sambil melambai padanya: “Aku mengerti. Kamu juga harus ingat, aku akan menunggumu di rumah.”

Dia kembali menciumku cukup lama, barulah dia pergi.

Aku berbaring di atas ranjang. Hatiku hampa.

Saat ini pukul dua tengah malam. Pemandangan Kota Anhui di luar berkelap-kelip, semua lampu di seluruh kota sangat gemerlap. Ini bukan sebuah kota malam, mungkin beberapa orang masih bersenang-senang di malam hari. Tapi aku hanya merasakan di kamar yang megah ini, seperti sebuah ruangan yang hampa. Jelas-jelas Chris Zhou belum lama masih berada di sisiku, masih tertinggal aroma tubuhnya di bantalku.

Hatiku terasa muram.

Keesokan paginya, aku memutuskan untuk kembali ke Kota Imperial.

Kali ini Andy dan Kevin Qin turut ikut kembali ke Kota Anhui bersamaku. Setelah Chris Zhou pergi, mereka berdua bertanggung jawab atas keselamatanku.

Kita pun turun ke lobi, tidak disangka aku melihat Janice. Dia sedang duduk di sofa, terlihat seperti sedang menunggu seseorang.

Bagaimana dia bisa berada di sini?

Aku teringat saat aku dan Chris Zhou datang ke sini, aku juga bertemu dengannya.

Bagaimana bisa begitu kebetulan?

Aku ragu sejenak, aku menoleh kepada Andy, berkata: “Apakah kamu telah melihat Nona Janice?”

Andy mengangguk, berkata: “Sebelumnya dia izin kerja selama dua hari, tidak disangka dia juga datang ke Kota Anhui.”

Aku bertanya padanya: “Apakah kamu mau ke sana dan menyapanya?”

Belum sempat Andy menjawab, Janice telah melihat kita.

Dia bangkit dan berjalan mendekati kita.

Aku berdiri di posisiku, menatapnya.

Dia mengenakan pakaian santai, tangannya menyeret sebuah koper. Setelah berjalan kemari, dia tersenyum menatapku: “Kebetulan sekali.”

Aku bertanya: “Apakah kamu datang kemari untuk liburan?”

Dia menggeleng: “Aku datang untuk menemui seorang teman.” Dia menatap sekilas ke belakangku, bertanya: “Dimana Tuan? Bukankah kalian telah rujuk kembali? Mengapa tidak bersamamu?”

Aku cukup terkejut mendengarnya. Dia termasuk tangan kanan Chris Zhou, bagaimana dia tidak tahu dengan masalah di Afrika?

Apakah Chris Zhou sengaja tidak memberitahunya?

Aku menatap Andy sekilas.

Raut wajah Andy tidak berubah, pikirannya tidak tertebak, bahkan tidak memberiku isyarat apa pun.

Aku hanya bisa diam-diam bertanya-tanya dan menjawabnya: “Kita datang bersama……”

Janice tersenyum kecil dan berkata: “Oh iya, semalam adalah hari peringatan pernikahan kalian, Tuan pasti memberikanmu banyak kejutan bukan?” Tatapannya terkunci pada wajahku, dengan senyuman yang hangat dia berkata, “Aku mendoakan hubungan kalian langgeng.”

Aku sangat terkejut.

Dia pasti menyukai Chris Zhou, sejak dulu dia sangat memusuhiku, dan sebelumnya dia menganggapku teman baik, karena aku dan Chris Zhou akan segera menikah, sekarang aku dan Chris Zhou telah rujuk kembali, tapi ternyata dia masih bisa tersenyum padaku, bahkan sampai mendoakan aku dan Chris Zhou.

Ini tidak bisa dibayangkan.

Aku menatapnya dengan sedikit waspada, berkata: “Terima kasih.”

Janice menunduk melihat jam tangan dan berkata: “Waktu janji pertemuanku dan temanku sudah hampir sampai, aku harus pergi menemuinya, sampai jumpa.”

Selesai berbicara dia menyeret kopernya dan berjalan ke pintu utama.

Aku semakin terkejut, awalnya aku mengira dia akan sinis terhadapku atau juga mengintimidasiku, tapi dia hanya pergi begitu saja……

Lantas apakah dia sudah tidak menyukai Chris Zhou?

Tapi aku rasa itu tidak mungkin, dia pasti masih menyukai Chris Zhou. Saat dia mengungkit tentang Chris Zhou, nada bicaranya terdengar sangat lembut, ditambah lagi dia telah menyukai Chris Zhou selama enam tahun, bagaimana mungkin dia bisa menyerah begitu mudah?

Aku terdiam cukup lama. Aku menoleh kepada Andy, berbisik: “Apakah dia tahu mengenai Chris Zhou pergi ke Afrika?”

Andy juga berbisik dan berkata: “Kita bicarakan di mobil.”

Aku mengangguk.

Setelah masuk ke mobil, Andy mulai menjelaskan: “Setelah kamu diculik ke Vancouver, Tuan menukar posisinya denganku, juga mencegah agar dia tidak berkhianat. Dia sepertinya tahu bahwa dia telah dicurigai oleh Tuan, maka itu dia hanya tetap tenang. Masalah yang terjadi di Afrika, Tuan sengaja menyembunyikannya tapi sepertinya dia bisa menebaknya.”

Aku mengernyit, aku sedikit tidak mengerti: “Lantas apakah dia termasuk dalam pihak kita?”

Andy menjawab: “Sekarang masih belum terlihat apakah dia bersekongkol dengan organisasi tentara bayaran atau tidak.”

Aku berkata dengan ragu: “Jangan percaya orang itu jika dia mencurigakan. Dia tahu bahwa kalian meragukannya, apakah mungkin……”

Andy pun tersenyum dan berkata: “Hal ini tidak perlu anda khawatirkan, tidak masalah jika dia berkhianat.”

Aku menatapnya dengan terkejut.

Dia menjawab: “Sekarang kita telah menerima tindakan oleh Tentara bayaran. Tinju siapa yang lebih kuat, maka dialah yang menang. Informasi rahasia juga sudah tidak berguna.”

Dengan kata lain, sekarang kegunaan Janice sangat sedikit.

Tapi……apakah mereka sudah memulai bertindak terhadap Tentara bayaran? Apakah mereka berencana untuk menekan mereka?

Aku teringat sepertinya Christian Sheng juga sedang berada di Afrika……

Lantas perginya Chris Zhou kali ini adalah untuk menangkap Christian Sheng?

Seketika aku menjadi gugup, dengan panik aku bertanya kepada Andy?

Andy ragu sejenak, berkata: “Sebenarnya Christian Sheng telah meninggalkan Afrika, kali ini Tuan pergi tanpa ada bahaya……”

Aku pun menjadi lega.

Mendengar perkataan Andy, akhir-akhir ini Keluarga Zhou terlalu banyak bertindak, sayangnya aku tidak mengetahui semua kondisi. Chris Zhou sengaja agar aku menghindari masalah ini, dia tidak ingin aku cemas.

Sebenarnya aku sangat penasaran, tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan maksud baiknya, maka aku pun tidak menanyakannya lagi.

Tapi saat teringat Janice, aku masih tidak begitu tenang, aku pun berkata kepada Andy: “Kurasa cukup mencurigakan jika Janice kembali ke Kota Anhui. Tahun lalu saat aku dan Chris Zhou datang ke Kota Anhui, kita juga bertemu dengannya……kalian harus ingat untuk mencari tahu pergerakannya.”

Andy menjawab: “Jangan khawatir, kita akan terus mengirim orang untuk mengawasinya.”

Barulah aku bisa merasa lega.

Sesampainya di rumah di Kota Imperial, waktu telah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Aku pun menerima pesan singkat dari Chris Zhou, berkata dia telah tiba dengan selamat.

Aku pun menggendong Maxi, bertanya apakah dia ingin melakukan video call atau tidak.

Dia langsung melakukan video call. Aku melihat di sana sepertinya sudah malam, terlihat lampu yang menyala di belakangnya.

Aku berkata dengan lembut: “Chris, saat kamu kembali, kamu harus memberiku dan Maxi hadiah.”

Sebenarnya aku juga tidak tahu apa barang spesial di Afrika, aku hanya……sedang mengingatkannya agar dia segera kembali.

Tidak tahu mengapa, hatiku selalu terasa perasaan yang tidak tenang.

Tapi aku tidak berani menunjukkannya di hadapannya. Aku hanya bisa memberitahunya dengan tegar, bahwa ada yang menunggunya pulang ke rumah.

Chris Zhou tersenyum mengiyakan. Kemudian aku mendengar ada seseorang yang memanggilnya.

Dia pun mencium layar telepon dan berkata: “Sayang, aku mencintaimu, cium Maxi untukku.”

Aku pun memberinya isyarat hati, kemudian tersenyum sambil melambaikan tangan kepadanya.

Saat video call dimatikan, aku seperti mendengar suara tembakan.

Seketika mataku terbelalak, jantungku melompat ketakutan.

Tapi aku tidak berani kembali menelepon Chris Zhou, aku takut menghambat masalahnya.

Aku hanya bisa memeluk Maxi dengan erat, tidak berhenti berdoa, agar dia kembali dengan selamat.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu