My Superhero - Bab 272 Terakhir Chris Zhou Berbicara Dengan Suara Kecil

Chris Zhou berterus terang: “aku segera kembali, tapi kamu harus janji jangan melakukan sesuatu terhadap Viona, jika tidak apa pun syaratmu, aku tidak akan membiarkanmu mendapatkannya.”

Weny tersenyum, berkata: “Baiklah, sebelum berbicara denganmu, aku tidak akan melakukan sesuatu.”

Meskipun aku tidak percaya janjinya, tapi begitu terpikirkan Chris Zhou akan segera kembali menyelamatkanku, hatiku merasa lebih tenang.

Chris Zhou berkata: “beri ponselnya kepada Viona, aku ingin berbicara sebentar dengannya.”

Suaranya seperti tidak ingin di tolak.

Weny juga sangat patuh, memberikan ponselnya kepadaku.

Sebenarnya aku tidak ingin menelepon dengannya, pertama karena aku sedikit tidak terima dia pergi menemui Belinda, kedua karena aku takut Weny menyimpan dendam.

Tetapi saat ini bukanlah saat yang tepat untuk merengek, aku hanya bisa memendam kekecewaanku, menerima teleponnya.

Kali ini bukan video call, aku tidak bisa melihat wajahnya.

Tapi suaranya sangat lembut, menanyaiku: “Viona, apakah kamu baik – baik saja?”

Lenganku masih ada luka, setelah Weny menghentikan luka ku, juga tidak memberi obat, untung saja sekarang adalah musim dingin, jika tidak luka ini pasti akan membusuk.

Tentu saja aku tidak akan membicarakan hal ini dengannya, aku hanya menahan tangisanku, berkata: “tidak apa.” Berhenti sejenak, aku berkata, “kamu… di sana begitu banyak masalah, sebaiknya selesaikan masalahmu dulu baru pulang saja….”

Sebenarnya di hatiku sedang berpikir, dia bisa punya masalah apa, bukankah hanya menjaga Belinda.

Jika aku tidak di culik, seharusnya dia akan menunggu Belinda pulih baru kembali.

Dia tidak berbicara.

Aku juga tidak membuka suara, hanya saja perasaanku semakin sakit.

Justru Weny, dengan tajam melihatku, seharusnya menyalahkanku untuk membiarkan Chris Zhou kembali setelah dia menyelesaikan urusannya.

Chris Zhou dengan suara kecil mengatakan: “Viona, maaf….”

Aku memotong ucapannya, berkata: “tidak, Chris, terima kasih kamu bisa menyelamatkanku.”

Seharusnya situasi Belinda tidak bagus, bahkan Nicholas saja sudah pergi ke sana, sebelumnya dia berkata kalau hanya membutuhkan waktu dua hari, seharusnya setelah dua hari kemudian Belinda bisa kembali dari bahaya.

Tetapi sekarang dia mengubah keputusannya, baru bersedia kembali menyelamatkan nyawaku, aku sangat berterima kasih.

Setelah mematikan teleponnya, Weny mengambil ponselnya, tertawa dingin berkata: “pelacur, kamu tidak membiarkan kakak sepupu balik, apakah ingin mati di tanganku?”

Aku menundukkan kepala, tidak mengeluarkan suara.

Di tidak tahu kedudukan Belinda di hati Chris Zhou, dia bahkan tidak tahu kalau Chris Zhou pergi menemui Belinda, masih mengira kalau Chris Zhou dan Janice bersama, jadi dia tentu saja menebak kalau Chris Zhou akan memilih aku, akan menyelamatkan aku.

Tetapi sebenarnya, aku justru menebak, Chris Zhou pasti dengan berat memutuskan untuk kembali.

Untung saja setelah Weny memarahiku, dia tidak lagi mencari masalah denganku.

Meninggalkan aku di kamar, menyuruh orang untuk melihatku, dan keluar.

Tidak lagi di sampingku menakutiku, keadaan psikologiku juga lebih santai.

Aku bersandar di kursi kelelahan, memejamkan mata ingin istirahat.

Bagaimanapun, menyimpan energy lebih penting.

Samar – samar, aku teringat sesuatu.

Mengapa saat semua orang mengira Chris Zhou pergi menemui Janice, Steven Shen justru bisa mengetahui tujuan asli Chris Zhou?

Jika Janice adalah umpan dari Chris Zhou, dia dengan sengaja menyembunyikan masalah Belinda, seharusnya juga merahasiakannya dari Steven Shen.

Aku semakin bingung, terakhir aku sangat kelelahan, dan pelan – pelan tertidur.

……..

Juga entah lewat berapa lama, aku ditendang orang untuk bangun.

Selanjutnya ada yang menaruh mangkuk besar di depanku, berkata: “makan.”

Sikap orang ini sangat sombong, menganggapku seperti pengemis.

Wangi makanan masuk ke hidungku, aku sudah sangat lapar hingga kedua mataku tidak dapat melihat dengan jelas, sesaat juga tidak mementingkan muka ku.

Aku hampir menghabiskan semua makanan.

Meskipun rasanya tidak begitu enak, tetapi demi anak dalam kandungan, demi tubuhku, aku memaksa menghabiskan semua makanan yang ada di mangkok.

Menunggu aku menaruh sumpit, Weny berjalan masuk.

Dia melihat mangkokku, berkata: “kelihatannya selera makanmu lumayan.”

Aku tidak menjawab.

Saat ini di luar sudah gelap, seharusnya sudah menjelang malam.

Dia berjongkok, menarik daguku, berkata: “kakak sepupu tidak membiarkan aku menyentuhmu, aku tidak muncul selama satu sore, masih membiarkanmu tidur dan makan…. Seperti ini, aku lumayan baik kan?”

Entah mengapa, hatiku berjaga – jaga, merasa kalimat yang di ucapkan selanjutnya akan sangat menyeramkan.

Seperti dugaan, dia mengeluarkan senyum jahat, berkata: “sekarang sudah hampir gelap, saat yang tepat untuk melakukan kejahatan.”

Hatiku merasa deg – degan.

Jelas – jelas dia berencana tidak menepati janjinya dengan Chris Zhou, sangat mungkin berbuat sesuatu terhadapku.

Dia tersenyum, ekspresinya sudah menjadi aneh: “bagaimana jika, aku menggores mukamu dulu? Tidak….. luka pisau tidak cepat sembuh, juga lebih mudah kelihatan… menggores di punggungmu saja, darah mengalir sedikit demi sedikit… pasti sangat seru.”

Jelas – jelas nadanya sangat datar, tetapi di telingaku, seperti suara iblis.

Dia…. Tidak hanya mau melakukan sesuatu terhadapku, masih mau membiarkan aku menderita….

Aku menahan ketakutanku, dengan stabil, berkata: “jika diketahui oleh Chris, saat itu semua rencanamu akan hancur.”

Dia tertawa: “kamu pikir aku bodoh? Luka di punggungmu, aku tidak membiarnya melihat saja, saat itu aku akan mengulur beberapa hari lagi, menunggu kamu sedikit pulih, baru membicarakan syarat dengannya.”

Aku sedikit bergetar.

Dia memang psikopat, jika dia benar – benar melakukannya, maka aku tidak tahu apakah bisa melihat Chris Zhou lagi dalam keadaan hidup.

Tetapi sekarang bagaimana aku bisa menghentikannya?

Weny berbalik badan mengambil pisau buah dan apel, berjongkok di sebelahku.

Dia menggunakan pisau untuk mengupas apel, sambil mengangguk: “lumayan, sangat tajam.”

Selesai berbicara dia tersenyum jahat ke arahku.

Aku menjadi bergetar.

Dia sengaja mengayunkan pisau di depanku :”begitu di gores, seharusnya bisa langsung mengupas dagingmu.”

Tentu saja aku tidak bisa menahan mataku yang terkejut, sambil bergetar mengatakan: “kamu… kamu tidak bisa seperti ini…..”

Dia tersenyum: “mengapa tidak bisa?”

Aku tidak tahu harus menjawab apa, otakku berputar dengan cepat, harus berbicara apa untuk menghentikannya.

Tetapi aku menyadari di depanku adalah psikopat yang kejam, aku tidak tahu harus bagaimana untuk menyentuhnya, berpura – pura kasihan juga tidak berguna, menggunakan Chris Zhou untuk menakutinya juga tidak berguna.

Dia melihat ke arahku, berkata: “jika hanya di gores, maka ini termasuk memudahkanmu…. Kita bermain – main saja. ”

Selesai berbicara dia menyuruh bawahan untuk mengambil air garam.

Dia justru memasukkan pisau ke dalam air garam, tersenyum mengatakan: “menabur garam di atas luka, rasanya seperti lumayan, saat itu biarkan kamu merasakannya.”

Sesaat aku membelalakkan mataku.

Perbuatannya seperti ini membuat bulu kudukku berdiri.

Seluruh badanku menjadi dingin.

Begitu satu pisau ini di gores, apakah aku masih ada kesempatan untuk hidup…..

Aku menggigit gigiku erat, berkata :” aku sekarang masih mengandung anak, jika kamu menyakitiku, anak ini pasti akan ada masalah…. Bukankah kata kamu bersedia merawat anak ini? Meskipun kamu membenciku, juga bisa menunggu anak ini lahir dulu, baru berbuat sesuatu kepadaku.”

Weny menatapku datar.

Tenggorokanku sudah serak.

Tiba – tiba dia tertawa: “apakah kamu mengira aku bodoh, mana mungkin Chris menikahiku, aku tidak bisa Menikah dengannya, untuk apa merawat anakmu!”

Ternyata dia tidak gila hingga kehilangan otaknya.

Tetapi…. Syarat yang dia bicarakan dengan Chris Zhou, hingga harus bertemu dengan Chris Zhou, bukankah untuk bisa bersama dengan Chris Zhou?

Apakah dia masih punya tujuan lain?

Tiba – tiba aku menjadi takut, hatiku punya firasat yang tidak enak.

Mungkinkah tujuan akhirnya untuk memancing Chris Zhou kemari, berbuat sesuatu terhadap Chris Zhou?

Aku sangat takut.

Dia sudah mengeluarkan pisau dari air garam, pelan – pelan berjalan mendekatiku.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu