My Superhero - Bab 832 Ada Orang Yang Mengancam

Aku pun tidak bisa mengatasi kondisi ibu Zhou disini, aku segera berlari ke luar dan memeriksa kondisi kakak ipar pertama.

Anin mengikutiku.

Kami berlari menuju ke kamar sebelah, kami langsung melihat 2 perawat yang sudah kembali ke kamar itu sedang menodongkan pistol ke kepala kakak ipar pertama.

Saat melihat kami masuk kedalam kamar, 2 orang ini membawa kakak ipar pertama ke tepi jendela, kemudian waspada melihat kami.

Untungnya kamar ini terpasang pintu kaca, di tengah jendela yang terbuka, 2 orang ini tidak akan bisa membawa kakak ipar pertama lompat ke bawah.

Aku mengamati sekitarnya, diam-diam didalam hati memiliki jalan keluar.

Bisa dikatakan bahwa mereka hanya bisa keluar dari pintu, sedangkan saat ini Anin membawa para pengawal untuk memadati pintu ini, mereka tidak memiliki kemungkinan apapun untuk bisa kabur.

Kakak ipar pertama mungkin sangat terkejut, dia sedikit ketakutan sambil memanggilku: “Viona..................”

Aku segera berkata: “Kakak ipar, kamu jangan takut, semuanya akan baik-baik saja.”

2 perawat itu 1 orang menahan kakak ipar pertama di sebelah kiri dan 1 orang lainnya menahan di sebelah kanan, salah satu diantaranya berkata: “Kalian lepaskan Stella dan Yuli, lalu berjanji tidak akan melukai mereka, baru kami lepaskan nona ini.”

Aku tidak tahu siapa Stella dan Yuli yang dikatakannya itu.

Anin menjelaskan kepadaku dengan suara pelan: “Mereka adalah 2 perawat yang barusan menjaga nyonya.”

Barusan dokter mengatakan bahwa ibu Zhou kemungkinan diberi obat perangsang, sedangkan waktu itu hanya ada 2 perawat itu disana, Anin pun menangkap mereka berdua.

Jadi sekarang 2 perawat ini menahan kakak ipar pertama, adalah demi menolong 2 orang itu?

Aku tersenyum sinis, berkata: “Sekarang hanya bisa menahan mereka sementara waktu, asalkan mereka tidak meracuni ibu mertuaku, maka mereka tidak akan mendapat masalah, untuk apa kalian begitu terburu-buru menolong mereka?”

Saat bicara, tatapan mata 2 perawat ini terlihat sedikit kebingungan.

Kelihatannya dugaanku ini benar, sepertinya Stella dan Yuli sebenarnya memang memberikan obat kepada ibu Zhou, dan kedua orang ini adalah komplotannya.

Sepertinya karena gelagatnya telah ditebak olehku, mereka berdua pun saling berpandangan mata, salah satu diantaranya sengaja berpura-pura tenang sambil berkata: “Benar, mereka lah yang memberikan obat kepada nyonya.............pokoknya sekarang nona ini berada di genggaman kami, kalian sebaiknya lakukan sesuai permintaanku, jika tidak, kami tidak menjamin apakah nona ini akan terus aman atau tidak.”

Aku mengerutkan alis, berkata: “Permintaan kalian ini apa? menyuruh kami untuk melepaskan kalian berempat?”

Mereka berdua saling berpandangan mata lagi, berkata: “Benar, lepaskan kami, juga berjanji tidak akan menindaklanjuti tanggungjawab kami!”

Aku tidak bicara.

Sebenarnya aku benar-benar tidak menyangka jika ada perawat yang menghianati keluarga Zhou.

Hal yang perlu diketahui adalah beberapa perawat ini semuanya telah melewati latihan khusus, berbeda dengan para tim medis spesialis, mereka sudah menjadi orang kepercayaan keluarga Zhou selama 10 tahun lebih, lagipula mereka sangat setia terhadap keluarga Zhou.

Aku melihat mereka dengan perasaan tidak mengerti, aku berpikir, berkata: “Bukanlah hal yang tidak mungkin jika aku melepaskan kalian, apalagi kalian hanya memberikan obat perangsang kepada ibu mertuaku, bukan obat mematikan hingga menghilangkan nyawa...........tetapi aku ingin tahu, kenapa kalian menghianati keluarga Zhou?”

2 orang itu mulai terdiam.

Aku berkata: “Aku tahu kalian setia kepada keluarga Zhou...........jika kalian memiliki kesulitan, kalian ungkapkan saja...............kalian tahu kekuatan keluarga Zhou, tidak ada hal yang tidak bisa diatasi oleh mereka...............tentu saja, kalian juga seharusnya tahu tindakan keluarga Zhou, jika kalian benar-benar ingin menjadi musuh keluarga Zhou, maka kalian seharusnya juga bisa membayangkan bagaimana akibat yang didapat dari hal ini.”

Raut wajah mereka berdua berubah, didalam matanya menyiratkan rasa takut.

Kelihatannya peringatanku ini berguna, aku semakin menguatkan ucapanku, berkata: “Kalian sudah beberapa tahun berada di keluarga Zhou, kalian juga melihat tindakan keluarga Zhou, biarpun seolah konglomerat tingkat atas seperti keluarga He sekalipun, pada akhirnya kegagalan ada di tangan keluarga He.............jadi kalian sebaiknya mempertimbangkan sejenak, apakah benar-benar ingin menghianati keluarga Zhou atau tidak.”

Mungkin ucapanku untuk menakuti mereka ini berguna, mereka berdua tiba-tiba menangis.

Salah satu diantaranya menangis sambil berkata: “Kami juga tidak pernah berpikir ingin menghianati keluarga Zhou, tetapi ada orang yang memanfaatkan orang tuaku untuk mengancamku.............”

Hatiku langsung terkejut.

Ternyata diancam?

1 orang lainnya berkata: “Kondisiku juga sama, juga Stella dan Yuli, keluarga kami semua diancam.”

Aku masih percaya terhadap ucapan mereka, apalagi mereka sudah beberapa tahun berada di keluarga Zhou, juga pernah diberikan latihan khusus, jika bukan karena sebab yang khusus, pasti mereka tidak akan berhianat.

Mereka berbohong ataupun tidak, biarkan Anin yang menyelidikinya, nanti juga pasti akan ketahuan.

Aku melihat ke arah Anin sekilas.

Dia segera langsung mengerti maksudku, dia berbalik badan dan keluar dari kamar.

Aku kembali melihat 2 orang itu, berkata: “Kalian lepaskan kakak ipar terlebih dahulu.”

Raut wajah kakak ipar pertama sudah kembali tenang, dia barusan berteriak ketakutan, sepertinya karena dia sedang bermimpi, hingga pada akhirnya dia ditodong dengan pistol.

Jika itu aku, aku juga pasti tidak akan tenang.

2 perawat itu ragu sejenak, berkata: “Kalau begitu kamu...............kamu janji akan melepaskan kami.”

Aku menganggukkan kepala, berkata: “Aku sudah mengatakannya, setiap masalah pasti ada penyebabnya, kalian juga diancam, aku janji tidak akan menindaklanjuti masalah ini.” diam sejenak, aku berkata lagi, “Kalian sudah beberapa tahun berada di keluarga Zhou, seharusnya tahu, ucapanku ini ada batasnya, aku tidak akan ingkar janji.”

Sekalipun saat Chris Zhou menghilang, tidak peduli itu kakek Zhou atau kakak Zhou pertama dan kakak Zhou kedua, semuanya sangat menghormatiku.

Sekarang Chris Zhou sudah kembali, dia semakin menyayangiku dan menurutiku, tidak pernah menentang apapun permintaanku.

2 perawat itu saling berpandangan, dengan sangat cepat langsung melepaskan kakak ipar pertama.

Aku buru-buru mendekat untuk memapah kakak ipar pertama.

2 perawat itu ditahan oleh para pengawal.

Melihat ekspresi wajah mereka yang ketakutan, aku berkata: “Kalian tenang saja, ini hanya untuk mencegah serangan kalian, aku jamin mereka tidak akan melukai kalian.”

Barulah 2 orang itu merasa lega.

Aku memapah kakak ipar pertama berjalan hingga duduk di sofa, bertanya dengan suara pelan: “Kakak ipar, bagaimana perasaanmu?”

Kakak ipar pertama menyandarkan kepalanya ke bahuku, berkata: “Barusan aku sangat terkejut, saat sedang tertidur, tiba-tiba aku ditangkap..............sekarang sudah merasa sedikit lebih baik.”

Aku buru-buru menuangkan segelas teh hangat, menjelaskan: “Aku masih belum memberitahu kakak pertama dan paman Zhou.............kejadian barusan terlalu menegangkan, aku lupa menyuruh orang untuk memberitahu mereka............sekarang aku panggil kakak pertama kesini, ok?”

Sebenarnya aku merasa sedikit bersalah, akulah yang menyuruh 2 perawat itu untuk mengantar kakak ipar pertama kembali ke kamar untuk beristirahat, tetapi ternyata 2 orang itu malah berhianat pada keluarga Zhou.

Hanya saja, aku mengingat kembali, 2 orang itu sepertinya adalah orang yang paling dekat denganku, hingga aku memilih mereka.

Melihat seperti ini, sebenarnya mereka sudah sejak awal merencanakan hal ini.

Kakak ipar pertama menggelengkan kepala sambil berkata: “Mereka pasti sedang menjamu para tamu undangan, sebaiknya jangan mengejutkan mereka.”

Aku berkata: “Kalau begitu kamu masih ingin tidur lagi?”

Dia ragu sejenak, berkata: “Saat ini aku tidak bisa tidur.............kamu interogasi mereka saja, tidak perlu pedulikan aku.”

Tetapi aku masih mengkhawatirkan dia, aku berpikir, sebaiknya memutuskan untuk memberitahu kakak Zhou pertama.

Kakak ipar pertama dikekang oleh orang, bagaimana mungkin masalah begitu besar seperti ini, aku malah tidak memberitahu kakak pertama, kelihatannya sangat tidak masuk akal.

Lalu aku menghubungi Chris Zhou, memberitahu dia mengenai masalah ini, sekaligus menyuruh dia mengatakan ini kepada kakak Zhou pertama, agar kakak Zhou pertama datang kemari.

Setelah Chris Zhou mendengar masalah ini, dia terdiam beberapa detik, berkata: “Baiklah, kami segera tiba.”

Aku merasa sedikit tidak menyangka, apakah dia juga akan datang kemari?

Lalu bagaimana dengan para tamu undangan, apa mungkin dia membiarkan kakek Zhou seorang diri menjamu para tamu?

Tetapi sangat disayangkan, dia sudah memutuskan sambungan teleponnya.

Hanya saja, aku percaya dia pasti akan mengatur semua masalah ini dengan baik, aku pun merasa tidak begitu khawatir.

Selanjutnya, aku menemani kakak ipar pertama sambil berbincang, aku pun tidak pergi melakukan interogasi terhadap 2 perawat itu.

Saat menunggu Chris Zhou dan kakak Zhou pertama datang, Anin pun sudah kembali.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu