My Superhero - Bab 161 Temani Saya Pergi Belanja (1)

Saya semakin merasa keheranan.

Tidak disangka dengan reputasi Michael yang begitu baik di mata semua orang, tidak hanya di hargai di dalam negeri, bahkan orang asing juga menyanjung namanya.

Bahkan sanjungan itu keluar dari hati. Dari nada bicaranya, sikap tubuhnya sama persis dengan Kakak Kelas Wei, terlihat sangat menghormati Michael.

Di mata mereka, Michael itu seperti pahlawan, memberikan kontribusi besar kepada umat manusia...

Tetapi saya melihat dengan mata saya sendiri bahwa dia menembak adik perempuannya dengan wajah yang tanpa ekspresi, bahkan saya diculik dia, dan ditendang dan dipukulnya dengan keras. Saya juga tahu bahwa keluarga Jade secara diam-diam telah melakukan bisnis ilegal, Keluarga Jade pernah mempunyai hubungan dengan tentara bayaran, dan juga menyelundupkan senjata... Di tambah lagi polisi internasional sedang mengawasinya.

Saya tidak dapat menahan untuk melihat dia sebentar, dia sedang berbicara dengan seorang ahli dari luar negeri Steven Shen.

Kali ini dia bertindak sebagai mata-mata pemerintah yang memburu Michael, tidak tahu apa perasaan hatinya mendengar semua orang mengagumi Michael.

Jelas-jelas dia adalah seorang penjahat, tetapi mengenakan pakaian yang yang indah dan berpura-pura menjadi seorang pahlawan.

Tetapi saya masih harus berkata, bahwa Michael masih sangat hebat.

Saya menjelaskan secara terperinci kata-kata Kakak Kelas Wei, saya tidak begitu mengenal Michael, sambil secara diam-diam mendengar mereka memuja Michael.

Pokoknya tidak peduli seberapa hebat Michael, tetapi kesan saya terhadapnya tidakakan berubah.

Meskipun sudah sampai batas tertentu, tetapi saya sudah berdamai dengan Chris, dan juga dapat dukunganya untuk saya melakukan hal yang lebih baik. Setelah semua itu, pria itu menembak ke arah saya, tetapi Chris tanpa memperdulikan keselamatan dirinya sendiri untuk menolongku, membuat kebencianku terhadapnya berkurang. Setelah itu sekarang Chris berada kamar pasien dan membuat pengakuan terhadap saya, mengenai masalah Janice, Dikarenakan Chris mengantikan saya menerima peluru tersebut, membuat saya memilih untuk percaya kepadanya...

Jadi semua itu seperti berkah yang terselubung.

Tetapi tetap tidak bisa dipungkiri jika memikirkan Michael ingin menyakitiku.

Dia menembakan peluru ke arah saya, adiknya juga menembak saya. Mereka semua satu keluarga memiliki penyakit kelainan jiwa.

Ditambah lagi dia membuat Chris terluka, bagaimana mungkin saya memaafkannya.

Mereka bisa berbisnis dengan pedagang senjata, jika bukan orang yang berbahaya pasti dia itu teroris, yang pasti semua orang itu bukanlah orang yang baik.

Kakak kelas Wei dengan sangat semangat berbicara terhadap semua orang. Bahkan beberapa orang mulai berbicara tentang kejadian keluarga Jade di Kota Huaxia, mengatakan bahwa Keluarga Jade sangat rendah hati, tidak bisa di bandingkan dengan keluarga lain.

Ini merupakan perwakilan dari mahasiswa pascasarjana dari sebuah universitas di Selatan. Setelah selesai bicara sepertinya mereka sedang menyinggung namaku, diperkirakan mereka sedang mengejek keluarga Zhou yang tinggi hati.

Saya tidak memperdulikannya, bahkan ekspresi wajah saya tidak berubah sedikitpun.

Tidak tahu apa yang di pikirkan wanita itu, yang pasti saya tahu Michael dan keluarga Jade itu seperti apa.

Bahkan saya masih belum memiliki pikiran untuk membongkar siapa sebenarnya Michael.

Dan kemungkinannya pertama mereka tidak akan percaya, kedua dari pada menambah satu masalah lebih baik mengurangi satu masalah...

Pada saat itu baru saja Steven Shen berjalan kemari,mendengar mereka sedang menyombongkan Michael, dia menyeringainya saja.

Saya menghela nafas dan hanya bisa berharap pihak kepolisian dapat menemukan bukti untuk menangkap Michael dan mengungkap kepada publik siapa kedok dia sebenarnya.

Setelah selesai makan siang, pertemuan itu berlangsung selama satu jam, lalu semua orang telah bubar.

Saya mengatakan kepada guru Tang saya akan pergi menemui Chris, tentu saja guru Tang tidak menghalangiku, waktu saya sedang bersiap untuk meninggalkan hotel. Alhasil saya bertemu Steven di lobi.

Dia pasti sengaja menungguku, ketika melihatku dia menyambutku, dan berkata: “kenapa terburu-buru Kamu ingin pergi menjaga Chris?”

Saya mengangguk.

Setelah mendengarnya berkata, seketika terasa tidak benar, dia mendekatiku dan berkata: “Jangan terburu-buru pergi, bantu saya dahulu.”

Saya menatapnya dengan curiga.

Bagaimanapun dia itu merupakan bagian dari Keluarga Shen, ataupun pejabat pemerintah. Apakah masih membutuhkan bantuan saya?

Dengan suara yang rendah dia berkata: “Temani saya pergi berbelanja, lalu saya akan mentraktir makan.”

Saya terdiam bingung sebentar, dan seketika merespon apa yang dia katakan,dia menyuruh saya menemaninya pergi bebelanja?

Seorang pria besar menyuruh seorang wanita untuk menemaninya berbelanja?

Pria itu berhadapan dengan tatapanku yang ganjil, tampaknya perasaan pria itu berubah dari sedikit malu, lalu berubah menjadi sedikit marah, dan berkata: “Saya ingin membeli sesuatu untuk diberikan kepada orang lain... Saya tidak tau mau membeli apa? Jadi saya ingin kamu membantu saya.”

Pasti dia membeli benda itu untuk diberikan kepada wanita, jika tidak dia tidak akan mencari saya, hanya saja saya tidak tahu dia ingin memberikannya kepada kakak kelas, atau kepada temannya.

Saya tidak tahu siapa, saya hanya terpikir Angel.

Jika dia memberikan hadiah itu untuk wanita lain, lalu apa bagaimana bisa Angel bisa menelan semua ini.

Ketika saya memikirkannya sampai disini, saya sedikit ragu, bukannya saya tidak dapat pergi menemaninya, dan lagi saya mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepadanya, sebenarnya dia ingin memberikan hadiah itu kepada siapa.

Tetapi saya kembali memikirkan pesan teks yang dikirim oleh Chris, dia menasehati saya untuk tidak memperdulikannya, lalu menganjurkan saya cepat pulang, jika saya pergi menemani Steven berbelanja, saya merasa sedikit tidak enak.

Bahkan, dari dalam hati saya terus tergantung kata-kata Chris, terus-menerus, dan saya sambil mengatakan: “Mohon maaf, kamu minta tolong sama orang lain saja.”

Steven merasa tidak senang mengkerutkan dahinya: “Saya tidak terlalu akrab dengan orang lain.”

Saya malahan tidak goyah sedikitpun, hanya mengatakan: “Mohon maaf, saya sudah harus pergi.”

Andy sudah mengisyaratkan kepadaku, dan bertanya kepadaku apakah saya bertemu masalah.

Akibatnya Steven langsung mengeluarkan kartu as, “saya ingat kamu masih memiliki dua hutang kepadaku, jika kamu menemani saya berbelanja, saya akan menganggap satu hutang telah lunas.”

Saya : “……”

Bagaimana bisa saya merasa sepertinya ini adalah sebuah jebakan?

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu